Anda di halaman 1dari 143

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)


PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Banyuwangi, 28 April 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP

 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau

B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis,
dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula.
Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme.
Seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormone yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatau tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apical pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel-sel setelah morfogenesis
dan diferensiasi berlangsung.

C. Alat dan Bahan


a. Biji Kacang hijau
b. Gelas Aqua / kotak mika
c. Kapas / tisu
d. Kertas Label
e. Gunting

D. Cara Kerja
1. Rendam biji kacang hijau dalam air
2. Kapas / tisu dimasukkan ke dalam tempat penyemaian biji kacang hijau
3. Menyiapkan biji kacang hijau pada gelas aqua / kotak mika yang sudah diisi kapas / tisu.
Tambahkan air secukupnya sehingga kapas tetap basah
4. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kapas / tisu mongering), tambahkan air secukupnya
sehingga kapas tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
5. Mengamati perkcambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Mencatat
kapan biji kacang hijau mulai berkecambah dan mengamati bagaimana akar batang dan daun
tumbuh serta memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Hari Pertumbuhan Kacang
Ke Kecambah Kacang Gelas Aqua Kotak Mika
Hijau
1 Kondisi awal gelas Aqua Masih belum banyak Sudah banyak muncul
luar ruangan & kotak muncul tunas tunas
mika dalam ruangan
2 Tunas kacang mulai Tunas kacang tumbuh
tumbuh semakin panjang semakin panjang
3 Kacang tidak tumbuh Batang tunas kacang
panjang, tetapi di dalam tumbuh smakin panjang
biji yang terbelah mulai dan belum tumbuh daun
tumbuh daun
4 Tumbuh semakin tinggi Tumbuh semakin tinggu,
dan daun tumbuh tetapi daun yang tumbuh
semakin besar berwarna kekuningan
5 Daun tumbuh hijau Tanaman tumbuh
batang semakin tinggi semakin panjang, namun
dan akar menjalar daun tidak hijau
panjang
6 Tunas kacang semakin Tunas kacang tidak
sehat dan tumbuh tinggi, tumbuh dan beberapa
daun berwarna hijau tanaman mulai layu
7 Tanaman semakin sehat Tunas kacang tidak
dengan daun yang hijau tumbuh dan beberapa
dan tumbuh tinggi batang tanaman mulai layu
kira-kira 18cm
8 Tumbuh sehat setelah Kacang layu dan
dipindah di polybag beberapa mati
F. Lampiran Foto
 Kacang Hijau Luar Ruangan (Gelas Aqua)

 Kacang Hijau Dalam Ruangan (Kotak Mika)

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat perubahan.
Pada umur 1 hari panjang akar 1 mm dan terus bertumbuh panjangnya hingga minggu ke 2
panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus
membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar
yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel-selnya selalu membelah karena adanya
aktivitas meristem apical. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang
semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan
bertambah panjangnya batang kecambah.
H. Kesimpulan
berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organisme meupakan hasil dari pembelahan sel serta diferensiasi
sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi,
jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormone
sedag faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi, dan
air.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Iwan, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK4107/3 SKS/ Modul 1-9, Universitas Terbuka
AthanakCerdas.blogspot.com.2011/12/LaporanPraktikum
Sekeping-Kehidupan.logspot.com/2012/11/Praktikum-gerakpada-tumbuhan.html
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Banyuwangi, 29 April 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANG BIAKAN
ULAT DAUN PISANG

A. Tujuan
- Mengamati pertumbuhan dan perkembangbiakan ulat daun pisang dari telur sampai dewasa.
- Mengetahui lamanya siklus ulat daun pisang

B. Alat dan Bahan


- Kardus
- Ulat Daun Pisang

C. Landasan Teori
 Ulat Penggulung Daun (Erionata Thrax L.)
Larva yang baru menetas memakan daun pisang dengan membuat gulungan daun. Seluruh
siklus hidupnya terjadi di dalam gulungan daun. Kerusakan parah akan berakibat
terganggunya proses fotosintesis.

Cara pengendalian: pemengkasan daun yang terserang kemudian dibakar. Penyemprotan


insektisida berbahan aktif Kuinalfos dan Triklorfon. Insektisida yang bersifat sistematik
akan lebih efektif mengingat ulat daun ini tersembunyi dalam gulungan daun.

Gejala serangan yang diakibatkan ulat daun pisang:


 Daun:
 Layu bakteri: warna daun kuning pucat dan total pada daun nomor 2 dan 3 dari pangkal
daun terus ke bagian pinggir dan berlanjut ke semua daun. Pohon induk umunya terlihat
sehat, anakan dengan segera memperlihatkan gejala serangan kerdil, layu, daun kuning
ketika anakan berumur 2-3 bulan
 Layu fusarium: warna daun tua kuning kehijauan dimulai dari pinggir daun berlanjut ke
daun yang lebih muda dan yang terakhir adalah daun yang baru membuka. Batang semu
pecah membujur beberapa cm di atas tanah (dapat juga terjadi pada tanaman muda atau
anakan). Anakan kecil, daun menyempit, batang semu pecah dan mengembang ke atas
(mirip serangan kerdil pisang).
Siklus hidup ulat daun pisang

Siklus hidup ulat daun pisang yaitu pada kupu-kupu dewasa yang akan bertelur. Telur
diletakkan di permukaan daun pisang bagian bawah atau bagian pelepah daun pisang. pada
hari ke 6 telur berubah menjadi ulat. Larva ulat daun pisang terdiri dari 3 bagian yaitu
kepala, toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas).
Kemudian menjadi susunan yang lebih sempurna dengan bagian kepala, tekstur tubuh
yang lembut, warna tubuh hijau yang ditutupi serbuk putih dan kepala berwarna hitam keras.
Memasuki fase yang lebih lanjut, warna ulat berubah menjadi kekuningan dan serbuk putih
penutup tubuhnya berkurang, warna semakin mengkilat karena lapisan lilin semakin
menguat. Pada fase ini, pergerakan ulat menjadi melambat.
Ulat dewasa berubah menjadi kepompong (pupa). Pada fase ini, ulat tubuh ulat akan
berganti fisik. Tubuhnya menjadi keras, dan berwarna kuning. Pada fase ini, kepompong
tidak bisa bergerak, hanya bisa lenggak lenggok tubuh bagian bawah. Kepompong
menggantung dengan bagian bakal kepala berada di bawah. Fase kepompong merupakan
fase dormon atau istirahat. Dormon merupakan kondisi dimana tidak terjadi aktivitas makan
dan buang kotoran, bahkan gerak juga sangat minim.
Lanjutan dari fase kepompong adalah kupu-kupu. Dari kepompong muncuk ujung sayap
kupu-kupu,kemudian setelah 24 jam,, kepompong berubah menjadi kupu-kupu yang
bertengger di tangkai batang daun pisang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophilamelanogaste
diantaranya sebagai berikut (Bohari, 2011):
a. Suhu Lingkungan
Ulat daun pisang mengalami siklus selama 22-23 hari dalam kondisi ideal. Kondisi ideal
yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28ºC. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu
putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 18ºC, waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relative lebih lama dan lambat yaitu sekitar
18-20 hari. Pada suhu 30ºC, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.

b. Ketersediaan Media Makanan dan Jumlah Telur


Ulat daun pisang yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan makanan. Ulat daun
pisang dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva berukuran kecil. Larva
ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun seringkali gagal berkembang menjadi
individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit
telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang
dimakan oleh larva betina.

c. Tingkat Kepadatan Botol dan Pemeliharaan Botol


Medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu,
lalat buah yang dikembangkan di dalam botolpun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup
beberapa pasang sja. Pada ulat daun pisang dengan kondisi ideal, dimana tersedia cukup
ruang (tidak terlalu padat). Individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari.
Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat, akan menyebabkan menurunnya
produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.
d. Intensitas Cahaya
Ulat daun pisang lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan megalami pertumbuhan
yang lambat selama berada di tempat yang gelap.

D. Percobaan
 Amatilah perkembangbiakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi
kapan telur menjadi ulat, ulat menjadi kepompong,, kepompong berubah warna, dan
kepompong menjadi kupu-kupu.

Tabel Hasil Pengamatan

Hari ke- Waktu Kejadian/Perubahan


Pengamatan
Hari Ke-1 Pukul 08.00 Masih berbentuk ulat
Hari Ke-6 Pukul 08.00 Ulat mulai berubah menjadi ulat yang berwarna
kekuningan
Hari Ke-13 Pukul 08.00 Ulat menjadi kepompong ditandai dengan daun pisang
yang melindungi ulat. Daunnya yang bagian bawah
dan tengah berwarna kekuningan
Hari Ke-18 Pukul 08.00 Kepompong mulai menjadi kupu-kupu

E. Pertanyaan
a. Pada hari ke berapa ulat mulai berubah menjadi ulat kekuningan?

Jawab:
Pada hari ke-6

b. Pada hari ke berapa ulat menjadi kepompong?

Jawab:
Pada hari ke-13. Hal itu ditandai dengan daun pisan yang bagian bawah dan tengah berwarna
kekuningan.

F. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa ulat mengalami metamorphosis sempurna. Kupu-
kupu mengalami 4 tahapan yaitu telur, ulat, kepompong, dan kupu-kupu. Kupu-kupu mengalami
pertumbuhan dari telur sampai menjadi kepompong membutuhkan waktu selama 13 hari. Waktu
yang diperlukan dalam metamorphosis kupu-kupu dari period eke periode tidak sama. Antara
telur, ulat, menjadi kepompong, dan kepompong menjadi kupu-kupu. Berdasarkan hasil
pengmatan diketahui bahwa tidak semua kupu-kupu mengalami perkembangan secara sempurna
dengan waktu yang sesuai untuk bermetamorfosis kupu-kupu pada umumnya mulai dari fase
telur sampai menjadi kupu-kupu dewasa.

