Anda di halaman 1dari 8

MATERI PENGKAJIAN OUTPUT

Disusun oleh :

Kelompok 29

M. RAFI FATHURROHMAN 2011040143

ISTIANA DEWI 2011040171

DIKA PRASASTI 2011040172

TIFFATUL JANNAH F 2011040184

YUNITA SARI 2011040197

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
PENGKAJIAN OUTPUT (OUTCOME)

Output/outcome adalah hasil pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan, yaitu


berupa perubahan yang terjadi pada konsumen termasuk kepuasan dari konsumen. Tanpa
mengukur hasil kinerja rumah sakit/keperawatan tidak dapat diketahui apakah input dan
proses yang baik telah menghasilkan output yang baik pula (Nursalam, 2013).

Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, perawat, dan tenaga profesi lain terhadap
pasien. Berikut ini adalah indikator – indikator mutus yang mengacu pada beberapa aspek,
antara lain :

1. Indikator – indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan meliputi :


 Angka infeksi nosokomial : 1 – 2 %;
 Angka kematian kasar : 3 – 4 %;
 Kematian pasca-bedah : 1 – 2 %;
 Kematian ibu melahirkan : 1 – 2 %;
 Kematian bayi baru lahir : 20/ 1000;
 NDR (Net Death Rate) : 2,5 %;
 ADR (Anesthesia Death Rate) maksimal 1/1000;
 PODR (Post-operative Death Rate) : 1 %;
 POIR (Post-operative Infection Death) : 1%.
2. Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi RS :
 Biaya per unit untuk rawat jalan;
 Jumlah penderita yang mengalami dekubitus;
 Jumlah penderita yang jatuh dari tempat tidur;
 BOR : 70 – 85%
 BTO (Bed Turn Over) : 5 – 45 hari atau 40 – 50 kali per satu tempat tidut/tahun;
 TOI (Turn Over Interval) : 1 – 3 hari tempat tidur yang kosong;
 LOS (Length of Stay) : 7 – 10 hari (komplikasi, infeksi nosokomial, gawat
darurat, tingkat kontaminasi dalam darah, tingkat kesalahan, dan kepuasan
pasien);
 Normal tissue removal rate : 10%.
3. Indikator mutu yang berkaitan dengan kepuasan pasien dapat diukur dengan jumlah
keluhan dari pasien/keluarganya, surat pembaca di koran, surat kaleng, surat masuk di
kotak saran, dan lainnya.
4. Indikator cakupan pelayanan sebuah RS terdiri dari :
 Jumlah dan persentase kunjungan rawat jalan/inap menurut jarak RS dengan asal
pasien;
 Jumlah pelayanan dan tindakan seperti jumlah tindakan pembedahan dan jumlah
kunjungan SMF spesialis;
 Untuk mengukur mutu pelayanan sebuah RS, angka – angka standar tersebut di
atas dibandingkan dengan standar (indikator) nasional. Jika bukan angka standar
nasional, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan hasil pencatatan mutu
pada tahun – tahun sebelumnya di rumah sakit yang sama, setelah dikembangkan
kesepakatan pihak manajemen/direksi RS yang bersangkutan dengan masing –
masing SMF dan staf lainnya yang terkait.
5. Indikator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien :
 Pasien terjatuh dari tempat tidur/kamar mandi;
 Pasien diberi obat yang salah;
 Tidak ada obat/alat emergency;
 Tidak ada oksigen;
 Tidak ada suction (penyedot lendir);
 Tidak tersedia alat pemadam kebakaran;
 Pemakaian obat;
 Pemakaian air, listrik, gas, dan lain – lain.

Indikator keselamatan pasien, sebagaimana dilaksanakan di SGH (Singapore General


Hospital, 2006) meliputi :
 Pasien jatuh disebabkan kelalaian perawat, kondisi kesadaran pasien, beban kerja
perawat, model tempat tidur, tingkat perlukaan, dan keluhan keluarga;
 Pasien melarikan diri atau pulang paksa, disebabkan kurangnya kepuasan pasien,
tingkat ekonomi pasien, respons perawat terhadap pasien, dan peraturan rumah
sakit;
 Clinical incident diantaranya jumlah pasien plebitis, jumlah pasien ulkus
dekubitus, jumlah pasien dengan pneumonia, jumlah pasien tromboli, dan jumlah
pasien edema paru karena pemberian cairan berlebih;
 Sharp injury, meliputi bekas tusukan infus yang berkali – kali, kurangnya
keterampilan perawat, dan komplain pasien;
 Medication incident, meliputi 5 tidak tepat (jenis obat, dosis, pasien, cara, waktu).

