Bunga cabai
Bunga padi
2.2 Tujuan
2.3 Metode
2. Pemilihan bunga
4. Polinasi
5. Isolasi
(a) (b)
keterangan:
a.) kelopak b.) stigma c.) putik d.) benang sari e.) bakal buah f.) calyx
Bunga pada tetua betina Bunga pada tetua jantan
7. Penutupan bunga dari tetua betina yang telah diserbuki secara buatan
dengan menggunakan kerodong kertas
8. Pelabelan : Gantungkan tepat pada tangkai bunga tetua betina yang
telah dipolinasi
Genotipe A (betina) x Genotipe B (jantan)
Tanggal persilangan
Inisial pelaksana persilangan
Prosedur :
Penanaman :
1. Masukan media tanam (tanah:kompos, 2:1) pada polybag sampai ¾ tinggi polybag.
Siram sampai jenuh.
2. Siapkan benih kacang hijau, buat dua lubang pada polibag masing-masing untuk
biji dan pupuk. Pada lubang tanam beri perlakuan furadan, kemudian di atasnya di
letakkan biji, tutup kembali dengan sedikit media tanam. Pupuk anorganik diberikan
pada lubang yang lainnya sesuai dengan dosis anjuran. Pada setiap lubang ditanam 2
biji.
3. Lakukan pemeliharaan
Proses persilangan :
1. Identifikasi bunga
Bunga tetua betina Bunga tetua jantan/sumber polen
2. Penentuan waktu penyerbukan
3. Emaskulasi pembuangan alat kelamin jantan pada bunga dari tetua betina
Emaskulasi dilakukan dua hari sebelum bunga mekar. Dilakukan pada sore hari.
Cara :
- membuka standard petal,
- membuang wing petal,
- membuka keel petal secara hati-hati sehingga putik dan benang sari
terbuka
- Membuang semua benang sari (10 buah)
4. Isolasi melindungi bunga yang telah diemaskulasi dari penyerbukan alami
5. Pengumpulan dan penyimpanan serbuk sari dari bunga tetua jantan yang telah
mekar
6. Polinasi : pemindahan polen dari bunga tetua jantan ke atas putik dari bunga
tetua betina
7. Penutupan bunga dari tetua betina yang telah diserbuki secara buatan dengan
menggunakan kerodong kertas
8. Pelabelan : Gantungkan tepat pada tangkai bunga tetua betina yang telah
dipolinasi