► Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami dan
mengaplikasikan tentang ventilator mekanik di ruang PICU.
► Pendahuluan
Ventilator merupakan alat bantu pernafasan bertekanan negatif atau positif
yang menghasilkan udara terkontrol pada jalan nafas sehingga pasien mampu
mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen dalam jangka waktu lama.
Tujuan dari penggunaan ventilator adalah untuk mempertahankan ventilasi
alveolar secara optimal agar memenuhi kebutuhan metabolik pasien, memperbaiki
hipoksemia dan memaksimalkan transport oksigen (Purnawan,2010). Ventilator
memegang peranan penting dalam keperawatan kritis yang berperan sebagai
pengganti fungsi ventilasi pasien dengan gangguan fungsi respiratorik.
Setelah diketahui indikasi dan tujuan pengguaan ventilator, tunjangan
napas dimulai dengan pengaturan awal dan penyesuaian. Setelah dilakukan
pemeriksaan bahwa ventilator dan kelengkapannya berfungsi sempurna, maka
langkah selanjutnya adalah memilih modus ventilator. Pada ventilator masa kini,
seringkali sebelum penggunaan pada pasien, ada beberapa langkah lain yang
dibutuhkan seperti memasukan data pasien, kompensasi ruang rugi dan lain-lain.
Langkah selanjutnya adalah pengaturan parameter dasar berdasarkan data
empiris untuk selanjutnya dilakukan penyesuaian, yang umumnya berbeda pada
setiap pasien. Pengaturan selanjutnya untuk mencapai target gas darah yang akan
dicapai sambil mempertimbangkan faktor keamanan pasien.
Anda pasti sering mendengar istilah Ventilator. Apakah yang dimaksud dengan
Ventilator? Apa yang Anda ketahui tentang Modus-modus ventilator? Apa yang
Anda ketahui tentang Parameter Ventilator? Pelajarilah materi berikut ini dengan
semangat belajar yang tinggi ya!
A. Definisi Respirasi
Respirasi adalah proses pertukaran gas yaitu oksigen yang
dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida yang
dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru
dan menghantarkan oksigen ke jaringan dan mengeluarkan karbondioksida
(Djojodibroto, 2014 : Morton, 2014)
H. Parameter Dasar
1) Fraksi insipirasi oksigen (FIO2)
2) Frekuensi napas per menit (f)
3) Waktu inspirasi
4) Perbandingan waktu inspirasi dan ekspirasi
5) Volume tidal (VT)
6) Peak inspiratory pressure (PIP)
7) Positive and expiratory pressure (PEEP)
8) Trigger sensitivity (sensitivitas ventilator terhadap upaya napas pasien)
Parameter Pengaturan Awal
FIO2 - Pada kasus berat dapat mulai dengan 1.0
- Bila ada data FIO2 sebelumnya dapat
digunakan nilai yang sama dengan
sebelumnya.
Frekuensi Napas - Untuk remaja dapat mulai dengan
15/menit
Keterangan :
a) Tidal volume (VT ): jumlah udara yang diberikan pada pasien tiap napas
(satuan: mL)
b) Respiratory rate/frequency (f): jumlah napas (pasien/mesin/keduanya)
dalam 1 menit (satuan: napas/menit)
c) Minute ventilation (MVE): jumlah udara yang diberikan pada pasien dalam
1 menit (satuan: L/menit). Merupakan hasil perkalian tidal volume dan
respiratory rate.
d) MV = Vt x RR
e) Trigger: sinyal untuk memulai proses inspirasi (katup inspirasi membuka)
Limit: batas dari aliran udara yang mengalir ke dalam paru selama proses
inspirasi
f) Peak inspiratory pressure (Ppeak)
Puncak tekanan yang dibutuhkan saat memberikan volume tidal pada pasien
(satuan: cmH2O).
g) Plateau pressure (Pplat)
tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan pengembangan paru saat
inspirasi. (satuan: cmH2O)
h) Positive end-expiratory pressure (PEEP)
tekanan positif yang dipertahankan saat akhir ekspirasi (satuan: cmH2O)
i) Inspiratory time
waktu yang diperlukan memberikan volume tidal (satuan: detik)
j) Fraction of inspired oxygen (FiO2 )
Konsentrasi O2 dalam udara yang diinspirasi, biasanya antara 0.21 (udara
ruang) dan 1.0 (100% O2 )
Pudjiastuti. Sri Martuti, Manajemen Dasar Anak Sakit Kritis. 2018. Surakarta
Hudak C.M. & Gallo B.M. (2010). Critical Care Nursing: A Holistic Approach.
Philadelphia: J.B. Lippincott Company. Ignatavicius, D.D. & Workman, M.L.
(2006) Medical Surgical Nursing: Critical Thinking for Collaborative Care.
Philadelphia, Elsevier.
Critical Care & Emergency Nursing. US, Elsevier. Smeltzer, S.C., Bare, B.G.,
Hinkle, J.L., Cheever, K.H. (2008).
https://www.papdi.or.id/pdfs/758/dr%20Arifin%20