Anda di halaman 1dari 13

MODUL II TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

2.1 Latar Belakang

Keragaman genetik merupakan potensi awal di dalam perbaikan sifat.


Salah satu upaya untuk memperluas keragaman genetik ialah melalui
persilangan buatan antara tetua yang terpilih untuk menghasilkan individu
baru yang memiliki karakter hasil rekombinasi bahan genetik kedua tetuanya.
Tujuan dari persilangan buatan adalah memindahkan atau menggabungkan
gen-gen dari tetua-tetua terpilih sehingga terbentuk konstitusi genetik baru
hasil rekombinasi kedua tetua yang terekpresi pada fenotipe. Tujuan hibridisasi
untuk menambah keragaman genetik melalui proses pengkombinasian genetik
dari tetua yang berbeda genotipnya. Dari tujuan tersebut dapat diketahui
bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman,
terutama dalam memperluas keragaman genetik.
Pada persilangan buatan, yang perlu diperhatikan ialah organ
reproduksi tanaman. Sebelum melakukan persilangan buatan harus dikenali
dulu organ jantan dan organ betina pada bunga, serta waktu antesis dan
reseptifnya. Hal ini untuk menjamin bahwa penyerbukan buatan terjadi yang
dilanjutkan ke proses pembuahan. Selain itu perlu dilakukan upaya
mencegah masuknya bahan genetik atau polen yang tidak diinginkan ikut
dalam proses persilangan, dan peyerbukan buatan dilakukan sebelum organ
jantan membuahi organ betina. Hal ini dapat dilakukan melalui emaskulasi
pada saat bunga belum antesis, dan dilakukan pengantongan (bagging) pada
bunga yang dijadikan tetua betina.

Perbedaan genetik hasil persilangan tanaman menyerbuk sendiri,


menyerbuk silang dan membiak generatif-vegetatif

Menyerbuk sendiri Menyerbuk silang Generative-vegetatif

AXB AXB AXB

F1 (homogen) F1 Seleksi F1 Seleksi


(heterogen)
F2 seleksi Vegetative
(heterogen)
Klon
2.2 Pengenalan struktur bunga
Teknik persilangan buatan memerlukan pengetahuan tentang struktur bunga setiap
tanaman yang akan disilangkan. Secara umum pengelompokan tipe bunga adalah sebagai
berikut :
Bunga lengkap : memiliki organ bunga yang lengkap (Contoh soybean, tomato,
cotton,tobacco).
Bunga tidak lengkap : tidak memiliki organ tertentu (biasanya petal dan sepal)  padi,
jagung, gandum
Bunga sempurna (biseksual) : Stamen dan pistil terdapat pada satu bunga yang sama 
tomt, kedelai, gandum.
Bunga tidak sempurna (uniseksual) :
* Bunga jantan (staminate flowers) : hanya memiliki stamen saja
* Bunga betina (pistillate flower) : hanya memiliki pistil saja

Bunga cabai

Bunga padi
2.2 Tujuan

1. Menentukan tetua untuk persilangan dan mengidentifikasi bagian bunga


2. Menentukan bunga yang dijadikan tetua betina dan tetua jantan
3. Melakukan teknik emaskulasi dan isolasi
4. Melakukan penyerbukan buatan dengan memindahkan tepungsari ke atas kepala
putik
5. Menentukan persentase keberhasilan hibridisasi buatan pada suatu tanaman

2.3 Metode

2.3.1 Pengamatan Struktur bunga


Sebelum melakukan proses persilangan, lakukan pengamatan bunga dari tanaman yang
akan disilangkan. Gambarlah struktur bunga dari tanaman tersebut.

2.3.2 Persilangan Padi


Alat dan Bahan
1. Varietas padi (2 varietas)
2. Baki perkecambahan
3. Sekop kecil
4. Polibag ukuran 60 x 40 cm
5. Headband magnifier
6. Pinset
7. Gunting
8. Kuas
9. Label
10. Benang
Prosedur :
Penyemaian :
1. Rendam benih padi (untuk setiap varietas) dalam air hangat selama 24 jam.
2. Siapkan baki pengecambah yang dilapisi 5 lembar kertas merang/koran yang dibasahi
sampai lembab.
3. Tebarkan benih padi yang sudah mengembang di atas kertas koran, tutup kembali
dengan kertas merang/koran. Basahi dengan air sampai lembab. Biarkan selama 3-5
hari. Jaga kelembaban dengan menyemprotkan air pada kertas penutup
2. Media tanam (tanah : kompos, 2:1) dimasukan kedalam baki pengecambah hingga
3/4 tinggi baki.
3. Siram media tanam hingga lembab. Tebarkan benih padi di atas media tanam. Tutup
dengan media tanam, tipis-tipis. Pelihara sampai tumbuh (10-14 hari)
Penanaman :
1. Siapkan polybag berukuran 60 x 40 cm. Masukan media tanam (tanah : kompos, 2 : 1).
Siram dengan air sampai jenuh.
2. Tanam benih padi hasil penyemaian sebanyak 2 buah dengan cara membenamkan bagian
akar sampai pangkal batang pada media tanam.
3. Masukan pupuk (urea + SP-36+KCl) pada lubang tanam disamping benih yang sudh
ditanam.
4. Lakukan pemeliharaan (penyiraman, pengendalian OPT). Persilangan dilakukan pada
fase primordia.
Tahapan persilangan buatan pada bunga padi :

