Anda di halaman 1dari 93

LKPI

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA BIMBINGAN


Judul-judul Praktikum Praktikum Bimbingan:
1. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Makhuk hidup
1.Pertumbuhun dan perkembangan Tumbuhan,
2.Pertumbuhun dan perkembangan Hewan.
2. Ekosistem(Ekosistem Darat).
3. Pencemaran Lingkungan(Pengaruh Deterjen Pada
Perkecambahan).
4. Jenis zat dalam makanan
5. Uji makanan (uji karbohidrat, uji lemak)
6. Gerak
7. Gelombang( Jenis-jenis gelombang)
8. Sifat Cahaya ( Percobaan jenis-jenis gelombag,Percobaan sifat
pemantulan gelombang )
9. Lensa cembung dan cermin cekung (Percobaan cermin cembung,
Percobaan cermin cekung )
10. Kelistrikan (Percobaan muatan listrik,Percobaan arus dan tegangan listrik

DISUSUN OLEH

NAMA : RAHMAWATI TAUFIQ HIDAYAH


NIM : 856990117
SEMESTER : 7/118
PROGRAM STUDI : S1 PGSD
POKJAR : RUMBIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Rahmawati Taufiq Hidayah


NIM : 856990117
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : SDN 2 Way Terusan SP 2

DATA TUTOR (PGSD)

Nama(Gelar) : Dwi Rahayu, M.Pd


NIP/Id Lainnya : 20003171
Instansi Asal : SMPN 2 BUMI NABUNG
Nomor Hp : 085379634567
Alamat Email dwi251996@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Rahmawati Taufiq Hidayah


NIM : 856990117
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Lampung Tengah, 29 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Rahmawati Taufiq Hidayah


NIM:856990117

KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Tumbuhan dan Hewan)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.
2. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai
imago (dewasa).
3. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pertumbuhan dan perkecambahan tumbuhan
a. Biji Kacang merah (hijau) 6 buah
b. Botol selai 2 buah
c. Kertas saring secukupnya
d. Kertas label secukupnya
e. Gunting 1 buah
2. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
a. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
b. Botol selai 3 buah
c. Pisang ambon secukupnya
d. Tape ketela pohon secukupnya
e. Sendok makan 1 buah
f. Kertas saring secukupnya
g. Lalat buah ± 20 ekor

D. LANDASAN TEORI
1. Pertumbuhan dan perkecambahan tumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Perkembangan adalah suatu proses
kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke
kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.
Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat
irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula.
Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian
tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman,
aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada
ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan
diferensiasi berlangsung.
2. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang
sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen.
Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan
posterior (kepala-ekor). Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu
lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas
cahaya.

A. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pertumbuhan dan perkecambahan tumbuhan
a. Merendam biji kacang hijau dalam air semalaman.
b. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
c. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.

Cara memasang kertas saring dalam botol selai

d. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
e. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
f. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar
kerja.
2. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
a. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buah ikutilah prosedur berikut.
1) Menyediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
2) Menghaluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
3) Sesudah medium tercampur rata dan halus, memasukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
4) Memasukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat
kedalam setiap botol selai
b. Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat
rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka bisa
berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena
itulah disebut lalat buah. Untuk menankapnya lakukan langkah-langkah berikut :
1) Menyiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
2) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
3) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkan kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.
4) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap
dalam kantong plastik.
c. Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur dan medium lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan dengan cara sebagai berikut :
1) Memasukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.
2) Sebelum lalat buah siuman tutup botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan
karet gelang.
3) Tusuk-tusuk utup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
4) Menempatkan botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
5) Mengamati biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa
berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1.11).

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau
Hari ke Gambar pertumbuhan dan Panjang (mm) Keterangan
perkecambahan kacang hijau
Akar Batan
g
1 0 0 Bakal akar
terlihat

2 2–3 20 Akar dan


batang
terlihat

3 5 – 10 40 Biji kacang
terangkat
4 15 60 Terangkat ke
atas

Tabel 1.11
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
Hari ke Waktu pengamatan Kejadian/perubahan
0 17 : 00 Tubuh bewarna kuning kecoklatan
1 17 : 00 Tubuh bewarna kuning kecoklatan
2 17 : 00 Mulai bertelur
3&4 17 : 00 Telur menetas menjadi larva instar 1
5 17 : 00 Larva mulai bergerak aktif. Mulut larva
bewarna hitam, dan bergerak aktif
6 17 : 00 Hampir menyerupai pupa tubuhnya
memendek, bewarna putih dan tidak
bergerak lagi (diam)
7&8 17 : 00 Sudah menjadi pupa
9 & 10 17 : 00 Menyerupai bentuk lalat buah dewasa,
tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang
11 17 : 00 Sudah menjadi lalat dewasa dan siap untuk
terbang

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang 20
mm.
2. Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai
3. Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
4. Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai
pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.

H. PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga
minggu ke 2 panjangnya mencapai 20 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu
dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel –
selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan
perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh
menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang
kecambah.
Sedangkan dari pengamatan yang telah dilakukan pada lalat buah yaitu dimulai hari 0
dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari
telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari
setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada
makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua
mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-
bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip
dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir
menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak
bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan,
masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat
buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya
kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat
dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Sulit mencari lalat buah dikarenakan musim kemarau
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO KETERANGAN
Kecambah pada hari ke-2

Kecambah pada hari ke-4

Proses mengkultur lalat


buah
KP.1 EKOSISTEM

( EKOSISTEM DARAT )

A. JUDUL PERCOBAAN
Ekosistem (Darat)
B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer(smartphont)
4. Lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang
saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem sebagai suatu
tatanan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
dan saling mempengaruhi. Ekosistem sebagai penggabungan dari setiap unit biosistem.
Biotik, memiliki arti “Hidup”. Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah makhluk
hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa adanya makhluk hidup di
dalamnya. Keberadaan makhluk hidup kemudian membentuk suatu rantai makanan dalam
suatu ekosistem.
Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau komponen yang tak hidup.
Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-benda bukan
makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut mempengaruhi kelangsungan hidup.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi
2 yaitu ekosistem alami dan buatan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna
tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar jika
perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

F. HASIL PENELITIAN
Tabel 2.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
No. Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1. Suhu 28C
2. Cahaya Cukup
3. Angin Semilir
4. Tanah Kering
5. Air Lembab

Tabel 2.2
Komponen Biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Pohon pisang Ulat Bakteri
2. Pohon Salam Semut Jamur
3. Rumput Teki
4.
5.
Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan
No. Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1. Suhu 28C
2. Cahaya Sangat Cukup
3. Angin Semilir
4. Tanah Kering
5. Air Lembab
Tabel 2.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Tanaman singkong Ayam Bakteri
2. Terong Kambing Jamur
3. Sapi
4.
5.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

H. PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan
oleh manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi
komponen biotiknya.

I. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Alat yang kurang memadahi
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO KETERANGAN
Ekosistem Tumbuhan Darat
Alami

Ekosistem Tumbuhan Darat


Alami

Ekosistem Tumbuhan Darat


Alami

Ekosistem Hewan Darat Alami

Ekosistem Hewan Darat Alami


Ekosistem Tumbuhan Darat
Buatan

Ekosistem Tumbuhan Darat


Buatan

Ekosistem hewan Darat

Ekosistem Hewan Darat

Ekosistem Hewan Darat


KP 2 PENCEMARAN LINGKUNGAN(PENGARUH
DITERJEN PADA PERKECAMBAHAN)

A.JUDUL PERCOBAAN
Pencemaran Lingkungan (Pengaruh Ditergen terhadap Perkecambahan)

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

B. ALAT DAN BAHAN


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buaH
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring(tisu)
4. Kertas timah(tutup kimia)
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng

