Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN DENGAN KEPUASAN


PASIEN DI RUANG PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP RSUD WATES
KULON PROGO

Desy Nuraeni Wahyuningsih ¹, Mahfud ², Zulpahiyana ³


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Alma Ata Yogyakarta
Jl.Ringroad Barat Daya No. 1, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

INTISARI

Latar belakang: Salah satu standar mutu pelayanan keperawatan yang


mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu sasaran internasional keselamatan
pasien. Keamanan dan keselamatan pelayanan di rumah sakit salah satunya
dimulai dari ketepatan identifikasi pasien, kesalahan identifikasi pasien diawal
pelayanan akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada tahap
selanjutnya. Identifikasi pasien dilakukan sejak pasien masuk rumah sakit, yaitu
dengan pemberian gelang identitas. Pasien perlu di identifikasi secara pasti
ketika akan diberikan obat, darah atau produk darah, pengambilan darah
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis atau mendapatkan tindakan medis
lainnya, sehingga terhindar dari kesalahan yang mungkin dapat berakibat fatal
bagi keselamatan pasien.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan standar prosedur


operasional pemasangan gelang identitas pasien dengan kepuasan pasien di
ruang penerimaan pasien rawat inap RSUD Wates Kulon Progo.

Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan


pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan data menggunakan accidental
sampling dengan responden sebanyak 75 orang. Uji statistik yang digunakan
adalah Kendal tau.

Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan responden dengan sebagian besar


pelaksanaan SPO pemasangan gelang identitas pasien di ruang PPRI RSUD
Wates berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 32 orang (42,7%) serta
kepuasan pasien sebagian besar kategori puas yaitu sebanyak 42 orang
(56,0%). Hasil analisa bivariat pada uji statistik dengan menggunakan kendal
tau menunjukkan nilai p-value sebesar p=0,000 dan nilai korelasi sebesar
r=0,386.

Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan SPO


pemasangan gelang identitas pasien dengan kepuasan pasien di ruang PPRI
RSUD Wates Kulon Progo.

Kata Kunci : kepuasan pasien, keselamatan pasien, identifikasi pasien.

¹Mahasiswa S1 KeperawatanUniversitas Alma Ata Yogyakarta


²’³Dosen Universitas Alma Ata Yogyakarta
CORRELATION BETWEEN THE SOPIMPLEMENTATION ON THE USAGE OF
PATIENT IDENTIFICATION WRISTBAND AND PATIENT SATISFACTION AT
INPATIENT REGISTRATION DESK OF RSUD WATES KULON PROGO

Desy Nuraeni Wahyuningsih1, Mahfud, Zulpahiyana2


Nursing Science Study Program of Alma Ata University Yogyakarta
Jl. Ringroad Barat Daya No. 1, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

ABSTRACT

Background: one among many other standards of service quality on nursing which
influences customer satisfaction is international goal on patient safety. The security and
safety of hospital service begins from the accuracy of patient identification; mistake on
identifying patient at the earlier stage of service will result on mistreatment on the
following stage. Patient identification is conducted since the first time patient registering
himself at hospital, by way of giving them identification wristband. Patient needs to be
identified accurately before being given medication, blood or blood product, and before
his blood being taken for other specimen due to clinical examination or other clinical
action; which accordingly will lower the risk of error occurrence that may lead to fatal
impact toward patient safety.

Objective: to identify the correlation between the SOP implementation on the usage of
patient identification wristband and patient satisfaction at inpatient registration desk of
RSUD Wates Kulon Progo.

Research Methodology: the type of the research is correlation descriptive with cross
sectional approach. Data were taken through accidental sampling with the total
respondent of 75 people. The statistic test used was Kendal Tau.

Result: the result of the research indicates that most of the SOP Implementation of
patient identification wristband at inpatient registration desk of RSUD Wates Kulon
Progo belong to good category amounted at 32 people (42,7%), and patient
satisfaction is also mostly belong to a good category amounted at 42 people (56,0%).
The result of bivariate test on statistic test with Kendal tau shows the value of p=0,000
and correlation value r=0,386.

Conclusion: there is significant correlation between the SOP implementation on the


usage of patient identification wristband and patient satisfaction at inpatient registration
desk of RSUD Wates Kulon Progo.

Keyword: patient satisfaction, patient safety, patient identification.

