sehingga seleksi dapat dilakukan dengan leluasa dan dapat memberikan kemajuan
banyaknya biji hasil persilangan varietas-varitas tetua (Alia & Wilia, 2010).
dari kedua tetua atau induknya sedemikian rupa sehingga sifat-sifat baik tersebut
genetik yang tinggi pada keturunannya. Dari keragaman yang tinggi inilah
penyerbukan silang. Polonasi sendiri sudah barang tentu hanya merupakan salah
satu system perbanyakan tanaman dan hanya sebagai salah satu jalan dimana
Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anter ke stigma pada
bunga yang sama atau stigma dari bunga yang lain pada tanaman yang sama atau
klon yang sama. Prinsipyang memungkinkan terjadinya penyerbukan
bunga yang belum mekar atau tidak terbuka, misalnya pada kedelai, padi,
maupun fenotip. Salah satu tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri adalah
padi. Oleh karena itu diperlukan suatu metode unutk mencegah terjadinya
penyerbukan sendiri pada bunga padi. Penyerbukan sendiri pada bunga padi dapat
dicegah dengan melakukan kastrasi yaitu tidakan membuang semua benang sari
yang masih muda atau yang belum masak dari sebuah kuncup bunga suatu
tanaman induk betina, dengan maksud agar bunga tersebut tidak mengalami
Tujuan Praktikum
keberhasilan persilangan.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat
Sumatera Utara dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Persiapan
Bahan persilangan terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Alat
b. Kastrasi
c. Emaskulasi
Bertujuan untuk membuang alat kelamin jantan pada bunga yamg akan
d. Isolasi
Isolasi dilakukan agar bunga yang telah diemaskulasi tidak terserbuki oleh
serbuk sari asing. Isolasi dapat dilakukan dengan mengerudungi bunga jantan
Pengumpulan serbuk sari didapat dari tetua jantan. Pada tanaman jagung
kekantong kertas
f. Penyerbukan
Penyerbukan dilakukan dengan menggabungkan bunga betina dengan bunga
g. Penyungkupan
h. Pelabelan
tepung sari berasal dari tanaman lain yang sifatnya berbeda. Hibridisasi tanaman
menyerbuk silang biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian
ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, tujuan
Inbrida dapat dibentuk dengan bahan dasar varietas bersari bebas atau
hibrida dan inbrida lain. Pembentukan inbrid dengan bahan dasar varietas bersari
bebas dilakukan melalui seleksi tanaman dan tongkol selama silang diri.
inbrida yang sering disebut seleksi kumulatif. Hibrida hasil dari persilangan dapat
dioleskan pada stigma. Pada proses polinasi buatan, jumlah polen yang digunakan
keberhasilan polinasi juga akan semakin tinggi. (Wijaya et. al., 2015)
pinset yang dilakukan yang dilakukan sebelum bunga mekar. Pada umumnya
emaskulasi dilakukan satu hari sebelumbunga mekar pada pagi hari. Kegiatan
2017)
BAHAN DAN METODE
Utara di ketinggian ±25m pada hari kamis, 7 Mei 2020 pukul 15.00 WIB sampai
dengan selesai.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah polybag sebagai
tempat tanaman di tanam, top soil dicampuri pupuk kandang sebagai media
tanam, pupuk urea, SP, KCl, untuk pemupukan bahan yang dipraktikumkan,
pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit, kedelai sebagai bahan yang
diamati.
bunga dari bunga, gunting untuk memotong kertas label, sedotan untuk
menghindari bunga menyerbuk sendiri, kertas label untuk memberi tanda pada
Prosedur Praktikum
A. Pelaksanaan Tanam
Setelah berumur 5 mst, bunnga jantan mulai keluar, penutupan bunga yang
sudah disiapkan
sari) dengan tanda tanda bunga jantan sudah mekar, kemudian bungkus
4. Apabila bunga betina yang dipilih telah siap diserbuki, yaitu pada
siap dilaksanakan.
5. Persilangan dilakukan dengan cara memindahkan bunga jantan (serbuk
rambut tongkol.
Karakter vegetatif
a. Tinggi tanaman
b. Jumlah daun
c. Diameter batang
Karakter generatif
b. Umur panen
Hasil
No Gambar Keterangan
.
1 Persiapan
Pembahasan
dioleskan pada stigma. Hal ini sesuai dengan literatur Wijaya et. al. (2015) yang
menyatakan bahwa polinasi adalah mengambil serbuk sari dari tetua jantan
selanjutnya dioleskan pada stigma. Jika polen dan stigma berada pada tingkat
kematangan yang sama maka tingkat keberhasilan polinasi juga akan semakin
tinggi.
tepung sari berasal dari tanaman lain yang sifatnya berbeda. Hal ini sesuai dengan
literatur Sudarka et. al.(2009) yang menyatakan bahwa penyerbukan silang adalah
bersatunya tepung sari dengan putik, dimana tepung sari berasal dari tanaman lain
maupun fenotip. Hal ini sesuai dengan literatur Darjanto & Satifah (1982) yang
hibrida dan inbrida lain. Hal ini sesuai dengan literatur Takdir dkk (2012) yang
menyatakan bahwa inbrida dapat dibentuk dengan bahan dasar varietas bersari
Inbrida dapat dibentuk dengan bahan dasar varietas bersari bebas atau
hibrida dan inbrida lain. Hal ini sesuai dengan literatur Prastini & Damanhuri
sari menggunakan alat pinset yang dilakukan yang dilakukan sebelum bunga
mekar.
KESIMPULAN
4. Inbrida dapat dibentuk dengan bahan dasar varietas bersari bebas atau
5. Inbrida dapat dibentuk dengan bahan dasar varietas bersari bebas atau
Alia Y & W Wilia. 2010. Persilangan Empat Varietas Kedelai dalam Rangka
Penyediaan Populasi Awal untuk Seleksi. J. Penelitian Universitas Jambi
Seri Sains 13 (1): 39-42.
Allard, R. W, 1992. Pemuliaan Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta
Darjanto dan Siti, S. 1984. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik
Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia, Jakarta.
Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Depatemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Prastini, L., & Damanhuri, D. (2017). Pengaruh Perbedaan Waktu Emaskulasi
Produksi Tanaman, 3(8).