Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang


Hijau (Vigna radiata)

Kelas : Xll IPS 4


Kelompok : 04
Anggota :
1. MUHAMMAD AINUL YAQIN ( 22 )
2. RENI APRILIANA ( 29 )
3. SEPTIANA PUTRI CAHYANI ( 31 )
4. TITO ADITYA UTAMA ( 34 )

SMA NEGERI 1 KALIWUNGU


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui bagaimana kah proses perkecambahan pada biji kacang hijau?
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antara tanaman satu dengan yang lain?
3. Dapat membedakan Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau
antara tanaman teman dengan milik sendiri?

B. Landasan Teori

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap)
dan tidak dapat balik (irrevisible, sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam
bentuk.

B. Pertumbuhan dan Perkembagan Awal


Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji ilimdai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan tak tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan
calon dan (calon akar)
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh
menjadi akar) dan planula (yang akan tumbuh menjadi kecambahi. Cadanganmakanan hap
enrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa janis
enim. Kotiledon dikelilingi uch bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi schagai
pelindung kotiledon unik mencegah kenakan embrio dan maknya bakteri sta jamur kedalam
hija. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum
yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya
dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat
melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji
sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering
karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

C. Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangkian pembelaan
sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadi embrio,
sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.

Embrio didalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung
ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya membentuk
seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon Kotiledon berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum tendiferensiasi, yaitu meristem
apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi dorman
ketika biji pada masa dominasi Setelah biji berkecambah, kodua massa sel tersebut berkembang
menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti telah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah
menjadi biji matang. Biji tersebut titag, yaitu sesuai untuk perkedahan. Di dalam biji yang
matang, endosperma makanan salah tendiferemiasi menjadi lapisan terluar sel (alerom) das
mas se tendalam bertepung Sel-sel aleun manyimesis enim amilase Enzim tersebut dapat
mengubah cadangan zat puti didalam andsperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh
embrio.

D. Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen bij yang
memiliki kemampuan untuk tumbuh secara sermal menjadi tuan ban. Komponen biji
tersebut adalah bagian kecambal yang dapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.

Tahapan perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi
beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan
makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau
daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan
pecahnya testa.
Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan
karbohidrase) dan hormone pada katiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim
protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino
digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma.
Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa
akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang
baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan
pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di
atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.

C. Alat dan Bahan


1. Kacang Hijau 6 biji
2. Cup Plastik 2 buah
3. Penggaris 1 buah
4. Benang 1 buah
5. Gunting 1 buah
6. HP camera 1 buah
7. Alat tulis
8. Tanah
9. Pasir

D. Cara Kerja
• masukkan biji kacang hijau ke dalam wadah berisi air dan pilihlah 6 biji kacang
hijau yang tenggelam, ukurannya sama bulat dan tidak kusut
• amati dan ukur pertumbuhan biji kacang hijau dan ukur pertumbuhan biji
kacang hijau selama 8 hari, lakukanlah pengukuran pada hari ke 2,4,6 dan 8
menggunakan benang dan penggaris.
• dokumentasikan setiap kali melakukan pengukuran
• catatlah hasil pengukuran pada tabel pengamatan

E. Hasil Pengamatan
Perlakuan Panjang Tanaman Rata – rata Panjang Keterangan
Kacang Hijau pada Kacang Hijau
Hari ke – (cm)
2 4 6 8
A 2,5 5,5 8 11 3,6
(Tanah)

B 2 5 7 9 3
(pasir) 2 5 7 9 3

Rata – rata Panjang Kacang Hijau pada Perlakuan A = 3,6


Rata – rata Panjang Kacang Hijau pada Perlakuan B = 6

Dokumentasi Hasil Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau


Perlakuan Foto Hari ke -
2 4 6 8
A
(Tanah)
B
(pasir)

F. Pembahasan

Hasil pengamatan pada praktikum tersebut pada hari kedua kacang hijau yang ditamam
pada media pasir 2,5 cm kacang hijau yang lain tumbuh kedalam dan yang lain mati,pada
media pasir kacang hijau 1 2 cm kacang hijau 2 2 cm.pada hari ke4 kacang hijau yang
ditanam pada media tanah 5,5 cm,pada media pasir kacang hijau 1 5 cm dan kacang hijau
5cm .Pada hari ke 6 yang ditanam pada media tanah 8 cm,media pasir kacang hjau 1
7cm,kacang hijau 2 7cm.pada hari ke 8 yang ditanam media tanah 11 cm,media pasir
kacang hijau 1 9 cm,kacang hijau 2 9 cm.

G. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini yaitu pertumbuhan pada kacang hijau yang ditanam pada
media tanah lebih cepat pertumbuhannya karena nutrisi didalam tanah lebih banyak
kandungannnya dibanding nutrisi pada media pasir.

H. Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/putrisagut/laporan-praktikum-56135065
https://www.academia.edu/9186619/LAPORAN_PRAKTIKUM_KACANG_HIJAU

Anda mungkin juga menyukai