1
Student of S1 of Nursing Science of Alma Ata University Yogyakarta
2
Lecturer of Nursing Science Study Program of Alma Ata University Yogyakarta
sesuai dengan yang diharapkannya
PENDAHULUAN (4). Salah satu standar mutu
Mutu pelayanan keperawatan pelayanan keperawatan yang
sebagai indikator kualitas mempengaruhi kepuasan
pelayanan kesehatan menjadi pelanggan yaitu sasaran
salah satu faktor penentu citra internasional keselamatan pasien
institusi pelayanan kesehatan di (5). Keamanan dan keselamatan
masyarakat. Hal ini terjadi karena pelayanan di rumah sakit salah
keperawatan merupakan kelompok satunya dimulai dari ketepatan
profesi dengan jumlah terbanyak, identifikasi pasien, kesalahan
paling depan dan terdekat dengan identifikasi pasien diawal pelayanan
penderitaan, kesakitan, serta akan berdampak pada kesalahan
kesengsaraan yang dialami pasien pelayanan pada tahap selanjutnya.
dan keluarganya. Salah satu Identifikasi pasien dilakukan sejak
indikator dari mutu pelayanan pasien masuk rumah sakit, yaitu
keperawatan itu adalah tingkat dengan pemberian gelang identitas.
kepuasan pasien terhadap Sedikitnya ada 2 cara untuk
pelayanan (1). Indikator yang paling identifikasi seorang pasien : nama
menentukan dari sebuah mutu pasien, nomor rekam medis ,
pelayanan kesehatan adalah tanggal lahir, gelang identitas
kepuasan pasien (2). pasien dengan bar-code, dan lain-
Kepuasan pasien adalah suatu lain dan tidak boleh menggunakan
tingkat perasaan pasien yang nomor kamar atau lokasi pasien
timbul sebagai akibat dari kinerja (6). Hal tersebut terutama
dari layanan kesehatan yang dimaksudkan untuk dapat
diperoleh setelah pasien mengidentifikasi pasien yang
membandingkannya dengan apa dirawat inap di rumah sakit secara
yang diharapkan (3). tepat pada saat dilakukannya
Ketidakpuasan atau perasaan pelayanan maupun pengobatan.
kecewa pada pasien akan muncul Pasien perlu di identifikasi secara
apabila kinerja suatu layanan pasti ketika akan diberikan obat,
kesehatan yang diperolehnya tidak darah atau produk darah,

1
pengambilan darah spesimen lain Tujuan penelitian untuk mengetahui
untuk pemeriksaan klinis atau hubungan pelaksanaan standar

mendapatkan tindakan medis prosedur operasional pemasangan


gelang identitas pasien dengan
lainnya, sehingga terhindar dari
kepuasan pasien di ruang penerimaan
kesalahan yang mungkin dapat
pasien rawat inap RSUD Wates.
berakibat fatal bagi keselamatan
BAHAN DAN METODE
pasien (6).
Jenis penelitian ini adalah
Hasil penelitian Umarternate
deskriptif korelasi dengan rancangan
dkk (2015), di IGD RSUP RSUP cross sectional. Populasi dalam
Prof. DR.R.D.Kandou Manado penelitian ini adalah seluruh pasien
diperoleh gambaran bahwa dari 93 diruang penerimaan pasien rawat inap
responden, identifikasi pasien RSUD Wates Kabupaten Kulon Progo
secara benar sebanyak 64,5% dan Yogyakarta yang berjumlah rata-rata
jumlah identifikasi pasien secara setiap bulannya 300 orang.

tidak benar sebanyak 35,5%. Dari Pengambilan sampel menggunakan


accidental sampling sebanyak 75
kepuasan pasien didapati jumlah
responden yang dihitung
pasien yang merasa puas
menggunakan rumus Slovin dengan
sebanyak 60,2% dan yang merasa
tingkat penyimpangan 0,1.
tidak puas sebanyak 39,8% (7).
Pengumpulan data menggunakan
Berdasarkan studi pendahuluan di
kuesioner dan analisis bivariate
yang dilakukan pada tanggal 27 April
menggunakan uji Kendall Tau,
2017 di bangsal melati RSUD Wates
Kulon Progo Yogyakarta, hasil
dengan uji hipotesis variabel

