Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS ISU AKTUAL

ELSHADDAI LEONORCE TANIKWELE. A.Md


GOLONGAN II ANGKATAN 5 KELOMOK 1
BPPK CILOTO
IDENTIFIKASI ISU
1.Masih adanya kesalahan dalam pengisian formulir pendaftran pasien baru
Formulir Pendaftaran Pasien Baru adalah formulir yang berisikan identitas pribadi, informasi kontak, keterangan kontak darurat,
dan informasi riwayat kesehatan. Sehingga pengisian pada formulir pendaftaran harus tepat.
Dalam pelaksanaannya, masih saja banyak pasien/keluarga pasien yang salah dalam pengisisan formulir pendaftaran. Hal ini
disebebkan oleh kurang pahamnya dalam pengisian dan juga tata letak item yang rancu sehingga salah dalam mengisi data. Tidak
sesuai dengan fungsi asn yaitu tidak memebrikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan juga SMART ASN nilai
integritas yaitu karena item dalam formulir pendaftran ada yang rancu sehingga menghambat pelayanan.

2.Belum adanya bridging NIK ke dukcapil untuk pendaftaran pasien


NIK atau Nomer Induk Kependudukan adalah identitas yang bersifat unik, khas yang tinggal dan melekat pada seorang yang
terdaftar sebagai WNI. Dalam proses pendaftaran pasien jika dilakukan dengan bridging NIK ke dukcapil akan memper udah
pegawai pendaftaran dalam mengisikan identitas.
Dalam pelaksanaannya, pendaftaran pasien baru masih belum bridging NIK ke dukcapil, sehingga penginputan data masih secara
manual per-item pada sistem pendaftaran pasien.
Tidak sesuai dengan fungsi asn yaitu tidak memebrikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas karena belum bridging
sehingga menghambat pelayanan.
3.Belum seragamnya sistem penamaan pasien di EHR dan belum adanya penamaan
untuk orang tanpa identitas
SOP atau standar operasional prosedur adalah sebuah standar acuan dalam melakukan pekerjaan, SOP bersifat fleksibel dan
dapat dirubah disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Dalam pelaksanaannya, dalam penamaan pasien masih belum seragam dan belum adanya penamaan orang tanpa identitas
pada SOP penamaan yang ada. Tidak seragamnya karena kurangnya sosialisai SOP, pegawai tidak disiplin. Tidak sesuai dengan
SMART ASN yaitu integritas karena tidak sesuai dengan pedoman yang berlaku.dan juga tidak menjalankan kewajiban ASN yaitu
melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian dan tanggung jawab.
ANALISIS DAMPAK
Dampak yang terjadi jika isu-isu tersebut tidak diselesaikan yaitU
PENETAPAN ISU
Setelah dilakukan penetapan isu maka proses selanjutnya adalah menetapkan isu. Dalam menetapkan core isu menggunakan
Teknik tapisan isu dengan USG (Urgency, Seriousness, Growth). Teknik USG merupakan Teknik tapisan isu untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan dengan cara menentukan tingkat urgency, seriousness, dan growth dengan
memberikan skor nilai 1-5. Berikut pengertian dari masing-masing unsur Teknik USG:
1.Urgency, yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
2.Seriousness, yaitu seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3.Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya

Berdasarkan tabel di
samping maka dapat
diambil kesimpulan bahwa
isu prioritas adalah Belum
seragamnya sistem
penamaan pasien di
EHRdan belum adanya
penamaan pasien tanpa
identitas di SOP
ANALISIS PENYEBAB ISU

Teknik yang digunakan dalam analisis penyebab isu yaitu diagram sebab-akibat atau diagram fishbone . melalui diagram
fishbone akan didapatkan gambaran hubungan antara masalah dengan semua faktor penyebab yang mempengaruhi masalah
tersebut. Diagram ini memiliki nama lain diagram Ishikawa sesuai dengan nama penemunya Kaoru Ishikawa atau diagram
tulang ikan. Dalam diagram ini menggunakan pedoman 4S yaitu surroundings (lingkungan), systems (sistem), skills
(keterampilan), supplliers (pemasok).
Dari diagram diatas dapat dilihat beberapa faktor penyebab tidak seragamnya penamaan pasien dan belum adanya penamaan
pada pasien tanpa identitas di SOP. Faktor surroundings atau lingkungan didapatkan masalah yaitu tidak di permasalhakan,
penamaan tidak seragam . Faktor system didapatkan masalah yaitu SOP belum lengkap, kurang sosialisasi SOP, penggabungan
unit baru dan kurangnya komitmen pegawai. Dari faktor skills didapatkan masalah tingkat pemahaman pegawai karena profesi
yang tidak sesuai. Dari faktor supplier didapatkan masalah beban kerja tinggi hal ini disebabkan karena RSCM merupakan RS
rujukan akhir sehingga jumlah pasien cukup banyak.
GAGASAN KREATIF PENYELESAIAN ISU
Berdasarkan analisis hingga dampak yang sudah dijelaskan di atas maka berikut adalah rekomendasi penyelesaian isu terkait
“Redeisgn SOP
tidak seragamnya penamaan pasien dan belum adanya penamaan pasein tanpa identitas pada SOP yaitu

Penamaan Pasien dan Penambahan Penamaan Pasien Tanpa Identitas”. Dengan harapan
setelah adanya redisgn SOP sistem
penamaan dapat seragam.
TERIMAKASIH !

Anda mungkin juga menyukai