A. Kepuasan Pasien
Menurut Nursalam (2003) menyebutkan kepasan adalah perasaan senang
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas dan
suatu produk dengan harapannya. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap
kinerja atau hasil suatu produk dan harapan – harapannya (Kotler dalam Nursalam,
2013).
Kepuasan pasien berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit. Dengan
mengetahui tingkat kepuasan pasien, manajemen rumah sakit dapat melakukan
peningkatan mutu pelayanan. Persentase pasienyang menyatakan puas terhadap
pelayanan berdasarkan hasil survei dengan instrumen yang baku (Indikator Kinerja
Rumah Sakit, Depkes RI Tahun 2005).
Menurut Yazid (2004) dalam Nursalam (2013), ada enam faktor yang
menyebabkan timbulnya rasa tidak puas pelanggan terhadap suatu produk, yaitu :
1. Tidak sesuai harapan dan kenyataan;
2. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan;
3. Perilaku personel kurang memuaskan;
4. Suasana dan kondisi fisik lingkungan yang tidak menunjang;
5. Cost terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang dan harga
tidak sesuai;
6. Promosi/iklan tidak sesuai dengan kenyataan.

Lebih lanjut menurut Kotler (2000) ada beberapa cara mengukur kepuasan pelanggan :

1. Sistem keluhan dan saran;


2. Survei kepuasan pelanggan;
3. Pembeli bayangan; dan
4. Analisis kehilangan pelanggan.

Menurut Leonard L. Barry dan pasuraman “Marketing service competing through


quality” (New York Freepres, 1991) yang dikutip Kotler (2000) mengidentifikasi lima
kelompok karakteristik yang digunakan oleh pelanggan dalam mengevaluasi kualitas
jasa layanan, antara lain :

1. Tangible (Kenyataan), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan materi


komunikasi yang menarik, dan lain – lain;
2. Empati, yaitu kesediaan karyawan dan pengusahan untuk memberikan perhatian
secara pribadi kepada konsumen;
3. Cepat tanggap, yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha untuk membantu
pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi
keluhan dari konsumen;
4. Keandalan, yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang
dijanjikan, terpercaya dan akurat dan konsisten;
5. Kepastian, yaitu berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan
kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen.

Tabel instrumen kepuasan berdasarkan lima karakteristik di atas (Nursalam, 2007) :

No Karakteristik 1 2 3 4
1 TANGIBLE (KENYATAAN)
a. Perawat memberi informasi tentang administrasi yang
berlaku bagi pasien rawat inap di RS.
b. Perawat selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
ruangan yang anda tempati.
c. Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan alat – alat
kesehatan yang digunakan.
d. Perawat menjaga kebersihan dan kelengkapan fasilitas
kamar mandi dan toilet.
e. Perawat selalu menjada kerapian dan penampilannya.
2 RELIABILITY (KEANDALAN)
a. Perawat mampu menangani masalah perawatan Anda
dengan tepat dan profesional.
b. Perawat memberikan informasi tentang fasilitas yang
tersedia, cara pengguaannya dan tata tertib yang
berlaku di RS.
c. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal – hal
yang harus dipatuhi dalam perawatan anda.
d. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal – hal
yang dilarang dalam perawatan Anda.
e. Ketepatan waktu perawat tiba diruangan ketika anda
membutuhkan
3 RESPONSIVENESS (TANGGUNG JAWAB)
a. Perawat bersedia menawarkan bantuan kepada anda
ketika mengalami kesulitan walau tanpa diminta.
b. Perawat segera menangani anda ketika sampai
diruangan rawat inap.
c. Perawat menyediakan waktu khusus untuk membantu
anda berjalan, BAK, BAB, ganti posisi tidur, dan lain –
lain.
d. Perawat membantu anda memeroleh obat.
e. Perawat membantu anda untuk pelaksanaan pelayanan
Foto dan laboratorium di RS ini.
4 ASSURANCE (JAMINAN)
a. Perawat memberi perhatian terhadap keluhan yang
Anda rasakan.
b. Perawat dapat menjawab pertanyaan tentang tindakan
perawatan yang diberikan kepada anda.
c. Perawat jujur dalam memberikan informasi tentang
keadaan anda.
d. Perawat selalu memberikan salam dan senyum ketika
bertemu dengan anda.
e. Perawat teliti dan terampil dalam melaksanakan
tindakan keperawatan kepada anda.
5 EMPATHY (EMPATI)
a. Perawat memberikan informasi kepada anda tentang
segala tindakan perawatan yang akan dilaksanakan.
b. Perawat mudah ditemui dan dihubungi bila anda
membutuhkan.
c. Perawat sering menengok dan memeriksa keadaan anda
seperti mengukur tensi, suhu, nadi, pernafasan dan
cairan infus.
d. Pelayanan yang diberikan perawat tidak memandang
status/ pangkat tapi berdasarkan kondisi anda.
e. Perawat perhatian dan memberikan dukungan moril
terhadap keadaan anda (menanyakan dan berbincang –
bincang tentang keadaan anda).
Keterangan :
1 = Sangat Tidak Puas
2 = Tidak Puas Total
3 = Puas
4 = Sangat Puas
B. Efisiensi Ruang Rawat