C. LANDASAN TEORI
Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah terkontaminasinya komponen
fisik dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer sehingga mengganggu keseimbangan
ekosistem lingkungan. Kontaminasi tersebut bisa berasal dari kegiatan manusia ataupun
proses alam, yang menyebabkan kualitas lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sesuai
dengan seharusnya.
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Pada tahap perkembangan, embrio di dalam biji yang semula beberada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan
tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda (kecambah).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji antara lain: Faktor internal seperti
gen dan hormon. Sedangkan faktor eksternal adalah air, cahaya, suhu, nutrisi, Ph, ketinggian
tempat, Oksigen (O2), Karbondiaoksida (CO2), kelembapan dan angin.
Detergen merupakan campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibandingkan dengan
sabun, diterggen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik.
Serta tidak terpengaruh oleh kesadaran air. Detergen merupakan garam Natrium asam
sulfonat.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control
air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
2. Cara menyediakan larutan
a. Melarutkan, satu gram detergen bubuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000Ml.
Kemudian memberi label 100%
b. Mengambil 50ml larutan detergen 100%, lalu menambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000ml. Kemudian beri label I
c. Mengambil 500ml larutan detergen 50%, lalu menambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000ml. Kemudian beri label II
d. Mengambil 500ml larutan detergen 25%, lalu menambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000ml. Kemudian beri label III
e. Mengambil 500ml larutan detergen 12,5%, lalu menambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000ml. Kemudian beri label IV
f. Mengambil 500ml larutan detergen 6,25%, lalu menambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000ml. Kemudian beri label V
g. Mengambil 500ml larutan detergen 3,1%, lalu menambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000ml. Kemudian beri label VI
3. Menyediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol I, II, III, IV, V, VI. Masing-
masing diberi lingkaran kertas saring
4. Memasukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam digunakan dalam percobaan ini
5. Dari kacang hijau terpilih, ambil masing-masing 10 butir lalu merendamnya di dalam
larutan I, II, III, IV, V, VI. B biarkan rendaman selama lima menit
6. Mengatur kacang hijau dalam gelas kimia dengalabel yang sesuai. Mengatur dengan
bair agar hilium mengarah ke bawah
7. Mengisi gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama, kira-kira 100ml
8. Menutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk
9. Melakukan pengamatan selama 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan ukurlah
panjang akar dengan mistar diluar gelas.
10. Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi selesai 24 jam dan 48
jam dengan menggunakan warna yang berbeda.
E. HASIL PENELITIAN
Tabel 2.10
Pengaruh detergen terhadap Tumbuhan
No. Konsentrasi Larutan Detergen Kontrol
Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5 6,25% 3,1%
%
1. 1 1 2 2 2 3 5
2. 1 2 2 2 3 4 6
3. 1 2 3 3 3 4 6
4. 1 2 2 2 3 3 5
5. 1 1 2 0 4 3 7
6. 0 2 3 2 3 4 7
7. 1 0 0 2 3 4 6
8. 1 1 2 2 2 3 7
9. 0 2 0 2 3 3 6
10. 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-rata 1 1 2 2 3 4 6

No. Konsentrasi Larutan Detergen Kontrol


Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5 6,25% 3,1%
%
1. 2 2 3 3 3 5 7
2. 3 3 3 3 3 5 6
3. 2 3 5 4 4 4 6
4. 1 3 4 3 4 3 7
5. 2 2 4 0 4 6 7
6. 0 3 6 3 3 3 6
7. 3 0 0 3 3 4 7
8. 2 2 4 3 3 6 8
9. 0 3 0 4 4 3 7
10. 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-rata 2 2 3 3 4 5 7
Grafik rata-rata pertumbuhan
kecambah
6 7
6
5 7 7
5 4 6 6
4 3 4
3 3 3 3
3 3 3 3 4 3
2 2 2 4 2 2 3 7
2 2 3 2 3 3 2
2 2 2 2 0
2 2 2 2
1
1 1 1 1 1
1 2 1
0 1
1 2
0
0 0 0
1 2 4 6 8 10 14 16 18

100% 50% 25% 12,50%


6,25% 3,10% Kontrol

Grafik 2.2
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi pada 24 jam

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).

G. PEMBAHASAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.

H. KESIMPULAN
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.
Ada 4 tahap pencemaran. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan
waktu. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem.
Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal. Pencemaran yang menimbulkan
kematian, dari kadar yang tinggi.

I. KESULITAN YANG DIALAMI


Pencarian alat dan bahan
J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO KETENGAN

Alat dan bahan yang di gunakan

Proses pelaksanaan pratikum


penempalan label pada gelas

Memasukan kacang hijau kedalam gelas


masing-masing 10 butir

Gelas telas telah ditutup kertas timah


KEGIATAN PRAKTIKUM 1

JENIS ZAT DALAM MAKANAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Jenis zat dalam makanan (pengelompokan bahan makanan, pengelompokan
sayuran, membuat menu 4 sehat 5 sempurna)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Pengelompokan bahan makanan
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
2. Pengelompokan sayuran
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.
3. Membuat menu 4 sehat 5 sempurna
Membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai
dengan slogan 4 sehat 5 sempurna

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pengelompokan bahan makanan
a. Tempat plastik
b. 20 macam bahan makanan
2. Pengelompokan sayuran
a. Tempat plastik
b. 20 macam bahan makanan
3. Membuat menu 4 sehat 5 sempurna
a. Tempat plastik
b. Berbagai bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan
lauk pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.Jika dihubungkan dengan
kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat
banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun
dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan
terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran
diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura.
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan bagian dari
tanaman dan berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman
misalnya akar, umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat
dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang, yang diambil
dari bagian umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari bagian daun,
asparagus, rebung dari bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam, terong
dari bagian buahnya, kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya.
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu
yang lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini
dikarenakan pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang
justru akan memberikan beban baru pada masalah gizi di Indonesia.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pengelompokan bahan makanan
a. Mengumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
b. Mengelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
c. Mencatat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
d. Menyimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini
2. Pengelompokan sayuran
a. Mengumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam
b. Mengelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran
daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran
tunas.
c. Mencatat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
d. Menyimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini
3. Membuat menu 4 sehat 5 sempurna
a. Menyiapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
b. Dari bahan makanan tersebut membuat menu sederhana yang memenuhi syarat
4 sehat 5 sempurna
c. Menyebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta
memasukkan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja
d. Mengelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom
yang sudah disediakan dalam lembar kerja
e. Mencatat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja
f. Menyimpulan apa yang diambil dari percobaan ini

F. HASIL PENELITIAN
1. Pengelompokan bahan makanan
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi
No. Jenis bahan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
makanan
1. Brokoli √
2. Keju √
3. Minyak kelapa √
4. Kol/kubis √
5. Daun ubi √
6. Telur √
7. Bawang Merah √
8. Bawang putih √
9. Daun Singkong √
10. Cempokak √
11. Kecipir √
12. Daun Jeruk √
13. Koro √
14. Jagung √
15. Terong hijau √
16. Terong ungu √
17 Jagung √
18. Jeruk √
19. Tempe √
20. Beras √

2. Pengelompokan sayuran
Pengelompokan sayuran
No Jenis Sayura Sayura Sayuran Sayuran Sayura
. bahan n daun n buah akar/umb kacang- n tunas
makanan i kacanga
n
1. Jagung √
2. Koro √
3. Kacang √
Panjang
4. Kol/kubis √
5. Daun √
singkong
6. Cempoka √
k
7. Kecipir √
8. Pepaya √
9. Terong √
ungu
10. Terong √
hijau
11. Tomat √

3. Membuat menu 4 sehat 5 sempurna


Menu yang dibuat :
No Jenis Kelompo Jenis Karb Protei Lema vi
. masaka k bahan o n k t
n makanan makana
n
1. Nasi Makanan Beras +
pokok
2. Tumis Sayur Brokoli +
kacang mayur Kacang +
brokoli Cabai +
Bawang +
merah
Bawang +
putih
Minyak +
goreng
3. Tempe Lauk Tempe +
goreng pauk Tepung +
Minyak
+
goreng
4. Buah- Buah Jeruk
+
buahan
5. Susu Minuman Susu +

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pengelompokan bahan makanan
a. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
Zat pengatur : protein, air
b. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja
adalah: Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
Zat pengatur : protein, air
c. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia
lanjut Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
Zat pengatur : protein, air
2. Pengelompokan sayuran
a. Termasuk dalam sayuran manakah mlinjo, brokoli, cabe, bawang merah dan
terong
3. Membuat menu 4 sehat 5 sempurna
a. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang
dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
b. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya
yaitu:
Untuk begerak : merupakan zat tenaga (karbohidrat, lemak, protein)
Untuk membangun : merupakan zat pembangun (protein, mineral, vitamin, air)
Untuk mengatur : merupakan zat pengatur(protein dan air)