G. Kesimpulan
Tahapan-tahapan fase pertumbuhan ulat daun pisang adalah: telur – ulat – kepompong – kupu-
kupu.
Dalam memelihara Erionota Thrax, wadah atau media diusahakan berada pada kondisi
lingkungan yang ideal yiutu sekitar 25ºC. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan media
makanannya. Jumlah ulat yang dimasukkan ke dalam wadah cukup satu saja sehingga memberi
ruang pada ulat untuk tetap hidup. Media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya
remang-remang yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya. Pada pengamatan atau pada
praktikum, perlu mempelajari dan mengetahui terlbih dahulu siklus hidup ulat sebelumnya.
Dengan mempelajari siklus hidupnya, akan lebih mudah untuk diamati fase-fase pergiliran
keturunannya dan mudah diamati proses penurunan sifatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Iwan, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK4107/3 SKS/ Modul 1-9, Universitas Terbuka

Ashburner, Michael, 2002, Erionota Thrax and speciation. http://www.gen.cam.ac.uk/research/ashburner

Chairunnisa, Mutiara, 2012. Pengamatan Erionata Thrax and drosophila melanogaster Biologi.
Jakarta: Airlangga
Lampiran foto

Proses dan hasil


 Telur
 Ulat muda berwarna hijau dengan serbuk putih
 Ulat dewasa berwarna kekuningan dengan sedikit serbuk putih
 Ulat sudah menjadi kepompong
 Kepompong menjadi kupu-kupu
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
SIMBIOSIS PARASITISME, KOMENSALISME, DAN MUTUALISME

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Banyuwangi, 25 April 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
SIMBIOSIS PARASITISME

A. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan Bahan


a. Peralatan tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

C. Cara Kerja
 Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
 Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
 Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
 Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi.
 Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
 Menganilisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
 Menulis jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut
pada tabel.

D. Tempat dan Tanggal Pengamatan


Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
Tanggal : 24 April 2023

E. Dasar Teori
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies satu mendapat
keuntungan, sedangkan yang lainnya dirugikan.

F. Hasil Pengamatan

Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
No. Jenis Hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Parasitisme Jenis Jenis Jenis Jenis
Makhluk Kerugian Makhluk Keuntungan
Hidup Hidup
1. Kucing dengan Kutu Kucing Merasa gatal Kutu Menghisap darah
kucing
2. Pohon Kelapa dan Pohon Kehilangan Benalu Tumbuh subur
Benalu Kelapa sari makanan
3. Tali Putri dan Tanaman Tanaman Kehilangan Tali Putri Tumbuh lebat
Pagar Pagar sari makanan
4. Sapi dengan Nyamuk Sapi Merasa gatal Nyamuk Menghisap darah
G. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua makhluk hidup yang mana hanya
menguntungkan sepuhak saja. Apabila tumbuhan maupun hewan terkena parasite (benalu) maka
nutrisi dalam tubuhnya menjadi berkurang karena diserap/dihisap oleh parasite yang
menghinggapinya. Seperti benalu yang menghisap nutrisi makanan pada mohon manga, atau
kutu yang menghisap nutrisi dari darah kucing yang dihinggapinya.
H. Kesimpulan
Pada hubungan parasitisme, antara dua makhluk hidup yang berhubungan salah satunya
mendapatkan keuntungan, sedagkan yang lain mengalami kerugian.

I. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?

Jawab:
Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi yang berasal dari darah anjing,
sedangkan anjing memperoleh kerugian karena kehilangan nutrisi dalam darah yang
dihisap kutu. Selain itu juga menyebebkan tubuh anjing menjadi gatal, sehingga anjing
merasa terganggu.

2. Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang menyebabkan kematian


pada inangnya? Jelaskan!

Jawab:
Pada hubungan parasitisme, parasite tidak akan membunuh tumbuhan / hewan inangnya,
mereka hanya mengganggu. Karena jika inangnya mati, maka parasit tersebut akan mati
sebab kehilngan sumber makanannya.
Lampiran
Kucing dan Kutu

Pohon Kelapa dan Benalu

Tali Putri dan Tanaman Pagar


LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
SIMBIOSIS KOMENSALISME

A. Tujuan
Mengidentifikssi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar

B. Alat dan Bahan


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

C. Cara Kerja
1.) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan
2.) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal
3.) Mengidentifikasi simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan,
antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4.) Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
5.) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6.) Menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak diuntungkan
ataupun dirugikan
7.) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada tabel.

D. Tempat dan Tanggal Pengamatan


a. Tempat : Lingkungan Sekitar
b. Tanggal : 25 April 2023

E. Dasar Teori
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies
satu mendapat keuntungan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
No. Jenis Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk hidup
Hubungan Jenis Makhluk Jenis Keuntungan yang tidak untung
Simbiosis Hidup dan tidak rugi
1. Tumbuhan Paku Tumbuhan Dapat menumpang pada Pohon Palem
dan Pohon Paku pohon jati
Palem
2. Anggrek dan Anggrek Dapat menumpang pada Pohon Mangga
Pohon Mangga pohon mangga
3. Pohon Buah Buah Naga Dapat menumpang pada Pohon Kayu Santen
Naga dan Pohon pohon kayu santen
Kayu Santen
G. Pembahasan
Dari tabel pengamatan dapat dilihat ada 3 hubungan simbiosis dimana ketiga hubungan
tersebut intinya sama, yaitu salah satu makhluk hidup (tumbuhan paku, anggrek, dan buah naga)
mendapatkan keuntungan dengan menempel atau menumpang pada tumbuhan/pohon yang
menjadi inangnya, namun mereka tidak menyerap nutrisi pohon inangnya. Sehingga pohon
inang (pohon palem, pohon mangga, dan pohon kayu santen) yang mereka tumpangi tidak
mengalami kerugian maupun tidak mendapat keuntungan.

H. Kesimpulan
Dari pembahasan ketiga hubungan tersebut kesimpulannya sama. Yaitu, salah satu
makhluk hidup mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain tidak mendapat keuntungan
maupun tidak mengalami kerugian.

I. Jawaban Pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada
inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!

Jawab:
Apabila terjadi hubungan simbiosis komensalisme dan makhluk hidup yang satu
pertumbuhannya berlebihan, maka akan menghambat da/atau pada akhirnya merugikan
pertumbuhan makhluk hidup lainnya.

Contohnya:
Apabila tanaman buah naga terlalu berlebihan/rimbun hidup pada pohon kayu santen, maka
akan menghambat pertumbuhan pohon kayu santan seperti pada kelebatan daunnya.
Lampiran
Pohon Kayu Santen dan Buah Naga

Pohon Paku dan Pohon palem

Anggrek dan Pohon Mangga


LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
SIMBIOSIS MUTUALISME

A. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar

B. Alat dan Bahan


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

C. Cara Kerja
1.) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan
2.) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal
3.) Mengidentifikasi simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara
hewan dengan hewan, antara tumuhan dengan tumbuhan.
4.) Menemukan stidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
5.) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6.) Menganalisis apa saja yang diperoleh setiap spesies anggota simbiosis tersebut? Jelaskan!
7.) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada tabel.

D. Tempat dan Tanggal Pengamatan


a. Tempat : Lingkungan sekitar rumah
b. Tanggal : 26 April 2023

E. Dasar Teori
Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies keduanya
saling mendapatkan keuntungan satu sama lain.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
No. Jenis hubungan Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang
simbiosis diuntungkan
mutualisme Jenis makhluk Jenis Jenis Jenis
hidup keuntungan makhluk keuntungan
hidup
1. Kupu-kupu Kupu-kupu Menghisap Bunga Membantu
dengan bunga nectar bunga proses
penyerbukan
2. Manusia dengan Manusia Menghirup Tumbuhan Mengikat
tumbuhan oksigen karbon
dioksida
3. Bunga di pohon Bunga pada Membantu Lebah Menghisap
manga dengan pohon manga penyerbukan nectar bunga
lebah
4. Manusia dengan mausia Membantu Bakteri usus Memperoleh
bakteri usus proses halus makanan
halus pencernaan

G. Pembahasan
Dari tabel pengamatan dapat dilihat dalam hubungan kupu-kupu dengan bunga serta
lebah dan bunga pada pohon manga memiliki keterkaitan yang sama. Dimana kupu-kupu dan
lebah mendapatkan keuntungan dengan menghisap nectar bunga, sedangkan bunga mendapat
keuntungan untuk melakukan penyerbukan

Untuk hubungan manusia dengan tumbuhan juga meupakan hubungan yang saling
mengntungkan karena tumbuhan dapat melakukan proses fotosintesis dengan mengikat
karbondioksida hasil dari proses bernafas pada manusia. Dari fotosintesis pada tumbuhan
tersebut maka menghasilkan oksigen yang diperlukan manusia untuk bernafas. Demikian pula
pada hubungan manusia dengan bakteri usus halus. Dalam proses pencernaan manusia, bakteri
ini berfungsi untuk mencerna makanan dan menguraikan vitamin menjadi B12 yang dibutuhkan
manusia, sedangkan bakteri tersebut mendapatkan tempat hidup dan makanan secara terus
menerus.

H. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam simbiosis metualisme hubungan antara
kedua makhluk hidup tersebut mengalami keuntungan satu sama lain.

I. Jawaban Pertanyaan
Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba sebutkan beberapa contoh
sinbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita. Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan
apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.