1. Penentuan tetua betina dan tetua jantan.

2. Pemilihan bunga

Pada tetua betina Pada tetua jantan


3. Proses emaskulasi

4. Polinasi
5. Isolasi

2.3.3 Persilangan Cabai


Alat dan Bahan
1. Benih cabai (2 varietas dengan morfologi berbeda)
2. Baki perkecambahan
3. Sekop kecil
4. Polibag ukuran 60 x 40 cm
5. Headband magnifier
6. Pinset
7. Gunting
8. Kuas
9. Label
10. Benang
Prosedur
Penyemaian :
1. Media tanam yang digunakan adalah tanah atau cocopeat
2. Media tanam dimasukkan ke dalam baki pengecambah hingga 3/4 tinggi baki
3. Siram media tanam hingga lembab
4. Sebanyak 15 benih ditanam dengan jarak teratur, dan benih tidak
dibenamkan
5. Benih kemudian ditutup dengan lapisan tipis media tanam
6. Baki perkecambahan kemudian diletakkan di tempat teduh. Pelihara sampai tumbuh
menjadi tanaman muda.
Pemeliharaan dan penanaman :
1. Tanam tanaman muda cabai pada polybag (media tanam tanah : kompos, 1 : 1).
Penyiraman dilakukan dengan teratur, 2 hari sekali (menyesuaikan dengan
kondisi tingkat kekeringan pada media tanam)
2. Dilakukan pengendalian penyakit dengan cara penyemprotan fungisida dengan
merek dagang dengan konsentrasi 2 g/L. Penyemprotan dilakukan pada
umur 3 minggu setelah disemai.
3. Pemeliharaan dilakukan hingga umur 1 bulan setelah disemai
4. Setelah umur 1 bulan, tanaman dipindahkan ke polibag dengan media
tanamn yang sama dengan 2 benih perpolybag
Persilangan :
1. Identifikasi bunga

(a) (b)

keterangan:
a.) kelopak b.) stigma c.) putik d.) benang sari e.) bakal buah f.) calyx
Bunga pada tetua betina Bunga pada tetua jantan

2. Penentuan waktu penyerbukan


3. Emaskulasi  pembuangan alat kelamin jantan pada bunga dari tetua
betina

4. Isolasi  melindungi bunga yang telah diemaskulasi dari penyerbukan


alami
5. Pengumpulan dan penyimpanan serbuk sari dari bunga tetua jantan
yang telah mekar
6. Polinasi : pemindahan polen dari bunga tetua jantan ke atas putik dari
bunga tetua betina

7. Penutupan bunga dari tetua betina yang telah diserbuki secara buatan
dengan menggunakan kerodong kertas
8. Pelabelan : Gantungkan tepat pada tangkai bunga tetua betina yang
telah dipolinasi
Genotipe A (betina) x Genotipe B (jantan)
Tanggal persilangan
Inisial pelaksana persilangan

9. Panen buah pada saat sudah menguning atau kering

Tipe buah cabai


2.3.3 Persilangan Kacang Hijau
Alat dan Bahan :
- Headband magnifier
- Pinset
- Gunting
- Kuas
- Label
- Benang
- Kerodong dari kertas roti
- Paper clip

Prosedur :
Penanaman :
1. Masukan media tanam (tanah:kompos, 2:1) pada polybag sampai ¾ tinggi polybag.
Siram sampai jenuh.
2. Siapkan benih kacang hijau, buat dua lubang pada polibag masing-masing untuk
biji dan pupuk. Pada lubang tanam beri perlakuan furadan, kemudian di atasnya di
letakkan biji, tutup kembali dengan sedikit media tanam. Pupuk anorganik diberikan
pada lubang yang lainnya sesuai dengan dosis anjuran. Pada setiap lubang ditanam 2
biji.
3. Lakukan pemeliharaan

Proses persilangan :
1. Identifikasi bunga
Bunga tetua betina Bunga tetua jantan/sumber polen
2. Penentuan waktu penyerbukan
3. Emaskulasi  pembuangan alat kelamin jantan pada bunga dari tetua betina
Emaskulasi dilakukan dua hari sebelum bunga mekar. Dilakukan pada sore hari.
Cara :
- membuka standard petal,
- membuang wing petal,
- membuka keel petal secara hati-hati sehingga putik dan benang sari
terbuka
- Membuang semua benang sari (10 buah)
4. Isolasi  melindungi bunga yang telah diemaskulasi dari penyerbukan alami
5. Pengumpulan dan penyimpanan serbuk sari dari bunga tetua jantan yang telah
mekar
6. Polinasi : pemindahan polen dari bunga tetua jantan ke atas putik dari bunga
tetua betina
7. Penutupan bunga dari tetua betina yang telah diserbuki secara buatan dengan
menggunakan kerodong kertas
8. Pelabelan : Gantungkan tepat pada tangkai bunga tetua betina yang telah
dipolinasi

Genotipe A (betina) x Genotipe B (jantan)


Tanggal persilangan

Anda mungkin juga menyukai