H. PEMBAHASAN
1. Pengelompokan bahan makanan
Pada praktikum yang telah dilakukan, maka di dapatkan hasil bahwa banyak
sekali jenis-jenis bahan makanan yang memiliki berbagai kandungan di dalamnya,
ada karbohidrat, protein, lemak, dan juga vitamin. Pada percobaan yang saya
lakukan, bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah beras dan jagung.
Yang mengandung protein meliputi keju, telur dan tempe. Yang mengandung
lemak adalah minyak kelapa. Dan yang mengandung vitamin adalah berbagai
macam sayuran, yaitu pepaya, kol/kubis, terong ungu, terong hijau, kenikir, koro,
daun jeruk, daun singkong, daun ubi, bawang putih, jeruk, dan bawang merah.
2. Pengelompokan sayuran
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi
hidangan makanan adalah bagian daunnya. Contoh: Pepaya, daun singkong, daun
umbi, kenikir, kol/kubis.
Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah buahnya. Contoh: tomat, terong ungu, terong hijau.
Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Contoh:
kacang panjang, koro, jagung.
Pada penelitian yang saya lakukan tidak terdapat sayuran akar/umbi dan juga
sayuran tunas.
3. Membuat menu 4 sehat 5 sempurna
Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah
untuk dihidangkan.Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
Bahan makanan pokokadalah bahan makanan yang sudah dimasak dan
merupakan makanan utamaContoh: Nasi
Bahan makanan sayuran ialah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah merupakan penyerta makanan utama.Contoh: sayur (pepaya).
Bahan makanan lauk-pauk merupakan bahan makanan yang setelah diolah
merupakan penerta dari makanan utama.Tempe goreng. Buah-buahan adalah
bahan makanan dari buah tumbuhan. Contoh: jeruk
Minuman : merupakan pelepas dahagaContoh: susu segar

I. KESIMPULAN
1. Pengelompokan jenis makanan
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan
berdasarkan zat gizi ada 4 jenis:
a. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras, jagung
b. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai
c. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : gajih
d. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.
2. Pengelompokan sayuran
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima
kelompok yaitu :
a. Sayuran daun
b. Sayuran buah
c. Sayuran umbi/akar
d. Sayuran kacang-kacangan
e. Sayuran tunas
3. Membuat menu 4 sehat 5 sempurna
Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung
pada bahan makanan. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto Keterangan

Jenis-jenis bahan makanan

Pengelompokan bahan makanan


(karbohidrat, protein, lemak dan
vitamin)
Proses pengelompokan bahan
makanan

Jenis sayur kacang-kacangan

Bahan makanan yang akan di olah


KEGIATAN PRAKTIKUM 2
( UJI KARBOHIDRAT, UJI LEMAK )

A. JUDUL PERCOBAAN
Uji makanan (Uji karbohidrat dan uji lemak)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
2. Uji Lemak
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Uji Karbohidrat
a. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
b. Pipet 1 buah
c. Pisang 1 diiris kecil
d. Nasi 2-3 butir
e. Tahu putih 1 iris kecil
f. Biskuit 1 potong kecil
g. Tepung terigu 1 sendok kecil
h. Gula pasir 1 sendok kecil
i. Kentang 1 iris kecil
j. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL
2. Uji Lemak
a. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
b. Pipet 1 buah
c. Pepaya 1 potong kecil
d. Minyak goreng 5 mL
e. Susu 1-3 sendok teh
f. Air 5 mL
g. Terong 1 potong kecil
h. Bawang putih 1 dihaluskan
i. Tomat 1 potong kecil
D. LANDASAN TEORI
1. Uji Karbohidrat
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan
zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun
jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat
diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang
terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya
dikenal sebagai senyawa gula.
2. Uji Lemak
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada
berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging,
jerohan, krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang
berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine,
kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang
terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas
minyak pada kertas tersebut.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
a. Mencatat semua pengamatan langsung dalam lembar kerja yang diperuntukkan
bagi percobaan ini
b. Menyusun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji diatas piring plastik
c. Menetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan
yodium dalam KI/lugol. Memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada
bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji
manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
d. Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.
2. Uji Lemak
a. Membuat2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 5 x 5 cm.
b. Mengambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu
kertas coklat. (boleh dioleskan menggunakan jari tangan)
c. Di diamkan selama sekitar 10 menit. Kemudian memeriksa dengan menghadap
cahaya. Mengamati dan mencatat keadaan permukaan kertas tersebut.
d. Mengambil sepuluh kertas coklat yang sama seperti, memberi nomor dan mana,
jenis bahan makanan yang diuji.
e. Menghaluskanlah bawang putih, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira
sepuluh kali dan bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
f. Sambil menunggu waktu, Mengerjakan hal serupa untuk bahan lainnnya,
oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
g. Setelah 10 menit, mengamati kertas cokelat satu persatu. Menggunakanlampu
atau senter ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Uji karbohidrat
No. Bahan Warna Keterangan
Makanan Sebelum Sesudah
diberi yodium diberi yodium
1. Biskuit Coklat Ungu
kebiruan
2. Kentang Kuning Ungu
kebiruan
3. Tepung Putih Biru tua
4. Tahu putih Putih Putih
5. Pisang Kekuningan Ungu
kebiruan
6. Gula putih Putih Putih
7. Nasi Putih Biru tua
2. Uji lemak
No. Bahan yang Meninggalkan noda bekas Keterangan
Diuji minyak
Ya Tidak
Tidak
1. Pepaya √ mengandung
minyak
Tidak
2. Tomat √ mengandung
minyak
Tidak
3. Terong √ mengandung
minyak
Mengandung
4. Bawang Putih √
minyak
Tidak
5. Susu √ mengandung
minyak
Mengandung
6. Minyak √
minyak
Tidak
7. Air √ mengandung
minyak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Uji Karbohidrat
a. Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu,
atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang
tetap seperti warna semula.
b. Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
c. Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
d. Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak,
dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama
kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika
bahan yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.
2. Uji Lemak
a. bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas
coklat biasa.
b. setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
c. Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, dan minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel,
seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya, dan susu.

H. PEMBAHASAN
1. Uji Karbohidrat
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen
lugol yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, yaitu lugol. Lugol
digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal
itu berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum). Uji karbohidrat (amilum),
nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna ungu pekat /
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung
karbohidrat (amilum).
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan
bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum). Uji karbohidrat (amilum),
biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium/lugol berubah warna
menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat
(amilum).
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung
kanji mengandung karbohidrat (amilum). Uji karbohidrat (amilum), gula pasir
yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal
itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum). Uji
karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).
2. Uji Lemak
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji
lemak kali ini dapat di ketahui bahwa Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil
kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
papaya tidak mengandung lemak. Pada uji lemak, susu yang diteteskan/diusap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10
menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak. Pada uji lemak,
bawang putih yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
Pada uji lemak, terong yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung
lemak.
I. KESIMPULAN
1. Uji Karbohidrat
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine,
biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan
yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat
2. Uji Lemak
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan
menggunakan contoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri,
biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan
minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak
dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto Keterangan

Bahan yang dibutuhkan pada uji


karbohidrat

Di beri tetesan

Menunggu hasil setelah diberi


tetesan

Bahan yang mengandung


karbohidrat
Kertas coklat setelah diberi
olesan dari berbagai bahan
makanan

Kertas coklat diberi olesan air


KEGIATAN PRAKTIKUM 1
GERAK( GERAK LURUS BERATURAN, DAN GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN )

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak (GLB)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui gerak lurus beraturan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASARN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk
garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik
besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang
tetap baik besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak
lurus beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan
pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan
tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merakit alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Mengusahakan agar beban tambahan m tetinggi diring pembatas. Bila M1 turun,
maka M2 naik
3. Memberi tanda ketinggisn beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik
A
4. Mengukur panjang BC
5. Biarkan sistem bergerak. Mencatat waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari
B ke C
6. Mengulang percobaan selama 5kali dengan jarak BC yang berbeda-beda
7. Mencatat hasil pada tabel