wawancara dengan 8 orang pasien, 4 menggunakan nilai signifikansi atau


orang mengatakan puas dan 4 orang p-value 0,05.
pasien menyatakan kurang puas HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan pelayanan pemasangan gelang A. Hasil Penelitian
identitas pasien oleh perawat, Responden dalam penelitian ini
disebabkan karena perawat tidak berjumlah 75 responden yang
memperkenalkan diri terlebih dahulu, memenuhi standar kriteria. Secara
perawat terkesan terburu- buru, tidak lengkap karakteristik responden
menjelaskan fungsi dan kegunaan disajikan dalam tabel berikut :
dalam penyampaian prosedur
pemasangan gelang identitas pasien.

2
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tabel 2. Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden Standar Prosedur Operasional
Berdasarkan Umur, Jenis Pemasangan Gelang Identitas
Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan Pasien di Ruang PPRI RSUD
yang melalui TPPRI RSUD Wates
Wates Kulon Progo
Kulon Progo tanggal 3 - 9 Juni 2017
Karakteristik n Persentase (%)
SPO pemasangan n Persentase
Responden gelang identitas (%)
Umur pasien
18-25 th 13 17,33 Tidak Baik 6 8,0
26-35 th 20 26,67
36-45 th 24 32
Kurang Baik 17 22,7
46-55 th 10 13,33 Cukup Baik 20 26,7
56-65 th 8 10,67 Baik 32 42,7
Total 75 100 Total 75 100
Jenis Kelamin
Laki-laki 33 44 Sumber : Data Primer, 2017
Perempuan 42 56
Total 75 100
Pendidikan Tabel 3. Distribusi Responden
SD 11 14,7
SLTP 13 17,3 Berdasarkan Tingkat
SLTA 39 52 Kepuasan pasien rawat inap
PT 12 16
masuk melalui PPRI RSUD
Total 75 100 Wates Kulon Progo
Pekerjaan
Buruh 24 32 Tingkat n Persentase
IRT 16 21,3 Kepuasan (%)
Pelajar 4 5,3 Tidak Puas 1 1,3
PNS 4 5,3 Cukup Puas 15 20,0
Swasta 11 14,7
Petani 15 20 Puas 42 56,0
Wiraswasta 1 1,3 Sangat Puas 17 22,7
Total 75 100
Sumber : Data Primer, 2017 Total 75 100
Sumber : Data Primer, 2017
Tabel 4. Hubungan Pelaksanaan SPO Pemasangan Gelang Identitas Pasien
dengan Kepuasan Pasien di PPRI RSUD Wates Kulon Progo

Kepuasan Pasien
SPO Tidak Cukup Puas Sangat Total r p-
Pemasangan Puas Puas Puas Value
Gelang
Identitas
Pasien
n % n % n % n % n %
Tidak Baik 1 1,3 3 4,0 1 1,3 1 1,3 6 8,0
Kurang Baik 0 0 5 6,7 12 16,0 0 0 17 22,7 0,386 0,000
Cukup Baik 0 0 6 8,0 9 12,0 5 6,7 20 26,7
Baik 0 0 1 1,3 20 26,7 11 14,7 32 42,7
Total 1 1,3 15 20,0 42 56,0 17 22,7 75 100
Sumber : Data Primer, 2017

B. Pembahasan tabel 1 menunjukkan bahwa


1. Karakteristik responden sebagian besar responden
Karakteristik umur berusia 36-45 tahun sebanyak
responden berdasarkan pada 24 responden (32%). Semakin

