Anda di halaman 1dari 6

Petunjuk Pembuatan Rekomendasi Hasil Pemetaan Risiko

Setelah melakukan pengisian form pemetaan risiko, selanjutnya membuat rekomendasi dari
hasil analisis pemetaan risiko. Rekomendasi ini dibuat untuk semua hasil analisis pemetaan
risiko yang telah dilakukan.
Adapun tujuan dari pembuatan rekomendasi ini sebagai dasar bagi daerah untuk perencanaan
kegiatan dalam kesiapsiagaan menghadapi penyakit infeksi emerging ataupun potesial wabah.

Template dari laporan rekomendasi hasil pemetaan risiko, sebagai berikut:

1. Pendahuluan
a. Latar belakang penyakit dan pemetaan risiko nya
b. Tujuan
2. Hasil Pemetaan Risiko
a. Penilaian ancaman
b. Penilaian kerentanan
c. Penilaian kapasitas
d. Karakteristik risiko (tinggi, rendah, sedang)
3. Rekomendasi

TAHAPAN MEMBUAT DOKUMEN REKOMENDASI DARI HASIL ANALISIS RISIKO PENYAKIT


MERS/DIFTERI/POLIO

1 Langkah pertama adalah MERUMUSKAN MASALAH


a) MENETAPKAN ISU PRIORITAS
Isu prioritas ditetapkan dengan langkah sebagai berikut:
a. Memilih maksimal lima (5) subkategori pada setiap kategori kerentanan dan
kapasitas
b. Lima subkategori kerentanan yang dipilih merupakan subkategori dengan nilai
risiko kategori kerentanan tertinggi (urutan dari tertinggi: Tinggi, Sedang,
Rendah, Abai) dan bobot tertinggi
c. Lima subkategori kapasitas yang dipilih merupakan subkategori dengan nilai
risiko kategori kapasitas terendah (urutan dari terendah: Abai, Rendah, Sedang,
Tinggi) dan bobot tertinggi

1
Tabel Isian :
Subkategori pada kategori kerentanan
No Subkategori Nilai Risiko Bobot
1
2
3
4
5

CONTOH SIMULASI

Tabel Isian :
Subkategori pada kategori kerentanan urutan dari tertinggi:
No Subkategori Nilai Risiko Bobot
1 Transportasi antar provinsi dan antar T 5,56
kabupaten/kota
2 Kepadatan penduduk T 11,11
3 Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib T 20,83
4 Cakupan imunisasi DT S 20,83
5 Cakupan imunisasi DPT3-TD R 20,83

Subkategori pada kategori kerentanan urutan dari tertinggi:


No Subkategori Nilai Risiko Bobot
1 Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib T 20,83
2 Kepadatan penduduk T 11,11
3 Transportasi antar provinsi dan antar T 5,56
kabupaten/kota
4 Cakupan imunisasi DT S 20,83
5 Cakupan imunisasi DPT3-TD R 20,83

2
Subkategori pada kategori kapasitas  urutan dari terendah
No Subkategori Nilai Risiko Bobot
1
2
3
4
5

CONTOH SIMULASI

Subkategori pada kategori kapasitas urutan dari terendah


No Subkategori Nilai Risiko Bobot
1 Kebijakan Publik A 17,20
2 Kapasitas Laboratorium A 4,41
3 Ketersediaan vaksin A 8,82
4 Deteksi dini Difteri di Fasyankes R 4,76
5 Anggaran penanggulangan R 13,67

Subkategori pada kategori kapasitas urutan dari terendah


No Subkategori Nilai Risiko Bobot
1 Kebijakan Publik A 17,20
2 Ketersediaan vaksin A 8,82
3 Kapasitas Laboratorium A 4,41
4 Anggaran penanggulangan R 13,67
5 Deteksi dini Difteri di Fasyankes R 4,76

b) Menetapkan isu yang dapat ditindaklanjuti


a. Dari masing-masing lima isu yang dipilih, ditetapkan masing-masing maksimal tiga
subkategori dari setiap kategori kerentanan dan kapasitas.
b. Pemilihan tiga subkategori berdasarkan bobot tertinggi (kerentanan) atau bobot
terendah (kapasitas) dan/atau pertimbangan daerah masing-masing
c. Untuk penyakit MERS, subkategori pada kategori kerentanan tidak perlu
ditindaklanjuti karena tindak lanjutnya akan berkaitan dengan kapasitas.
Kerentanan tetap menjadi pertimbangan dalam menentukan rekomendasi.
c) Menganalisis inventarisasi masalah dari setiap subkategori yang dapat ditindaklanjuti