Jawab:
Simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu:
 Bakteri eschericia coli yang hidup di usus besar manusia berfungsi membantu pembusukan
siswa pencemaran dan menguraikan vitamin menjadi B12 dan vitamin K yang penting
dalam pembekuan darah
 Bakteri bacillus brevis bacillus subtilis dan bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotic
DAFTAR PUSTAKA

Danuarta, Roby., dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS/ Modul 1-9, Universitas
Terbuka
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
EKOSISTEM

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini..

Banyuwangi, 18 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
EKOSOSTEM DARAT

A. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

B. Alat dan Bahan


1. Seperangkat alat tulis
2. Loup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

C. Dasar Teori
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik
(hidup) dan abiotic (tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsur-unsur tersebut
membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan struktural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan. Yang termasuk
contoh ekosistem bagian darat misalnya padang rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis,dan
savana.
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen biotik
(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Interaksi antara komponen
biotik dan abiotik inilah yang membentuk suatu system dalam sebuah ekosistem.

D. Cara Kerja
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angina,
jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan Barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua
makhluk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun
yang hanya singgah
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut

E. Data Hasil Percobaan


Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami

NO. KOMPONEN ABIOTIK KONDISI/KEADAAN


1. Tanah Kering Sedikit Lembab
2. Udara 32º C
3. Cahaya Tidak Panas
4. Air Tidak Jenuh
5. Angin Semilir, Perlahan
Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat alami

NO. JENIS JENIS PENGURAI


TUMBUHAN HEWAN
1. Pohon Jambu Burung Cacing Tanah
2. Pohon Mangga Belalang Cacing Tanah
3. Rumput Semut Jamur
4. Pisang Ulat
5. Pohon Rambutan Belalang Bakteri

Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

NO. KOMPONEN KONDISI/KEADAAN


ABIOTIK
1. Tanah Kering
2. Udara 34º C
3. Cahaya Terang
4. Air Keruh
5. Angin Semilir

Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
NO. JENIS JENIS HEWAN PENGURAI
TUMBUHAN
1. Pohon Mangga Tikus
2. Pohon Palem Ular
3. Padi Ayam Kampung
4. Pohon Pisang Tikus

F. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.

G. Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa perbedaan
ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika
pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari makhluk
hidup lain yang komponen-komponen di dalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.

H. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan


1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biaotik lebih
banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawaban:
Ekosistem yang mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah ekosistem
darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah ekosistem
darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada ekosistem hutan. Hutan mempunyai komponen
biotik yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
I. Lampiran Foto
DAFTAR PUSTAKA
Nurdin, I. dkk. (1991). Penuntun Praktikum IPA 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Salim, E. (1989). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:Muatan Sumber Wijaya.
Soemarwoto, O. (1989). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan: Jakarta: Djambatan.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Banyuwangi, 06 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA SISWA
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN

A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

B. Alat dan Bahan


1. Neraca analitik/sendok teh 1 buah
2. Gelas 10 buah
3. Kapas
4. Mistar
5. Kertas untuk label
6. Air ledeng
7. Detergen serbuk 100 gram

C. Prosedur Percobaan
 Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng.
Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
 Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
 Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I, II, III, IV, V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring.
 Masukkan kacan hijau ke dalam air pada gelas. Buanglah kacang yang mengapung.
 Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan
III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, dan 10
butir dalam larutan control.
 Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
 Isilah gelas kimia yang telah diisi kacag hijau dengan larutan berlabel sama.
 Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang
hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar=0 mm
 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.

D. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
E. Pembahasan
1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Ada
4 tahap pencemaran.
2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem.
4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal
5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

F. Kesimpulan
Dari percobaan dapt disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
G. Pertanyaan dan Jawaban
Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (control)??
2. Apa yang akan terjadi pada kecambah jika pada larutan 0 (control) mati?

Jawaban
1. Fungsi larutan 0 (control) sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung detergen.
2. Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, itu karena kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
Lampiran Foto
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
UJI KARBOHIDRAT
UJI LEMAK

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Banyuwangi, 8 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 3
UJI KARBOHIDRAT

A. Tujuan
Untuk mengidentifikasi makanan yang mengandung karbohidrat

B. Landasan Teori
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti karbohidrat, lemak, protein, dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi
dalam suatu pengujian sederhana, namun jumlah kandungan zat makanan dapat diidentifikasi
dengan cara yang kompleks (Ratnaningsih, A. & Nurdin, G. 2011)

Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen dan oksigen. Tepung
atau amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang merupakan bagian utama dari
bahan makanan, gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi dan lain-lain. Keberadaan
amilum didalam bahan makanan diuji dengan pemberian larutan yodium (betadine). Larutan
yodium (betadine) menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan
makanan yang mengandung amilum jika ditetsi larutan yodium/betadine akan berubah
warnanya menjadi biru keunguan atau biru kehitaman.

C. Alat dan Bahan


1. Piring plastik 1 buah
2. Pisang 1 iris
3. Apel 1 iris
4. Nasi 1 sendok teh
5. Telur rebus (putihnya) 1 iris
6. Tahu 1 iris
7. Margarin ½ sendok teh
8. Biskuit 1
9. Gula pasir 1 sendok teh
10. Tepung terigu 1 sendok teh
11. Kentang 1 iris
12. Betadine 1 botol kecil
13. Kertas tabel 1 strip

D. Langkah Kerja
1. Menyusun semua bahan makanan di dalam piring.
2. Meneteskan 2-3 tetes betadine ke masing-masing bahan
3. Memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada bagian bahan makanan yang telah
diberi betadine
4. Mencatat semua hasil pengamatan pada lembar kerja
E. Hasil pengamatan
No. Bahan Makanan Warna Keterangan
Sebelum diberi Sesudah diberi
Yudium Yudium
1. Pisang Kuning Hitam
2. Apel Putih Coklat
3. Nasi Putih Hitam
4. Putih telur rebus Putih Kuning hingga
memutih
5. Tahu putih Putih Coklat
6. Margarin Kuning coklat
7. Biskuit Coklat Hitam
8. Tepung terigu Putih Hitam
9. Gula pasir Putih Coklat
10. kentang kuning Hitam

F. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium/reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain:
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita bere tetesan lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Sesuai pernyataan tersebut diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:

 Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), irisan pisang yang diberi tetesan larutan yodium/reagen
lugol dan menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat
(amilum).
 Apel
 Pada uji karbohidrat (amilum), irisan apel yang diberi tetesan larutan yodium/reagen
lugol dan menghasilkan warna coklat. Hal itu berarti apel tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
 Nasi
Pada uji karbohidrat (amilum), nasi yang diberi tetesan larutan yodium/reagen lugol
dan menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti nasi mengandung karbohidrat (amilum).
 Telur rebus (putihnya)
Pada uji karbohidrat (amilum), putih telur rebus yang diberi tetesan larutan
yodium/reagen lugol dan menghasilkan warna kuning hingga memutih. Hal itu berarti
putih telur rebus tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Tahu putih
Pada uji karbohidrat (amilum), tahu putih yang diberi tetesan larutan yodium/reagen
lugol dan menghasilkan warna coklat. Hal itu berarti tahu tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
 Margarin
Pada uji karbohidrat (amilum), margarin yang diberi tetesan larutan yodium/reagen
lugol dan menghasilkan warna coklat. Hal itu berarti margarin tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
 Biskuit
Pada uji karbohidrat (amilum), biskuit yang diberi tetesan larutan yodium/reagen lugol
dan menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti biskuit mengandung karbohidrat
(amilum).
 Tepung terigu
Pada uji karbohidrat (amilum), tepung terigu yang diberi tetesan larutan
yodium/reagen lugol dan menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti tepung terigu
mengandung karbohidrat (amilum).
 Gula pasir
Pada uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang diberi tetesan larutan yodium/reagen
lugol dan menghasilkan warna coklat. Hal itu berarti gula pasir tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
 Kentang
Pada uji karbohidrat (amilum), irisan kentang yang diberi tetesan larutan
yodium/reagen lugol dan menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti kentang
mengandung karbohidrat (amilum).

G. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (pisang,
apel, nasi, putih telur rebus, tahu, margarin, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang
diberi tetesan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung karbohidrat dan adapula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai
berikut:
1. Yang mengandung karbohidrat: pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat: apel, putih telur rebus, tahu, margarin, dan gula pasir.

H. Pertanyaan dan Jawaban


1. Perhatikan makanan nasi, tepung terigu, kentang, gula pasir, dsb. Setelah diberi larutan
Iodium KI/lugol apakah semuanya menunjukkan warna biru tua. Jika tidak, mengapa?
Bukankah semua makanan tergolong karbohidrat? Jelaskan!

Jawaban:
Tidak semua makanan warnanya berubah menjadi biru tua atau hitam. Karena kandungan
atau kadar karbohidrat pada makanan berbeda-beda. Jadi, warna yang ditunjukkan setelah
diberi larutan Iodium pun hasilnya berbeda tergantung besarnya zat pati /amilum dalam
makanan tersebut.

2. Bagaimana terbentuknya karbohidrat?

Jawaban:
Terbentuknya karbohidrat itu melalui fotosintesis atau asimilasi zat karbon, suatu proses
dimana zat organik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organic karbohidrat
dengan bantuan cahaya.
3. Dari kelompok makanan yang diuji, tulis tiga yang paling banyak karbohidratnya!

