Anda di halaman 1dari 8

Nama : Joza Wilyantara

Kelas : XII IPA 3


Absen : 17

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN TANAMAN

A. Judul
Praktikum Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tanaman Jagung dan
Kacang Hijau

B. Tujuan Penelitian
Untuk mencari tau apakah tanaman tersebut termasuk proses perkecambahan secara
Hipogeal atau Epigeal.

C. Landasan Teori
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi
pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian
yang sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang
berbeda satu sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran
yang bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan
perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi
sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama
lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas
sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.
Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
 Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
 Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatantersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan
air kedalam vakuola.
 Tahap diferensiasi sel, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai
ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses
diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu. 
2. Perkecambahan
 Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji
yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya
radikula dan plumula.
3. Tahapan perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi
beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan
makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh
atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang
masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa. Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase
(protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma
oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi
asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi
membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian
menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk
membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa
dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula
tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan
fotosintesis.
4. Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan
hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon
relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada
epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula
terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang
hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk
memperkirakan kedalaman tanam.
5. Bagian- bagian Tanaman Hypogeal dan Epigeal
a. Tanaman Jagung (Hypogeal):

Bagian-bagian dari tanaman


1 jagung :
1. Daun
2. Batang
3. Epikotil
2
4. Kotiledon
3
5. Hipokotil
4 6. Akar

b. Tanaman Kacang Hijau (Epigeal) :

1 Bagian-bagian dari tanaman


kacang hijau :
2
1. Daun
3
2. Epigeal
4 3. Kotiledon
4. Batang
5 5. Hypogeal
6 6. Akar
D. Alat dan Bahan
1. Gelas plastic 2 buah
2. Kapas steril 4 lembar
3. Biji jagung 5 buah
4. Biji kacang hijau 5 buah
5. Air secukupnya

E. Cara Pengujian
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk memulai penelitian
2. Pertama ambil 2 buah gelas plastic
3. Kemudian letakan kapas masing-masing 2 lembar kedalam gelas tersebut
4. Setelah itu masukan biji jagung dan biji kacang hijau kedalam gelas yang berdeda
5. Terakhir siramlah kedua biji tanaman itu dengan air secukupnya
6. Lakukan penyiraman rutin setiap hari

F. Table Hasil Pengamatan


1. Table Struktur Biji Monokotil
BIJI JAGUNG ADA TIDAK ADA

Kotiledon/skutelum Skutelum
Koleoptil Ada
koleoriza Ada
Plumula Ada
Radikula Ada
Endosperma Ada
Hipokotil Ada
Epikotil Ada
Kulit biji Ada
2. Table Struktur Biji Dikotil
BIJI KACANG ADA TIDAK ADA

Kotiledon/skutelum Kotiledon
Koleoptil Tadak ada
Koleoriza Tidak ada
Plumula Ada
Radikula Ada
Endosperma Tidak ada
Hipokotil Ada
Epikotil Ada
Kulit biji Ada

3. Table Proses Perkecambahan


Hari Tanaman Jagung Tanaman Kacang Hijau

1 - -

2 - 1 cm

3 - 2 cm

4 1 cm 3 cm

5 2,5 cm 4 cm

6 5 cm 5 cm

7 8 cm 9,5 cm

G. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan didapatkan kesimpulan bahwa,
pertumbuhan pada tanaman dapat dibedakan berdasarkan :
1. Tipe jenis bijinya, apakah biji itu termasuk biji berkeping satu (Monokotil) atau biji
berkeping dua (Dikotil).
2. Kemudian berdasarkan tipe perkecambahannya, yaitu, apakah tanaman tersebut
termasuk tipe perkecambahan epigeal atau hypogeal.
Kemudian juga didapatkan kesimpulan bahwa :
1. Tanaman jagung termasuk tanaman biji berkeping satu (monokotil) dan mempunyai
tipe perkecambahan yaitu secara hypogeal. Karena pada perkecambahan hypogeal,
yang memanjang adalah bagian epikotil, sehingga kotiledon masih ada dibawah
permukaan tanah.
2. Sedangkan untuk tanaman kacang hijau termasuk tanaman biji berkeping dua (dikotil)
dan mempunyai tipe perkecambahan yaitu secara epigeal. Karena pada
perkecambahan epigeal, yang memanjang adalah bagian hipokotil, sehingga kotiledon
terangkat ke atas permukaan tanah.

H. Foto Hasil Penelitian

(Tanaman Jagung) (Tanaman Kacang Hijau)


MENCARI TANAMAN BERHARI PENDEK, PANJANG,
DAN NETRAL YANG ADA DISEKITAR RUMAH

1. Contoh Tanaman Berhari Netral

(Tanaman Cabai)
 Keterangan :
Tanaman cabai merupakan tanaman berhari netral, karena tanaman cabai
merupakan tumbuhan yang proses berbunganya tidak sama sekali dipengaruhi
oleh panjang hari penyinaran cahaya matahari melainkan dipengaruhi oleh usia
tanaman itu sendiri.

2. Contoh Tanaman Berhari Panjang

(Pohon Mangga)
 Keterangan :
Pohon manga merupakan tanaman berhari Panjang, karena pohon mangga
merupakan tumbuhan yang berbunga saat periode gelap lebih pendek dari pada
periode kritis untuk pembuangan. 

3. Contoh Tanaman Berhari Pendek

(Tanaman Kangung)

 Keterangan :
Tanaman kangkung merupakan tanaman berhari pendek, karena tanaman
kangung merupakan tanaman yang berbunga saat periode gelap lebih panjang
dari pada periode kritis untuk pembuangan. Pada periode kritis pembuangan
tersebut adalah waktu penyinaran selama kurang lebih 12 jam. Sementara itu
periode gelap merupakan waktu tanaman tak dapat menyerap cahaya dari
matahari

Anda mungkin juga menyukai