Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU ANALISIS ISU INSTANSI

DI RS ORTOPEDI PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA


Oleh : ARUM SETYANINGSIH, S.Kep., Ners

A. Identifikasi isu aktual


Patient safety adalah prinsip dasar dari perawatan kesehatan Keselamatan
(safety) menjadi isu global termasuk di rumah sakit. Sasaran Keselamatan Pasien
merupakan suatu bagian dari Standar Akreditasi Rumah Sakit yang harus dapat
diterapkan di rumah sakit yang berguna dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
Pengetahuan tenaga kesehatan dalam Sasaran Keselamatan Pasien terdiri dari
ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan
risiko pasien jatuh. Identifikasi pasien adalah hal yang sangat mendasar yang harus
dilakukan oleh seorang petugas kesehatan khusus perawat.
Proses identifikasi yang digunakan di rumah sakit mengharuskan terdapat
paling sedikit dua (2) dari 4 bentuk identifikasi, yaitu nama pasien, tanggal lahir,
nomor rekam medis, dan nomor induk kewarganegaraan (NIK). Nomor kamar pasien
tidak dapat digunakan untuk identifikasi pasien. Dua (2) bentuk identifikasi
digunakan di semua layanan rumah sakit seperti di rawat jalan, rawat inap, unit
darurat, kamar operasi , unit layanan diagnostik, dan lainnya (SNARS Edisi 1.1
2019). Identifikasi visual dan verbal merupakan metode identifikasi pasien yang
paling sederhana yaitu dengan melihat dan menanyakan nama, tanggal lahir, atau
identitas lainnya (Campbell et al., 2015). Cara ini sederhana dan efektif tetapi tidak
bisa dilakukan jika pasien mengalami gangguan mental, kesadaran, hambatan bahasa,
atau masih kanak kanak. Apabila pasien tidak memungkinkan untuk diajak
berkomunikasi maka diperlukan cara lain sebagai cara untuk mengidentifikasinya
misal dengan gelang tangan (Campbell et al., 2015) atau melalui relasi pasien
(Cahyono, 2013).
Sebagai tenaga perawat pelaksana di RS Ortopedi Prof. Dr. Soeharso, selama
3 bulan berada disini berdasarkan hasil pengamatan saya, saya menemukan isu
pelaksanan identifikasi pasien di instalasi gawat darurat belum optimal sesuai dengan
standar. Masih saya temukan beberapa perawat belum melakukan identifikasi pasien
secara benar saat akan melakukan tindakan medis. Identifikasi pasien bertujuan untuk
keselamatan pasien.
Salah satu indicator keselamatan pasien adalah Rumah sakit menerapkan
proses untuk menjamin ketepatan identifikasi pasien sebelum pasien mendapatkan
tindakan. Identifikasi pasien bermanfaat agar pasien mendapatkan standar pelayanan
dan pengobatan yang benar dan tepat sesuai kebutuhan medis selain itu identifikasi
pasien juga dapat menghindari terjadinya kesalahan medis atau kejadian yang tidak
diharapkan yang dapat mengenai diri pasien (KARS, 2012). Keselamatan pasien di
rumah sakit salah satunya dimulai dari ketepatan identifikasi pasien. Kesalahan
identifikasi pasien diawal pelayanan akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada
tahap selanjutnya (KARS, 2012)

B. Penyebab isu terjadi


Berdasarkan observasi dan wawancara, kurang optimalnya pelaksanaan
identifikasi pasien beberapa diantaranya disebabkan oleh :
1. Kurang pengetahuan perawat/PPA.
2. Budaya keselamatan pasien yang masih rendah.
3. Kemampuan komunikasi efektif perawat/PPA yang kurang.
4. Kurangnya sosialisasi atau refresh terhadap perawat tentang keselamatan pasien.
C. Teknik analisis isu

Penyebab Akibat

Surrounding : Budaya
Supliier : Kurang
keselamatan pasien yang
pengetahuan perawat/PPA
masih rendah

Kurang
optimalnya
pelaksanaan
identifikasi
System : kurang nya sosialisasi pasien sebelum
Skill : Kemampuan komunikasi
atau refresh terhadap perawat
efektif perawat/PPA yang tindakan
tentang SOP identifikasi pasien
kurang
dg benar

D. Dampak isu jika tidak terselesaikan


Dampak tidak optimal pelaksanaan identifikasi pasien ataupun Kesalahan
melakukan identifikasi pasien berpotensi besar menimbulkan masalah dan ancaman
keselamatan pasien. Ancaman tersebut jika tidak diatasi akan menimbulkan masalah
kesehatan secara berkelanjutan seperti terjadinya adverse events atau kejadian tidak
diharapkan (KTD), kejadian nyaris cidera (KNC), dan kejadian tidak cidera (KTC).
(Depkes RI, 2011). Disisi lain kurang nya komunikasi dalam proses identifikasi
pasien dengan benar akan mempengaruhi kepuasan pasien.
E. Rekomendasi penyelesaian isu

No Alternative penyelesaian Isu Hasil yang Pihak yang


masalah diharapkan terlibat
1 Melakukan review SOP : Para Dokter,
identifikasi pasien sebelum perawat/PPA perawat,
tindakan mengetahui radiographer,
bagaimana analis, petugas
mengidentifikas rekam medik,
i pasien yang petugas gizi.
benar sebelum
dilakukan
tindakan
2 Melaksanakan identifikasi Para Dokter,
pasien sesuai dengan SOP di perawat/PPA perawat,
RS ortopedi Prof. Dr. mampu radiographer,
Soeharso Surakarta melaksanakan analis, petugas
identifikasi rekam medik,
pasien dengan petugas gizi.
benar sesuai
SOP
3 Melakukan monitoring dan Para Dokter,
evaluasi terhadap perawat/PPA perawat,
perawat/PPA terhadap mampu radiographer,
pelaksaan identifikasi pasien melaksanakan analis, petugas
sesuai SOP identifikasi rekam medik,
pasien dengan petugas gizi.
benar sesuai
SOP

Anda mungkin juga menyukai