Jawaban:
a. Nasi
b. Pisang
c. Tepung terigu

4. Bagaimana simpulan hasil percobaanmu?

Jawaban:
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa makanan yang mengandung karbohidrat akan
berubah warnanya, meskipun warnanya berbeda-beda tergantung kadar zat pati di dalam
makanan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Ichsan, M. dkk. (2001). Ilmu kesehatan dan gizi. Jakarta: Universitas Terbuka
Muchtadi, D. (2003). Pangan dan gizi. Jakarta: Universitas Terbuka
Lampiran Foto
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 3
UJI LEMAK

A. Tujuan
Untuk mengidentifikasi bahan-bahan makanan yag mengandung lemak.

B. Landasan Teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai jenis bahan
makanan seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Bahan makanan yang
mengandung lemak yang berasal dari hewan adalah daging, jeroan, susu, mentega, dan lain-lain.
Sedangkan bahan makanan mengandung lemak yang berasal dari tumbuhan adalah minyak
goring, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan yang mengandung lemak
jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas
noda minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa
saat karena menguap, sehingga kertas akan kering kembali. Namun, bekas noda minyak tidak
akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.

C. Alat dan Bahan


1. Piring plastik
2. Pipet
3. Kertas
4. Lampu senter
5. Lilin
6. Sendok
7. Korek api
8. Kemiri
9. Margarin
10. Wortel
11. Seledri
12. Biji jagung kering
13. Kacang tanah
14. Singkong kering
15. Papaya
16. Santan kelapa
17. Minyak goreng
18. Susu
19. Air

D. Langkah Kerja
1. Mengambil air dengan pipet dan meneteskan diatas kertas yang pertama
2. Mengambil minyak dengan pipet dan meneteskannya diatas kertas yang ke dua
3. Membiarkan kertas selama ± 10 menit kemudian memeriksa kedua kertas dengan
menghadap cahaya. Setelah itu mengamati dan mencatat keadaan kedua kertas dengan
menjadikan sebagai bahan pembanding untuk sampel yang diuji mengandung minyak/lemak
atau tidak
4. Mengambil beberap kertas yang sama dan memberi nama jenis bahan makanan yang akan
diuji
5. Menghaluskan kemiridan mengusap-usapkan diatas kertas sesuai dengan namanya kira-kira
sampai 10 kali dan membersihkan sisa kemiri. Membiarkan sekitar 5-10 menit
6. Sambil menunggu waktu, kemudian mengerjakan hal yang sama untuk bahan makanan yang
lainnya. Dumulai dengan mencairkan margarin diatas sendok dengan menggunakan pana
dari nyala api lilin dan meneteskan margarin di atas kertas
7. Mengusapkan seledri di atas kertas berulang kali. Mengusap-usapkan biji jagung kering di
atas kertas berulang-ulang. Melakukan kegiatan yang sama pada singkog kering dan kacang
tanah. Memotong papaya dan mengusapkan di atas kertas berulang kali. Meneteskan air,
santan, dan susu pada kertas yang berbeda-beda.
8. Membiarkan kertas-kertas yang sudah diusap-usapkan bahan-bahan selama ± 10 menit
9. Setelah 10 menit, kemudian mengamati satu persatu dengan menggunakan senter kea rah
bekas usapan dari bahan-bahan tersebut.
10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja

E. Hasil Pengamatan
No. Bahan yang diuji Meninggalkan bekas keterangan
noda minyak
ya tidak
1. Kemiri  Mengandung lemak
2. Margarin  Mengandung lemak
3. Wortel  Tidak mengandung lemak
4. Seledri  Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering  Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering  Tidak mengandung lemak
7. Kacang tanah kering  Mengandung lemak
8. Papaya  Tidak mengandung lemak
9. Santan  Mengandung lemak
10. Susu  Tidak mengandung lemak
11. Minyak goreng  Mengandung lemak

F. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat diketahui bahwa:
 Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang dihaluskan dan diusap-usapkan pada kertas dan dibiarkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
 Margarin
Pada uji lemak, margarin yang dioleskan/diusapkan pada kertas dan dibiarkan sampai 10
menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
 Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas dan
dibiarkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak
mengandung lemak.
 Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas dan
dibiarkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.
 Biji jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang dihaluskan kemudian diusap-usapkan pada kertas
dan dibiarkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering
tidak mengandung lemak.
 Singkong kering
Pada uji lemak, singkong kering yang tipis kemudian diusap-usapkan pada kertas dan
dibiarkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering
tidak mengandung lemak.
 Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang dihaluskan kemudian diusapkan pada kertas dan
dibiarkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah
kering mengandung lemak.
 Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas dan
dibiarkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak
mengandung lemak.
 Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusapkan pada kertas dan dibiarkan sampai 10
menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
 Susu
Pada uji lemak, susu yang diteteskan/diusapkan pada kertas dan dibiarkan sampai 10 menit
dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu mengandung lemak.
 Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng yang diteteskan/diusapkan pada kertas dan dibiarkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.

G. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (kemiri,
margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya,
santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
lemak dan adapula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarin, kacang tanah kering, santan, minyak
goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
papaya dan susu.

H. Pertanyaan dan Jawaban


1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan di tangan anda?

Jawaban:
Bekas usapan kemiri di kertas terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya tidak
terdapat noda seperti minyak, namun kembali kering seperti kertas biasa.

2. Ketika bekas usapan /tetsan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter, bagaimana
terlihatnya?

Jawaban:
Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan
papaya tidak terlihat transparan.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, manakah bahan makanan sumber lemak?

Jawaban:
Bahan makanan yang mengandung sumber lemak adalah kemiri, margarin, kacang tanah
kering, santan dan minyak goreng.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Ichsan, M. dkk. (2001). Ilmu kesehatan dan gizi. Jakarta: Universitas Terbuka
Muchtadi, D. (2003). Pangan dan gizi. Jakarta: Universitas Terbuka
Lampiran Foto
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
PRAKTIKUM MANDIRI
MAKANAN

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Banyuwangi, 14 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

LAILATUT TARWIYAH
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 3
MAKANAN

A. KEGIATAN PRATIKUM 1
1. Judul percobaan : pengelompokan Bahan makanan

a. Hasil Pengamatan
No Jenis Makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1 Nasi √
2 Roti √
3 Susu √ √
4 Telur √
5 Daging √
6 Jeruk √
7 Melon √
8 Kacang tanah √
9 Kelapa √
10 Brokoli √

b. Pembahasan
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat yang merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu
contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh
tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak
digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.
Lemak digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan mencegah
menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
Contohnya seperti kacang tanah, susu, kelapa. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibody, sistem kendali dalam bentuk hormone, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi.

2. Judul percobaan : Pengelompokkan Sayuran.


a. Hasil pengamatan

No Jenis Bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran


makanan daun buah akar kacang tunas
1 Bayam √
2 Kangkung √
3 Sawi √
4 Daun singkong √
5 Daun papaya √
6 Tomat √
7 Terong √
8 Cabe √
9 Melinjo √
10 Nangka √
11 Waluh √
12 Wortel √
13 Kentang √
14 Kacang panjang √
15 Kacang merah √
16 Buncis √
17 Kapri √
18 Mentimun √
19 Rebung √
20 Tauge √

b. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menjadi beberapa kelompok :
1. Sayuran daun : tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya. Contohnya : bayam, kangkung sawi, daun
singkong dan daun papaya
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan.
Contohnya tomat, terong, cabe, melinjo , nangka dan waluh
3. Sayuran umbi/akar: tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi. Contohnya wortel dan kentang
4. Sayuran kacang-kacangan: tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Contohnya kacang
panjang, kacang tanah, buncis dan kapri.
5. Sayuran tunas: tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman, contohnya adalah touge dan rebung.

c. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayur dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayura kacang-kacangan
5. Sayuran tunas

d. Jawaban pertanyaan
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah.
3. Judul Percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna
A. Tujuan
Membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat 5
sempurna

B. Alat dan Bahan


1. Tempat plastic
2. Berbagai bahan makanan

C. Prosedur Percobaan
1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
2. Dari bahan makanan tersebut buatlan menu sederhana yang memiliki 4 sehat 5
sempurna
3. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke
dalam kolom yang sudag di sediakan pada lembar kerja.
4. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang sudah
di sediakan dalam lembar kerja.
5. Catat smeua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja
6. Simpulkan apa saja yang diambil dari percobaan ini ?

D. Hasil pengamatan
Menu yang dibuat :

Jenis Kelompok Jenis Zat makanan


No masakan makanan bahan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
makanan
1 Nasi putih Makanan Beras √
pokok
2 Oseng Lauk Tempe , √ √
tempe + pauk kacang
kacang panjang
panjang
3 Sayur Sayuran Terong, √ √
lodeh tempe,
tahu,
santan
4 Peps ikan Lauk Ikan √
tongkol pauk tongkol
5 Pisang Buah √

E. Pembahasan
Dalam penyusunan makana sehat harus memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang ada
unsur karbohidrat, protein, lemak dan vitamin .

