Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Perkembangan Tumbuhan

Tentang Pengaruh Media Tanam Terhadap


Perkecambahan Biji Jagung

OLEH

Kelompok 1
1. Patrisia Yunista
2. Paula M.D.S. Mau
3. Triwahyuni A. Nainatun
4. Yuli Y. Pulamau
5. Novi P. Tano
6. Santi I. Fallo
7. Abraham Carmani
Setiap tanaman memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan. Dimana proses
ini didahului dengan Perkecambahan. perkecambahan merupakan tahap awal
perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini,
embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah
perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenalsebagai kecambah.

Dalam perkecambahan biji selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan.


Arti dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangatlah beda.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan
substansi  (bahan dasar) yang bersifat  irreversible (tidak dapat kembali dalam
keadaan semula). Sedangkan perkembangan adalah proses menuju tercapainya
kedewasaan yang tidak dapat diukur dan bersifat kualitatif. Pertumbuhan dalam
suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar
dan tumbuh.          
Media tanam merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan
dan  perkembangan tanaman. Penggunaan media tanam yang tepat akan
menentukan pertumbuhan bibit yang ditanam. Tidak hanya kegunaannya saja
tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu biji. Pengaruh tersebut
dapat disebabkan karena setiap media tanam mengandung unsur-unsur dan
struktur yang berbeda-beda.  
Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh
dan berkembang di dalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas, pasir, dan
sejenis lainnya.           

tujuan

Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung yang


ditanam pada media tanam (tanah, pasir dan kapas).
Alat dan bahan

Alat : cawan petri, mistar, alat penyiram, dan juga alat tulis menulis
Bahan : biji jagung, kapas, tanah, pasir.

Prosedur kerja

1.  Rendam biji jagung dengan air selama kurang lebih 24 jam.
2.  Siapkan alat alat dan bahan yang diperlukan
3.  Masukkan tanah ke polybag 1, pasir ke polybag 2, dan kapas ke dalam cawan petri ,
4.  Masukkan air kedalam 3 wadah tanam pada setiap media tanam dengan volume
yang sama.
5. Tanam biji jagung ke dalam setiap wadah yang berisi tanah, pasir, kapas 6.  Amati
perkecambahan biji selama 1 minggu
7. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel  pengamatan.
Tabel hasil pengamatan

1. Media tanam (tanah)

Parameter Hari Hari Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari Hari
yang ke-1 ke-2 3 4 5 ke-6 ke-7
diukur
Tinggi 0,7 4,5 6,5 7,2 9,7 12,6 14,5
tanaman

Jumlah - 1 1 2 2 3 4
daun

Rata-rata tinggi tanaman : 7,9


Rata-rata jumlah daun : 1,8
Dari hasil pengamatan pada table diatas dapat diketahui bahwa, adanya peningkatan
pertumbuhan tinggi tanaman jagung yang diukur selama 7 hari. Begitupun juga
dengan daun meskipun pertumbuhannya tidak seoptimal mungkin. Hal ini karena
pengaruh wadah tanam dan juga factor lain yang tidak menunjang pertumbuhan
tanaman tersebut.

Setiap media yang berbeda pasti selalu memberikan pengaruh yang berbeda-beda
terhadap suatu perkecambahan. Karena setiap media tanam memiliki daya
intermolekul, tekstur, unsur yang berbeda.

Tanah merupakan salah satu media tanam yang sering digunakan untuk melakukan
proses penanaman suatu tanaman. Hal ini karena tanah banyak mengandung unsur
yang dapat membantu tanaman tersebut untuk bertumbuh.

