Oleh :
II. Tujuan : 1. Untuk mengetahui kotiledon dari tanaman jagung dan kacang merah.
a. Definisi Perkecambahan
Untuk membedakan kedua keadaan yang berlainan itu, ahli fisiologi benih
menggunakan dua istilah : Kuisen, yaitu kondisi biji saat tidak mampu berkecambah hanya
karena kondisi luarnya tidak sesuai (misalnya, biji terlalu kering atau terlalu dingin); dan
dormansi, yaitu kondisi biji gagal berkecambah karena kondisi dalam, walaupun kondisi luar
(suhu, kelembaban dan atmosfer) sudah sesuai (Salisbury, 1992)
Pada umumnya sewaktu kadar air biji menurun dengan cepat sekitar 20 persen, maka
benih tersebut juga telah mencapai masak fisiologos atau masak fungsional dan pada saat itu
benih mencapat berat kering maksimum, daya tumbuh maksimum (vigor) dan daya kecambah
maksimum (viabilitas) atau dengan kata lain benih mempunyai mutu tertinggi (Kamil, 1979).
- Ukuran benih
Benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih
banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis yang sama. Cadangan makanan yang
terkandung dalam jaringan penyimpan digunakan sebagai sumber energi bagi embrio pada
saat perkecambahan (Sutopo, 2002). Berat benih berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan dan produksi karena berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat
permulaan dan berat tanaman pada saat dipanen (Blackman, dalam Sutopo, 2002).
- Dormansi
Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak
berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah
memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan dormansi benih
menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (viabel) namun gagal berkecambah
ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban
yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai (Lambers 1992, Schmidt 2002).
- Hormon
2. Faktor Luar
- Air
Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit
pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air
yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan air
turut dipengaruhi oleh suhu (Sutopo,2002). Perkembangan benih tidak akan dimulai bila air
belum terserap masuk ke dalam benih hingga 80 sampai 90 persen (Darjadi,1972) dan
umumnya dibutuhkan kadar air benih sekitar 30 sampai 55 persen (Kamil, 1979).
- Suhu
Suhu merupakan syarat penting kedua bagi perkecambahan biji. Tetapi ini tidak
bersifat mutlak sama seperti kebutuhan terhadap air untuk perkecambahan, dimana biji
membutuhkan suatu level “hydration minimum” yang bersifat khusus untuk perkecambahan.
- Oksigen
Pengaruh cahaya akan berkaitan langsung dengan lama penyinaran harian matahari
(fotoperiodisitas). Hubungan antara pengaruh cahaya dan perkecambahan biji dikontrol suatu
system pigmen yang dikenal sebagai fitokrom, yang tersusun dari chromophore dan protein.
Chromophore adalah bagian yang peka terhadap cahaya. Fitokrom memiliki dua bentuk yang
sifatnya reversible (bolak-balik) yaitu fitokrom merah yang mengabsorbsi sinar merah dan
fitokrominfra merah yang mengabsorbsi sinar infra merah.Bila pada biji yang sedang
berimbibisi diberikan cahaya merah, maka fitokrom merah akan berubah menjadi fitokrom
infra merah, yang manamenimbulkan reaksi yang merangsang perkecambahan.
IV. Pengamatan
Sebuah sekop.
5 butir biji jagung.
5 butir kacang merah.
Air.
b. Langkah Kerja
Rendamlah biji jagung dan kacang merah selama 1 jam. Ambil kacang dan biji
jagung yang tenggelam.
Tanamlah 5 biji jagung pada tanah yang gembur dan tutup dengan sedikit
tanah di atasnya. Lakukanlah hal yang sama dengan biji jagung.
Setelah 7 hari penanaman, amati pertumbuhan kedua kecambah tersebut.
Susun laporan menggunakan media presentasi.
V. Hasil pengamatan
a. Biji Jagung
* pada hari ke 4, sudah mulai tumbuh daun dan kotiledonnya mengarah ke atas tanah(epigeal)
b. Kacang Merah
*pada hari ke 6, mulai tumbuh daun dan kotiledonnya mengarah ke bawah tanah (hipogeal)
Jenis perkecambahan pada biji kacang merah dan jagung berbeda, akibatnya jagung
lebih cepat tumbuh ke atas permukaan tanah dibandingkan kacang merah. Jagung termasuk
ke dalam kelompok dikotil dan memiliki tipe perkecambahan epigeal (tumbuh mengarah ke
atas tanah) sedangkan kacang merah termasuk monokotil dan memiliki tipe perkecambahan
hipogeal (tumbuh mengarah ke bawah tanah).
VII. Lampiran
1. Proses perendaman
2. Media Tanam
3. Penanaman
4. Penyiraman
5. Hari pertama 9. Hari kelima
6. Hari kedua
7. Hari ketiga
8. Hari keempat