3
tua umur pasien, dirinya akan cenderung lebih santai/fleksibel
semakin dewasa serta bersifat dibandingkan perempuan.
sabar dalam menyikapi dan Berdasarkan pendidikan
menerima pelayanan sebagian besar responden
keperawatan yang diberikan berpendidikan SLTA yaitu
(8). Pasien yang lebih tua sebanyak 39 responden (52%).
mudah menerima perlakuan Semakin tinggi tingkat
orang lain dibandingkan pendidikan formal pasien,
dengan pasien yang lebih dirinya akan semakin
muda karena lebih terbuka, mengetahui berbagai
lebih bijaksana, lebih matang kekurangan-kekurangan
dalam berfikir mengambil setiap pelayanan kesehatan yang
keputusan. diterimanya (9). Dengan
Berdasarkan jenis kelamin pendidikan yang cukup tinggi,
adalah perempuan yaitu pasien lebih matang dalam
sebanyak 42 responden (56%). berfikir lebih mampu
Wanita cenderung menuntut mengontrol keinginan dapat
pelayanan kesehatan yang memberikan gambaran tentang
lebih maksimal dibanding pria, kualitas pelayanan rumah sakit
karena wanita lebih emosional dan memberikan penilaian
dan lebih teliti dalam kepuasan terhadap pelayanan
memperhatikan pelayanan yang diterima.
kesehatan yang diterimanya Berdasarkan pekerjaan
(1). Perempuan lebih banyak sebagian besar responden
melihat penampilan secara buruh yaitu sebanyak 24
detail lebih menggunakan responden (32%). Pekerjaan
perasaaan lebih cepat puas jika adalah kegiatan yang harus
apa yang dirasakan sesuai dilakukan seseorang dalam
dengan harapannya, menunjang dan
sementara laki-laki tidak tidak mempertahankan kehidupan
mengindahkan hal tersebut dan kehidupan keluarganya.
Pekerjaan erat kaitan dengan

4
kejadian kesakitan dimana Ruang PPRI RSUD Wates Kulon
Progo
timbulnya penyakit melalui
beberapa jalan yakni karena Hasil penelitian pada tabel 2

adanya faktor lingkungan yang bahwa frekuensi pelaksanaan


SPO pemasangan gelang
dapat menimbulkan kesakitan
identitas pada pasien di PPRI
yang penuh dengan stres, ada
RSUD Wates Kulon Progo
tidaknya gerak badan dalam
sebagian besar tergolong baik 32
lingkungan pekerjaan dan
responden (42,7%). Dari hasil
adanya kesibukkan akibat penelitian dapat menunjukkan,
pekerjaan (10). Dengan bahwa perawat telah konsisten
pekerjaan dapat menimbulkan menerapkan SPO pemasangan
kesakitan dan individu yang gelang identitas pasien. Walaupun
sakit akan menggunakan dari hasil penelitian ini yang

fasilitas kesehatan sehingga menyatakan telah menenetapkan

semakin sering menggunakan pelaksanaan SPO pemasangan


gelang identitas pasien yang baik,
fasilitas kesehatan maka
tetapi masih terdapat 6 responden
individu dapat menilai kualitas
(8%), mengatakan tidak baik, hal
pelayanan tersebut. Pekerjaan
ini harus mendapatkan perhatian
yang berat seperti buruh
dari perawat, sebab hal ini
merupakan pekerjaan yang dibuktikan dengan pernyataan
menguras tenaga dan pasien bahwa masih terdapat
memerlukan fisik sehingga perawat yang tidak
individu rentang terhadap memperkenalkan diri kepada
penyakit baik fisik maupun pasien serta pasien tidak

psikologis. Pasien yang sudah mengetahui maksud dan tujuan

bekerja ingin cepat sembuh dari pemasangan gelang identitas


pasien. Sesuai dengan hasil
karena semakin lama sakit
penelitian yang dilakukan oleh
semakin banyak waktu yang
Prasetyo, patient safety di Ruang
terbuang dan mengurangi
Rawat Inap Ruh Rumah Sakit Jiwa
pemasukan secara keuangan.
Grhasia Daerah Istimewa
2. Pelaksanan Standar Prosedur
Yogyakarta, dengan (25,8%)
Operasional Pemasangan
Gelang Identitas Pasien di menggambarkan idenifikasi pasien