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 4.5
Pengamatan
GLB
No. Jarak BC s (m) Waktu t (sekon)
1. 16 0,59
2. 20 0,80
3. 22 0,87
4. 25 0,92
5. 28 1,27

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal

Grafik Hubungan GLB


30

25

20

15

10

0
0.59 0.8 0.87 0.92 1.27
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
No. Percobaan Ke S (m) T (s) S/t (m/s)
1. Pecobaan ke-1 16 0,59 27,12
2. Pecobaan ke-2 20 0,80 25
3. Pecobaan ke-3 22 0,87 25,29
4. Pecobaan ke-4 25 0,92 27,18
5. Pecobaan ke-5 28 1,27 22,04

3. Buatlah kesimpulannya
Semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan

H. PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka di dapatkan hasil dengan beban yang
sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan

I. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat
jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto Keterangan

Alat dan bahan yang dibutuhkan

Perakitan alat

Menghitung kecepatan
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

A. JUDUL PERCOBAAN
Jenis dan Bentuk Gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal

C. ALAT DAN BAHAN


1. Slinki
2. Kabel listrik
3. Benang kasur panjang 3m
4. Karet gelang

D. LANDASARN TEORI
Gelombang adalah getaran yang merambat dari suatu titik ke titik lainnya melalui
suatu media atau ruang hampa. Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah
getar partikel mediumnya tegak lurus terhadap arah gelombang. Sederhananya, bila
energi yang merambat bergerak dari kiri ke kanan, maka gelombang turut bergerak naik
turun searah energi yakni dari arah kiri ke kanan. Contohnya adalah gelombang atau
getaran yang muncul pada tali yang bergoyang. Maka, bentuk Gelombang Transversal
menyerupai perbukitan atau lembah. enis gelombang selanjutnya adalah Gelombang
Longitudinal, yakni gelombang yang arah getar partikel mediumnya sejajar atau
berhimpitan dengan arah rambatan. Salah satu contoh Gelombang Longitudinal adalah
gelombang bunyi. Berbeda dengan Gelombang Transversal, Gelombang Longitudinal
berbentuk mirip pegas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengambil slinki, rentangkanlah di atas lantai yang licin. mengikat salah satu ujung
slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman.
Ujung lainnya kita pegang sendiri
2. Mengusik ujung slinki yang kita pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepar ke kiri lain ke kanan
3. Mengamati arah getar dan arah rambat gelombang
4. Mengikat karet gelang di tengah-tengah slinki, lalu memngusi lagi ujung slinki yang
kita pegang berulang-ulang
5. Melakukan percobaan slinki sekali lagi tetapi diganti dengan kabel

F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat adanya
suatu rambatan atau gelombang.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal
sehingga arah getar dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah
gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya
adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.

H. PEMBAHASAN
Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang
diberi energi.
Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.
Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah
bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang
merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki
digerakkan)
Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah
seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel
listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata
karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik
tersebut.
Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang
dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan ini
diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan
arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

I. KESIMPULAN
Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya
searah dengan arah rambatannya.
Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto Keterangan

Alat dan Bahan

Pembuatan gelombang pada kabel


(tambang)

Percobaan ke dua pembuatan


gelombang

Percobaan ke tiga pembuatan


gelombang

KEGIATAN PRAKTIKUM
1 SIFAT CAHAYA

A. JUDUL PERCOBAAN
Sifat Cahaya (Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar, Cembung, dan Cekung)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan focus cermin cekung.
5. Menentukan fokud lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan
cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang
memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja
dokter. Sedangkan cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian pemantul berbentuk
datar. Sifat bayangan yang dihasilkan adalah maya, tegak, dan sama besar.
Contoh benda cermin datar adalah cermin rias, permukaan air yang bening,
cermin periskop, kaca jendela rumah.
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
benda yang berada di depan cermin cekung yaitu, sinar datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan melalui titik focus, sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar
sumbu utama, sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan Kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan. Sifat pemantulan
pada cermin cembung adalah bayangan yang dihasilkan adalah bayangan
maya yang diperkecil, menyebarkan berkas cahaya (divergen)Peristiwa pemantulan pada
cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu sinar datang sejajar sumbu utama,
akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya, sinar datang seolah-olah menuju titik
fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama, sinar datang seolah-olah menuju pusat
kelengkungan cermin akan dipantulkan seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Cermin Datar
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti gambar
dibawah ini
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saatsebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
e. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayanganselama benda itu digeser-geserkan didepan cermin
datar.Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
2. Cermin Cembung
a. Menyusun semua alat seperti gambar dibawah ini,
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dansesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut
datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.
3. Cermin Cekung
a. Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dansesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung
tersebut.
e. Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam.Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

F. HASIL PERCOBAAN
1. Cermin Datar

2. Cermin Cembung
3. Cermin Cekung

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan maka dapat diperoleh data seperti
diatas. Dari percobaan tersebut maka data yang kita peroleh yaitu jarak bayangan
berdasarkan jarak benda yang telah kami tentukan. Setelah jarak bayangan diperoleh maka
dapat ditentukan fokus benda dengan menggunakan rumus dan diperoleh data yang telah
kami sajikan di atas.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa jarak
benda terhadap lensa cembung dan cekung berpengaruh terhadap jarak bayangan yang
dihasilkan.
Pada lensa cembung, semakin besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan
yang dihasilkan dan jarak tetap fokus. Sedangkan pada cermin cekung, semakin besar
jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan yang dihasilnya dan jarak tetap fokus.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. KESULITAN YANG DI ALAMI


Tidak
K. FOTO/VIDEO DOKUMENTASI
Foto Keterangan

Perakitan alat yang akan


digunakan dalam penelitian

Melakukan pengamatan
Pertama

Melakukan pengamatan
Kedua
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

A. JUDUL PERCOBAAN
Lensa Cembung dan Cermin Cekung

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api cermin cekung

C. ALAT DAN BAHAN


1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari dua alat optik yaitu cermin dan lensa banyak kita
jumpai, baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin cembung, maupun
cermin cekung. Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus cahaya yang
memantulkan hampir semua cahaya yang datang. Sedangkan lensa adalah piranti optis
yang diatasi oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu bidang batasnya bidang
datar. Pada percobaan ini digunakan lensa cembung dan cermin cekung.
Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas sinar bias jika
sumber cahaya berada jauh tak hingga. sedangkan titik api cermin cekung merupakan
titik potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh tak terhingga.
Persyaratan “jauh tak terhingga” dapat juga dipenuhi asalkan berkas sinar yang
menuju ke lensa atau cermin merupakan berkas yang sejajar. Jarak titik api (f) dapat
ditentukan dari hubungan jarak titik api (m), jarak benda (m) dan jarak bayangan
(c).]dalam hal ini f harus dinyatakan dalam satuan meter dan satuan kekuatan lensa
adalah dioptri. Bertolak dari latar belakang tersebut, maka perlu diadakannya suatu
praktikum untuk mengetahui jarak api (f) yang dihasilkan oleh cermin cekung dan lensa
cembung
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembbung
a. Menyusun lensa pada dudukannya dan meletakan di antara layar dan sumber
cahaya
b. Menyalakan sumber cahaya, lalu mengatur posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s`)
d. Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
2. Pecobaan Cermin Cekung
a. Menyusun alat yang akan digunakan
b. Menyalakan sumber cahaya dan mengatur kedudukan benda dan layar agar
pada layar terbentuk bayangan paling tajam
c. Mengukur jarak beda (s) dan jarak bayangan (s`)
d. Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

F. HASIL PENELITIAN
1. Lensa Cembung
No. Jarak Benda (s) cm Jarak Bayangan (s`) cm
1 21 36
2 22 33
3 23 31
4 24 29
5 25 28

2. Cermin Cekung
No. Jarak Benda (s) cm Jarak Bayangan (s`) cm
1 16 31
2 17 29
3 18 27
4 19 26
5 20 24
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jarak fokus lensa cembung adalah 1,5 cm
2. Kekuatan lensa (p) adalah 2/3
3. Jarak fokus cermin cekung 2,5 cm

