Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PROGRES KEGIATAN MINGGUAN

Nama : Fauziah Husniati Fahmi


Nim : 2010212048
Kelas : DDPT Agro B
Minggu :4
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Pengamatan Dokumentasi
1. Melakukan teknik 1. Pertama, siapkan bahan dan alat Hal yang diamati dari
persilangan buatan yang dibutuhkan. Yaitu gunting, praktikum kali ini yakni
pada tanaman pinset, selotip, pipet dan jarum. keberhasilan penyerbukan
menyerbuk 2. Buka kuncup bunga betina pada buatan yang dilakukan pada
sendiri. Tanaman bunga pacar air secara gentlemen tanaman pacar air (Impatiens
yang dipilih yaitu atau jangan sampai patah balsamina) ini. Persilangan
tanaman pacar air 3. Bersihkan serbuk sari pada bunga buatan dikatakan berhasil
(Impatiens betina apabila kuncup yang tumbuh
balsamina L) 4. Setelah dibersihkan serbuk sari dari bunga betina ini
pada bunga betina, ambil serbuk menghasilkan biji baru.
sari pada bunga jantan
5. Masukkan serbuk sari pada bunga
jantan ke bunga betina
6. Tutup bunga tersebut sampai ke
batang utama dengan menggunakan
pipet dan bungkus menggunakan
selotip
7. Setelah seminggu, calon buah mulai
membesar dan tidak rontok ini
menunjukkan telah terjadi
pembuahan
8. Bunga baru yang terbentuk
menunjukkan warna campuran
antara putih dan pink
 Hasil
Tetua ∑spikelet yang diemaskulasi Tanggal polinasi ∑spikel yang jadi

Betina Lima 6 November 2021 12 November 2021

Jantan Lima 6 November 2021 12 November 2021

 Pembahasan
Tanaman pacar air memiliki banyak sekali nama yang berbeda di setiap daerah. Pacar air merupakan tanaman berakar
serabut, berbatang basah, lunak, bulat, bercabang, warna hijau kekuningan. Tanaman pacar air biasanya dijadikan tanaman hias
dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak dengan percabangan monopodial. Daun pacar air berwarna hijau muda,
dengan panjang 6-15 cm dan lebar 2-3 cm, daun tunggal, tersebar, berhadapan atau dalam karangan, berbentuk lanset
memanjang dengan pinggir bergerigi dan ujung daun meruncing (Wijayakusuma, 2000). Buah tanaman pacar air terdiri dari
bakal buah menumpang, memiliki 4-5 ruang. Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Buah berbentuk
elliptis, dapat pecah dengan mudah. Buah kendaga dan jika matang, akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Bunga
terkumpul 1-3, daun kelopak samping berbentuk corong miring dan terdapat noda kuning di dalamnya. Daun mahkota
memanjang berjumlah 5, lepas atau sebagian melekat, dengan panjang 2- 2,5 cm yang bersatu dengan kuku. Ada 5 benangsari
dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sari bersatu membentuk tudung putih. Bunga berwarna cerah dan
memiliki beberapa warna seperti merah, oranye, ungu, putih, dan lain-lain. (Wijayakusuma, 2000; Utami, 2008).
Berikut klasifikasi tanaman pacar air:
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermathophyta (menhasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Familia : Balsaminaceae
Genus : Impatiens
Spesies : Impatiens balsamina Linn
Pada persilangan pacar air ini terjadi hibridisasi. Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis
spesies pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan
dapat berfariasi jenisnya.(Tanto, 2002).
Pada tetua betina waktu emaskulasi harus diperhatikan. Juga waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma reseptif. Jika
antara waktu anthesis bunga jantan dan waktu reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu dilakukan singkronisasi.
Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu
yang bersamamaan.(Sujiprihati dkk., 2008).
Menurut Nasir (2001) hibridisasi terdiri dari beberapa tahap diantaranya :