5
masih kurang aman (11). pasien (6). Rumah sakit harus
Penelitian pelaksanaan identifikasi menjamin proses identifikasi ini
pasien secara benar yang berjalan dengan benar sejak
dilakukan oleh Umaternate, pertama kali pasien didaftar (12).
dengan (64,5%) menunjukkan Prinsip yang harus dijelaskan oleh
pelaksanaan identifikasi pasien petugas pada saat identifikasi
secara benar di Instalansi Gawat pasien adalah dengan
Darurat RSUP Prof. DR. R. D. menjelaskan manfaat
Kandou Manado sudah dilakukan pemasangan gelang, menjelaskan
dengan benar (7). bahaya untuk pasien yang
Identifikasi pasien dilakukan menolak, melepas dan menutupi
sejak pasien masuk rumah sakit, gelang serta meminta pasien
yaitu dengan pemberian gelang untuk mengingatkan petugas jika
identitas. Sedikitnya ada 2 cara akan melakukan tindakan atau
untuk identifikasi seorang pasien : memberikan obat tidak melihat
nama pasien, nomor rekam medis gelang (13).
, tanggal lahir, gelang identitas 3. Kepuasan Pasien
pasien dengan bar-code, dan lain- Hasil penelitian dalam tabel
lain dan tidak boleh menggunakan 3 menunjukkan sebagian besar
nomor kamar atau lokasi pasien pasien puas sebanyak 42
(6). Hal tersebut terutama
responden (56,0%), sebagian
dimaksudkan untuk dapat
kecil sebanyak 1 responden
mengidentifikasi pasien yang
(1,3%) tergolong tidak puas
dirawat inap di rumah sakit secara
terhadap pelaksanaan SPO
tepat pada saat dilakukannya
pemasangan gelang identitas
pelayanan maupun pengobatan.
Pasien perlu di identifikasi secara pada pasien di PPRI RSUD
pasti ketika akan diberikan obat, Wates Kulon Progo. Hal ini
darah atau produk darah, membuktikan bahwa secara
pengambilan darah spesimen lain umum pelaksanaan SPO
untuk pemeriksaan klinis atau pemasangan gelang identitas
mendapatkan tindakan medis pada pasien di PPRI RSUD
lainnya, sehingga terhindar dari
Wates Kulon Progo telah
kesalahan yang mungkin dapat
mampu memenuhi harapan
berakibat fatal bagi keselamatan
pasien.

6
Kepuasan pasien terjadi menyatakan cukup puas dengan
apabila apa yang menjadi pelayanan patient safety di Ruang

kebutuhan, keinginan, harapan Rawat Inap Ruh Rumah Sakit Jiwa


Grhasia Daerah Istimewa
pasien dapat dipenuhi, maka
Yogyakarta Penelitian ini juga
pasien akan puas (1).
sejalan dengan penelitian yang
Kepuasan pasien merupakan
dilakukan oleh Umaternate yang
salah satu indikator kualitas
menyatakan bahwa (60,2%)
pelayanan yang diberikan dan pasien di Instalansi Gawat Darurat
kepuasan pasien adalah suatu RSUP Prof. DR. R. D. Kandou
modal untuk mendapatkan Manado merasa puas terhadap
pasien lebih banyak lagi dan pelaksanaan identifikasi pasien
untuk mendapatkan pasien secara benar.
yang setia (1). Tingkat 4. Hubungan Pelaksanaan SPO
Pemasangan Gelang Identitas
kepuasan adalah suatu fungsi Pasien dengan Kepuasan
Pasien di PPRI RSUD Wates
perbedaan antara penampilan
Kulon Progo
atau kinerja yang dirasakan
Hasil penelitian pada tabel
dan harapan.bila kinerja yang
4 bahwa Hasil uji analisis bivariat
dirasakan kurang dari harapan
menggunakan uji korelasi kendal
maka pelanggan tidak puas, tau, menunjukkan ada hubungan
jika sesuai harapan maka pelaksanaan SPO pemasangan
pelanggan puas dan bila gelang identitas pasien dengan
melebihi harapan maka kepuasan pasien di PPRI RSUD
pelanggan merasa sangat puas Wates Kulon Progo dengan nilai p-
(1). Dengan mengetahui tingkat value = 0,000 (p-value <0,05)

kepuasan pasien, maka yang artinya terdapat hubungan


yang bermakna pelaksanaan SPO
perawat dan manajemen rumah
pemasangan gelang identitas
sakit dapat memperbaiki
pasien dengan kepuasan pasien.
pelayanannya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Hasil penelitian ini sejalan
hipotesis yang diajukan dalam
dengan penelitian Prasetyo, yang
penelitian ini yaitu ada hubungan
menunjukkan bahwa hampir
pelaksanaan SPO pemasangan
seluruh responden penelitiannya
gelang identitas pasien dengan
atau sebanyak (64,5%)

