I Ketut Semarayasa
Abstrak: Cedera atau luka adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh
yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Cedera dimaknai
sebagai peristiwa kekerasan yang mengenai (jaringan) tubuh secar tiba-tiba, keras dan
intensif. Cedera yang sering dialami atlit sepak takraw, seperti cedera pada lutut, cedera
punggung bawah, cedera pergelangan kaki, dan cedera pergelangan tangan. Namun
pencegahan dan penangganan yang dilakukan atlit atau pelatih belum maksimal.
Banyak faktor yang penyebab terjadinya cedera pada atlit sepak takraw. Sehingga perlu
adanya cara pencegahan dan penanganan untuk meminimalisir terjadinya cedera pada
atlit sepak takraw.
Cedera pada atlit sepak takraw adalah cedera pada sistem otot dan rangka tubuh
yang disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan, baik ketika atlit tersebut melakukan
servis, smash, block, heading maupun ketika melakukan passing. sehingga dapat
menimbulkan cacat, luka dan rusak pada otot atau sendi serta bagian lain dari tubuh.
Cedera jika tidak ditangani dengan cepat dan benar dapat mengakibatkan gangguan
atau keterbatasan fisik. Bahkan bagi atlit cedera ini bisa berarti istirahat yang cukup
lama dan mungkin harus meninggalkan sama sekali hobi dan profesinya.
Pencegahan dan penanganan cedera pada atlit sepak takraw yang cepat dan
professional akan dapat membantu mempertahankan dan juga meningkatkan performa
atlit sehingga bisa mencapai prestasi yang maksimal. Dengan memahami pentingnya
pencegahan dan penanganan cedera dalam olahraga sepak takraw, maka sudah
sepatutnya kita sebagai pembina, dan pelatih harus mengenal dan paham tentang
pencegahan dan penanganan cedera pada atlit sepak takraw.
282
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
MASALAH PEMBAHASAN
Cedera Olah Raga adalah cedera Macam-Macam Cidera Olahraga
pada sistem otot dan rangka tubuh yang
Sprain (keseleo)
disebabkan oleh kegiatan olah raga. Sprain adalah bentuk cidera
Cedera Olahraga adalah rasa sakit yang berupa penguluran atau kerobekan pada
ditimbulkan karena olahraga, sehingga ligament (jaringan yang menghubungkan
dapat menimbulkan cacat, luka dan tulang dengan tulang) atau kapsul sendi,
rusak pada otot atau sendi serta bagian yang memberikan stabilitas sendi.
lain dari tubuh. Kerusakan yang parah pada ligament
Cedera olahraga jika tidak atau kapsul sendi dapat menyebabkan
ditangani dengan cepat dan benar dapat ketidakstabilan pada sendi. Gejalanya
mengakibatkan gangguan atau dapat berupa nyeri,
keterbatasan fisik. Bahkan bagi atlit inflamasi/peradangan, dan pada
cedera ini bisa berarti istirahat yang beberapa kasus, ketidakmampuan
cukup lama dan mungkin harus menggerakkan tungkai.
meninggalkan sama sekali hobi dan Sprain atau keseleo adalah jenis
profesinya. Oleh sebab itu dalam cedera yang paling sering dialami oleh
penaganan cedera olahraga harus para pemain sepak bola, Untuk
dilakukan secara tim yang menghindari keseleo, diperlukan
multidisipliner. pemanasan yang cukup dan stretching
Jenis-jenis cedera olah raga yaitu yang tepat bisa mencegah terjadinya
(1) cedera tulang ,contoh: patah tulang cedera tersebut (Hardianto Wibowo
kering atau tulang telapak kaki pada 1995: 22).
pelari jarak jauh, disebut juga fatigue Berikut ini adalah tingkatan cedera
fracture, (2) cedera otot contoh: robekan sprain:
otot yang sering terjadi pada otot paha
bagian depan (sering terjadi pada sepak
Sprain Tingkat I
bola), atau otot betis (sering terjadi pada Pada cedera ini terdapat sedikit
tennis), (3) cedera sendi ,Contoh: hematoma dalam ligamentum dan hanya
pengikat sendi (ligamen) yang teregang beberapa serabut yang putus. Cedera
berlebihan atau bahkan putus yang menimbulkan rasa nyeri tekan,
mengakibatkan sendi yang terkena pembengkatan dan rasa sakit pada
menjadi tidak stabil daerah tersebut. cedera pada tingkat ini
Yang harus dilakukan bila terjadi cukut diberikan istirahat saja karena
cedera olah raga adalah pertolongan akan sembuh dengan sendirinya
pertama pada cedera olah raga bertujuan
untuk meminimalkan pembengkakan
Sprain Tingkat II
jaringan, dilakukan dengan cara (1) Pada cedera ini lebih banyak
kompres es pada area yang cedera serabut dari ligamentum yang putus,
selama 15-20 menit (jangan lebih), dapat tetapi lebih separuh serabut ligamentum
diulang 3-4x/hari, (2) membalut area yang utuh. Cedera menimbulkan rasa
yang cedera dengan bahan yang elastis, sakit, nyeri tekan, pembengkakan, efusi,
seperti elastic verband, (3) posisikan
(cairan yang keluar) dan biasanya tidak
area yang cedera lebih tinggi dari letak dapat menggerakkan persendian
jantung, (4) istirahatkan bagian tubuh tersebut. kita harus membrikan tindakan
yang cedera untuk sementara, dan (5) imobilisasi (suatu tindakan yang
hubungi dokter Spesialis Kedokteran
283
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
diberikan agar bagian yang cedera tidak gunakan tongkat penopang ketika
dapat digerakan) dengan cara balut berjalan bila dibutuhkan.