3
a. Memilih minimal satu pertanyaan turunan pada subkategori prioritas dengan nilai
jawaban paling rendah/buruk
b. Setiap pertanyaan turunan yang dipilih dibuat inventarisasi masalah melalui
metode 4M (man, method, material, dan machine)

Tabel Isian :
Inventarisasi Masalah :
Subkategori pada kategori kerentanan
Sub kategori Man Method Material/Money Machine

SIMULASI
Subkategori pada kategori kerentanan
Pertanyaan % cakupan imunisasi kabupaten/kota tahun lalu
Sub Man Method Material/Money Machine
kategori
Cakupan Petugas Jumlah Pelatihan/penyegaran Refrigerator
yang Vaksin tentang vaksinasi
imunisasi
kurang
jumlahnya
Petugas Media Penyuluhan Cold chain
yang belum informasi
mendapat yang tidak
pelatihan ada
Masyarakat Media Media informasi/KIE
yang tidak informasi
mengetahui yang tidak
manfaat ada
imunisasi

Subkategori pada kategori kapasitas


4
Sub kategori Man Method Material/Money Machine

SIMULASI
Subkategori pada kategori kapasitas
Subkategori : kebijakan publik
Pertanyaan:
1. Kebijakan kewaspadaan DIFTERI di kabupaten/kota (peraturan daerah, surat
edaran, dll)

(a Tidak ada dan isu kewaspadaan tidak menjadi perhatian


)
(b Tidak ada, tetapi menjadi perhatian tingkat Kepala Bidang t
) erkait
(c) Ada, yaitu dengan diterbitkannya surat edaran atau surat ke
putusan terkait oleh Kepala Dinas Kesehatan
(d Ada, yaitu dengan diterbitkannya surat edaran atau surat ke
) putusan terkait oleh Kepala Daerah

Sub Man Method Material/Money Machine


kategori
Kurangnya Belum adanya Belum adanya laptop
komitmen kerjasama/koordinasi SK
pimpinan lintas program/lintas
daerah sektor

Subkategori : kapasitas laboratorium


Pertanyaan: Ada petugas pengelolaan spesimen bersertifikat (pengambilan, pengepak
an, penyimpanan sementara dan pengiriman spesimen)

Sub Man Method Material/Money Machine


kategori
1. Pelatiha Belum ada Tidak ada ada Tidak ada
n belum pelatihan anggaran alat lab
merata
2. Adanya
mutasi
pada

5
petugas
yang
dilatih

2 Langkah selanjutnya adalah MERUMUSKAN REKOMENDASI


a. Rekomendasi dibuat berdasarkan hasil inventarisasi masalah melalui metode 4M
serta dituangkan pada tabel
b. Rekomendasi yang diberikan bersifat Spesifik (jelas), dapat diukur, realistis (dapat
dilaksanakan), relevan dengan masalah, memiliki batas waktu (target).

Tabel Isian :
Rekomendasi :
No Rekomendasi PIC Timeline Keterangan
1 Pembuatan telaah staf terkait Surveilans Maret 2023
Difteri dinkes
2 Mengusulkan dan Surveilans Maret 2023
Mengikutsertakan pelatihan Dinkes
tim
3

Dokumentasi
a. Poin-poin rekomendasi yang telah dihasilkan kemudian dituangkan dalam sebuah
dokumen. Dokumen rekomendasi dari hasil pemetaan risiko penyakit infeksi emerging
pada tahun sesuai tahun pemetaan risiko dilakukan.
b. Dokumen rekomendasi ditandatangani oleh pimpinan.
c. Dokumen rekomendasi disebarkan kepada Lintas Program dan Lintas Sektor untuk
ditindak lanjuti.
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota……

Nama, NIP, stempelbasah/TTE

Anda mungkin juga menyukai