Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA IDENTIFIKASI PASIEN DALAM PEMENUHAN

PELAKSANAAN KESELAMATAN PASIEN

Yulia Dwi Kartika /181101024

Email: Yuliadwikartika86917@gmail.com

ABSTRAK

keselamatan pasien merupakan isu global yang sering dibicarakan saat ini dimana hal ini
dianggap penting karena banyaknya laporan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada
pasien. Identifikasi Pasien merupakan sasaran keselamatan pasien yang pertama.Kesalahan
karena kekeliruan identifikasi pasien terjadi di hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan
pengobatan sehingga diperlukan adanya ketepatan identifikasi pasien. Tujuan dari kajian ini
adalah Agar perawat senantiasa melakukan prospek sasaran keselamatan pasien yaitu
identifikasi pasien. Karena identifikasi pasien merupakan sasaran utama dalam konsep patient
safety yang harus dipenuhi oleh perawat. metode yang digunakan adalah literatur review.
Literatur review ini menganalisis jurnal, text book, dan e-book yang relevan dan berfokus pada
bagaimana tentang pengaruh budaya patient safett terhadap kesembuhan pasien. Pada hasil saya
membandingkan beberapa penelitian dari jurnal ilmiah yang memuat dan membuktikan bahwa
salah dalam pengidentifikasian pasien akan berakibat fatal pada segala aspek pelayanan
kesehatan. Kelalaian dalam hal yang dianggap kecil seperti identifikasi pasien ternyata dapat
menimbulkan efek yang besar yaitu kematian pada pasien karena hal tersebut dianggap sebagai
akar masalah pada kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pasien.

KATA KUNCI: identifikasi pasien, keselamatan pasien, asuhan keperawatan

1
PENDAHULUAN semua aspek atau tahapan diagnosis dan
pengobatan sehingga diperlukan adanya
keselamatan pasien merupakan
ketepatan identifikasi pasien.Identifikasi
isu global yang sering dibicarakan saat
pasien dilakukan pada saat sebelum
ini dimana hal ini dianggap penting
melakukan tindakan keperawatan atau
karena banyaknya laporan tuntutan
prosedur lain, pemberian obat, transfuse
pasien atas medical error yang terjadi
atau produk darah, pengambilan darah
pada pasien. Keselamatan pasien rumah
dan pengambilan specimen lain untuk
sakit adalah suatu sistem dimana rumah
uji klinis. Cara identifikasi pasien yaitu
sakit membuat asuhan pasien lebih
dengan tanggal lahir, nama pasien,
aman yang meliputi assessment risiko,
nomor rekam medis dan gelang berkode
identifikasi dan pengelolaan hal yang
batang. Nomor kamar atau tempat tidur
berhubungan dengan risiko pasien,
tidak dapat digunakan untuk
pelaporan dan analisis insiden,
identifikasi. (Cintha, dkk 2016)
kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya di
ambil. pasien meninggal di rumah sakit
dalam satu tahun terakhir akibat
kesalahan medis (medical errors) yang
sebetulnya bisa dicegah. Keadaan ini
menyebabkan tuntutan hukum yang
dialami rumah sakit semakin
meningkat. (Cintha, dkk 2016)

Identifikasi Pasien merupakan


sasaran keselamatan pasien yang
pertama.Kesalahan karena kekeliruan
identifikasi pasien terjadi di hampir

2
TUJUAN HASIL

Tujuan dari kajian ini adalah: Pada hasil saya membandingkan


beberapa penelitian dari jurnal ilmiah
1. Agar perawat senantiasa
yang memuat dan membuktikan bahwa
melakukan prospek sasaran
salah dalam pengidentifikasian pasien
keselamatan pasien yaitu
akan berakibat fatal pada segala aspek
identifikasi pasien. Karena
pelayanan kesehatan.
identifikasi pasien merupakan
sasaran utama dalam konsep
patient safety yang harus
PEMBAHASAN
dipenuhi oleh perawat.
2. Supaya mengetahui bahwa Keamanan pelayanan di rumah
dalam menghasilkan suatu sakit dimulai dari ketepatan identifikasi
asuhan keperawatan yang pasien. Rumah sakit harus membangun
berkualitas maka perawat harus sistem yang menjamin bahwa pelayanan
memenuhi segala sasaran yang tepat diberikan kepada pasien
keselamatan pasien salah yang tepat. (Anggraeni, 2014)
satunya adalah mengidentifikasi
Kelalaian dalam hal yang
pasien dengan tepat dan benar.
dianggap kecil seperti identifikasi
pasien ternyata dapat menimbulkan efek
METODE yang besar yaitu kematian pada pasien
karena hal tersebut dianggap sebagai
metode yang digunakan adalah
akar masalah pada kegiatan selanjutnya
literatur review. Literatur review ini
yang akan dilakukan oleh pasien.
menganalisis jurnal, text book, dan e-
Seperti dalam kesalahan identifikasi
book yang relevan dan berfokus pada
juga ditemukan pada lebih lebih dari
bagaimana tentang pengaruh budaya
100 analisa akar masalah pada Januari
patient safett terhadap kesembuhan
2000 sampai Maret 2003 oleh United
pasien.
States Departement of Veterans Affairs
(VA) National Center for Patient Safety
. juga NSQHS Australia mencatat
adanya 10 kejadian akibat kesalahan

3
pasien atau anggota badan yang salah benar ialah pertama, untuk dengan cara
yang berdampak kematian atau yang dapat dipercaya/reliable
kehilangan fungsi secara permanen mengidentifikasi pasien sebagai
selama tahun 2009-2010 dan diperkiran individu yang dimaksudkan untuk
bisa naik jika kasus-kasus kesalahan mendapatkan pelayanan atau
identifikasi pada lingkup non bedah pengobatan dan kedua untuk
(patologi dan radiologi) masuk kedalam mencocokkan pelayanan atau
data yang dilaporkan.(Anggraeni, 2014) pengobatan terhadap individu tersebut.

