Anda di halaman 1dari 4

Indikator Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan

Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan selalu terkait dengan

struktur,proses, dan outcome system pelayanan RS tersebut. Mutu asuhan pelayanan RS

juga dapat dikaji dari tingkat pemanfaatan sarana pelayanan oleh masyarakat, mutu

pelayanan dan tingkat efisiensi RS.secara umum aspek penilaian meliputi evaluasi,

dokumen,,instrument,audit (EDIA).

1. Aspek instruktur (input)

Struktur adalah semua input untuk system pelayanan sebuah RS yang meliputi MI

(tenaga), M2 (sarana prasarana) , M3 (metode asuhan keperawatan) , M4 (dana), M5

(pemasaran),dan lainnya. Ada sebuah asumsi yang menyatakan bahwa jika struktur

system RS tertata dengan baik akan lebih menjamin mutu pelayanan. Kualitas

struktur RS diukur dari tingkat kewajaran,kuantitas,biaya(efisiensi), dan mutu dari

masing-masing komponen struktur.

2. Proses

Proses adalah semua kegiatan dokter,perawat,dan tenaga profesi lain yang

mengadakan interaksi secara professional dengan pasien. Interaksi ini di ukur antara

lain dalam bentuk penilaian tentang penyakit pasien,penegakan diagnosis,rencana

tindakan pengobatan ,indikasi pengobatan,indikasi tindakan,penanganan penyakit,da

prosedur pengobatan.

3. Outcome

Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter,perawat,dan tenaga profesi lain terhadap

pasien.

1. Indicator-indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan meliputi :

 Angka infeksi nosokomial 1-2 %

 Angka kematian kasar 3-4 %


 Kematian pasca bedah 1-2%

 Kematian ibu melahirkan 1-2%

 Kematian bayi baru lahir 20/1000

 NDR (net Death Rate)2,5%

 ADR (anesthesia Death Rate) maximal 1/5000

 PODR (Post operation Death Rate)1%

 POIR (Post Operative Infection Rate)1%

2. Indicator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi RS :

 Biaya per unit untuk biaya rawat jalan

 Jumlah penderita yang mengalami dekubitus

 Jumlah penderita yang jatuh dari tempat tidur

 BOR 70-80%

 BTO (Bed turn Over) 5-45 hari atau 40-50 kali per satu tempat tidur/tahun

 TOI(Turn Over Interval)1-3 hari TT yang kosong

 LOS (Length of stay)7-10 hari (komplikasi,infeksi nosokomial,gawat

darurat,tingkat kontaminasi darah,tingkat kesalahan,dan kepuasan pasien)

 Normal tissue removal rate 10%

3. Indicator mutu yang berkaitan dengan kepuasan pasien dapat diukur dengan

jumlah keluhan dari pasien/keluarganya,surat pembaca di Koran,surat

kaleng,surat masuk dikotak saran,dan lainnya.

4. Indicator cakupan pelayanan sebuah RS terdiri atas :

 Jumlah dan presentase kunjungan rawat jalan/inap menurut jarak RS

dengan asal pasien.

 Jumlah pelayanan dan tindakan seperti jumlah tindakan pembedahannya

dan jumlah kunjungan SMF specialis

 Untuk mengukur mutu pelayanan sebuah RS,angka-angka standar tersebut


diatas dibandingkan dengan standar indicator nasional.jika bukan standar

internasional,penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan hasil

pencatatan mutu tahun-tahun sebelumnya di RS yang sama,setelah

dikembangkan kesepakatan pihak manajemen /direksi RS yang

bersangkutan dengan masing-masing SMF dan staf lainnya yang terkait.

5. Indicator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien:

 Pasien terjtuh dari tempat tidur/kamar mandi

 Pasien diberi obat salah

 Tidak ada obat/alat emergensi

 Tidak ada oksigen

 Tidak ada suction/penyedot lender

 Tidak tersedia alat pemadam kebakaran

 Pemakaian obat

 Pemakaian air,listrik,gas,dll

Indicator keselamatan pasien,sebagaimana dilaksanakan di SGH (Singapore

general hospital),2006 meliputi :

 Pasien jatuh disebabkan kelalaian perawat,kondisi kesadaran pasien,beban

kerja perawat,model tempat tidur,tingkat perlukaan,dan keluhan keluarga

 Pasien melarikan diri atau pulang paksa,disebabkan kurangnya kepuasan

pasien,tingkat ekonomi pasien,respon perawat terhadap pasien dan

peraturan RS.

 Clinical incident di antaranya jumlah pasien phlebitis,jumlah pasien ulkus

dekubitus,jumlah pasien pneumonia,jumlah pasien tromboli,dan jumlah

pasien edema paru karena pemberian cairan yang berlebih.


 Sharp injury ,meliputi bekas tusukan infuse yang berkali-kali,kurangnya

keterampilan perawat,dan complain pasien.

 Medication incident,meliputi 5 tidak tepat(jenis

obat,dosis,pasien,cara,waktu)

Tabel. Standar Nasioanal Indikator Mutu Pe layanan

Standar Nasional
∑ BOR 75-80%

∑ ALOS 1-10 hari

∑ TOI (Turn Over Internal) 1-3 hari

∑ BTO (Bed Turn Over) 5-45 hari

∑ NDR (Net Death Rate) < 2,5 %

∑ GDR (Gross Death Rate) <3%

∑ ADR (Anesthesia Death Rate) 1,15000

∑ PODR (Post Operative Death Rate) <1%

∑ POIR (Post Operative Infection Rate) <1%

∑ NTRR (Normal Tissue Removal Rate) < 10%

∑ MDR (Maternal Death Rate) < 0,25%

∑ IDR (Infant Death Rate) < 2%

Anda mungkin juga menyukai