Media tanam berupa kapas tentunya lebih menunjang pertumbuhan suatu tanaman
daripada media tanam yang lainnya sperti kapas atau pasir. Dalam praktikum ini
dilakukan pengamatan pertumbuhan tanaman jagung yang ditanam pada media
tanam yang berbeda, dan diukur dari kecepatan daya kecambah. Dari ketiga media
tanam ini, jagung yang lebih cepat berkecambah yaitu biji yang ditanam pada media
kapas. Hal ini karena kapas memiliki molekuk-molekul yang renggang sehingga biji
jagung dapat menyerap air dengan mudah dan kapasnya bertekstur halus, dan
mempunyai kelembaban tinggi sehingga tidak menghambat ruang gerak yang
mengakibatkan jagung dapat berkecambah dengan cepat.
2. Media tanam pasir

Parameter Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5 Hari-6 Hari-7


yang diukur

Tinggi - - 0,6 3,7 7,9 9,4 13,2


tanaman

Jumlah - - - 1 1 2 2
daun

rata-rata TT : 4,9
Rata-rata jumlah daun : 0,8
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif
untuk menggantikan fungsi tanah. Sejauh ini, pasir
dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai
media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit
tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya
yang cepat kering akan memudahkan proses
pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup
umur untuk dipindahkan ke media lain. Sementara bobot
pasir yang cukup berat akan mempermudah tegaknya
setek batang. Oleh karena memiliki pori-pori berukuran
besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah
dan cepat kering oleh proses penguapan. Dibandingkan
dengan tanah Media pasir sulit menyerap (menahan) air
dan unsur hara, maka kandungan makanan bagi tanaman
sangatlah sedikit, sehingga tingkat kesuburannya rendah.
Sehingga dari pengamatan yang telah dilakukan pun
mendapatkan hasil dimana pertumbuhan jagung pada
pasir lebih rendah dibanding pada tanah.
Data hasil pengamatan yang didapatkan pada
hari pertama dan kedua tanaman jagung pada
media tanam pasir belum juga tumbuh.
Kemudian pada hari ketiga jagung telah
tumbuh namun masih berupa seperti tunas
sehingga belum terdapat daun yang
sempurna, kemudian pada pertumbuhan
selanjutnya jagung bertumbuh namun
pertumbuhannya lebih rendah dan pada hari
ketujuh jagung tersebut mempunyai tinggi
13,2 dengan jumlah daun yaitu 2. Jumlah
daun pada tanaman jagung pada hari
keempat dan kelima sama – sama memiliki 1
daun namun yang membedakan yaitu tinggi
dan juga lebar dari daun itu sendiri. Begitu
juga dengan daun yang ada pada hari keenam
dan juga ketujuh.
3. Media tanam kapas.

Parameter yang Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5 Hari-6 Hari-7


diukur
Tinggi tanaman - 0,5 0,7 1 1 1,2 1,5
(panjang
batang)
Jumlah daun - - - - - - -

Rata-rata TT : 0,8
Rata-rata jumlah daun : -
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa panjang batang
mulai terlihat di hari ke-2 pengamatan. Walaupun pada hari 1 pengamatan biji
jagung sudah mulai bertunas akan tetapi belum bisa diukur.

Perkecambahan biji jagung merupakan perkecambahan tipe hipogeal karena


kotiledon terletak di permukaan tanah. Adapun faktor-faktor lingkungan sangat
penting dalam pertumbuhan jagung. Kegagalan yang kami temui seperti terhentinya
pertumbuhan jagung ini berkaitan dengan beberapa faktor seperti; suhu, cahaya
matahari, kelembapan.

Berdasarkan hasil pengamatan pada hari ke-8,9 perkecambahan terhenti dan biji
mulai membusuk pada hari ke-10, hal ini mungkin dipengaruhi oleh suhu ruangan
tempat peletakan sampel, karena letaknya ada dalam ruangan memungkinkan sinar
matahari yang di tangkap lebih sedikit.

Hal ini yang mempengaruhi biji jagung yang di tanam di media kapas kurang efektif.
Selain itu kualitas benih juga sangat mempengaruhi pertumbuhan, lama
perendaman juga dapat menentukan kecepatan kecambah suatu biji.
Lampiran

Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5

Hari ke-6 Hari ke-7

Anda mungkin juga menyukai