tekan, spalk maupun gibs. Menurut Hardianto Wibowo
(1995: 16), Cidera derajat I biasanya
Sprain Tingkat III sembuh dengan cepat dengan pemberian
Pada cedera ini seluruh istirahat, es, kompresi dan elevasi
ligamentum putus, sehinnga kedua (RICE). Terapi latihan dapat membantu
ujungya terpisah. Persendian yang mengembalikan kekuatan dan
bersangkutan merasa sangat sakit, fleksibilitas. Cidera derajat II terapinya
terdapat darah dalam persendian, sama hanya saja ditambah dengan
pembekakan, tidak dapat bergerak immobilisasi pada daerah yang cidera..
seperti biasa, dan terdapat gerakan Kunci dari penyembuhan adalah evaluasi
gerakan yang abnormal. Cedera tingkat dini dengan professional medis.
ini harus dibawa ke rumah sakit untuk
dioperasi namun harus diberi Knee Injuries
pertolongan pertama terlebih dahulu. Knee Injuries Adalah cidera yang
terjadi karena adanya paksaan dari
Strain tendon. Saat mengalami cidera ini akan
Strain adalah bentuk cidera merasakan nyeri tepat dibawah mangkuk
berupa penguluran atau kerobekan pada lutut setelah melakukan latihan olahraga.
struktur muskulo-tendinous (otot dan Rasa sakit itu disebabkan oleh gerakan
tendon). Jenis cedera ini terjadi akibat melompat, menerjang maupun melompat
otot tertarik pada arah yang salah, dan turun kembali.
kontraksi otot yang berlebihan atau Ada beberapa jenis cedera lutut yang
ketika terjadi kontraksi, otot belum siap. umum dialami oleh pemain bola, yaitu
Strains sering terjadi pada bagian groin cedera pada medial collateral ligament,
muscles (otot pada kunci paha), meniscus, dan anterior cruciate ligament,
hamstrings (otot paha bagian bawah), baik itu sobek pada jaringan, maupun
dan otot quadriceps. Cedera tertarik otot putusnya jaringan tersebut.
betis juga kerap terjadi pada para pemain
bola. Fleksibilitas otot yang baik bisa Compartment Syndrome
menghindarkan diri dari cedera macam Para atlet pada umumnya sering
ini. Kuncinya dalah selalu melakukan mengalami permasalahan (gangguan rasa
stretching setelah melakukan nyeri atau sakit) yang terjadi pada kaki
pemanasan, terutama pada bagian otot- bawah (meliputi daerah antara lutut dan
otot yang rentan tersebut (Hardianto pergelangan kaki). Terkadang rasa
Wibowo 1995: 22). sakit/nyeri tersebut terjadi karena adanya
Pengobatan sprain dan strain suatu sindrom kompartemen
adalah terapi, yang dilakukan adalah Diagnosa terhadap sindrom terhadap
reset atau istirahat, mendinginkan area sindrom tersebut dilakukan dengan cara
cidera, copression atau balut bagian yang perkiraan,
cidera, elevasi atau meninggikan, karena pola karakteristik (gejala) dan
membebaskan diri dari beban. Jika nyeri rasa sakit tersebut dan ukuran-ukuran
dan bengkak berkurang selama 48 jam tekanan kompartemennya. Diantara
setelah cidera, gerakkan persendian beberapa penyakit yang menyertai
tulang ke seluruh arah. Hindari tekanan sindrom ini dapat diatasi dengan
pada daerah cidera sampai nyeri hilang pembedahan (operasi).
(biasanya 7-10 hari untuk cidera ringan
dan 3-5 minggu untuk cidera berat), Shin Splints
284
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
285
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
286
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
ini terkadang memberikan respon yang Sobotta. 2000. Atlas Anatomi Manusia.
baik bagi pengobatan sendiri Jakarta: EGC
Cedera Olahraga adalah rasa Sutarmo, Setiaji. V. D. 1990. Buku
sakit yang ditimbulkan karena olahraga, Kuliah Anatomi Fisiologi. Jakarta:
sehingga dapat menimbulkan cacat, luka FKUI
dan rusak pada otot atau sendi serta
bagian lain dari tubuh. Macam-macam cedera. Diakses dari
http://sitoha.wordpress.com/2010/0
1/07/macam-macam-cedera
DAFTAR RUJUKAN
http://id.shvoong.com/medicine-and-
Hardianto Wibowo, dr. 1995. health/1928876-faktor-faktor-
Pencegahan dan Petatalaksanaan yang-menyebabkan-
Cedera Olahraga. Cetakan 1. EGC. cedera/#ixzz1vYr4CwAF
Peterson, L, Renstrom, P. 1996. Sport Keperawatan medikal bedah Brunner
Injuries. CIBA. dan Suddarth Smeltzer C. Suzanne,
Santosa, Andy, A. 1994. Struktur dan Bare G. Brenda. Edisi 8 Volume 3.
Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta: EGC. 2002. Jakarta.
Akper Sint Carolus Ilmu Bedah Syamsuhidayat R dan De
Jong Wim. EGC. 1997 . Jakarta.
288