Hasil Kuesioner Kepuasan Pasien di Ruang Pajajaran RSUD Prof. dr. Soekandar Kabupaten
Mojokerto
NO Keterangan Sangat tidak Tidak Puas Sangat
puas puas puas
1 Perawat mampu 66,7% 33,3%
menangani
masalah perawatan
dengan tepat dan
professional
2 Perawat mampu
memberikan 66,7% 33,3%
informasi tentang
tenaga yang merawat,
sarana prasarana RS,
peraturan RS dan
mengeni penyakit yang
diderita
3 Perawat mampu
memberikan 66,7% 33,3%
pelayanan yang
berkualitas
4 Perawat dapat 77,8% 22,2%
dipercaya dalam
memberikan pelayanan
5 Perawat selalu menjaga
kerapian dan 66,7% 33,3%
penampilannya
6 Perawat perhatian
terhadap keluhan yang 66,7% 33,3%
anda rasakan
7 Perawat mudah
dtemui dan dihubungi 66,7% 33,3%
bila anda
membutuhkan
8 Pelayanan yang 55,6% 44,4%
diberikanPerawat
tidak memandang
pangkat/status tapi
berdasarkan kondisi
anda
9 Perawat perhatian dan 55,6% 44,4%
memberi dukungan
terhadap kebutuhan
pelayanan anda
10 Perawat ramah dan 55,6% 44,4%
sopan dalam pelayanan
11 Perawat bersedia 66,7% 33,3%
menawarkan bantuan
kepada anda ketika
mengalami kesulitan
12 Perawat Memberi 66,7% 33,3%
pelayanan tepat waktu
13 Perawat segera 66,7% 33,3%
menangani anda ketika
sampai di rumah sakit
14 Kenyamanan dan 66,7% 33,3%
keamanan fasilitas
gedung RS
15 Ketersediaan sarana 66,7% 33,3%
dan prasarana yang
diperlukan dalam
pelayanan
16 Kebersihan dan 66,7% 33,3%
kesiapan alat- alat
kesehatan yang
digunakan
17 Ketersediaan petunjuk 66,7% 33,3%
informasi ruangan dan
lokasi
18 Kebersihan fasilitas 55,6% 44.4%
umum: toilet, tempat
ibadah dan tunggu ruang
19 Menu makanan RS : 11,1% 44,4% 44,4%
rasa,penyajian,ketepatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah di lakukan pada tanggal di RSUD Prof.
dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto di ruang Pajajaran telah menerapkan upaya
penjaminan mutu perawatan pasien, dimana terdapat beberapa aspek penilaian
penting, diantaranya sebagai berikut :
a. Keselamatan pasien (Patient Safety)
1) Sasaran I ketepatan identifikasi pasien
Sasaran ini memiliki dua maksud dan tujuan yakni untuk memastikan
ketepatan pasien yang akan menerima layanan atau tindakan dan untuk
menyelaraskan layanan atau tindakan yang di butuhkan oleh pasien. Identifikasi
pasien di lakukan untuk menghindari kesalahan pasien Identifikasi dilakukan
dengan menggunakan gelang untuk identitas pasien di pasang saat pasien
dilakukan penilaian risiko mulai dari IGD atau di ruang perawatan.Gelang terdiri
dari 4 warna yang memiliki definisi tersendiri pada masing-masing warna yaitu :
a) Gelang pink digunakan untuk pasien perempuan.
b) Gelang biru digunakan untuk pasien laki-laki.
c) Gelang kuning digunakan untuk pasien risiko jatuh.
d) Gelang merah digunakan untuk pasien alergi.
e) Gelang ungu digunakan untuk pasien tidak dilakukan resusitasi.
Menurut Kemenkes (2011) standar gelang identitas berwarna pink atau
biru berisi identitas pasien meliputi nama lengkap pasien, nomor rekam medik,
jenis kelamin pasien, dan tanggal lahir. Identifikasi pasien dilakukan dengan
mencocokan gelang identitas yang dipakai pasien. Proses identifikasi yang
digunakan di rumah sakit mengharuskan terdapat paling sedikit 2 (dua) dari 3
(tiga) bentuk identifikasi, yaitu nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medik,
atau bentuk lainnya (misalnya, nomor induk kependudukan atau barcode).
Nomor kamar pasien tidak dapat digunakan untuk identifikasi pasien. Identifikasi
pasien dilakukan ketika penerimaan pasien baru, pemberian obat, pemberian
terapi sebelum melakukan prosedur/tindakan dan discharge planning.
Sasaran IV. Kepastian tepat- lokasi, tepat prosedur, tepat –pasien operasi
Ketepatan sebelum melakukan tindakan terdiri dari tiga hal yaitu tepat
lokasi, tepat pasien, dan tepat prosedur. Proses untuk memastikan tepat lokasi
yaitu menggunakan SPO pemberian marker atau penanda lokasi operasi yang
diberikan oleh dokter operator menggunakan spidol permanen. Proses untuk
memastikan tepat pasien yang dilakukan di ruangan yaitu menggunakan
crosscheck pada gelang identifikasi sedangkan tepat prosedur dilakukan di
ruang operasi menggunakan beberapa check list untuk mencegah kesalahan
prosedur. Prosedur pembedahan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :
a) Sign in, dilakukan sebelum pasien di anestesi konfirmasi ke pasien,
keluarga dan tim anestesi.
b) Time out, dilakukan sebelum melakukan insisi, dikonfirmasikan kepada tim
bedah.
c) Sign out, dilakukan sebelum ruang operasi. Kepastian tepat- lokasi, tepat
prosedur,tepat –pasien operasi meliputi standart yaitu :
1) Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk
identifikasi operasi dan melibatkan pasien dalam penandaan atau
pemberian tanda.
2) Rumah sakit menggunakan suatu cheklist atau proses lain untuk
melakukan verifikasi praoperasi tepat lokasi,tepat prosedur,dan tepat
pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan
tersedia,tepat atau benar, dan fungsional.
3) Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat atau
mendokumentasikan prosedur sign in (sebelum induksi)., “sebelum
inisisi atau time out”.
4) Tepat sebelum dimulainya suatu prosedur atau tindakan pembedahan
dan sign out (sebelum meninggalkan kamar operasi)
5) Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
keseragaman proses guna memastikan tepat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan atau dental
yang dilaksanakan diruang operasi.