Disusun oleh :
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kebesaran dan limpah dan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan percobaan berjudul "Laporan Perkecambahan Kacang Hijau dan Jagung".
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan
sebagai bagian hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan.
Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membalas budi
baik anda semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan sendiri diartikan
sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat,volume, dan jumlah) yang sifatnya
tetap dan irreversible. Artinya bahwa makhluk hidup tidak dapat balik pada keadaan atau
kondisi sebelumnya. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu
tumbuhan adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya karena tidak semua nutrisi yang
diserap oleh tumbuhan dapat digunakan secara langsung oleh tumbuhan untuk
pertumbuhannya. Oleh karena itu, cahaya diperlukan agar dapat terjadi proses fotosintesis.
Tanpa adanya cahaya, fotosintesis tidak akan terjadi sehingga tidak tersedia sumber energi bagi
tumbuhan untuk melangsungkan pertumbuhannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri pertumbuhan kacang hijau dan jagung dengan media tanah?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau dan jagung?
C. Tujuan Penelitian
1. Membedakan pertumbuhan benih kacang hijau dan jagung dengan media tanah.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau dan jagung.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang telah dilakukan ini adalah untuk mengetahui
pertumbuhan suatu tanaman, baik jagung maupun kacang hijau dengan media tanah. Selain itu,
dari penelitian ini kita dapat mengetahui ciri-ciri atau perbedaan tanaman kacang hijau dan
jagung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada
setiap makhluk hidup. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (volume, massa, dan
tinggi) pada makhluk hidup. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena adanya pertambahan
jumlah sl dan pembesaran sel. Pertumbuhan bersifat irreversibel atau tidak dapat balik pada
kondisi sebelumnya. Pertumbuhan juga merupakan proses kuantatif, artinya dapat diukur dan
dinyatakan dengan angka. Pengukuran pertumbuhan pada tumbuhan dilakukan dengan
memakai auksanometer, yang berfungsi untuk mengukur kecepatam bertambahnya panjang
batang tanaman. Pertumbuhan terbagi atas empat fase, yakni fase log, fase eksponensial, fase
pertumbuhan lambat, fase stasioner, dan fase kematian.
Perkecambahan adalah salah satu tahap yang termasuk dalam rangkaian proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio
yang terdapat dalam sebutir biji. Embrio tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan kecil yang
lambat laun akan tumbuh makin besar menjadi tumbuhan dewasa yang lengkap.
Perkecambahan biji dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor-faktor yang berasal dari biji itu sendiri, misalnya hormon, kematangan
embrio, dan dipatahkannya dormansi. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan, antara lain suplai air yang cukup, suku, oksigen, dan cahaya.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan, yaitu
perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal. Perkecambahan epigeal adalah
perkecambahan yang terjadi perpanjangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil,
sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang terjadi perpanjangan ruas
batang teratas (epikotil).
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pola-pola pertumbuhan, yakni pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal,
sedangkan pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan
meristem sekunder (meristem lateral) sehingga mengakibatkan diameter akar dan batang
betambah besar.
METODE PENELITIAN
A. Waktu Pelaksanaan
Tempat : Rumah
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini, antara lain:
• 2 biji jagung
• 2 biji kacang hijau
• 2 buah gelas plastik
• Penggaris
• Tanah
• Air
C. Cara Kerja
• Sediakanlah 2 buah wadah kecil (misalnya aqua gelas). Kemudian, isi ke-4 wadah
tersebut dengan tanah dan siram sedikit air supaya lembab.
• Masukkan 2 biji jagung ke dalam wadah yang telah diberi tanah. Sedangkan, untuk
wadah lainnya isi 2 biji kacang hijau di atas tanah.
• Letakkan satu wadah jagung dan kacang hijau di luar rumah, yaitu ditempat yang
terkena cahaya matahari.
• Siramlah biji jagung dan kacang hijau tersebut dengan air agar tanah tetap lembab,
tetapi jangan terlalu berlebihan agar biji-biji tersebut tidak membusuk.
• Lakukan penelitian tersebut selama 7 hari.
• Amati dan catatlah perubahan pada biji jagung dan kacang hijau setiap hari.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penjelasan
No Tanggal Gambar
Kacang hijau Jagung
Pada hari pertama Pada hari pertama
belum terlihat belum terlihat
perubahan yang perubahan yang
terjadi pada benih terjadi pada benih
kacang hijau. jagung.
Selasa,11/4 Benih kacang baru
1
/2023 memulai proses
pertumbuhan dapat
terlihat setelah
beberapa jam
kemudian.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan saya menyimpulkan bahwa
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau di mulai dengan
tumbuhnya akar, batang , baru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan
waktu yang berbeda. oleh sebab itu , akar tumbuh lebih panjangdi bandingkan
batang ataupun daun.
2. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian itu , dipengaruhi
oleh tanah sebagai medium . tanah pasir yang miskin unsure hara , merupakan
medium yang paling baik untuk kecepatan pertumbuhan.
B. Saran
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat
yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil.Dalam mengukur tinggi kecambah,
harus dilakukan secara teliti. Dalam melakukan percobaan, hendaknya
memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan
kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil
percobaan itu baik dan valid.