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka di dapatkan bahwa jarak
bayangan berdasarkan jarak benda yang telah kami tentukan. Setelah jarak bayangan
diperoleh maka dapat ditentukan fokus benda dengan menggunakan rumus maka
diperoleh data yang telah kami sajikan di atas. Fokus rata-rata dari kedua percobaan
diperoleh fokus lens cembung sebesar 13,22cm dan fokus cermin cembung sebesar
10,79cm.
Pada percobaan lensa cembung yang telah kami lakukan dengan jarak 21cm dan
jarak bayangan sebesar 36cm maka fokus yang kami peroleh sebesar 13,26. Pada jarak
22cm dan jarak bayangan sebesar 33cm maka fokusnya sebesar 13,2cm. Pada jarak
benda 23cm dan jarak bayangan sebesar 31cm maka fokusnya sebesar 13,2cm. Pada
jarak benda 24cm dan jarak bayangan 29cm maka fokusnya sebesar 13,13cm. Pada jarak
benda 25cm dan jarak bayangan sebesar 28cm maka fokusnya sebesar 13,2cm.
Pada percobaan cermin cekung yang telah kami lakukan dengan jarak benda 16cm
dan jarak bayangan sebesar 31cm maka fokus yang kami peroleh sebesar 10,55cm. Pada
jarak benda 17cm dan jarak bayangan sebesar 29cm maka fokusnya sebesar 10,72cm.
Pada jarak benda 18cm dan jarak bayangan 26cm maka fokusnya sebesar 10,97cm. Pada
jarak benda 20cm dan jarak bayangan sebesar 24cm maka fokusnya sebesar 10,91cm.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka jarak bayangan yang kami
peroleh yaitu semakin kecil ketika jarak benda yang kita tentukan semakin besar.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan dapat disimpulkan bahwa jarak benda
terhadap lensa cembung dan cermin cekung berpengaruh pada jarak bayangan yang
dihasilkan.
Pada lensa cembung, semakin besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan
yang dihasilkan dan jarak tetap fokus. Sedangkan pada cermin cekung, semakin besar
jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan dihasilnya dan jarak tetap fokus
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Tidak ada
L. FOTO/VIDEO DOKUMENTASI
Foto Keterangan

Alat dan Bahan

Melakukan pengamatan
Pertama

Melakukan pengamatan
Kedua
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
KELISTRIKAN
A. JUDUL PERCOBAAN

Listrik dan Magnet (Kelistrikan)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
2. Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastic.
5. Isolasi.
6. Sisir plastic.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. LANDASAN TEORI
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik, yaitu muatan
listrik positif dan negatif. Kelistrikan juga dapat diartikan sebagai komponen penting dari
suatu sistem untuk menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan sumber listrik. Maka
dari itu kelistrikan dapat dibilang sebagai hal pokok contohnya pada sepeda motor.
Muatan listrik adalah muatan dasar yang terdapat pada benda, sehingga mengalami
gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Dilansir dalam
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, setiap zat tersusun atas
atom-atom. Listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu positif dan negatif. Muatan listrik
akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan muatan tidak sejenis tarik-
menarik. Setiap benda netral mempunyai dua muatan, yaitu muatan positif (proton) dan
muatan negatif (elektron) dalam jumlah yang sama,ini merupakan sesuatu yang abstrak.
Pembentukan muatan listrik pada suatu benda merupakan akibat dari susunan proton
dan elektron dalam jumlah tertentu pada partikelnya. Sesuai dengan teori atom model
Thomson, model Rutherford dan model Bohr, atom terdiri dari muatan positif di inti atom
dan muatan negatif di luar inti atom.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menggantungkan sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali,
kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi
2. Menggosokkan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja dan mengamati apa yang terjadi
3. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa yang
terjadi
4. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya
kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan
pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang
terjadi
5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
keduanya dan mengamati yang terjadi
6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

F. HASIL PERCOBAAN
Bola Pingpong Kiri Bola Pingpong Kanan di Gosok dengan
di Gosok dengan Wool Plastik Nilon
Wool Tidak Menarik Tidak Menarik Tidak Menarik
Plastik Tidak Menarik Tolak Menolak Tidak Menarik
Nilon Tidak Menarik Tidak Menarik Tolak Menolak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C, C menarik
D. Diketahui A bermuatan negative maka:
B bermuatan positif
C bermuatan negatif
D bermuatan positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
H. PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka di dapatkan bahwa terjadi gaya
tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong. Ada muatan listrik. Potongan
kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis. Tidak
terjadi reaksi sama sekali di antara kedua bola pingpong. Saling menolak karena
karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain
wool.

I.KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Tidak ada
L. FOTO/VIDEO DOKUMENTASI
Foto Keterangan

Menyiapkan alat dan bahan

Percobaan pertama
Percobaan kedua
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA MANDIRI

Judul-judul Praktikum
Praktikum Mandiri:
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup(Gerak Pada Tumbuhan).
2. Simbiosis( Simbiosis Parasitisme Simbiosis Komensalisme,Simbiosis
Mutualisme).
3. Pecernaan Makanan (struktur pencernaan makanan)
4. Gaya (Gaya Listrik statis, Gaya magnet)
5. Kemagnetan (Percobaan bentuk medan magnet,Dan Percobaan magnet dan
gejala magnet)

DISUSUN OLEH

NAMA :RAHMAWATI TAUFIQ HIDAYAH


NIM : 856990117
SEMESTER :7/118
PROGRAM STUDI :S1 PGSD
POKJAR :RUMBIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2024
KP.1 CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP

( GERAK PADA TUMBUHAN )

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Pada Tumbuhan (Seismonasti, Niknasti, Dan Geotropisme)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak Seismonasti
2. Mengamati gerak Niktinasti
3. Mengamati gerak Geotropisme negatif

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seismonasti dan niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot buah
b. Kotak karton yang telah dilapisi kertas warna hitam( kotak kardus)
c. Stopwatch(Hp)
d. Alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang hijau secukupnya
d. Air secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung
akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Niktinasti (rangsang berupa gelap),
merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan karena keadaan gelap. Proses
niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena
sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk)
atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga
menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro
dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.
Sedangkan seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun
putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang.
Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda.
Jika disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari
pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun
langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung.
Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup
sekaligus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu,
lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja,
melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu
menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.
2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda Ada pot
pertama dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
3. Geotropisme negatif
a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum
kegiatan praktikum IPA.
b. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

F. HASIL PERCOBAAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
No Jenis sentuhan Reaksi daun Keterangan
. pada daun putri putri malu
malu
1. Halus Daun menutup Daun cepat membuka
dengan lambat kembali
2. Sedang Daun menutup Daun perlu waktu +- 2
agak cepat menit untuk membuka
kembali
3. Kasar Daun menutup Daun perlu +- 4 menit
dengan cepat untuk membuka kembali

Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktasi
No. Pot putri malu Reaksi daun putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan di tempat Daun terbuka Daun terbuka
terang
2. Ditutup dengan penutup Daun terbuka Daun tertutup
yang kedap cahaya

2. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jenis Pot Pengamatan hari ke Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
Batang tumbuh
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 3,7
tegak
Batang tumbuh
membelok
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1
mengikuti cahaya
matahari

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.
2. Pada percobaan di atas, diketahui bahwa :
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
2. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini
terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal
daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
3. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana
gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan
turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu,
dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau
kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya,
daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
4. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan
akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme
negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan
percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas.
Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari
horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat
gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

I. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut
geotropisme negatif).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Susahnya dalam memindahkan tanaman putrimalu ke dalam pot

L.FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO KETERANGAN
Alat dan bahan yang
dibutuhkan

Tanaman pada pot B


disimpnan kedalam kotak

Tanaman pada pot A


dimpan pada tempat terbuka
KP 2 SIMBIOSIS
(Simbiosis Parasitisme, Simbiosis Komensalisme,Simbiosis Mutualisme)

A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis (Simbiosis Parasitisme, Komensalisme, Mutualisme)
B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
b. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat-alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar
A. LANDASAN TEORI
Hidup bersama, atau yang dalam bahasa Yunani disebut Simbiosis merupakan semua
jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antara dua organisme biologis yang
berbeda. Pada dasarnya, setiap hubungan antara dua populasi spesies (kelompok organisme)
yang hidup bersama adalah simbiosis, terlepas dari apakah spesies itu bermanfaat,
berbahaya, atau tidak berpengaruh pada satu sama lain. Makhluk hidup yang melakukan ini
disebut simbion. Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubugan saling ketergantungan
antara mahluk hidup dengan mahluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk
hubungan yang sangat erat antara satu spesies mahluk hidup dengan spesies mahluk
hidup lainnya yang hidup bersama dalam satu habitat tertentu disebut simbiosis
(Rumanta,dkk). Pada tahun 1877, Albert Bernhard Frank menggunakan istilah simbiosis
yang sebelumnya digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang tinggal bersama
di masyarakat untuk menggambarkan hubungan mutualistik pada liken. Pada tahun 1879,
ahli mikologi Jerman Heinrich Anton de Bary mendefinisikannya sebagai “organisme
berbeda yang hidup bersama.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat
3. Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme,
4. simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
5. Temukan setidaknya 2 hubungan yang terjadi.
6. Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu simbiosis.
7. Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.
8. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan. Jenis
keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.

