Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TEKNOLOGI BENIH

Nama : Noris Rahmadona Tanggal : Senin, 4 Maret 2024


NIM : 05071282126029 Asisten : 1. Lisa Amalia
Kelas : AET A 2. Gaby Tarinda
Judul : Uji Daya Kecambah 3. Putri Rosalia

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum uji daya kecambah adalah untuk menggetahui berapa
presentase daya perkecambahan suatu benih

B. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum uji daya kecambah yaitu, 1) Hand
sprayer, 2) Gunting, 3) Kamera Handphone, 4) Karet, 5) Label, 6) Penggaris

Bahan yang diperlukan pada praktikum uji daya kecambah yaitu, 1) Air, 2)
Benih Jagung, 3) Benih Kedelai, 4) Benih Kacang Hijau, dan 5) Kertas porang

C. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum uji daya kecambah yaitu, 1) Semua alat dan bahan
yang akan di gunakan di persiapkan, 2) Kertas porang dilipat menjadi 4 bagian dan
di potong, 3) Kertas porang dibasahi, terus di tumpuk menjadi satu bagian, Bagian
kasar di atas dan yang tidak kasar di bawah, 4) Biji jagung, kedelai dan kacang
hijau berjumlah masing-masing 10 disusun di atas kertas tersebut dengan pola 2x5,
5) Setelah dibasahi di tutup dengan kertas merang lainnya, bagian kasar di bawah,
6) Kertas digulung dan diikat dengan karet, 7) Lakukan pengamatan dengan
membuka ikatan pada hari ke 4,5 dan 7.
D. Hasil dan Pembahasan

No Gambar Keterangan
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan saat praktikum

2.
Kertas porang dilipat menjadi 4 bagian
dan di potong, Lalu kertas porang
dibasahi, terus di tumpuk menjadi satu
bagian, Bagian kasar di atas dan yang
tidak kasar di bawah,

3.
Benih jagung, kedelai dan kacang hijau
disusun dengan pola 2x5 kemudian kertas
merang digulung kemudian diikat dengan
karet

4.
Benih jagung pada hari ke 5, benih yang
bisa berkecambah berjumlah 4 biji,
sedangkan yang lainnya belum.
5
Benih kedelai pada hari ke 5, benih yang
berkecamba dan mengalami pemanjangan
akar berjumlah 7 biji, serta 3 biji lainnya
belum

6
Benih kacang hijau hari ke 5, benih yang
berkecamba dan mengalami pemanjangan
akar berjumlah 7 biji, serta 3 lainnya
belum

Hasil perhitungan yang kami dapatkan pada kelompok kami yaitu:


Benih kacang hijau :
Benih Hari
Ke-4 Ke-5 Ke-7
Daya 6 7 8
Kecambah
Total benih 10

1. Hari ke-4
6
%Daya Kecambah = x 100% = 60%
10

2. Hari ke-5
7
%Daya Kecambah= x 100% = 70%
10

2. Hari ke-7
8
%Daya Kecambah= x 100% = 80%
10
Benih kedelai :
Benih Hari
Ke-4 Ke-5 Ke-7
Daya 6 7 9
Kecambah
Total benih 10

1. Hari ke-4
6
%Daya Kecambah = x 100% = 60%
10

2. Hari ke-5
7
%Daya Kecambah= x 100% = 70%
10

2. Hari ke-7
9
%Daya Kecambah= x 100% = 90%
10

Benih jagung :
Benih Hari
Ke-4 Ke-5 Ke-7
Daya 3 4 5
Kecambah
Total benih 10

1. Hari ke-4
3
%Daya Kecambah = x 100% = 30%
10

2. Hari ke-5
4
%Daya Kecambah= x 100% = 40%
10

2. Hari ke-7
5
%Daya Kecambah= x 100% = 50%
10
Pembahasan
Dari proses perkencambahan benih kedelai yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa perkecambahan yang dilakukan pada media kertas merang
memiliki daya cambah yang cukup baik, dimana pada hari ke 4 benih kedelai telah
mengalami pemecahan biji atau proses perkecambahan. Namun terdapat beberapa
benih kedelai yang mengalami pembusukan atau berjamur, hal ini di perkirakan
karena pengaruh dari kelembaban media tanam yang terlalu basah serta kurangnya
intensitas cahaya yang di peroleh dan suhu yang kurang sesuai dalam proses
perkecambahan tersebut. Sehingga hasil praktikum kelompok di simpulkan kertas
merang merupakan media yang sesuai untuk perkecambahan tetapi harus tetap
memperhatikan syarat tumbuh yang diperlukan untuk benih mengalami
perkecambahan, seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan sebaginya.

