Anda di halaman 1dari 8

KONSEP VENTILASI MEKANIK

Kelompok 2
Alex Wibowo
Muhammad Al Kamal
Rahmadoni
Thiansy Bernika Doza
Riyatul Janaah
 
Dosen Pengampu : Ns. Roza Sandra, M.Kep
1 DEFINISI VENTILASI MEKANIK 1
1. Ventilasi mekanik adalah suatu alat bantu mekanik
yang berfungsi memberikan bantuan nafas dengan cara
memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui
jalan nafas buatan. Ventilasi mekanik merupakan peralatan
“wajib” pada unit perawatan intensif atau ICU.
2. Ventilasi mekanik (Ventilator) adalah suatu sistem
alat bantuan hidup yang dirancang untuk menggantikan
atau menunjang fungsi pernapasan yang normal. Tujuan
utama pemberian dukungan ventilasi mekanik adalah untuk
mengembalikan fungsi normal pertukaran dan memperbaiki
fungsi pernapasan kembali ke keadaan normal.
2. KLASIFIKASI VENTILASI MEKANIK
1. Ventilator Tekanan Negatif
Prinsip dari ventilator jenis ini adalah mengeluarkan
tekanan negatif pada dada eksternal. Mesin tekanan
negatif pertama, yaitu iron lung (Drinker and Shaw Tank),
merupakan mesin tekanan negatif pertama yang digunakan
untuk ventilasi jangka panjang.
2. Ventilator Tekanan Positif
Ventilator tekanan positif menggembungkan paru
dengan mengeluarkan tekanan positif pada jalan nafas
dengan demikian mendorong alveoli untuk mengembang
selama inspirasi.
3. INDIKASI VENTILASI MEKANIK
1. Gagal napas
2. Apneu dengan henti napas, termasuk kasus akibat
intoksikasi.
3. Syok
4. Insufisiensi Jantung
5. Disfungsi neurologis
4. PENGATURAN VENTILASI MEKANIK
(SETTING)
Parameter yang harus ditetapkan sangat bervariasi
tergantung pada mode ventilasi yang digunakan. Beberapa
parameter tersebut antara lain:
a. Laju pernapasan (respiratory rate)
b. Volume tidal
c. Tekanan inspirasi
d. Fraksi oksigen terinspirasi (FiO2)
e. Tekanan positif akhir ekspirasi (Postive end-expiratory
pressure/PEEP)
f. Sensitivitas Pemicu (trigger sensitivity)
g. Laju aliran (flow rate)
h. Perbandingan waktu inspirasi terhadap waktu ekspirasi
5. MODE VENTILASI MEKANIK
Mode ventilasi adalah istilah ringkas untuk menggambarkan bagaimana ventilator bekerja dalam situasi
tertentu. Istilah ini ditemukan oleh para dokter,ahli terapi atau produsen ventilator yang mengembangkan
berbagai tipe ventilasi. Mode adalah pengaturan khusus dari variable-variabel kontrol dan tahapan-
tahapan. Dengan kata lain, kita dapat menggambarkan mode dengan bentuk– bentuk gelombang tekanan,
aliran dan volume yang diperoleh dari jenis mode ventilasi yang diterapkan pada pasien
• Pilih mode assist-control dan FiO2 100%  
• Atur volume tidal awal (VT) 8 ml/kg menggunakan berat badan perkiraan (predicted body weight/PBW).  
• Laki-laki : PBW = 50+[2,3X(tinggi badan dalam inci-60)] Wanita : PBW = 45,5+[23X(tinggi badan dalam
inci-60)]  
• Pilih laju respirasi (RR) untuk mencapai minute ventilation (MV) pra ventilator, namun jangan melebihi
RR=35x/menit  
• Tambahkan PEEP 5-7 cm H2O  
• Kurangi VT sebanyak 1 ml/kg setiap 2 jam sampai VT 6 ml/kg
• Sesuaikan FiO2 dan PEEP untuk mempertahankan PaO2>55 mmHg atau SaO2>88%
• Bila VT turun menjadi 6 ml/kg, ukur:
• Plateau pressure (Ppl)
• PCO2dan pH arterial  

• Jika Ppl> 30 cm H2O atau pH< 7,30, ikuti rekomendasi tata cara ventilasi volume rendah pada ARDS
6. TUJUAN DALAM MENGGUNAKAN VENTILASI MEKANIK

1. Apneu
Tujuan penggunaan ventilator adalah mengembalikan ventilasi. 11
2. Gagal napas (respiratory distress)
Pada studi yang dilakukan pada binatang, peningkatan beban pernapasan akan
menyebabkan kerusakan otot napas, retensi CO2, dan akhirnya menyebabkan kelelahan
otot napas (muscle fatigue).
3. Hipoksemia berat
Ventilasi mekanik biasanya dilakukan dengan oksigen 100%.
4. Hiperkapnia berat
Hiperkapnia berat menekan sistem saraf pusat dan keluaran respirasi motorik, sehingga
memperparah hiperkapnia.
5. Post operatif gagal napas dan trauma
Pasien yang mengalami hipoksemia post operasi biasanya ditatalaksana dengan
oksigen tambahan dan terapi fisik dada (termasuk siprometri insentif).
6. Syok
Pada pasien yang hemodinamiknya tidak stabil, perfusi jaringan termasuk sistem saraf
pusatnya terganggu, 2 tujuan penggunaan ventilasi mekanik adalah mencapai jalan napas
yang adekuat dan menurunkan VO2.
7. KOMPLIKASI VENTILASI MEKANIK
Ada beberapa komplikasi ventilasi mekanik, antara lain 7,8,10
1. Risiko yang berhubungan dengan intubasi endotrakea, termasuk kesulitan intubasi, sumbatan pipa endotrakea oleh sekret.

2. Intubasi endotrakea jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan laring terutama pita suara dan trakea. Umumnya setelah
14 hari dilakukan trakeostomi, namun beberapa institusi saat ini melakukan trakeostomi perkutaneus lebih awal.

3. Gas ventilasi dapat menyebabkan efek mengeringkan jalan napas dan retensi sekret dan mengganggu proses batuk sehingga
dapat menimbulkan infeksi paru-paru.

4. Masalah-masalah yang berhubungan dengan pemberian sedasi dan anestesi yang memiliki efek depresi jantung, gangguan
pengosongan lambung, penurunan mobilitas dan memperlama proses pemulihan.

5. Gangguan hemodinamik terutama pada penggunaan IPPV dan PEEP yang dapat mengurangi venous return, curah jantung
dan tekanan darah sehingga mengurangi aliran darah ke saluran pencernaan dan ginjal.

6. Barotrauma dan volutrauma

Anda mungkin juga menyukai