F. PEMBAHASAN
1. Simbiosis Parasitisme
Adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk hidup. Hubungan timbal balik
antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak dirugikan dan pihak yang lain
diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat diperlukan untuk menjaga
kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem. Hubungan antara kutu pada
rambut manusia adalah kutu memperoleh keuntungan mendapat makaanan dengan
cara menghisap darah dari kulit manusia. Sementara manusia dirugikan karena
darahnya dihisap, sementara itu kulit kepala jadi terasa gatal.
Tidak hanya itu namun akibat kutu dan telur kutu di rambut manusia
membuat rambut jorok dan penampilan jadi kurang bagus. Kemudian selanjutnya
hubungan antara nyamuk dan manusia. Dalam hubungan ini disebut simbiosis
parasitisme. Nyamuk mendapat keuntungan menghisap darah manusia sebagai
makanan, sementara manusia dirugikan karena merasa gatal, kulit bekas gigitan
nyamuk, serta bisa terjadi penularan penyakit demam berdarah oleh gigitan
nyamuk. Selanjuntnya hubungan antara tali putri dan tanaman pagar juga
merupakan simbiosis parasitisme. Karena yang satu diuntungkan dan yang satu
dirugikan. Tali putri diuntungkan karena dapat tumbuh lebat pada tanaman pagar,
sementara tanaman pagar dirugikan karena kehilangan sari makanan.

2. Simbiosos komensalisme
hubungan parasitisme antara dua makhluk hidup. dimana yang satu mendapat untung,
smentara yang lain tidak mendapat untung maupun tidak dirugikan. Contoh
simbiosis komensalisme yang pertama adalah antara pohon jambu dengan
parasit. Dalam hal ini, pohon jambu dapat melekat pada parasit, bisa mendapat sinar
matahari yang cukup, akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon
manga, baik untug maupun rugi. Selanjutnya hubungan pohon jati dengan
tmbuhan paku merupakan hubungan simbiosis komensalise, dimana tumbuhan paku
mendapat untung merambat di pohon jati juga untuk medapatkan sinar matahari
yang cukup, sementara pohon jati tidak mendapatkan untung atau rugi apapaun.
3. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah suatu
interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka
keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya makhluk hidup yang
melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak
melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu
penting bagi dirinya.
Simbiosis mutualisme yang pertama adalah hubungan antara kupu-kupu dengan
bunga. Kupu-kupu memakan sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan
bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena membantu
menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan
menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga mengakibatkan
serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme metupakan kondisi ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang
satu mendapat keuntungan, akan tetapi merugikan pihak yang lain. Simbiosis parasitisme
berpengaruh buruk pada salah satu pihak yang ditumpanginya. Contohnya adalah
hubungan kutu dengan manusia, nyamuk dengan manusia, dan tali putri dengan tanaman
pagar.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis
komensalisme ini contohnya adalah anggrek dengan pohon mangga, tumbuhan
paku dengan pohon jati, serta tumbuhan sirih dengan pohon kelor –.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup bersama
dan saling menguntungkan satu sama lain. Contoh simbiosis mutualisme ini adalah
hubungan antara kupu-kupu dengan bunga, manusia dengan tumbuhan dan semut
rang rang dengan tanaman.
H.DAFTAR PUSTAKA
Rumanto, M. (2019) Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT Prada Sejati Mandiri.

I.KESULITAN YANG DIALAMI


tumbuhan parasit di sekitar lingkungan saya tinggal.
J.FOTO/VIDIO PRAKTIKUM

FOTO KETERANGAN
Simbiosis Parasitisme

Simbiosis komensalisme

Simbiosis Mutualisme
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PENCERNAAN MAKANAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Pencernaan Makanan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar system pencernaan
2. Alat tulis

D. LANDASARN TEORI
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk
mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set
entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika sering kali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya
seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana
yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut.
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan
untuk mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi.
Sistem organ pencernaan pun terdiri dari organ-organ yang memiliki peranannya
masing-masing dalam mengolah makanan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Memperhatikan gambara system pencernaan
2. Mengrutkan system pencernaan mulai dari mulut
3. Menulis bagian bagiannya pada lembar kerja
4. Menyimpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini
F. HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, di dapatkan bahwa langkah-langkah sistem
pencernana pada manusia adalah sebagai berikut :
Mulut – Kerongkongan – Lambung – Usus Halus – Usus Besar – Rektum – Anus

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mulut, lambung, usus halus
2. Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorric
Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin,
lipase lambung
Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP),
motilin, somastin

H. PEMBAHASAN
1. Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut
dianggap sebagai pintu bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk
masuk dan diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Bagian mulut
terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah lidah.
Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan
agar mudah dikunyah dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi,
bagian ini berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi
lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan
membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi
sebagai pelindung rongga mulut.
2. Kerongkongan
Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan
merupakan lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah
diproses di dalam mulut. Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut menuju
lambung dan melalui proses pencernaan yang selanjutnya.
Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan
yang sudah dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan.
Berdasarkan penelitian makanan akan melewati kerongkongan biasanya hanya
terjadi dalam waktu 6 detik.
3. Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung
berbentuk seperti kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri
dalam rongga di perut. Lambung secara garis besar terdiri dari 3 bagian. Ia
memiliki fungsi penting dalam sistem pencernaan salah satunya adalah
menghasilkan asam klorida yang akan membasmi semua mikroorganisme yang
ada pada makanan yang kita makan.
4. Usus Halus
Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas
jari, usus kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada
usus halus, karena di dalam usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim
yang dapat mengubah beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan
tubuh agar lebih mudah diserap.
5. Usus Besar
Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan
dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran
(feses) yang kemudian akan dibuang melalui anus.
6. Rektum dan Anus
Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang
disebut sebagai jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan
terakhirnya yaitu anus. Pada saat kotoran memasuki rektum maka itu berarti
tempat penyimpanan kotoran yang berada di atasnya sudah penuh dan pada saat
itulah seseorang akan merasakan sakit perut serta keinginan untuk buang air besar.
Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui merupakan lubang dimana
kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.

I. KESIMPULAN
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia
dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih
mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang
bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan
yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang
memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna
tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam
mulut (Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh
gigi (Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi
sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi
dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto Keterangan

Organ sistem pencernaan


Fungsi masing-masing organ
sistem pencernaan

Proses sistem pencernaan


KEGIATAN PRAKTIKUM 1
GAYA (GAYA LISTRIK STATIS,DAN GAYA MAGNET )

A. JUDUL PERCOBAAN
Gaya (Gaya Listrik Statis dan Gaya Magnet)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Gaya Listrik Statis
2. Gaya Magnet

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gaya Listrik Statis
a. Sisir plastik
b. Rambut
c. Potongan kertas kecil
2. Gaya Magnet
a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Alumunium
d. Seng
e. Seuta Benag jahit
f. Potongan plastik
g. Potongan kertas
h. Statif
i. Isolatif plastif

