Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRATIKUM

PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU


KELOMPOK 2

Disusun oleh : Kelompok 2

- Felix Garryson (10)


- Rynando Sulio Fournito (00)
- Asio (00)
- Alpreydo Renaldo Umbara (01)

IX - A
SMPN 1 BENGKAYANG
2022/2023
Laporan Pratikum
Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Kelompok 2

Anggota kelompok :
- Felix Garryson
- Rynando Sulio Fournito
- Asio
- Alpreydo Renaldo Umbara

Tujuan pratikum : Untuk mengetahui mana cara yang tepat, agar kacang hijau
berkecambah dengan baik.

Kajian teori :

Kecambah atau tauge adalah tumbuhan muda yang baru saja berkembang
dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembanganya disebut perkecamb-
ahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan. Kecambah
biasanya dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu : radikula, hipokotil, dan
kontiledon.
Dalam proses perkecambahan, akan dimulai setelah menyerap air dari
lingkungan sekitar. Umumnya, air yang masuk ke dalam biji akan memicu hormon
dan enzim untuk bekerja, sehingga embrio dalam biji mulai tumbuh. Proses
perkecambahan benih tidak tergantung kepada ketersediaan nutrisi dalam tanah
karena adanya endosperma. Selain itu, proses perkecambahan akan melalui
beberapa tahap, mulai dari imbibisi hingga pemanjangan sel radikula.
Ibibisi merupakan proses masuknya air ke dalam benih untuk memicu
dimulainya proses perkecambahan. Masuknya air ini bisa terjadi secara difusi
maupun secara osmosis. Adapun proses osmosis ini terjadi akibat keadaan benih
yang lebih kering dari lingkungannya sehingga air masuk ke dalam benih. Setelah
itu, benih yang kering akan mengabsorbsi air melalui mycropyle dan testa (kulit
benih). Dalam proses ini, lapisan koloid akan menarik air dan mengembang
sehingga volumenya naik sampai 200%. Sehingga menyebabkan kulit bijji akan
terpecah.
Berdasarkan pergerakan kotiledonnya perkecambahan dibagi menjadi dua
jenis, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal. Tanaman
kacang hijau termasuk dalam tipe perkecambahan epigeal, karena organ
pertama muncul saat biji kacang hijau berkecambah adalah radikula. Radikula
adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsi
radikula adalah sebagai bagian tanaman yang akan berkembang menjadi akar
tanaman selajutnya, akan menjadi penyokong dan penyuplai behan – bahan
makanan untuk diproses pada bagian tanaman yang lainnya.

Alat dan bahan :

a.) 15 gram kacang hijau


b.) 3 wadah plastik
c.) Sedikit air
d.) Kapas secukupnya
e.) Penggaris
f.) Alat – alat tulis

Cara kerja :

a.) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


b.) Menyiapkan 3 wadah plastik.
c.) Celupkan kapas ke dalam air lemudian, masukkan ke salah satu dari 3
wadah plastik.
d.) Masukkan air ke salah satu wadah plastik.
e.) Biarkan satu wadah plastik tetap kosng.
f.) Masukkan kacang hijau ke semua wadah tersebut.
g.) Setelah semuanya selesai, menunggu 1 – 4 hari untuk melihat dan
mencatat hasil/perubahan terhadap percobaan yang telah di buat.
Hasil pengamatan :

Hasil pengamatan hari ke – 1

No. Tanaman Perubahan yang terjadi pada hari ke - 1

1. Kacang hijau yang berada di


Pada kacang hijau mulai tumbuh kecambah.
wadah berisi kapas yang
lembap/basah.
2. Kacang hijau yang berada di
Kulit kacang hijau mulai terkelupas dan mulai terlihat isi
wadah berisi air. kacang hijau yang berwarna putih.

3. Kacang hijau yang berada di


Tidak ada perubahan yang terjadi pada kacang hijau.
di wadah kosong (tidak
ada apapun di dalam
wadah)

Hasil pengamatan hari ke – 2 :

No. Tanaman Perubahan yang terjadi pada hatri ke - 2


1. Kacang hijau yang berada di
Kecambah di dalam wadah mulai tumbuh hingga
wadah berisi kapas yang Sekitar 2 cm dan kulit kacang hijau terkelupas sedikit.
lembap/basah.