F. Kesimpulan
Menu makanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang, susunan makan
harus erat, kandungan gula, garam, lemak dan tepung.
G. Jawaban pertanyaan
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah utuk menyusun menu
seimbang yang berstandart pada nilai gizi dan kebutuhan zat makanan yang
dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah dan susu
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologi yaitu :
a. Untuk bergerak : merupakan zat tenaga
Missal: karbohidrat, lemak dna protein
b. Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Missal: protein, mineral vitamin
c. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Missal : protein dan air.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 3
STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN

A. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan

B. Alat dan Bahan


- Gambar sistem pencernaan
- Alat tulis

C. Prosedur Percobaan
- Aperhatikan gambar sistem pencernaan
- Urutkan sistem pencernaan mulai dari mulut
- Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
- Simpulkan apa yang diambil dari percobaan ini

D. Hasil pengamatan
Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus

E. Pembahasan
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis (penghancuran makanan
dengan bantuan gigi dan gerakan dinding lambung) dan kimiawi (penghancuran
makanan dengan bantuan enzim yang dapay mengubah makanan menjadi sari makanan.
Setalah itu terjadi penyerapan nutrisi dan pembuangan kotoran (proses pengikisan)
F. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu
manusia dalam menncerna makanan dan minuman yang dikonsusi menjasi zat yang
lebih mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya
yang bermanfaat untuk otgan dalam dan bagian tubuh secara berlebihan

Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makananan dan penyerapan sari
makanan yang beurpa nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang
mencegah molekul makannankompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna
tubuh,

Sistem pencernaan manusia dimulai dari proses memasukkan makanan ke dalam


mulut. Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederhana oleh enzim,
asam dna air (pencernaan Kimiawi). Penyerapan nutrisi dan pembuangan kotoran
(Proses penyingkiran).
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Lampiran Foto
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
GERAK

RIZA FITRIWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Banyuwangi, 28 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 4
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

A. Tujuan
1. Mengetahui kecepatan pada gerak lurus beraturan
2. Mengetahui percepatan pada gerak lurus berubah beraturan

B. Alat dan Bahan


 Katrol gantung tunggal
 Stopwatch
 Penggaris
 Beban gantung 100 gr (2 buah)
 Statif dan klem
 Benang kasur
 Plastisin
 Beban tambahan

C. Prosedur Kerja
Cara kerja 1
Merakit alat dan bahan

Mengusahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M 1 turun


dan M2 naik

Menandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi

dengan titik A Mengukur

panjang BC

Membiarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Mencatat waktu yang


diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C

Mengulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi


A tetap, B tetap, C berubah)

Mencatat datanya pada tabel 4.5


Cara Kerja 2
Menyusun alat seperti pada Gambar 4.9

Menentukan dan mengukur jarak AB dan BC (mengusahakan AB > BC)

Membiarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik,


mengusahakan agar beban tambahan m tertinggal di
ring pembatas B

Mengukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk


bergerak
dari B ke C (tBC)

Melakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap,


B berubah) dan mencatat datanya pada Tabel 4.6

D. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk
garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu-satuan waktu tetap
baik besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan rata-rata sama dengan sesaat
yang tetap baik besar maupun arah. Dengan perkataan lain : kecepatan rata-rata
pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih.
Kecepatan pada gerak lurus beraturan adalah, sebab tetap berarti pada gerak lurus
beraturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39)

GLBB adalah suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linier tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin
cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan
berlawanan arah maka kecepatannya semakin semakin lambat dan akhirnya
berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.

E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.5 Pengamatan GLB
No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)
1. 0,22 0,70
2. 0,20 0,60
3. 0,18 0,50
4. 0,16 0,40
5. 0,14 0,30

Tabel 4.6 Pengamatan GLBB


No Beban (gr) SAB (cm) tAB (Sek) SBC (cm) TBC (Sek)
1. 100 45 2,05 40 1,12
2. 100 50 2,12 35 0,98
3. 100 55 2,32 30 0,79
4. 100 60 2,43 25 0,69
5. 100 65 2,50 20 0,44
F. Pertanyaan dan Jawaban
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data hasil
percobaan GLB(s sumbu vertical dan t sumbu horizontal)!
Jawab:

2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!


Jawab:

3. Buatlah Kesimpulannya!
Jawab: Kesimpulannya adalah gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada percobaan
GLBB.!
Jawab:

5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!


Jawab:
6. Buatlah kesimpulan!
Jawab : Kesimpulan : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan
yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai
dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau
perlambatan (a= -). Jadi ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu
mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan
dengan gerakan mengalami percepatan.

7. Jelaskan perbedaan grafik GLBB dan GLB


Jawab : Perbedaan grafik GLB dengan grafik GLBB grafik GLB berupa garis lurus, karena
kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu jarak
tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah- ubah,
dikarenakan mengalami percepatan yang tetap/konstan

G. Pembahasan
Pembahasan 1
Dengan beban yang sama beratnya semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang
diperlukan

Pembahasan 2
Benda yang yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan Awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan.

H. KESIMPULAN
Kesimpulan 1
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya
makn cepat pula waktu yang diperlukan.

Kesimpulan 2
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
I. KESULITAN YANG DIALAMI SELAMA MELAKUKAN PENELITIAN
Kesulitan: Menyiapkan alat dan bahan yang sulit untuk ditemukan
Saran : Mencari referensi melalui internet , atau media lain.

Lampiran Foto
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.

Banyuwangi, 29 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 6
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

A. TUJUAN:
1. Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang

B. ALAT DAN BAHAN 1:


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m diameter 0,5 cm
3. Benang kasur panjang 3 m
4. Karet gelang

ALAT DAN BAHAN 2:


1. Slinki
2. Benang kasur
3. Kerikil

C. PROSEDUR KERJA

CARA KERJA 1
Mengambil Slinki, merentangkan di atas lantai yang licin, mengikat salah
satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipengangi oleh teman.
Memegang ujung yang lain.

Mengusik ujung slinki yang dipegang dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri dan ke kanan.

Mengamati gelombang yang terjadi pada slinki.

Mengusik ujung slinki berulang-ulang seperti langkah ke-2, mengamati arah


getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi
disebut gelombang transversal.

Mengikat karet gelang di tengah-tengah slinki, lalu mengusik lagi ujung slinki
yang dipegang berulang-ulang. Mengamati karet gelang, ketika gelombang
berjalan.

Melakukan percobaan dari langkah ke-1 sampai langkah ke-5 dengan


mengganti slinki dengan kabel listrik.

Mengambil slinki, merentangkannya di atas lantai yang licin dan mengikat


salah satu ujung pada pada tiang yang cukup kokoh atau dengan
memegangnya. Mengusik ujung slinki yang dipegang berulang-ulang dengan
cara menggerakkan ujung slink dengan cepat ke belakang dan ke depan
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang yang terjadi
disebut
gelombang longitudinal.

Cara Kerja 2
Melakukan percobaan di dalam kolam, di bak air atau di bejana yang berisi
air, jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian mengamati gelombang
yang terjadi di permukaan air.

Merentangkan slinki sejauh 1,5 m. mengikat salah satu ujungnya pada tiang
yang kokoh atau teman yang memegangnya, ujung yang satu harus tetap
pada tempat yang tidak berheser (disebut ujung terikat).

Memegang Ujung slinki yang lain, menggetarkannya satu kali sehingga


terbentuk setengah panjang gelombang, seperti pada Gambar 6.9.

Gambar 6.9.
Slinki membentuk setengah panjang gelombang
Mengamati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang
tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati
dengan jelas, maka menggetarkan lagi ujung slinki tersebut.

Teman memegang ujung slinki yang terikat dan mengikat dengan benang
yang panjangnya ± 1,5 m. Mengikat ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari
ujung slinki ke tiang yang kokoh atau teman yang memegangnya. Ujung
slinki dapat bergerak bebas karena itu disebut slinki ujung bebas.

Menggetarkan ujung slinki yang dipegang satu kali sehingga membentuk


setengah panjang gelombang pada percobaan 2 langkah 2. Mengamati
perambatan setengah panjang gelombang.

D. Landasan Teori
Dikutip dari Oscilliations and Waves: An Introduction, Second Edition (2018), gelombang
dapat diartikan sebagai getaran yang merambat atau gangguan yang menyebarkan energy
oleh getaran. Medium perambatan gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas.
Gelombang memiliki berbagai jenis berdasarkan arah getar, amplitude dan zat perantara.
Sementara sifat-sifat gelombang adalah dapat dipantulkan, dibiaskan, mengalami
interferensi, dan difraksi.
E. Hasil Pengamatan

Percobaan 1

Percobaan 2

F. Pertanyaan dan Jawaban


Pertanyaan 1.
1. Apa yang terjadi pada ujung slinki?
Jawab: Terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang Apa
yang merambat pada slinki?

2. Apa gelombang itu?


Jawab: Gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.

3. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang Transversal itu?


Jawab: arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya.

4. Apakah karet gelang ikut berpindah?


Jawab: tidak ikut berpindah

5. Adalah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada, dari manakah asalnya?
Jawab: ada, dari besar kecilnya kita saat memberikan gaya.
6. Apakah hasil yang ditunjukkan menggunakan kabel listrik sama dengan
slinki? Jika ada, sebutkan!
Jawab: tidak ada

7. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang Longitudinal?


Jawab: arah rambatnya sejajar dengan arah getarannya.

8. Apa perbedaan antara gelombang Transversal dan gelombang Longitudinal?


Jawab:Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
rambatannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Satu
gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit.
Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat
dalam arah yang berimpitan dengan arah getaran pada tiap
bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan dan
renggangan.

Pertanyaan 2.
1. Bagaimana bentuk gelombang yang dihasilkan dari percobaan
menjatuhkan kerikil ke atas permukaan air?
Jawab: bentuk gelombangnya melingkar

2. Apakah ada gelombang yang dipantulkan pada sisi-sisi kolam, bak


atau bejana yang dikenai gelombang?
Jawab: ada

3. Dapatkah gelombang dipantulkan pada ujung slinki?


Jawab: dapat

4. Bagaimanakah fase gelombang yang dipantulkan dibandingkan fase


gelombang asalnya pada perambatan setengah gelombang (denyut)
sampai gelombang yang terbentuk hilang?
Jawab: fase gelombang lebih besar yang dipantulkan dari pada fase
gelombang yang asal perambatan.