D. LANDASAN TEORI
1. Gaya Listrik Statis
Gaya listrik adalah suatu gaya yang dihasilkan oleh berbagai benda yang
punya muatan listrik. Gaya listrik bisa juga diartikan sebagai gaya yang dihasilkan
oleh benda bermuatan listrik dalam medan listrik. Dengan gaya listrik, berbagai alat
elektronik yang ada di rumah bisa menyala. Ada dua muatan pada listrik, Kids,
yaitu muatan negatif dan muatan positif. Kalau benda yang punya muatan listrik
sejenis, maka muatan listrik akan saling menolak satu sama lain. Sebaliknya, kalau
muatan listrik dalam sebuah benda berbeda, maka akan saling tarik menarik.
Sedangkan gaya listrik statis dalah kumpulan muatan listrik berjumlah
tertentu yang tidak mengalir atau tetap (statis). Listrik ini timbul karena benda yang
beraliran listrik saling bertautan tanpa adanya sumber daya listrik. Dengan kata
lain, benda tersebut dapat menghasilkan proton dan elektron tanpa pembangkit
listrik.
2. Gaya Magnet
Magnet adalah salah satu elemen yang memiliki kemampuan untuk menarik
elemen lain di sekitarnya yang memiliki sifat-sifat khusus untuk menghasilkan
reaksi gaya. Jadi setiap magnet pasti memiliki gaya yang bersifat kemagnetan untuk
menarik benda-benda lain di sekitarnya. Dari berbagai jenis gaya, ada gaya magnet
yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari, contohnya peniti yang menempel
pada magnet.
Jadi, gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik
benda berbahan khusus yang ditimbulkan akibat adanya magnet di dalamnya.
Magnet memiliki kemampuan untuk menolak benda sekaligus bisa menarik dan
mempertahankan benda lain tersebut tetap menempel. Magnet akan menarik benda
magnetis, sedangkan benda yang tidak dapat ditarik adalah benda tidak magnetis
atau juga disebut dengan diamagnetik.
Dalam praktiknya, gaya magnet memiliki medan magnet yang merupakan
daerah sekitar sumber magnet yang masih terpengaruh gaya magnet benda tersebut.
Kekuatan yang dimiliki gaya magnet pada medan magnet tidaklah sama karena
semakin ke luar medan magnet akan semakin lemah.
Magnet memiliki gaya tarik sekaligus kaya tolak karena memiliki dua kutub, yakni
kutub utara dan selatan. Jika kutub kedua didekatkan yang sama maka akan tolak
menolak, sebaliknya jika didekatkan dengan kutub yang berbeda maka akan saling
Tarik menarik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gaya Listrik Statis
a. Istilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk
b. Sisir rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik
c. Kemudian dekatkan sisir plastik itu ke potongan – potongan kertas kecil
d. amati apa yang terjadi
2. Gaya Magnet
a. Isilah lembar kerja sesui petunjuk
b. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuan
c. Amati apa yang terjadi
d. Masukkan data pada tabel

F. HASIL PENGAMATAN
1. Gaya Listrik Statis
Sisir sebelum di gosok rambut : keadadaan kertas diam
Sisir yang sudah di gosok dirambut : keadaan kertas bergerak atau tertarik
2. Gaya Magnet
0 Magnet Bahan Tarik/Tak
tertarik
1. Magnet Jarum jahit Tertarik
2. Magnet Almunium Tidak tertatik
3. Magnet Seng Tertarik
4. Magnet Setas benang jahit Tidak tertatik
5. Magnet Potongan plastik Tidak tertatik
6. Magnet Potongan kertas Tidak tertatik

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Gaya Listrik Statis
a. Yang ditimbulkan dari gesekan rambut dan sisir plantik adalah listrik statis.

2. Gaya Magnet
a. Karena benda tersebutmengandung magnetik, sehingga benda tersebut dapat
ditarik oleh magnet.

H. PEMBAHASAN
1. Gaya Listrik Statis
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan adalah sisir plastik yang terus di
gesekan ke rambut mampu menarik kertas. Karena gaya gesek yang terjadi akan
menghasilkan gaya tarik.
2. Gaya Magnet
Hasil yang di dapat dari penelitian yang telah dilakukan ialah, magnet dapat
menarik beberapa macam benda dan tidak. Contoh benda yang dapat tertarik oleh
magnet adalah jarum jahit dan seng. Sedangkan yang tidak tertarik oleh magnet
adalah almunium, benang jahit, potongan plastik dan potongan kertas.

I. KESIMPULAN
1. Gaya Listrik Statis
Sisir plastik yang telah digunakan menyisir rambut dapat menarik kertas,
hal ini bisa terjadi karena terjadi gesekan antara sisir dengan rambut sehingga
menimbulkan listrik statis
2. Gaya Magnet
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa magnet dapat
menarik benda benda tertentu yaitu besi,nikel. Benda yang dapat di tarik oleh
magnet diset dengan benda magnetik dan benda yang tidak dapat ditarik magnet
disebut benda non magnetik

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
KEMAGNETAN

Kemagnetan (Percobaan Bentuk Medan Magnet dan Mengamati Sifat-Sifat Magnet)

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Percobaan Bentuk Medan Magnet
Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk
besi.
2. Mengamati Sifat-Sifat Magnet
Untuk menjelaskan sifat-sifat
magnet

B. ALAT DAN BAHAN


1. Percobaan Bentuk Medan Magnet
a. Karton putih 1 lembar / kertas putih.
b. Magnet batang 1 buah.
c. Serbuk-serbuk besi secukupnya.
2. Mengamati Sifat-Sifat Magnet
b. Magnet batang 2 buah
c. Statis
d. Benang Secukupnya
e. Benda-benda yang dapat ditarik magnet (besi, almunium, kaca dan seng)

E. LANDASAN TEORI
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama
Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang
ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun
magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua
kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari
yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang
sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya
tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

F. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Bentuk Medan Magnet
a. Meletakan sebuah magnet batang di atas meja
b. Memeganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
c. Menaburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian mengetuk karton
secara perlahan beberapa kali.
d. Mengamati dan menggambar pola yang dibentuk serbuk besi itu.
e. Membuat kesimpulan medan magnet.
2. Mengamati Sifat-Sifat Magnet
e. Memberi tanda kutub pada kedua magnet
f. Menggantung salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis
g. Mendekatkan kutub selatan magnet kedua yang di pegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan. Mengamati apa yang terjadi
h. Mendekatkan kutub utara magnet yang di pegang pada kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan. Mengamati apa yang terjadi
i. Kemudian mendekatkan kutub selatan magnet yang di pegang pada kutub utara
magnet yang di gantung. Mengamati apa yang terjadi
j. Mendekatkan kutub utara magnet yang dipegang. Mengamati apa yang terjadi
G. HASIL PERCOBAAN
1. Percobaan Bentuk Medan Magnet

2. Percobaan Sifat-Sifat Magnet


1. Mendekatkan kutub selatan magnet yang di Tolak menolak
pegang dengan kutub selatan yang yang
digantung
2. Mendekatkan kutub utara magnet yang di Tarik Menarik
pegang dengan magnet kutub selatan yang di
gantung
3. Mendekatkan kutub selatan magnet yang di Tarik Menarik
pegang dengan magnet kutub utara yang di
gantung
4. Mendekatkan kutub utara magnet yang di Tolak menolak
pegang dengan magnet kutub utara yang di
gantung

H. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Percobaan Bentuk Medan Magnet
a. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti
batu Magnesian. Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan
nama besi berani. Magnet mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-
butir besi lain ke arahnya.
b. Ya, Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' dan satu 'kutub utara'.
Apabila satu hujung magnet didekati suatu hujung magnet yang lain, kedua-dua
hujung akan menarik di antara satu dengan yang lain sekiranya hujung-hujung
magnet itu mempunyai kutub yang berlainan. Sebaliknya akan berlaku sekiranya
kedua-dua hujung mempunyai kutub yang sama.
c. 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik :
1) Garis-garis gaya magnetik tidak pernah berpotongan
2) Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub
selatan
3) Tempat dengan garis-garis gaya rapat menyatakan medan magnetik kuat,
sebaliknya dengan garis-garis gaya tentang menyatakan medan magnetik
lemah

d.