2. Kacang hijau yang berada di


Kulit kacang hijau terkelupas.
wadah berisi air.

3. Kacang hijau yang berada Tidak ada perubaha n yang terjadi pada kacang hijau.
di wadah kosong (tidak
ada apapun di dalam
wadah)
Hasil pengamatan hari ke – 3 :

No. Tanaman Perubahan yang terjadi pada hari ke - 3


1. Kacang hijau yang berada Kecambah di dalam wadah semakin tumbuh hingga
di wadah berisi kapas sekitar 5 – 7 cm.
yang basah/lembap.
2. Kacang hijau yang berada Kacang hijau mulai mengeluarkan akar kecambah.
di wadah berisi air.

3. Kacang hijau yang berada di


Tidak ada perubahan pada kacang hijau.
wadah kosong (tidak ada
apapun di dalam wadah).

Hasil pengamatan hari ke – 4 :

No. Tanaman Perubahan yang terjadi pada hari ke – 4

1. Kacang hijau yang berada Kecambah mulai tumbuh hingga 10 – 13 cm dan


Di wadah berisi kapas kecambah sudah mengeluarkan daunnya yang berada
yang basah/lembap. di atas biji kecambah.
2. Kacang hijau yang berada Kecambah mulai mengeluarkan akar dan batang yang
di wadah berisi air. berwarna putih.

3. Kacang hijau yang berada di


Tidak ada perubahan pada kacang hijau.
wadah kosong (tidak ada
apapun di dalam wadah).
Pembahasan :

Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif


yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat
kembali). Perkembangan adalh proses menuju kedewasaan secara kuantitatif
terhadap pengembangan tubuh organisme.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio
atau munculnya plantula (tumbuhan kecil dari dalam biji). Pertumbuhan pada
tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yairu perkecambahan yang diikuti
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Faktor pendukung yang paling
penting bagi proses perkecambahan adalah air. Terdapat dua faktor yang mengaruhi
pertumbuhan tanaman yaitu faktor yang berasal dari pengaruh cahaya matahar,
kelembapan, suhu, angin, awan, dan pencemaran udara disebut juga faktor makro.
Serta faktor yang berupa media tumbuhan, o2 serta co2 yang ada di udara disebut
juga dengan faktor mikro.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
perkecambahan biji. Perkecambahan dibagi menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal.
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang dibawah
daun hipokotil sehingga mengakibatkan daun hipokotil dan kontiledon terangkat
keatas tanah. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun hipokotil ikut tertarik ke
atas tanah, tetapi kontiledon tetap di dalam tanah.
Pada perlakuan kali ini, percobaan dilakukan selama 4 hari dan pengamatan
dilakukan setiap sehari sekali, sehingga terdapat 4x pengamatn pada bji kacang
hijau. Pada pengamatan hari pertama pada biji kacang hijau yang menggunakan
media kapas yang telah diberi air mengalami pertumbuhan perkecambahan. Pada
biji kacang hijau yang berada pada tempat yang berisi air mengalami kulit biji yang
mengelupas dan terlihat isi dari biji kacang hijau tersebut. Sedangkan pada biji
kacang hijau yang telah diberikan pada sebuah wadah tidak mengalami perubahan.
Pada pengamatan hari kedua pada biji kacang hijau yang mendapatkan
perlakuan dengan menggunakan media kapas mulai mengalami pertumbuhan
sepanjang 2 cm dan kulit pada biji kacang hijau mulai terkelupas. Sedangkan pada
biji kacang hijau yang mendapatkan percobaan dengan media air mengalami
pengelepasan kulit dan mulai terlihatnya isi dari biji kacang hijau. Dan pada biji
kacang hijau yang tidak diberikan perlakuan maka tidak mengalami perubahan sama
sekali.
Pada pengamatan hari ketiga pada biji kacang hijau yang medapatkan
perlakuan dengan media kapas mengalami pertumbuhan sepanjang 5 – 7 cm. Pada
biji kacang hijau dengan perlakuan media air mulai mengeluarkan akar. Sedangkan
pada biji kacang hijau yang tidak diberikan perlakuan masih tetap tidak megalami
perubahan.
Pada pengamatan hari keempat, pada biji kacang hijau yang mendapatkan
perlakuan dengan media kapas mengalami pertumbuhan sepanjang 10 – 13 cm dan
juga sudah mengeluarkan daun yang berada di atas biji kecambah. Pada biji kacang
hijau yang mendapatkan perlakuan dengan media air mengalami pertumbuhan akar
dan batang yang berwarna putih. Sedangkan pada biji kacang hijau yang tidak
mendapatkan perlakuan masih tetap tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka didapatkan sebagai berikut :

