Oleh :
NIM : 2017.02.057
CA PARU
( adenokarsinoma )
Penatalaksaan medis
Dengan ventikasi mekanik
6.KOMPLIKASI
Ventilator adalah alat untuk membantu pernafasan pasien, Pasien dengan ventilator
mekanis memerlukan observasi, keterampilan dan asuhan keperawatan berulangtapi bila
perawatannya tidak tepat bisa, menimbulkan komplikasi seperti:
7. PENATALAKSANAAN
a. Prehospitalisas\
Penatalaksanaan pada ventilasi mekanik sebelum di rumahsakit tidak
diketemukan, karena pemasangan ventilator baru dilakukan di rumah sakit.
b. Hospitalisasi
Dalam pemberian ventilator sebagai tenaga kesehatan tentunya mempunyai beberapa
prosedur.Prosedur dalam hal pemberian ventilator sebelum dipasang adalah dengan
melakukan tes paru pada ventilator untuk memastikan pengesetan sesuai pedoman standar.
Sedangkan pengesetan awal adalah sebagai berikut:
1) Fraksi oksigen inspirasi (FiO2) 100%
2) Frekwensi pernafasan: 10-15 kali/menit
3) Volume Tidal: 4-5 ml/kg BB
4) Aliran inspirasi: 40-60 liter/detik
5) PEEP (Possitive End Expiratory Pressure) atau tekanan positif akhir ekspirasi: 0-5 Cm,
ini diberikan pada pasien yang mengalami oedema paru dan untuk mencegah atelektasis.
Pengesetan untuk pasien ditentukan oleh tujuan terapi dan perubahan pengesetan
ditentukan oleh respon pasien yang ditunjukkan oleh hasil analisa gas darah (Blood Gas).
Bila selama pengobatan serta perawatan di ruang ICCU ini keadaan umum pasien
membaik maka akan dilakukan penyapihan pada pasien.Penyapihan ini adalah menurunkan
secara perlahan set-set dalam mesin ventilator dan disesuaikan dengan kondisi pasien dan
bertujuan agar mesin ventilator itu bisa dilepas dan pasien tidak tergantung kepada mesin
ventilator.
A. Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Keluhan utama
pasien dengan distres pernafasan gagal nafas, henti nafas (apnu) maupun
hipoksemia yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen merupakan indikasi
ventilasi mekanik.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan sulit bernafas hingga menyebabkan sesak nafas
disertai demam dengan suhu badan yang tinggi
3. Riwayat penyakit dahulu
Kemungkinan adanya riwayat pneumonia, dan penurunan fungsi paru
4. Riwayat penyakit keluarga
Di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit sesak seperti pasien
5. Pemeriksaan fisik
B1 ( breathing )
Klien mengaku sesak dan Kesulitan bernafas, pernafasan cepat dangkal,
terjadi peningkatan RR
B2 ( blood )
Tekanan darah klien biasanya mengalami penurunan, klien tampak pucat,
sianosis dan peningkatan nadi (takikardia)
B3 ( Brain )
Klien mengalami penurunan kesadaran, GCS menurun
B4 ( Bladder )
Tidak ditemukan kelainan
B5 ( Bowel )
Tidak ditemukan kelainan
B6 ( Bone )
Kaji adanya fraktur karena terbentur benda keras, karena kemungkinan dada
mengalami penekanan.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering terjadi pada pasien yang mendapat bentuan nafas
mekanik/dipasang ventilator diantaranya adalah:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi
secret
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelelahan, pengesetan ventilator
yang tidak tepat, obstruksi selang endotracheal
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan ventilasi mekanis, letak selang
endotracheal
C. INTERVENSI
N SDKI SLKI SIKI
O
1 Ketidakefektifan Diharapkan 1x 24 jam jalan Definisi : mengidentifikasi
bersihan jalan nafas nafas menjadi efektif dan mengelola kepatenan
berhubungan dengan Kriteria hasil 1 2 3 4 5 jalan nafas
peningkatan produksi Dyspnea ` Tindakan :
secret Ortopnea 1. observasi
Sulit bicara Monitor pola nafas
Sianosis Monitor bunyi nafas
Gelisah Monitor sputum
2. terapiutik
Pertahankan
kepatenan jalan nafas
dengan head- tilt
Keterangan :
Pastikan pasien posisi
1. Memburuk
semi fowler
2. Cukup memburuk
3. Sedang Berikan minuman
4. Cukup membaik hangat
5. Membaik 3. edukasi
Anjurkan asupan
cairan 2000ml/hari
4. kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator ,
ekspektoran