Kebutuhan kedelai (Glycine max L. Merril) terus meningkat seiring dengan


pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan industri pangan masyarakat
berbahan baku kedelai. Hal ini dikarenakan kedelai merupakan bahan makan pokok
masyarakat Indonesia yang digunakan sebagai bahan olahan pembuatan tempe,
tahu, dan kecap (Agustiansyah et al., 2021).

Metode perkecambahan dengan pengujian di labolatorium dapat


menggunakan media kertas dengan beberapa metode, yaitu uji di atas kertas (UDK),
uji kertas digulung dengan posisi didirikan (UKDdp), dan uji antar kertas (UAK).
Pengujian mutu benih merupakan hal penting dilakukan untuk mendapatkan benih
yang bermutu. Kendala utama dalam pengujian benih di labolatorium adalah
kondisi lingkungan yang kurang optimal, metode, dan minimnya peralatan
pendukung proses perkecambahan benih. Metode perkecambahan dengan
pengujian di labolatorium dapat menggunakan berbagai media kertas (kertas
merang, stensil, hvs, dan Koran) dengan menggunakan metode uji kertas digulung
dengan posisi didirikan (UKDdp) (Siregar et al., 2023).
Proses perkecambahan ditandai dengan munculnya radikula atau plumula
dari dalam biji. Perkecambahan kacang hijau dan kacang merah dicirikan dengan
terangkatnya kotiledon dan plumula ke permukaan tanah. Pemanjangan tanaman
kedua kacang ini terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon).
Proses selanjutnya adalah pertumbuhan primer dimana terjadi pertumbuhan pada
embrio, ujung batang, dan ujung akar. Tahap terakhir adalah pertumbuhan
sekunder, tahap ini merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder
dan floem sekunder (Manghfiroh, 2017).

Proses perkecambahan biji sejak tumbuhnya radikula hingga daun pertama


terbuka melalui lima fase, yaitu: fase munculnya radikula, fase munculnya hipokotil
di permukaan media, fase terangkatnya kotiledon, fase terbukanya kotiledon dan
fase terbukanya daun pertama (Handayani, 2021). Siregar et al., (2023)
menyebutkan bahwa persentase daya berkecambah benih kedelai tertinggi pada
perlakuan kertas merang dengan slot perkecambahan (M4) dengan nilai 75,83 %.
Hal ini diduga karena kertas merang mampu menyimpan air dan menjaga
kelembaban substrat tetap terjaga sehingga benih dapat berkecambah dengan baik,
disamping itu pengujian dilakukan menggunakan sel pada slot pengecambahan
benih F&F manual germinator memungkinkan benih untuk tumbuh dan bekembang
secara leluasa, sehingga kecambah dapat tumbuh dengan normal. Selain itu
pengujian benih mengunakan slot pengecambah benih memungkinkan benih untuk
mendapat lingkungan yang ideal untuk berkembang secara normal. Hal ini senada
dengan hasil penelitian Faisal et al., (2022) yang menyatakan bahwa penggunaan
alat pengecambah benih F&F manual germinator dapat meningkatkan performa
perkecambahan benih kedelai.
DAFTAR PUSTAKA

Agustiansyah, A., Timotiwu, P. B., dan Nabila, L. 2021. Pengaruh priming pada
vigor benih kedelai (Glycine max [L] Merrill) yang dikecambahkan pada
tanah masam. Jurnal Agrotropika, 20(2), 120-128.

Faisal, F., Ismadi, I., dan Rafli, M. 2022. Upaya Peningkatan Performa
Perkecambahan Benih Dalam Pengujian Di Laboratorium Melalui
Perancangan Alat Pengecambah Benih Yang Ideal. Jurnal Agrium, 19(1),
9-17.

Handayani, T. 2021. Perkecambahan Biji Mitrephora polypyrena (Blume) Zoll. In


Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek). 466-
472.

Maghfiroh, J. 2017. Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. In


Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi Jurusan
Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta (pp.
51-58).

Siregar, K., Faisal, F., Handayani, R. S., Rafli, M., dan Ismadi, I. 2023. Uji
Perkecambahan Benih Kedelai (Glycine Max L. Merril) Pada Berbagai
Media Kertas Menggunakan Alat Pengecambah Benih F&F Manual
Germinator. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi, 2(2), 36-40.

Anda mungkin juga menyukai