Pada biji kacang hijau dengan media kapas mengalami pertumbuhan yang baik
jika dibandingkan dengan perlakuan media lainnya, karena dipengaruhi faktor
eksternal yang berupa cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau. Cahaya memperlambat kerja hormon auksin dalam
pertumbuhan meninggi. Sehingga menyebabkan biji kacang hijau yang berada di
tempat gelap mengalami etiolasi (pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di
tempat gelap, namun kondisi tumbuhan yang lemah). Dan juga dipengaruhi kapas
yang lembap, kerena kapas dapat menjaga kelembapan yang lama dan mendapatkan
oksigen yang cukup dari udara sekita, sehingga biji yang ditanam di media kapas
dapat tumbuh lebih cepat.
Pada biji kacang hijau dengan perlakuan media air mengalami perkecambahan
yang sangat lama karena setiap biji tanaman memiliki kisaran waktu yang tertentu
untuk berkecambah. Pada proses perkecambahan, lama perendaman diketahui cukup
membantu perkecambahan biji, namun lama perendaman dalam air hanya
membantu (mematahkan masa domansi) akan tetapi tidak mengubah viabilitas biji
yang ditentukan oleh sifat genetik dari biji, padahal sebagaimana diketahui
sebelumnya, viabilitas biji sangat erat kaitannya dengan kemampuan biji
berkecambah. Faktor genetik biji juga sangat berperan dalam proses perkecambahan
biji yang menentukan cepat lambatnya proses perkecambahan biji. Dan juga
perkecambahan biji dengan media dapat terhambat pertumbuhannya disebabkan air
yang berlebihan sehingga menyebabakan kurangnya oksigen yang dibutuhkan oleh
biji kacang hijau.
Pada biji kacang hijau yang tidak diberikan perlakuan tidak mengalami
perubahan karena biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada berada dalam
lingkungan yang memenuhi syarat untuk perkecambahan , yaitu kandungan air
kacang hijau dan kelembapan udara sekeliling harus tinggi.

Kesimpulan

Dari pratikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan


perkecambahan biji. Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari
dalam biji).Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu faktor yang
berasal dari pengaruh cahaya matahari, kelembaban, suhu, angin, awan dan
pencemaran udara disebut juga dengan faktor makro sedangkan faktor utama yang
paling penting bagi proses perkecambahan adalah air. Berdasarkan dari hasil
pengamatan maka pertumbuhan perkecambahan paling baik yaitu pada
pertumbuhan dengan menggunakan media kapas yang dipengaruhi oleh faktor
eksternal berupa cahaya. Pada kacang hijau yang menggunakan media air
mengalami perkecambahan yang sedikit lambat karena lamanya perendaman biji
kacang hijau sehingga hanya membantu mematahkan masa dormansi. Pada biji
kacang hijau yang tidak diberikan perlakuan maka tidak mengalami perubahan sama
sekali karena biji kacang hijau tersebut tidak memenuhi syarat perkecambahan.

Daftar pustaka

1.) https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9850/0
2.) http://etheses.uin-malang.ac.id/2600/
3.) https://ejournal.unipas.ac.id/index.php/agro/article/view/395
4.) https://www.trigonalmedia.com/2016/05/faktor-faktor-yang-
memengaruhi.html?m=1
Foto proses pengerjaan :

1.)Wadah sebelum ada kacang hijau.

2.) Proses penaruhan kacang hijau ke wadah


3.) Wadah setelah ada kacang hijau

4.) Pengamatan hari ke – 1


5.) Pengamatan hari ke - 2
6.) Pengamatan hari ke – 3

7.) Pengamatan hari ke - 4


8.) Hasil percobaan

9.) Proses pembuatan laporan percobaan

Anda mungkin juga menyukai