5. Bagaimanakah fase gelombang yang dipantulkan dibandingkan fase


gelombang asalnya dengan ujung slinki yang digetarkan (satu kali)
membentuk perambatan setengah gelombang?
Jawab: fase gelombang lebih besar yang gelombang asal dengan ujung
slinki yang
digetarkan dari pada fase gelombang yang dipantulkan.

G. Pembahasan
Dikutip dari Oscilliations and Waves: An Introduction, Second Edition (2018), gelombang
dapat diartikan sebagai getaran yang merambat atau gangguan yang menyebarkan energy
oleh getaran. Medium perambatan gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas.
Gelombang memiliki berbagai jenis berdasarkan arah getar, amplitude dan zat perantara.
Sementara sifat-sifat gelombang adalah dapat dipantulkan, dibiaskan, mengalami
interferensi, dan difraksi.
 Jenis gelombang berdasarkan arah getar
- Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
getarnya berimpit atau sejajar dengan arah rambatnya.
- Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah
getarnya tegak lurus terhadap arah rambatnya.

 Berdasarkan amplitude
- gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki
amplitude tetap di setiap titik yang dilalui gelombang.
- Gelombang diam/berdiri adalah gelombang yang
memiliki amplitude berubah-ubah.

 Berdasarkan zat perantara


- Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan
medium dalam perambatannya.
- Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang
tanpa memerlukan medium dalam perambatannya.

Bentuk gelombang longitudinal dapat dilihat melalui sebuah slinki yang


salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (Percobaan 1). Slinki tersebut
direntangkan dan disentakkan, sehingga akan terbentuk rapatan dan regangan
pada slinki. Bagian slinki yang lebih renggang disebut renggangan.
Sedangkan bagian slinki yang lebih rapat disebut rapatan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pola gelombang longitudinal membentuk rapatan dan
renggangan. Sedangkan percobaan dalam bak air , sifat dari gelombang
adalah dapat dipantulkan diantaranya yaitu pantulan air dari batu yang
dilempar dari atas. Percoban bak air itu termasuk gelombang transversal
karena arah getar nya tegak lurus dengan arah gelombangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Lampiran Foto
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
SIFAT CAHAYA

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.

Banyuwangi, 30 Mei 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 7
SIFAT CAHAYA

1. PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA


2. PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA
3. PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI

A. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. Menentukan fokus cermin cekung
e. Menentukan fokus lensa cembung

B. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan 1 : Alat dan Bahan (2): Alat dan Bahan (3):
a. Cermin datar (3 x 6 cm2) a. Bahan kaca a. Lampu TL
b. Cermin cembung b. Lensa cembung b. Kisi difraksi
c. Cermin cekung
c. Lensa cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat d. Penggaris panjang
(100 cm)
f. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tabir kertas)
i. Celah cahaya

C. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar, cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya yang datar. Cermin ini merupakan cermin yang paling sering kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang
memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja
dokter. Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan.
Dari pemantulan tersebut, bayangan yang dihasilkan akan berbeda-beda. Ada bayangan
yang sama dengan benda, lebih kecil dari benda ataupun sama dengan benda tersebut.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Pemantulan Cahaya
 Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.

Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datarseperti gambar
dibawah

Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.

Menggambarkan jalannya berkas sinar pad langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantul.

Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.

Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.

Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.

 Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


Menyusun semua alat seperti gambar dibawah ini,

Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut datang
dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.

Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


tersebut.

 Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung

Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini.

Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.

Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.

Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung


tersebut.

Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.

Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan
cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
2. Percobaan Pembiasan Cahaya

Menyusun lampu senter, celah, dan balok kaca

Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca

Menggambar jalannya berkas sinar, sehingga tampak sudut datang dan sudut biasnya.
Kemudian ukur besar sudur bias

Mengunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak
yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Menggeser lensa perlahan-lahan menjauhi
huruf sampai bayangan huruf sampai menjadi sangat besar dan kabur atau tidak tampak.
Mengukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut menganalisis sifat-sifat bayangan
yang dibentuk oleh lensa cembung

Menyusun lensa cembung, layar, lilin, dan penggaris panjang

Mengatur letak lilin dan lensa cembung agara diperoleh bayangan nyata lilin paling
tajam. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), serta mencatat sifat bayangan
yang dibentuk oleh lensa cembung

Menggunakan lensa cekung untuk mengamati huiruf pada buku dengan jarak yang
relatif dekat. Mencatat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung

3. Percobaan Difraksi, Interferensi, Dan Dispersi

Menyusun Lampu TL, penggaris panjangm dan kisi

Menyalakan Lampu TL, melakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000


celah/cm atau d = 1/3000 cm. Jika memilih warna ungu, mengukur jarak warna ungu
yang dilihat ke lampu TL. Mencatat orde atau warna ungu dari lampu TL yang sedang
diamati (k)

Mengukur harak kisi ke lampu TL


E. HASIL PENGAMATAN
Pemantulan Cahaya
 Pemantulan cahaya pada cermin datar
a.) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin
datar

Keterangan
Sinar Datang (i)
Sinar pantul (r)

b.) Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)

No i (derajat) r (derajat)
o
1. 30 30 o
2. 45 o 45 o
3. 55 o 55 o
4. 60 o 60 o
5. 75 o 75 o

c.) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


i. Sama/maya/tidak nyata
ii. Sama besar
iii. Sama tegak (tinggi benda sama dengan tinggi bayangan)
iv. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin (S = S1)

 Pemantulan cahaya pada cermin cembung


 Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung
 Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 cm -8 cm
2 8 cm -5 cm
3 10 cm -4 cm
4 20 cm -2 cm

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


i. Maya/tidak nyata
ii. Sama tegak
iii. Diperkecil (bayangan lebih kecil daripada benda)

 Pemantulan cahaya pada cermin cekung


 Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung

 Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung

i. Maya
ii. Sama banyak
iii. Bayangan 2 x lebih besar daripada bendanya
Pembiasan cahaya
1. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

No Sudut datang (i) Sudut bias (r)


1 30o 19,47 o
2 53 o 30 o
3 60 o 35,26 o
4 77 o 40,53 o

No Jarak benda Jarak bayangan


(cm) (cm)

1 3 2
2 2 2
3 2 3
4 1,5 2

2. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung

 Maya
 Tegak
 Diperkecil
3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung

 Nyata ,
 Terbalik
 Diperbesar

Percobaan Difraksi, Interferensi, dan Dispersi

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung, berarti
bayangan yang dibentuk cermin cekung ada dijauh tak berhingga (s’ = ~). Dengan
menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak fokus cermin cekung
tersebut!
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10cm dapat membentuk bayangan pada
jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan dari cermin cekung
tersebut?
3. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20cm dapat membentuk bayangan nyata
pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan terhadap
lensa cembung tersebut?
4. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan
kegiatan 3!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi, interferensi, dan dispersi!

JAWABAN!!
1. Jarak focus = jarak benda dari cermin cekung atau s=f
Sehingga 1/s’ = 0

2. Untuk menentukan posisi benda yang harus di letakkan dari cermin cekung kita
dapat menggunakan rumus lensa untuk cermin cekung :
1/f = 1/v – 1/u
Disini f adalah jarak focus cermin cekung, v adalah jarak bayangan, dan u adalah
jarak benda dari cermin. Dalam kasus ini, jarak focus (f) adalah 10 cm, dan bayangan
(v) berada pada jarak dua kali jarak benda.
Jadi v = 2u
Kita dapat menggantikan nilai f dan v ke rumus lensa :
1/10 = 1/(2u) – 1/u
Untuk menyelesaikan persamaan ini, kita perlu menemukan nilai u (jarak benda).
Untuk melakukan itu, kita dapat menyederhanakan persamaan tersebut :
1/10 = (1-2)/2u
1/10 = -1/2u
1 = =10/2u
1 = -5/u
Dalam hal ini, kita dapat mengalikan kedua sisi persamaan dengan u :
U = -5

3. Untuk mencari posisi benda agar lensa cembung jarak focus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, kita dapat menggunakan
rumus lensa yang dikenal sebagai rumus lensa cembung :
1/f = 1/d0 + 1/d1
Dimana :
F adalah focus lensa
D0 adalah jarak benda dari lensa
Di adalah jarak bayangan dari lensa

Dalam kasus ini, kita tahu bahwa jarak focus (f) adalah jarak 20 cm, dan jarak
bayangan di adalah setengah kali jarak bendanya, jadi, kitab bisa menyebut jarak
bayangan sebagai di = (1/2)d0.
Mari kita masukkan nilai – nilai ini ke dalam rumus lensa :
1/20 = 1/d0 + 1/(1/2)d0
Sekarang kita dapat menyederhanakan persamaan ini untuk mencari nilai pertama,
kitab isa mengalihkan kedua sisi persamaan dengan 20d o untuk menghilangkan
denominasi :
20do/20 = 20do/do + 20do/[(1/2)do]
Do = 20do + 40do
Selanjutnya, kita bisa menyederhanakan persamaan ini dengan mengurangkan 20do
dari kedua sisi:
0 = 60do

4. Pada percobaan kegiatan 3 lampu TL (tube light), biasanya menghasilkan cahaya


putih. Cahaya putih merupakan kombinasi dari berbagai warna dalam spektrum
cahaya yang terlihat. Dalam spektrum cahaya tampak, warna – warna yang terdapat
adalah merah, jingga, kuning, biru, nila, dan ungu. Namun cahaya putih yang di
pancarkan oleh lampu TL biasanya memiliki komponen spektrum yang lebih
dominan, seperti biru dan ungu.