7
kepuasan pasien di PPRI RSUD merasa sangat puas ada 11
Wates Kulon Progo. Berdasarkan responden (14,7%), baik dan
hasil uji r diperoleh nilai r = 0,386 merasa puas ada 20 responden
nilai tersebut dapat disimpulkan (26,7%), baik merasa cukup puas
bahwa kekuatan hubungan ada 1 responden (1,3%).
tergolong rendah, berada pada Sedangkan dengan pelaksanaan
rentang nilai antara 0,20-0,399. SPO pemasangan gelang
Rendahnya keeratan hubungan identitas pasien cukup baik dan
antara pelaksanaan SPO merasa sangat puas ada 5
pemasangan gelang identitas responden (6,7%), cukup baik dan
pasien dengan kepuasan pasien merasa puas ada 9 responden
dikarenakan kepuasan tidak (12,0%), cukup baik dan merasa
hanya dipengaruhi oleh cukup puas ada 6 responden
pelaksanaan SPO pemasangan (8,0%).
gelang identitas pasien. Ada 12 Pasien yang dilaksanakan
faktor yang mempengaruhi tingkat SPO pemasangan gelang
kepuasan pasien yaitu: identitas pasien dengan tidak baik
komunikasi, pelayanan, estetika, dan merasa cukup puas ada 3
kualitas produk/jasa, harga, responden (4,0%), tidak baik dan
kinerja, fasilitas, lokasi, emosional, merasa puas ada 1 responden
suasana, desain visual, (1,3%), tidak baik dan merasa
karakteristik produk (1). pasien sangat puas ada 1 responden
akan merasa puas apabila kinerja (1,3%). Sedangkan dengan
layanan kesehatan dari perawat pelaksanaan SPO pemasangan
yang diperolehnya sama atau gelang identitas pasien dengan
melebihi harapannya dan kurang baik dan merasa cukup
sebaliknya, ketidakpuasan atau puas ada 5 responden (6,7%),
perasaan kecewa pasien muncul kurang baik dan merasa puas ada
apabila kinerja layanan kesehatan 12 responden (16,0%) disebabkan
dari perawat tidak sesuai dengan karena responden kurang
harapannya (4). memahami maksud dan tujuan
Hasil penelitian ini didapatkan tentang pelaksanaan SPO
bahwa pasien yang dilaksanakan pemasangan gelang identitas
SPO pemasangan gelang pasien di PPRI. Kepuasan pasien
identitas pasien dengan baik dan tidak hanya dipengaruhi oleh

8
pemasangan gelang identitas keperawatan yang mempengaruhi
pasien saja, melainkan dapat kepuasan pelanggan yaitu
dimulai ketika berinteraksi sasaran internasional keselamatan
langsung pada awal pasien masuk pasien (5). Penggunaan gelang
untuk di rawat inap, suasana yang pasien identifikasi pasien adalah
tenang serta lingkungan yang implementasi sasaran pertama
bersih, komunikasi perawat ketika dari 6 sasaran keselamatan
menerima pasien dengan ramah pasien yaitu ketepatan identifikasi
dan senyum, pelayanan yang pasien (13).
sigap dan cekatan dalam tindakan Hasil penelitian ini dapat
keperawatan lainnya seperti dijelaskan, bahwa sebagian besar
memasang infus, memberikan responden menyatakan perawat
obat baik melalui injeksi atau di telah melakukan pelaksanaan
minum. Interaksi yang baik akan SPO pemasangan gelang
menciptakan rasa puas bagi identitas pasien dengan baik dan
pasien dengan tindakan yang sebagian besar responden
diberikan. menyatakan telah puas dengan
Hasil penelitian ini juga pelaksanaan SPO pemasangan
didukung oleh penelitian yang gelang identitas pasien. Sehingga
dilakukan oleh Prasetyo, hasil dapat disimpulkan, bahwa
penelitian ini didapatkan nilai p- pelaksanaan SPO pemasangan
value 0,008 (p<0,05) yang gelang identitas pasien
menunjukkan bahwa terdapat merupakan implementasi sasaran
hubungan yang bermakna antara pertama dari 6 sasaran
keselamatan pasien dengan keselamatan pasien yaitu
kepuasan pelanggan (11). ketepatan identifikasi pasien yang
Sesuai dengan penelitian yang dapat mempengaruhi kepuasan
dilakukan oleh Umaternate, hasil pasien. pelaksanaan SPO
penelitian didapatkan nilai p-value pemasangan gelang identitas
0,000 (p<0,05) yang menunjukkan pasien merupakan salah satu
bahwa terdapat hubungan yang faktor yang dapat meningkatkan
bermakna antara identifikasi dan berhubungan dengan
pasien secara benar dengan kepuasan pasien. Semakin baik
kepuasan pasien (7). Salah satu pelaksanaan SPO pemasangan
standar mutu pelayanan gelang identitas pasien yang

