Diskripsi singkat
Indikator penilaian mutu asuhan keperawatan merupakan sub pokok bahasan tentang
indikator umum dan utama kwalitas pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
Relevansi
Saudara sebagai seorang calon Ahli Madya Keperawatan diharapkan dapat menerapkan
konsep tersebut dalam pemberian layanan keperawatan di rumah sakit.
Capaian Pembelajaran :
1. Mampu menyebutkan indikator mutu pada aspek pelayanan keperawatan
2. Mampu menyebutkan indikator umum pelayanan keperawatan yang bersumber pada
sensus harian
3. Mampu melakukan penilaian parameter indikator umum pelayanan keperawatan
yang bersumber pada sensus harian
4. Mampu menyebutkan indikator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
5. Mampu memahami indikator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
Petunjuk dalam mempelajari topik yang disampaikan:
1. Mahasiswa berdoa sesuai dengan keyakinannya dan berniat sebelum
memulai pembelajaran
2. Mahasiswa membaca buku ajar yang telah disiapkan
3. Mahasiswa mengikuti perkuliahan dengan cara memperhatikan
informasi yang disampaikan oleh dosen
4. Mahasiswa melakukan diskusi atau tanya jawab sehingga terjadi kegiatan
pembelajaran secara dua arah
5. Mahasiswa mengerjakan latihan soal yang ada pada akhir sub pokok bahasan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran tentang indikator penilaian mutu asuhan keperawatan ,
mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan indikator mutu pada aspek pelayanan keperawatan
2. Menyebutkan indikator umum pelayanan keperawatan yang bersumber pada sensus
harian
3. Melakukan penilaian parameter indikator umum pelayanan keperawatan yang
bersumber pada sensus harian
4. Menyebutkan indikator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
5. Memahami indikator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
URAIAN MATERI
Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan selalu terkait dengan struktur, proses, dan
outcome sistem pelayanan RS tersebut. Mutu asuhan pelayanan RS juga dapat dikaji dari
tingkat pemanfaatan sarana pelayanan oleh masyarakat, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi
RS. Secara umum aspek penilaian meliputi evaluasi, dokumen, instrumen, dan audit (EDIA)
(Nursalam, 2014).
1. Aspek struktur (input)
Struktur adalah semua input untuk sistem pelayanan sebuah RS yang meliputi M1 (tenaga),
M2 (sarana prasarana), M3 (metode asuhan keperawatan), M4 (dana), M5 (pemasaran), dan
lainnya. Ada sebuah asumsi yang menyatakan bahwa jika struktur sistem RS tertata dengan
baik akan lebih menjamin mutu pelayanan. Kualitas struktur RS diukur dari tingkat
kewajaran, kuantitas, biaya (efisiensi), dan mutu dari masing- masing komponen struktur.
2. Proses
Proses adalah semua kegiatan dokter, perawat, dan tenaga profesi lain yang mengadakan
interaksi secara professional dengan pasien. Interaksi ini diukur antara lain dalam bentuk
penilaian tentang penyakit pasien, penegakan diagnosis, rencana tindakan pengobatan,
indikasi tindakan, penanganan penyakit, dan prosedur pengobatan.
3. Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, perawat, dan tenaga profesi lain terhadap pasien.
Indikator-indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan meliputi:
- Angka infeksi nosocomial: 1-2%
- Angka kematian kasar: 3-4%
- Kematian pasca bedah: 1-2%
- Kematian ibu melahirkan: 1-2%
- Kematian bayi baru lahir: 20/1000
- NDR (Net Death Rate): 2,5%
- ADR (Anasthesia Death Rate) maksimal 1/5000
- PODR (Post Operation Death Rate): 1%
- POIR (Post Operative Infection Rate): 1%
Rumus :
(jumlah hari perawatan di rumah sakit) × 100% (jumlah tempat tidur × jumlah hari dalam
satu periode)
Kecemasan adalah suatu kondisi yang menandakan suatu keadaan yang mengancam keutuhan
serta keberadaan dirinya dan dimanifestasikan dalam bentuk perilaku seperti rasa tidak
berdaya, rasa tidak mampu, rasa takut, dan fobia tertentu.
Kecemasan muncul bila ada ancaman ketidakberdayaan, kehilangan kendali, perasaan
kehilangan fungsi-fungsi dan harga diri, kegagalan pertahanan, perasaan terisolasi (Nursalam,
2014).