5. Difraksi adalah fenomena yang terjadi Ketika gelombang melalui sebuah celah atau
berinteraksi dengan suatu hambatan yang memiliki ukuran sebanding dengan
Panjang gelombangnya. Ketika gelombang melewati celah atau berinteraksi dengan
hambatan tersebut, gelombang akan membungkuk dan menyebar disekitar objek
tersebut. Hasilnya, pola gelombang baru akan terbentuk di belakang objek.
Interferensi adalaj fenomena yang terjadi Ketika dua atau lebih gelombang saling
berinteraksi dan bertemu disatu titik dalam medium yang sama. Ketika gelombang –
gelombang ini bertemu, mereka bisa saling menguatkan atau saling melemahkan.
Jika gelombang – gelombang ini saling menguatkan, disebut interferensi konstruktif,
dan jika gelombang – gelombang ini saling melemahkan, disebut interferensi
destruktif.
Disperse adalah fenomena dimana cahaya atau gelombang elektromagnetik lainnya
terbelah menjadi komponen – komponen warna atau frekuensi yang berbeda saat
melintasi suatu medium seperti prisma atau kaca berlensa. Hal ini terjadi karena
indeks bias medium tersebut bergantung pada Panjang gelombang cahaya yang
berbeda – beda akan mengalami pembelokan yang berbeda saat melewati medium
tersebut.

G. PEMBAHASAN
Pembahasan 1 :
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian memantul pada cermin.
Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga menghasilkan sinar pantul. Sehingga, sinar
datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama. Pada cermin datar, bayangan yang
dihasilkan sama dengan bendanya, baik itu dari bentuknya, ukurannya, maupun posisinya
Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung, bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari
pada bendanya.
Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi 2
kali lebih besar daripada bendanya.

Pembahasan 2
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetikyang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat matamaupun yang tidak. Cahaya
adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi
cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika
modern.
Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:
• Intensitas
• Frekuensi atau panjang gelombang
• Polarisasi
• Fasa

Sifat optik fisis:


• Interferensi
• Difraksi
• Dispersi
• Polarisasi
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik
(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar
gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.
Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

H. KESIMPULAN

Kesimpulan 1
Pada pemantulan cermin datar , cermin akan mneghasilkan sinar pantul. Sehingga, sinar
datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama.

Kesimpulan 2
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik
(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Interferensi
adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang
menimbulkan pola gelombang yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Soejoto & Sustini, Euis. (2000). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar . Jakarta : Depdikbud.
I Made Padri. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 5. Jakarta:
Unversitas Terbuka.
Al Maryanto, dkk, (2000). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar II. Yogyakarta: FMIPA
Unversitas Negeri Yogyakarta.
Sumardjono, dkk. (2000). Fisika Dasar 1. Universitas Negeri Malang.
I. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan : Sulit mempraktikkan dirumah , karena peralatan yang kurang memadai seperti
kaca pembesar.

Lampiran Foto
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak
melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila
dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Banyuwangi, 01 Juni 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 7
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
A. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat:
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

B. ALAT DAN BAHAN


1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber Cahaya (lilin atau lampu)

C. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari
lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama.
Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar
atau konvergen (Sarojo, 2011).

Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:


a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
Perhatikan gambar berikut!

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.
Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

Gambar Berkas Sinar Istimewa III


(Sunaryono, 2010)

Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa
pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus
f, perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I


b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan

Gambar Berkas Sinar Istimewa III

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Cara kerja 1:
Menyusun lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya

Gambar 7.7

Susunan Percobaan Lensa Cembung


Menyalakan sumber cahaya, kemudian mengatur posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam

Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)

Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

Cara kerja 1:

Menyusun alat susunan percobaan cermin cekung

Gambar 7.8
Menyalakan sumber cahaya dan mengatur kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam

Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)

Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

E. Pertanyaan dan Jawaban


1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban:
Jarak fokusnya (f) adalah 10 cm dan 20 cm

2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda gunakan dalam percobaan!


Jawaban:
Kekuatan lensa P = 1/f
P1 = 1/f P2 = 1/f
= 1/10 = 1/20
= 0,1 D = 0,05 D

3. Tentukan jarak fokus (f)cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban:
Fokusnya (f) = 3 cm

H. Hasil Pengamatan
1. Lensa Cembung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1. 3 2
2. 2 2
3. 2 3
4. 1 2

2. Cermin Cekung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1. 5,5 5
2. 4,5 5
3. 4 5,5
4. 1,5 3
I. Pembahasan
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f. Perhatikan gambar
berikut!

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

Gambar Berkas Sinar Istimewa III


(Sunaryono, 2010)
Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa
pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus
f, perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I


b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan

Gambar Berkas Sinar Istimewa III

J.KESIMPULAN
Lensa cembung dan cermin cekung sama – sama mempunyai tiga sinar istimewa.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan : Sulit mempraktikkan dirumah , karena peralatan yang kurang memadai

Lampiran Foto
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

RIZA FITRIAWATI
85889937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.

Banyuwangi, 02 Juni 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 7
MATA
PERCOBAAN BINTIK BUTA

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta.
2. Menentukan jarak benda yang adda lihat yang bayangannya tepat
mengenai bintik buta.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar A dan B
2. Table pengamatan
3. Alat tulis dan penggaris

C. LANDASAN TEORI
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang
masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut
sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya
menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus
oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya
tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini
akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf
optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu
benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian
bintik buta pada retina

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bintik buta (1)
menyiapkan alat dan bahan, table pengamatan dan alat tulis

menutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan.

Memegang gambar yang tersedia dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata anda.

Memusatkan pandangan mata anda pada tanda positif (+) selanjutnya secara perlahan- lahan
dekatkan gambartersebut ke bagian mata anda dengan pandangan mata kanan anda tetap
terfokus pada tanda (+) tersebut.
Pada jarak berapa dari mata anda tanda bundaran hitam (•) pada gambar tersebut tampak
dalam pandangan mata anda?
Mencatat hasil pengamatan pada table

2. Percobaan Bintik buta 2


Memperhatikan gambar yang telah disiapkan

Menutup mata kiri anda dengan jari tangan, dan dengan mata kanan anda, pandanglahtanda positif (+)
secara tajam,jarak gambar mulai dengan 60 cm dari mata anda.

Secara perlahan-lahan, dekatkanlah gambartersebut kea rah muka anda, sementara pandangan
anda tetep tertuju pada tanda (+).

Mencatat semua pengamatan pada lembar pengamatan.

E. HASIL PENGAMATAN

Table hasil pengamatan bintik buta 1


No Jarak gambar A Dengan focus pada tanda Ket
dari mata anda positif (+) maka tanda
bundaran hitam

1 60 cm Tampak jelas
2 30 cm Tampak jelas
3 15 cm Tampak jelas
4 6 cm Buram
5 5 cm Buram hapit tidak terlihat
6 3 cm Tidak terlihat

Keterangan : Pada jarak 5 cm tanda (•) hampir tidak nampak oleh mata.
Table hasil pengamatan bintik buta 2
Dengan focus pada tanda positif (+)
No Jarak gambar A maka :
dari mata anda Garis pendek Garis pendek
tampak menyatu
dengan garis
panjang *)
1 60 cm Tampak jelas
2 20 cm Tampak buram
3 10 cm Buram
4 5 cm Hapir tdk √
tampak
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada percobaan bintik buta 1, mengapa tanda (•) menghilang dari pandangan anda
pada jarak tertentu?
Jawab : Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena focus mata kita ke tanda (+),
semakin dekat jarak focus maka tanda (•) akan hilang.

2. Pada percobaan bintik buta 2, mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari mata anda? Jelaskan?
Jawab : Pada percobaaan 2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu
karena focus benda sangat dekat dengan mata kita, kira-kira pada jarak 5 cm
kedua garis tersebut menyatu.

G. PEMBAHASAN
Pada percobaan 1, pada jarak 60 cm, focus mata masih baik dan tanda (+)
terlihat jelas. Jarak pandang semakin dekat maka tanda (•) akan semakin hilang karena
pandangan focus ke tanda (+). Dan pada percobaan 2 pada jarak 60 cm pandangan
masih baik dan tanda masih tampak jelas, setelah jarak 5 cm garis akan tampak
menyatu.

H. .KESIMPULAN
Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin buram
bahkan tidak tampak.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
I. FOTO

1. Alat dan bahan

2. Kegiatan praktikum bintik buta A

Pengukuran bintik buta


PERCOBAAN IRIS (PUPIL) MATA

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui reaksi pupil mata manusia pada cahaya redup dan terang
2. Mengetahui reaksi pupil mata kucing pada cahaya redup dan terang

B. ALAT DAN BAHAN


1. Lilin
2. Korek api
3. Senter
4. Kucing
5. Tabel pengamatan
6. Alat tulis

C. LANDASAN TEORI
Mata merupakan salah satu indera pada manusia yang sangat penting. Di dalam mata
sendiri terdapat beberapa bagian-bagian penting pula, salah satunya adalah pupil. Pupil
adalah bagian mata yang merupakan celah berbentuk lingkaran yang terletak ditengah iris.
Fungsi pupil untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Pupil akan
melebar jika jumlah cahaya yang masuk sedikit (dalam keadaan gelap) agar cahaya ya ng
masuk dapat maksimal. Pupil akan mengecil apabila jumlah cahaya yang masuk banyak
(dalam keadaan terang) agar cahaya yang masuk tidak berlebihan. Bisa dikatakan pupil
berfungsiuntuk mengatur cahaya agar fungsi penglihatan dapat maksimal.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Iris pupil mata pada manusia
meminta teman untuk bekerja berpasangan

memasuki ruangan yang rendah cahaya (cahaya redup).