9
dilaksanakan maka sasaran identitas pasien dengan
internasional keselamatan pasien kepuasan pasien di PPRI
akan tercapai sehingga akan RSUD Wates Kulon Progo.
meningkatkan kepuasan pasien.
KESIMPULAN RUJUKAN
Berdasarkan hasil 1. Nursalam. Manajemen
Keperawatan: Aplikasi
penelitian dan pembahasan dalam Praktik Keperawatan
Hubungan Pelaksanaan SPO Profesional (Edisi 5).
Jakarta: Salemba Medika;
Pemasangan Gelang Identitas 2016.
2. Satrianegara, M.F. 2014.
Pasien dengan Kepuasan
Organisasi dan Manajemen
Pasien di PPRI RSUD Wates Pelayanan Kesehatan Teori
dan Aplikasi dalam Pelayan
Kulon Progo dapat Puskesmas dan Rumah Sakit.
disimpulkan bahwa : Jakarta : Salemba Medika.
3. Pohan, Imbalo S. 2007.
1. Karakteristik subyek Jaminan Mutu Layanan
penelitian dari 75 Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
responden, sebagian besar 4. Sondakh, J, J, S, dkk. Mutu
berusia 36-45 tahun, Pelayanan Kesehatan dan
Kebidanan. Jakarta: Salemba
berjenis kelamin perempuan, Medika; 2013
berpendidikan SLTA dan 5. Joint Commision International
Standar. Standar Akreditasi
bekerja. Rumah Sakit. Jakarta: PT
2. Gambaran pelaksanaan Gramedia; 2011
6. PMK No
SPO pemasangan gelang 1691/MENKES/PER/VIII/2011
identitas pasien di PPRI . tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit. Tersedia dalam:
RSUD Wates Kulon Progo www.hukor.depkes.go.id/uplo
sebagian besar baik. ads/produk_hukum/PMK_No.
_11_ttg-
3. Mayoritas tingkat kepuasan Keselamatan_Pasien_pdf
pasien rawat inap yang [Diakses pada 27 April 2017].
7. Umaternate Thisna Sari.
masuk melalui PPRI RSUD Hubungan Pelaksanaan
Wates Kulon Progo Identifikasi Pasien Secara
Benar Dengan Kepuasan
sebagian besar adalah puas. Pelanggan Di Instalasi Gawat
4. Terdapat hubungan yang Darurat (IGD) RSUP Prof.
DR.R.D.Kandou Manado.
signifikan antara Program Studi Ilmu
pelaksanaan SPO Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sam
pemasangan gelang Ratulangi. Jurnal

10
Keperawatan; 2015. Tersedia
dalam:
https://ejournal.unsrat.ac.id/in
dex.php/jkp/.../view?...Thisna..
.Sari...Umaternate.
[Diakses tanggal 05 Mei
2017].
8. Saifudin, dkk. 2007. Buku
Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo
9. Notoatmodjo Soekidjo. 2010.
Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
10. Notoatmodjo Soekidjo. 2014.
Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
11. Prasetyo Anton . Hubungan
Patient Safety Dengan
Kepuasan Pelanggan Di
Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Jiwa Grhasia Pemda
DIY. Yogyakarta : Program
Studi Ilmu Keperawatan
STIKES ‘Aisyiyah; 2013.
Tersedia
dalam:http://opac.unisayogy
a.ac.id/546/1/NASKAH%20P
UBLIKASI%20ANTON.pdf
.[Diakses tanggal 04 Mei
2017].
12. World Health
Organization.WHO
Collaborating Centre for
Pasien Safety Solutions,
Patient Identification. Dalam:
Patient Safety Solutions. Vol
1.Solution 2, WHO;2007
13. Kemenkes R.I.Standar
Akreditasi Rumah Sakit,
Kerjasama Direktorat jendral
Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia dengan
Komisi Akreditasi Rumah
Sakit (KARS).Jakarta; 2011

11

Anda mungkin juga menyukai