C. Rentang Kendali
Rentang kendali digunakan untuk menentukan jumlah tingkatan dan jumlah
manager yang dimiliki oleh organisasi. Rentang kendali yang lebih luas lebih efisien
dari segi biaya. Tetapi rentang kendali yang lebih luas pada titik tertentu dapat
mengurangi efektivitas, karena rentang kendali menjadi lebih besar. Rentang kendali
yang kecil memiliki penasihat hukum sendiri, dengan mempertahankan rentang kendali
5-6 karyawan, seorang atasan dapat melakukan pengawasan langsung, tetapi rentang
kendali yang kecil memiliki tiga kekurangan utama. (Robbins & Judge, 2017). Rentang
kendali merupakan jumlah bawahan langsung yang dipimpin dan dikendalikan secara
efektif oleh seorang manajer. Rentang kendali diperlukan untuk keterbatasan manusia
dalam hal waktu, pengetahuan, kemampuan dan perhatian . Faktor yang membatasi
rentang kendali yang pertama yaitu sifat dan terperincinya rencana. Semakin sedikitnya
perencanaan yang dibutuhkan maka dapat melebarkan sebuah rentangan. Kedua, latihan
dalam perubahan. Perubahan yang dibutuhkan dalam struktur organisasi hal ini
dimaksud agar setiap kegiatan dapat tertata dengan tertib dan tidak saling
menyalahgunakan wewenang yang berlaku. Ketiga, posisi pemimpin dalam struktur
organisasi (Handoko, 2011). Posisi pemimpin dibutuhkan untuk perancangan ulang
sebuah organisasi atau memperbaiki sistem manajemen yang berada didalam organiasi
yang digunakan untuk memacu perkembangan yang positif dalam lingkup organisasi
(Ernawati, 2017). Faktor yang membatasi rentang kendali yang keempat yaitu dinamis
atau statisnya organisasi. Dinamis dalam organisasi yaitu sebagai organ yang hidup,
artinya tidak hanya melihat dari segi bentuk dan wujudnya tetapi juga dari segi isi
dalam organisasi, sedangkan statis yaitu melihat organisasi sebagai suatu bentuk yang
tidak bergerak atau hanya melihat organisasi yang tergambar didalam bagan (Sidik,
2017).
Kelima, kemampuan dan handalnya alat komunikasi. Komunikasi merupakan
suatu kemampuan bagaimana berbicara dan mengungkapkan gagasan-gagasan kepada
siapapun baik pemimpin ataupun bawahan untuk itu diperlukan media tertentu yang
memungkinkan pengirim pesan dapat menyampaikan gagasannya dan orang yang
menerima dapat memahami pesan tersebut (Hermana & Barlian, 2012). Keenam yaitu
tipe pekerjaan yang dilakukan. Adanya pembagian dalam pekerjaan, kekuasaanidan
tanggung jawab merupakan suatu rencana dalam mewujudkan tujuan dalam organisasi.
Ketujuh, kecakapan dan pengalaman manajer. Manajer berperan dalam memastikan
bahwa seluruh tujuan yang terdapat dalam organisasi dapat terwujud oleh karena itu
diperlukannya seorang manager sebagai motivator sekaligussebagai salah satu ujung
tombak dari keberhasilan suatu organisasi (Muizu & Sule, 2017). Kedelapan, tingkat
kewibawaan dan energi manager. Kerinawaan seorang manajer dan power seorang
manajer sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam tujuan organisasi (Muizu &
Sule, 2017). Kesembilan, dedikasi dan partisipasi bawahan. Organisasi merupakan
sekelompok orang yang bekerjasama dalam suatu struktur untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, oleh karena itu diperlukannya partisipasi bawahan dalam mewujudkan
suatu organisasi (Handoko, 2011).
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2013). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Edisi 3. Jakarta : Penerbit Salemba Medika

Marsela, AD. (2020). BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [ONLINE]


http://repository.unimus.ac.id/4190/4/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
[Diakses tanggal 21 April 2021 10.23 WIB].

Anda mungkin juga menyukai