Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH

TANAMAN TAHUNAN

Nama : Noris Rahmadona Tanggal : Senin, 26 Februari 2024


NIM : 05071282126029 Asisten : 1. Lisa Amalia
Kelas : Agroekoteknologi Layo A 2. Gaby Tarindah
Judul :Mengidentifikasi Struktur 3. Putri Rosalia
Penting Berkecambah

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum mengidentifikasi struktur penting berkecambah adalah
untuk mengenal struktur penting kecambah, dan jenis perkecambahan.

B. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum mengidentifikasi struktur penting
berkecambah adalah 1) Sprayer, 2) Wadah cup
Bahan yang diperlukan pada mengidentifkasi buah adalah 1) Biji Jagung, 2)
Biji Kacang Hijau, 3) Biji Kedelai, dan 4) Tisu

C. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum mengidentifikasi struktur penting berkecambah
adalah sebagai berikut : 1) Alat dan bahan disiapkan, 2) Biji jagung, biji kacang
hijau, dan biji kedelai direndam terlebih dahulu selama kurang lebih 10 menit, 3)
Wadah cup diisi tisu sebagai media perkecambahan, 4) Semprotkan tisu dengan
seprayer yang di isi air, 5) Benih biji jagung, kacang hijau dan kedelai diletakkan di
atas tisu, 6) Biji diamati sampa berkecambah.
D. Hasil dan Pembahasan
Adapun hasil dari praktikum mengidentifikasi struktur penting berkecambah
adalah
No Gambar Keterangan

1. Jagung (Zea mays L).

Perkecambahan Hipogeal

1. Epikotil
2. Radikula
3. Kotiledon
4. Plumula

2. Kacang Hijau (Vigna radiata)

Perkecambahan Epigeal

1. Radikula
2. Hipokotil
3. Kotiledon
4. Plumula

3. Kedelai ( Glycine max L)

Perkecambahan Epigeal

1. Hipokotil
2. Radikula
3. Kotiledon
4. Plumula
Hasil praktikum terhadap perkecambahan biji jagung, kacang hijau , dan
kedelai menunjukan bahwa dari ketiga jenis biji tersebut biji jagung yang paling
lama mengalami proses perkecambahan dan kacang hijau yang paling cepat
mengalami proses perkecambahan. Lama waktu yang di butuhkan kacang hijau
untuk mengalami proses keluarnya radikula dari dalam biji yaitu 1x24 jam. Sedang
untuk biji kedelai membutuhkan waktu 2x24 jam. Dan biji jagung yang paling lama
dalam proses keluarnya radikula dari dakam biji yaitu 6 hari. Dari hasil praktikum
yang sudah di lakukan dapat di ketahui bahwa jagung memiliki tipe perkecambahan
hipogeal, sedangkan untuk biji kacang hijau dan kedelai memiliki tipe
perkecambahan epigeal. Hal ini sejalan dengan penelitian (Prasinta, 2021) yang
menyatakan Benih kedelai memiliki tipe perkecambahan epigeal yaitu pada saat
berkecambah kotiledon akan terangkat ke atas dan dari kotiledon akan keluar calon
daun.

Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji)


(Aprizal et al., 2023). Kecambah dapat kita definisikan sebagai tumbuhan kecil
yang baru muncul dari biji dan hidupnya masih sangat tergantung pada persediaan
makanan yang terdapat didalam biji. Kecambah tersebut akan tumbuh dan
berkemang menjadi semai atau anakan. Yang pada tahap selanjutnya akan menjadi
tumbuhan dewasa (Hasanah et al., 2018). Dalam praktikum mengidentifikasi
struktur penting perkecambahan ini menggunakan beberapa benih tanaman yaitu
biji Jagung, biji kacang hijau dan biji kedelai. Perkecambahan yang terjad pada
tanaman jagung adalah perkecambahan hypogeal, dimana perkecambahan hypogeal
ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke
permukaan tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada didalam tanah
(Junaidi dan Ahmad, 2021).

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal


perkecambahan hipogeal dan epigeal. Tipe kecambah hypogeal adalah
pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Untuk tipe kecambah epigeal adalah
epigeal hipokotil yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula
terdorong ke permukaan tanah (Puspita et al., 2023).
Perkecambahan yang terjadi pada tanaman kacang hijau dan kedelai adalah
perkecambahan epigeal yang dapat didentifikasi melalui pemanjangan pada
hipokotil yang mengakibatkan plumula dan kotiledon mencuat ke atas. Tanda
proses perkecambahan biji adalah saat munculnya bakal akar dari dalam biji kacang
hijau. Pertumbuhan primer ditanda dengan memanjangnya ujung akar dan ujung
tunas pada tanaman, sedangkan pertumbuhan sekunder ditandai dengan
membesarnya ukuran dan diameter tanaman (Mahardika et al., 2023). Proses
perkecambahan ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu faktor
internal dan faktor eksternal dan cahaya matahari merupakan faktor eksternal
(Wimudi dan Fuadiyah., 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Aprizal, A., Arniwati, A., Tantia, D., dan Arni, A. 2023. Pertumbuhan Biji Kacang
Hijau Terhadap Tempat Terang Dan Gelap. Bersatu: Jurnal Pendidikan
Bhinneka Tunggal Ika, 1(4), 298-304.

Hasanah, F., Sari, M. S., Legowo, S., Saefullah, A., dan Fatimah, S. 2018. Pengaruh
Intensitas Spektrum Cahaya Warna Merah Dan Hijau Terhadap
Perkecambahan Dan Fotosintesis Kacang Hijau (Vigna Radiata L.).
Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, 4(2).

Junaidi dan Ahmad, F. 2021. Pengaruh Suhu Perendaman Terhadap Pertumbuhan


Vigorbiji Kopi Lampung (Coffeacanephora). Jurnal Inovasi Penelitian,
2(7): 1911-1916.
Mahardika, I. K., Baktiarso, S., Qowasmi, F. N., Agustin, A. W., dan Adelia, Y. L.
2023. Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Proses
Perkecambahan Kacang Hijau Pada Media Tanam Kapas. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan, 9(3): 312-316.

Prasinta, F. P. 2021. Studi Kemunduran Benih Kedelai Varietas Deja 1 (Glycine max
(L.) Merr) Pada Priode Simpan Yang Berbeda. (Doctoral dissertation,
Politeknik Negeri Lampung).

Puspita, S. V., Lestari, W. P., Murtadho, A. R., dan Lestari, R. D. 2023. Analisis
Pengujian Mutu Benih Secara Fisiologis Pada Tanaman Pangan. In
Prosiding Seminar Nasional Hukum, Bisnis, Sains dan Teknologi (Vol. 3,
No. 1, pp. 554-561).

Wimudi, M., & Fuadiyah, S. 2021. Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap


Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.). In Prosiding
Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 1, pp. 587-592).

Anda mungkin juga menyukai