Disusun oleh :
Kelompok 29
2021
PENGKAJIAN OUTPUT (OUTCOME)
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, perawat, dan tenaga profesi lain terhadap
pasien. Berikut ini adalah indikator – indikator mutus yang mengacu pada beberapa aspek,
antara lain :
A. Kepuasan Pasien
Menurut Nursalam (2003) menyebutkan kepasan adalah perasaan senang
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas dan
suatu produk dengan harapannya. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap
kinerja atau hasil suatu produk dan harapan – harapannya (Kotler dalam Nursalam,
2013).
Kepuasan pasien berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit. Dengan
mengetahui tingkat kepuasan pasien, manajemen rumah sakit dapat melakukan
peningkatan mutu pelayanan. Persentase pasienyang menyatakan puas terhadap
pelayanan berdasarkan hasil survei dengan instrumen yang baku (Indikator Kinerja
Rumah Sakit, Depkes RI Tahun 2005).
Menurut Yazid (2004) dalam Nursalam (2013), ada enam faktor yang
menyebabkan timbulnya rasa tidak puas pelanggan terhadap suatu produk, yaitu :
1. Tidak sesuai harapan dan kenyataan;
2. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan;
3. Perilaku personel kurang memuaskan;
4. Suasana dan kondisi fisik lingkungan yang tidak menunjang;
5. Cost terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang dan harga
tidak sesuai;
6. Promosi/iklan tidak sesuai dengan kenyataan.
Lebih lanjut menurut Kotler (2000) ada beberapa cara mengukur kepuasan pelanggan :
No Karakteristik 1 2 3 4
1 TANGIBLE (KENYATAAN)
a. Perawat memberi informasi tentang administrasi yang
berlaku bagi pasien rawat inap di RS.
b. Perawat selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
ruangan yang anda tempati.
c. Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan alat – alat
kesehatan yang digunakan.
d. Perawat menjaga kebersihan dan kelengkapan fasilitas
kamar mandi dan toilet.
e. Perawat selalu menjada kerapian dan penampilannya.
2 RELIABILITY (KEANDALAN)
a. Perawat mampu menangani masalah perawatan Anda
dengan tepat dan profesional.
b. Perawat memberikan informasi tentang fasilitas yang
tersedia, cara pengguaannya dan tata tertib yang
berlaku di RS.
c. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal – hal
yang harus dipatuhi dalam perawatan anda.
d. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal – hal
yang dilarang dalam perawatan Anda.
e. Ketepatan waktu perawat tiba diruangan ketika anda
membutuhkan
3 RESPONSIVENESS (TANGGUNG JAWAB)
a. Perawat bersedia menawarkan bantuan kepada anda
ketika mengalami kesulitan walau tanpa diminta.
b. Perawat segera menangani anda ketika sampai
diruangan rawat inap.
c. Perawat menyediakan waktu khusus untuk membantu
anda berjalan, BAK, BAB, ganti posisi tidur, dan lain –
lain.
d. Perawat membantu anda memeroleh obat.
e. Perawat membantu anda untuk pelaksanaan pelayanan
Foto dan laboratorium di RS ini.
4 ASSURANCE (JAMINAN)
a. Perawat memberi perhatian terhadap keluhan yang
Anda rasakan.
b. Perawat dapat menjawab pertanyaan tentang tindakan
perawatan yang diberikan kepada anda.
c. Perawat jujur dalam memberikan informasi tentang
keadaan anda.
d. Perawat selalu memberikan salam dan senyum ketika
bertemu dengan anda.
e. Perawat teliti dan terampil dalam melaksanakan
tindakan keperawatan kepada anda.
5 EMPATHY (EMPATI)
a. Perawat memberikan informasi kepada anda tentang
segala tindakan perawatan yang akan dilaksanakan.
b. Perawat mudah ditemui dan dihubungi bila anda
membutuhkan.
c. Perawat sering menengok dan memeriksa keadaan anda
seperti mengukur tensi, suhu, nadi, pernafasan dan
cairan infus.
d. Pelayanan yang diberikan perawat tidak memandang
status/ pangkat tapi berdasarkan kondisi anda.
e. Perawat perhatian dan memberikan dukungan moril
terhadap keadaan anda (menanyakan dan berbincang –
bincang tentang keadaan anda).