6. Pengetahuan
6.1. Pengetahuan tentang perawatan penyakitnya Rumus :
Jumlah pasein yang kurang pengetahuan × 100% Jumlah pasien yang dirawat pada periode
tertentu
6.1 Perencanaan Pulang (Discharge Planning)
Rumus :
Jumlah pasein akibat cidera Restrain × 100% Jumlah total pasien yang terpasang restrain
LATIHAN SOAL
1. Setelah membaca materi tersebut diatas silahkan saudara menyebutkan 5 indikator
mutu pada aspek pelayanan keperawatan .Silakan saudara tulis jawaban saudara pada
kotak berikut ini:
Jawab:
Indikator-indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan meliputi:
- Angka infeksi nosocomial: 1-2%
- Angka kematian kasar: 3-4%
- Kematian pasca bedah: 1-2%
- Kematian ibu melahirkan: 1-2%
- Kematian bayi baru lahir: 20/1000 NDR (Net Death Rate): 2,5%
- ADR (Anasthesia Death Rate) maksimal 1/5000
- PODR (Post Operation Death Rate): 1%
- POIR (Post Operative Infection Rate): 1%
2. Bagus! Saudara telah berhasil mengingat materi yang telah dipelajari, selanjutnya
silakan saudara ingat lagi dan sebutkan indikator umum pelayanan keperawatan yang
bersumber pada sensus harian. Seperti sebelumnya, silakan saudara tuliskan jawaban
saudara pada kotak di bawah ini:
Jawab:
1. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara
60-85% (Depkes RI, 2005).
Rumus :
(jumlah hari perawatan di rumah sakit) × 100%
(jumlah tempat tidur × jumlah hari dalam satu periode)
3. Tahun 2019 Rumah Sakit Mersi Husada diketahui jumlah hari perawatan 16425 hari,
jumlah tempat tidur 60 buah. Pertanyaaanya : berapa BOR Rumah Sakit Mersi
Husada?
Jawab:
(jumlah hari perawatan di rumah sakit) × 100%
(jumlah tempat tidur × jumlah hari dalam satu periode)
(16425) × 100%
(60 × 365)
75%
RANGKUMAN
1. Indikator-indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan meliputi:
- Angka infeksi nosocomial: 1-2%
- Angka kematian kasar: 3-4%
- Kematian pasca bedah: 1-2%
- Kematian ibu melahirkan: 1-2%
- Kematian bayi baru lahir: 20/1000
- NDR (Net Death Rate): 2,5%
- ADR (Anasthesia Death Rate) maksimal 1/5000
- PODR (Post Operation Death Rate): 1%
- POIR (Post Operative Infection Rate): 1%
2. Indikator umum pelayanan rumah sakit : BOR, ALOS, TOI, BTO, NDR, GDR
3. Indikator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit menurut Nursalam
(2014)
- Keselamatan pasien (patient safety), yang meliputi: angka infeksi nosokomial,
angka kejadian pasien jatuh/kecelakaan, dekubitus, kesalahan dalam pemberian
obat, dan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
- Pengelolaan nyeri dan kenyamanan
- Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Perawatan diri
- Kecemasan pasien
- Perilaku (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) pasien.
SOAL & KUNCI JAWABAN
1. Jumlah hari rawat pasien yang keluar hidup atau mati 5400 hari perawatan. Jumlah pasien
yang dirawat inap keluar keluar hidup dan mati 600 orang. Hitung ALOS?
2. Sebutkan indikator utama kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
Kunci jawaban:
1. 5400 X 1 = 9 hari
a. 600
2. - Keselamatan pasien (patient safety), yang meliputi: angka infeksi nosokomial, angka
kejadian pasien jatuh/kecelakaan, dekubitus, kesalahan dalam pemberian obat, dan tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
- Pengelolaan nyeri dan kenyamanan
- Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
- Perawatan diri
- Kecemasan pasien
- Perilaku (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) pasien.
GLOSARIUM
- ADR (Anasthesia Death Rate) : Angka Kematian yang disebabkan Anestesi
- PODR ( Post Operation Death Rate) : Angka kematian setelah tindakan operasi
- POIR (Post Operative Infection Rate) : Angka infeksi setelah tindakan operasi