meminta teman untuk duduk berhadapan, kemudian menyuruh menutup mata dengan
kedua tangan, ambil dannyalakan lilin kurang lebih 10 cm, selanjutnya menyuruh kwan
untuk membuka mata kiri, dan amati bentuk pupilnya dan gambarkan hasilnya.

matikan lilin dan suruhlah kawan membuka mata kanan, kemudian perhatikan pula
bentuk pupil teman anada, dan gambarkan hasilnya.
2. Iris(pupil) pada mata kucing

mengambil seekor kucing dan dimasukan kedalam ruangan yang teduh (rendah cahaya)

mengamati pupil mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil pengamatan anda.

mengambil asenter, kemudian sorotkan senter tersebut ke mata kucing, coba perhatikan
pupil mata kucing, baik bentuk maupun ukuranya, selanjutnya gambarkan hasil
pengamatan anda

E. HASIL PENGAMATAN

1. Ketika lilin dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih) dan setelah
lilin dipadamkan, pupil mata manusia menjadi membesar (mencembung)
2. Ketika senter dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih) dan setelah
senter dipadamkan, pupil mata kucing menjadi membesar (mencembung)

F. JAWABAN PERTANYAAN
1. Ketika lilin dipadamkan, pupil mata menjadi besar karena iris akan berkontraksi dan
menyebabkan lubang pupil, melebur sehingga cahaya yang masuk lebih banyak.
2. Fungsi pupil mata adalah untuk mengatur masuknya cahaya

1. Pupil mata kucing membesar ketika melihat ketempat yang gelap atau redup
(Intensitas cahaya rendah), mengecil pada tempat yang terang (Intensitas cahaya
tinggi) dan pupil normal kembali ketika berada ditempat yang tidak terlalu terang tidak
juga terlalu gelap. Pupil akan mengalami peristiwa refleks pupil jika diberikan
rangsangan cahaya baik intensitasnya tinggi ataupun rendah
2. Pada saat mata kucing mendapat cahaya yang lebih terang, sistem bekerja berlawanan
untuk melindungi retina dan itu bisa membuat pupil mata kucing mengecil dan
berubah menjadi garis tipis. selain itu pada mata kucing ada sebuah lapisan yang tidak
terdapat pada mata manusia. Lapisan ini terletak dibelakang retina yang berfungsi
sebagai penerima cahaya. Pada saat cahaya jatuh dilapisan ini, langsung dipantulkan
kembali dan otomatis cahaya melewati retina sebanyak dua kali. Oleh karena itu
kucing dapat melihat dengan mudah walaupun gelap atau cahaya hanya sedikit. Sebab
itu juga mata kucing menjadi bersinar disaat gelap. Lapisan yang terdapat pada mata
kucing itu disebut kristal tapetum lucidum yang dapat memantulkan cahaya. Alasan
lain kenapa mata kucing bisa melihat dalam gelap adalah karena adanya sel-sel batang
yang lebih banyak dibandingkan sel-sel kerucut diretina mereka. Keistemawaan mata
kucing selain bisa melihat dimalam hari, bola mata kucing juga lebih besar daripada
manusia. Jika manusia hanya sampai 160 derajat, mata kucing bisa dengan mudah
melihat hingga 187 Derajat. Oleh sebab itu kucing bisa dengan mudah melihat
ancaman yang ada.
G. PEMBAHASAN
Pupil mata kucing dan manusia membesar ketika melihat ketempat yang gelap atau
redup (Intensitas cahaya rendah), mengecil pada tempat yang terang (Intensitas
cahaya tinggi) dan pupil normal kembali ketika berada ditempat yang tidak terlalu
terang tidak juga terlalu gelap. Pupil akan mengalami peristiwa refleks pupil jika
diberikan rangsangan cahaya baik intensitasnya tinggi ataupun rendah

H. KESIMPULAN
Mata manusia dan kucing mempunyai kemampuan untuk berakomodasi, yaitu
kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih dalam melihat benda
pada jarak tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
I. FOTO

Bentuk pupil mata manusia ketika lilin dinyalakan

Bentuk pupil mata manusia ketika lilin dimatikan

. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENELITIAN PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
KELISTRIKAN

RIZA FITRIAWATI
858899937

UPBJJ JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
DATA MAHASISWA

Nama : RIZA FITRIAWATI


NIM/ID Lainnya : 858899937
Program Studi : PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : UPBJJ JEMBER / POKJAR KABAT

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ATANG, S.Si., M.Si


Nip/Id Lainnya : 19800109214041001/41003275
Instansi Asal : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Nomor Hp : 085290349192
Alamat Email : atangbio98@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : RIZA FITRIAWATI


NIM : 858899937
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.

Banyuwangi, 06 Juni 2023


Yang membuat pernyataan

RIZA FITRIAWATI
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM IPA di SD PDGK4107 MODUL 7
KELISTRIKAN

A. TUJUAN
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Bola pingpong 2 buah
2. Benang jahit secukupnya
3. Lembaran wool dan nilon
4. Tas plastic
5. Isolasi
6. Sisir plastik
7. Sampul mika
8. Potongan kertas kecil

C. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua
jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh proton,
sedangkan muatan negative oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak,
muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.

Sifat muatan listrik.


Satuan muatan “Coulomb (C)”, muatan proton adalah + 1,6 x 10 – 19C, sedangkan
muatan elektron -1,6 x 10 – 19C. Prinsip kekekalan menjadikan muatan selalu konstan. Bila
suatu benda diubah menjadi energy, sejumlah muatan positif dan negatif yang sama akan hilang.
Sebatang plastic digosokkan pada kain beberapa saat, dekatkan plastic pada potongan
kertas kecil, yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke plastik.

Fenomena Elektrostatis
Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, di mana plastic bermuatan
positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua benda yang muatannya berbeda
akan saling tarik menarik satu dengan lainnya.
Lembar plastik digantung bebas dengan benang, dan lembar plastik lainnya digosokkan
dengan bulu binatang dan didekatkan ke lembar plastik yang tergantung, maka yang terjadi
kedua plastic tersebut saling tolak menolak. Artinya, kedua plastic tersebut memiliki muatan
yang sama dan saling tolak menolak.
Lembar plastik dgantung bebas dengan benang, dan sebuah gelas digosokkan dengan
kain sutra dan didekatkan ke plastic yang tergantung, maka yang terjadi kedu benda saling tarik
menarik. Artinya, plastic dan gelas memiliki muatan yang berbeda dan salik Tarik menarik.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menggantungkan sebuah bola pingpong, kemudian menggosok tas plastik pada baju
beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi?
b. Menggosok sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkan pada potongan-
potongan kertas kecil yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi?
c. Mengikat kedua bola pingpong dengan benang, kemudian menggantungkannya dan
mendekatkannya. Apa yang terjadi?
d. Menggosok kedua bola pingpong dengan kain wool. Dekatkan dan apa yng terjadi?
e. Menggosok sampul mika pada rambut, kemudian mendekatkannya ke potongan kertas-kertas
kecil di atas meja. Amati apa yang terjadi?
f. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

E. HASIL PENGAMATAN
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan Wool Plastik Nilon
Woll Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Pertanyaan
1. Mengapa pada langkah (c) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2. Apakah bola pingpong pada langkah (d) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, D. Jika diketahui benda A menarik benda
B, B menarik benda C, sedangkan C menarik D. Diketahui A bermuatan negatif, maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawanan!

Jawaban
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling tolak menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu, A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negatif maka B, C, dan D bermuatan positif.
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.

G. PEMBAHASAN
1. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong
2. Ada muatan listrik
3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5. Saling menolak karena kedua bola pingpong bermuatan sama
6. Listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

H. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda
DAFTAR PUSTAKA
Rumanto, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri Universitas
Terbuka
KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan nya, sulit mempraktikkan di rumah, karena peralatan yang kurang memadai.

LAMPIRAN FOTO
PERCOBAAN ARUS dan TEGANGAN LISTRIK

A. TUJUAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

C. LANDASAN TEORI
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam
sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan
potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan
dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor
listrik.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan arus listrik:
Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar

rangkaiannya. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam

pada kutub (-).

Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi
jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.

Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan


menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia
AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang
mengalir.

Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar


berikut.
Tentukan jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi hasil
pengamatan anda pada table berikut ini.

2. Percobaan Tegangan Listrik


Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa demikian?

Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut


Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih
terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?

Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih
terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?

Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai
yang dirangkai secara seri.

Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda.

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel pengamatan terhadap jenis bahan

Lampu Konduktor
No. Bahan Menyala Tidak Ya Tidak
1. Lempengan besi √ √
2. Lempengan tembaga √ √
3. Lempengan seng √
4. Kayu √ √
5. Karet penghapus √ √
6. Mata pensil (Grafit) √ √
7. Kertas √ √
8. Tas plastik √ √
9. Air kran √ √
10. Air garam √ √

F. JAWABAN PERTANYAAN
1) Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik
2) Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang.
3) Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
I=V
R
R=V
I
V=I.R
I = arus listrik (ampere)
V = tegangan listrik (volt)
R = hambatan listrik (ohm)
4) Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir
lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5) a) Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik
dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b) Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

G. PEMBAHASAN
Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu
tetap menyala.

H. KESIMPULAN
1. Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan
yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah
: lempeng besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri
listrik (isolator) adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas
plastik, dan air kran.

2. Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu akan semakin terang.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan : Sulit mempraktikkan dirumah , karena peralatan yang kurang memadai

I. FOTO
LINK PRAKTIKUM KELISTRIKAN
https://youtu.be/Y4-9cVBtjf4
LINK KUMPULAN LAPORAN DAN DOKUMENTASI PRAKTEK IPA DI SD
https://youtu.be/JhiDT1Bh-J4

Anda mungkin juga menyukai