2. Percobaan Mengamati Sifat-Sifat Magnet


a. Sifat-sifat Magnet
1) Magnet hanya menarik benda tertentu yang ada di sekitarnya. Tidak semua
jenis benda bisa ditarik oleh magnet meski berada dalam jangkauannya.
2) Gaya magnet dapat menembus benda.
3) Magnet mempunyai dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan.
4) Apabila kutub magnet yang sejenis didekatkan satu sama lain, kedua kutub
akan saling tolak menolak. Sebaliknya, kutub yang berlainan akan saling
tarik-menarik.
5) Medan magnet akan membentuk gaya magnet. Medan magnet akan semakin
rapat jika didekatkan dengan magnet.
6) Sifat kemagnetan dapat melemah atau hilang karena hal tertentu, seperti sering
jatuh, terbakar, atau lainnya.
b. Dipol magnet atau magnet dipol adalah magnet di mana kutub yang berlawanan
(yaitu kutub Utara dan Selatan) berada di sisi berlawanan dari magnet hubungan
muatan magnet dan kumpulan medan magnet adalah kutub yang berbeda jika
didekatkan akan tarik-menarik begitupun sebaliknya.
c. Jika sebuah magnet batang dipotong menjadi dua bagian, maka akan terbentuk
dua magnet yang masing-masing memiliki kutub utara dan selatan yang
terpisah. Dengan demikian, setiap magnet baru yang terbentuk dari potongan
tersebut akan memiliki sepasang kutub utara dan selatan
d. Magnet hanya menarik benda tertentu yang ada di sekitarnya. Tidak semua
jenis benda bisa ditarik oleh magnet meski berada dalam jangkauannya.
Gaya magnet dapat menembus benda. Magnet mempunyai dua kutub, yakni
kutub utara dan kutub selatan.

I. PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan di dapatkan hasil bahwa Magnet ialah sejenis
logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet mempunyai medan magnet
dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya. Setiap magnet mempunyai satu 'kutub
selatan' dan satu 'kutub utara'. Apabila satu hujung magnet didekati suatu hujung magnet
yang lain, kedua-dua hujung akan menarik di antara satu dengan yang lain sekiranya
hujung-hujung magnet itu mempunyai kutub yang berlainan. Sebaliknya akan berlaku
sekiranya kedua-dua hujung mempunyai kutub yang sama.

J. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama
apabila didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di dekatkan
akan tarik menarik. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub selatan.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
L. KESULITAN YANG DI ALAMI
Tidak Ada

M. FOTO/VIDEO DOKUMENTASI
Foto Dokumentasi Keterangan

Alat dan Bahan yang akan digunakan


dalam praktikum

Melakukan percobaan dengan


menggunakan kedua kutub magnet
terhadap jarum pentul dan besi

Melakukan percobaan dengan


menggunakan salah satu kutub magnet
dan kertas
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PERCOBAAN MENGAMATI GEJALA MEDAN MAGNET

A. JUDUL PERCOBAAN
PERCOBAAN MENGAMATI GEJALA MAGNET

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet

C. ALAT DAN BAHAN


1) Kabel secukupnya
2) Baterai 1,5 volt 4 buah
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A
4) Kompas
5) Kumparan tipis

D. LANDASAN TEORI

Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang dipengaruhi oleh gaya
magnet. Medan magnet tidak dapat kita lihat, tetapi dapat digambarkan.
Besar medan magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat
ditunjukan dengan menggunakan serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas
dan dapat pula menggunakan kompas. Arah medan magnet yang berupa
garis- garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis
gaya magnet. Garis gaya magnet memiliki ciri antara lain sebagai berikut :
Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju
kutub selatan. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan. Daerah yang
garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat,
sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat
menunjukkan medan magnetik yang lemah.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Susunlah peralatan seperti gambar dibawah ini. Dalam keadaan saklar S


terbuka. Letakkan penghantar atas kompas pada posisi sejajar.

2. Alirkan arus listrik kedalam penghantar dengan menutup saklar S (arus


mengalir jika lampu merah menyala).

a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?

b. Kemana arah jarum Kompas menyimpang? (ke kiri atau ke kanan)?


Jelaskan !

3. Buka saklar S, balik polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus


listrik melalui penghantar dengan menutup saklar.

a. Apakah jarum Kompas menyimpang? Mengapa demikian?

b. Kemana arah jarum Kompas menyimpang?

4. Dari percobaan Langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan!

5. Lakukan langkah (1), (2), (3) tetapi dengan memakai 4 baterai yang
dirangkai seri. Dan berdasarkan percobaan tersebut jawablah pertanyaan
dibawah ini

F. HASIL PENGAMATAN
Percobaan mengamati gejala medan magnet

1. (a) jarum kompas akan menyimpang


(b) jarum kompas menyimpang kekiri
2. (a) jarum kompas akan menyimpang
(b) arah menyimpang kekanan

3. Disekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet, arah


medan magnet dipengaruhi oleh arus listrik pada kawat
berarus.

4. Jarum kompas akan menyimpang dengan arah penyimpangan


yang lebih besar.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum Kompas
lebih besar/kecil? Jelaskan!
Jawab : Penyimpangan jarum Kompas lebih besar karena arus diperbesar.
2. Dari pengamatan anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih
besar, apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
Jawab : Jika arus listrik dialirkan pada rangkaian lebih besar maka
induksi magnet yang terjadi juga lebih besar.
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet!
Jawab : Arus listrik sebanding dengan medan magnet.
4. a) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum Kompas,
bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil).
Jelaskan !
b) Jika kawat penghantar ditempaatkan lebih jauh ke jarum Kompas,
bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil).
Jelaskan!
Jawab : (a) Menyimpang lebih besar
(b) Menyimpang lebih kecil
5. Dari jawaban pertanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet
(B) dengan jarak antara Kompas ke penghantar.
Jawab : Induksi magnet B berbanding terbalik dengan jarak antara
Kompas ke penghantar berarus.

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dapat kami sampaikan sebagai berikut : Jika baterai
dirangkai 4 buah, maka jarum kompas menyimpang lebih besar, karena arus
listrik yang mengalir juga cukup besar. Sehingga gaya magnetic yang
ditimbulkan makin besar pula. Jika arus (1) yang dialirkan pada rangkaian
lebih besar, maka induksi magnet (B) titik besar karena arus listrik
menghasilkan medan magnetik dan medan magnetik melakukan gaya pada
arus listrik. Makin cepat medan magnetic berubah, makin besar juga
induksinya. Hubungan antara arus listrik dengan magnet adalah : Makin
besar arus dan makin dekat dengannya arus itu, maka makin kuat medan
magnetiknya. Gaya pada arus listrik dalam medan magnetik sama dengan
besar gaya pada elemen arus (I) sepanjang A1 ketika berada dalam medan
magnetik. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas,
maka penyimpangan jarum lebih besar kaena makin dekat jarak benda ke
magnet, maka makin kuat gaya yang ditimbulkan oleh magnet. Jika kawat
penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas, maka penyimpangan
jarum lebih kecil karena makin jauh jarak benda ke magnet, maka makin
lemah gaya yang ditimbulkan. Hubungan antara induksi magnet dengan jarak
antara kompas ke penghantar makin dekat jarak benda ke magnet, maka
makin kuat gaya induksi magnet dan makin jauh jarak benda ke magnet,
maka makin lemah induksi magnetnya.

I. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa dari percobaan yang sudah kami lakukan sebagai
beriku : Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang dipengaruhi oleh
gaya magnet. Medan magnet tidak dapat kita lihat, tetapi dapat digambarkan.
Besar medan magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat
ditunjukan dengan menggunakan serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas
dan dapat pula menggunakan kompas. Arah medan magnet yang berupa garis-
garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya
magnet.

J. DAFTAR PUSTAKA
Pengertian gelaja medan magnet .Diakses pada tanggal 15 November 2023
jam 16.00 https://www.mikirbae.com/2018/10/laporan-percobaan-medan-
magnet.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN dan MASUKAN

Pada percobaan ini, penulis mengalami kesulitan pada mencari alatnya yaitu
bola lampu. Saran dari penulis sebaiknya menggunakan alat yang ada dilab
supaya hasilnya maksimal.
L. FOTO / VIDEO PRAKTIKUM
1) FOTO PRAKTIKUM

Alat dan bahan yang akan di


gunakan

Jarum kompas akan


menyimpang ke kiri dan
kekanan

Disekitar kawat berarus listrik


terdapat medan magnet, arah
medan magnet dipengaruhi
oleh arus listrik pada kawat
berarus.Dan Jarum kompas
akan menyimpang dengan arah
penyimpangan yang lebih
besar.

Anda mungkin juga menyukai