1. Persiapan
Persiapan untuk melakukan kastrasi dan penyerbukan silang meliputi penyediaan alat-alat antara lain : pisau kecil yang
tajam, pinset dengan ujung yang runcing, jarum yang panjang dan lurus, alkohol (75-85%) atau spiritus dalam botol kecil
untuk mensterilkan alat-alat tersebut, wadah untuk tempat benang sari, sikat kecil untuk mengeluarkan serbuk sari dari
benang sari, kuas untuk meletakkan serbuk sari di atas kepala putik. Penutupan bunga sebelum dan sesudah penyerbukan
dapat menggunakan kantong dari kain, kelambu, kantong plastik yang telah diberi lubang- lubang kecil untuk pernafasan
(peredaran udara) atau isolatif, sesuai dengan ukuran bunga. Perlengkapan lain yang perlu disediakan yakni label dari
kertas yang tahan air, selanjutnya label tersebut diberi nomor urut. Untuk keperluan penyerbukan silang antara jenis-jenis
tertentu sebaiknya kertas label mempunyai warna tertentu, misalnya untuk persilangan A X B warna labelnya merah, untuk
A X C warna labelnya putih, untuk D X B warnanya hijau dan seterusnya dengan warna lain.
2. Kastrasi
Kastrasi adalah kegiatan membersihkan bagian tanaman yang ada di sekitar bunga yang akan di emaskulasi dari kotoran,
serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai serta organ tanaman lain yang mengganggu kegiatan persilangan.
Membuang mahkota dan kelopak juga termasuk kegiatan kastrasi. Kastrasi umumnya menggunakan gunting, pisau atau
pinset.
3. Emaskulasi
Emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina, sebelum bunga mekar atau sebelum
terjadi penyerbukan sendiri. Emaskulasi terutama dilakukan pada tanaman berumah satu yang hermaprodit dan fertil. Cara
emaskulasi tergantung pada morfologi bunganya.
4. Isolasi
Isolasi dilakukan agar bunga yang telah diemaskulasi tidak terserbuki oleh serbuk sari asing. Dengan demikian baik bunga
jantan maupun betina harus dikerudungi dengan kantung. Kantung bisa terbuat dari kertas tahan air, kain, plastik, selotipe
dan lain-lain. Ukuran kantung disesuaikan dengan ukuran bunga tanaman yang bersangkutan.
5. Penyerbukan
Penyerbukan buatan dilakukan antara tanaman yang berbeda genetiknya. Pelaksanaannya terdiri dari pengumpulan polen
(serbuk sari) yang viabel atau anter dari tanaman tetua jantan yang sehat, kemudian menyerbukannya ke stigma tetua betina
yang telah dilakukan emaskulasi.
6. Pelabelan
Ukuran dan bentuk label berbeda-beda. Pada dasarnya label terbuat dari kertas keras tahan air, atau plastik. Pada label
antara lain tertulis informasi tentang: (1) Nomor yang berhubungan dengan lapangan, (2) Waktu emaskulasi, (3) waktu
penyerbukan, (4) Nama tetua jantan dan betina, (5) Kode pemulia/penyilang.
7. Pendeteksian Keberhasilan Persilangan Buatan Keberhasilan suatu persilangan buatan dapat dilihat kira-kira satu minggu
setelah dilakukan penyerbukan. Jika calon buah mulai membesar dan tidak rontok maka kemungkinan telah terjadi
pembuahan. Sebaliknya, jika calon buah tidak membesar atau rontok maka kemungkinan telah terjadi kegagalan
pembuahan.

Pada praktikum kali ini, digunakan 2 tanaman pacar air dengan 2 jenis warna berbeda dimana pacar air berwarna putih
sebagai bunga betina dan pacar air berwarna pink sebagai bunga jantan. Adapun bunga pacar air dipilih dalam praktikum
penyerbukan buatan ini dikarenakan bunga pacar air sangat mudah didapat di sekitar tempat tinggal. Keberhasilan suatu
persilangan buatan dapat dilihat kira-kira satu minggu setelah dilakukan penyerbukan. Jika calon buah mulai membesar
dan tidak rontok maka kemungkinan telah terjadi pembuahan. Sebaliknya, jika calon buah tidak membesar atau rontok
maka kemungkinan telah terjadi kegagalan pembuahan. Keberhasilan penyerbukan buatan yang kemudian diikuti oleh
pembuahan. (Subekti, 2008).
Setelah seminggu, terbentuk spikel dan muncul bunga hasil persilangan percampuran antara bunga jantan dan betina
tadi dengan ciri-ciri kelopak bunga berwarna campuran antara putih dan pink. Berhasil atau tidaknya dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya faktor penyungkupan yang kurang tepat, dan proses penyilangan yang masih terkendala karena
keterbatasan alat dan dilakukan secara manual.

Anda mungkin juga menyukai