Kemudian dalam penelitian Kebijakan dan/atau prosedur


Anggraeni didapatkan data bahwa yang secara kolaboratif dikembangkan
keselamatan pasien di Rumah Sakit untuk memperbaiki proses identifikasi,
tempat studi paska akreditasi pada khususnya proses yang digunakan untuk
periode bulan Januari sampai dengan mengidentifikasi pasien ketika
September 2013 tercatat sebanyak 76 pemberian obat, darah atau produk
insiden yang terdiri dari kejadian tidak darah, pengambilan darah dan spesimen
diharapkan /KTD (8%) kejadian nyaris lain untuk pemeriksaan klinis, atau
cedera/ KNC (1%) serta kejadian tidak memberikan pengobatan atau tindakan
cedera /KTC (91%). Dari 76 insiden lain.
yang dilaporkan tersebut, 10 insiden
keselamatan pasien pada bulan februari
sampai dengan Juni 2013 menemukan
adanya kesalahan identifikasi pasien
sebanyak 89 kali dengan rerata 18 kali
per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa
sistem identifikasi di rumah sakit ini
belum berjalan secara optimal,
meskipun rumah sakit telah
terakreditasi.

Karena itu dari kedua penelitian


tersebut dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari identifikasi pasien dengan

4
KESIMPULAN DAN SARAN Asmadi. ((2013)). Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Kesimpulan
Asmadi. (2008). Konsep Dasar
Identifikasi pasien merupakan
Keperawatan. Jakarta: EGC.
sasaran utama keselamatan pasien yang
harus dipenuhi oleh setiap perawat. Boediono. (2016). Konsep Dasar

Karena dengan identifikasi pasien yang Keperawatan. Jakarta: Pusdik

benar pelayanan/pengobatan terhadap SDM Kesehatan.

individu dapat sesuai diberikan


Boediono. (2016). Konsep Dasar
berdasarkan kebenaran identifikasi
Keperawatan. Jakarta: SDM
pasiennya.
Kesehatan.

Saran
Brown, D. S., &, W. (2013). Safety

Perawat diharapkan agar selalu Culture Relationships with

bekerja dengan maksimal salah satunya Hospital Nursing Sensitive

ialah selalu menjaga keselamatan pasien Metrics. Journal for Healthcare

dengan selalu melakukan identifikasi Quality, 61-74.

pasien dengan benar.


Brunner, & Suddarth. (2002). Buku Ajar

DAFTAR PUSTAKA Keperawatan Medikal Bedah.


Jakarta: EGC.
Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. (2014).
Cahyono, A. (2015). Hubungan
Metodologi Penelitian Kualitatif
Karakteristik dan Tingkat
dalam Riset Keperawatan.
Pengetahuan Perawat Terhadap
Jakarta: PT Raja Grafindo
Pengelolaan Keselamatan Pasien
Persada.
di Rumah Sakit. Jurnal Ilmiah
Anggraeni, D., & dkk. (2014). Evaluasi WIDYA Volume 3 Nomor 2
Pelaksanaan Sistem Identifikasi September- Desember 2015, 97-
Pasien di Instalasi Rawat Inap 102.
Rumah Sakit. Jurnal
Cherry, B., &, J. (2004). Contemporary
Kedokteran Brawijaya Vol 28,
Nursing: Issue, Trend, &
99-104.

5
Management 6th Edition. United INTERNATIONAL JOURNAL
States: Elselvier. OF SCIENTIFIC &
TECHNOLOGY RESEARCH
Christensen, K. (2009). Proses
Vol 08. No.09, 1884-1886.
Keperawatan Aplikasi dan
Model Konseptual Edisi 4. Simamora, R. H. (2019). Pengaruh
Jakarta: EGC. Penyuluhan Identifikasi Pasien
dengan Menggunakan Media
Cintha, G. L. (2016). ANALISIS
Audiovisiual terhadap
PELAKSANAAN
Pengetahuan Pasien Rawat Inap.
IDENTIFIKASI PASIEN
Jurnal Keperawatan Silampari
DALAM RANGKA
Vol 3. No.1, 342-351.
KESELAMATAN PASIEN DI
UNIT RAWAT INAP RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH
KOTA BEKASI. JURNAL
KESEHATAN MASYARAKAT
(e-journal) Volume 4, Nomor 4,
Oktober 2016 (ISSN:2356-
3346), 43-48.

Dalami, E. ((2011)). Dokumentasi


Keperawatan dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
Jakarta:Trans Info Media

Simamora, R. H. (2019). Buku Ajar :


Pelaksanaan Identifikasi Pasien.
Ponorogo Jawa Timur: Uwais
Inspirasi Indonesia.

Simamora, R. H. (2019).
Documentation of Patient
Identification Into the Electronic
System to Improve the Quality
of Nursing Services.

Anda mungkin juga menyukai