Keterangan :
1 = Sangat Tidak Puas
2 = Tidak Puas Total
3 = Puas
4 = Sangat Puas
B. Efisiensi Ruang Rawat
C. Rentang Kendali
Rentang kendali digunakan untuk menentukan jumlah tingkatan dan jumlah
manager yang dimiliki oleh organisasi. Rentang kendali yang lebih luas lebih efisien
dari segi biaya. Tetapi rentang kendali yang lebih luas pada titik tertentu dapat
mengurangi efektivitas, karena rentang kendali menjadi lebih besar. Rentang kendali
yang kecil memiliki penasihat hukum sendiri, dengan mempertahankan rentang kendali
5-6 karyawan, seorang atasan dapat melakukan pengawasan langsung, tetapi rentang
kendali yang kecil memiliki tiga kekurangan utama. (Robbins & Judge, 2017). Rentang
kendali merupakan jumlah bawahan langsung yang dipimpin dan dikendalikan secara
efektif oleh seorang manajer. Rentang kendali diperlukan untuk keterbatasan manusia
dalam hal waktu, pengetahuan, kemampuan dan perhatian . Faktor yang membatasi
rentang kendali yang pertama yaitu sifat dan terperincinya rencana. Semakin sedikitnya
perencanaan yang dibutuhkan maka dapat melebarkan sebuah rentangan. Kedua, latihan
dalam perubahan. Perubahan yang dibutuhkan dalam struktur organisasi hal ini
dimaksud agar setiap kegiatan dapat tertata dengan tertib dan tidak saling
menyalahgunakan wewenang yang berlaku. Ketiga, posisi pemimpin dalam struktur
organisasi (Handoko, 2011). Posisi pemimpin dibutuhkan untuk perancangan ulang
sebuah organisasi atau memperbaiki sistem manajemen yang berada didalam organiasi
yang digunakan untuk memacu perkembangan yang positif dalam lingkup organisasi
(Ernawati, 2017). Faktor yang membatasi rentang kendali yang keempat yaitu dinamis
atau statisnya organisasi. Dinamis dalam organisasi yaitu sebagai organ yang hidup,
artinya tidak hanya melihat dari segi bentuk dan wujudnya tetapi juga dari segi isi
dalam organisasi, sedangkan statis yaitu melihat organisasi sebagai suatu bentuk yang
tidak bergerak atau hanya melihat organisasi yang tergambar didalam bagan (Sidik,
2017).
Kelima, kemampuan dan handalnya alat komunikasi. Komunikasi merupakan
suatu kemampuan bagaimana berbicara dan mengungkapkan gagasan-gagasan kepada
siapapun baik pemimpin ataupun bawahan untuk itu diperlukan media tertentu yang
memungkinkan pengirim pesan dapat menyampaikan gagasannya dan orang yang
menerima dapat memahami pesan tersebut (Hermana & Barlian, 2012). Keenam yaitu
tipe pekerjaan yang dilakukan. Adanya pembagian dalam pekerjaan, kekuasaanidan
tanggung jawab merupakan suatu rencana dalam mewujudkan tujuan dalam organisasi.
Ketujuh, kecakapan dan pengalaman manajer. Manajer berperan dalam memastikan
bahwa seluruh tujuan yang terdapat dalam organisasi dapat terwujud oleh karena itu
diperlukannya seorang manager sebagai motivator sekaligussebagai salah satu ujung
tombak dari keberhasilan suatu organisasi (Muizu & Sule, 2017). Kedelapan, tingkat
kewibawaan dan energi manager. Kerinawaan seorang manajer dan power seorang
manajer sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam tujuan organisasi (Muizu &
Sule, 2017). Kesembilan, dedikasi dan partisipasi bawahan. Organisasi merupakan
sekelompok orang yang bekerjasama dalam suatu struktur untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, oleh karena itu diperlukannya partisipasi bawahan dalam mewujudkan
suatu organisasi (Handoko, 2011).
DAFTAR PUSTAKA