Anda di halaman 1dari 22

Konsep kebutuhan dasar pernafasan

Kritis
Kelompok 6
1. Alfita Sari
2. Dwifa Maharani
3. Fattihatir Rahmi
4. Maharani Lubis
5. Pamela Yulandari
1. Anatomi fisiologi pernafasan
a. Pernafasan atas
1.)Hidung
Hidung (nasal) merupakan organ tubuh yang
berfungsi sebagai alat pernafasan (respirasi) dan
indra penciuman (bau)
2.)Faring
Faring (tekak) adalah saluran otot selaput kedudukan
nya
tegak lurus antara basis krani dan vertebrae servikalis
VI.
3) Laring
b. Pernafasan bawah
1.) trakea
Trakea adalah tabung berbentuk pipa seperti huruf
C yang dibentuk oleh tulang tulang tulang rawan yang
disempurnakan oleh selaput yang terleta di vertebra
servikalis
2.) Bkonkus dan brokiolus
Trakea bercabang menjadi bronkus utama kanan
dan kiri
3.) Pulmo paru
Organ utama dalam sistem pernafasan yang berada
di dalam kantong yg dibentuk oleh pleura perietalis dan
2. Fisiologi pernafasan
Sistem pernafasan atau respirasi berperan dalam menjamin
ketersediaan oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel–sel
tubuh dan pertukaran gas. Melalui peran sistem respirasi
oksigen di ambil dari Atsmosfer ditransfer masuk ke paru–paru
dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida di
alveoli, selanjutnya oksigen akan di difusikan.
Pernafasan (respiratori) adalah peristiwa menghirup udara
dari luar
yang mengandung oksigen ke dalam tubuh(inspirasi) serta
mengeluarkan
udara yang mengandung karbondioksida sisa oksidasi ke luar
tubuh
(ekspirasi). Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tubuh
3. Keterampilan pengkajian pada pasien dg resiko
pernafasan
Bila pasien mengalami penyakit kritisakibat penyakit
yg mengganggu fungsi ventilasi normal,pengkajian
keefesienan atau ketidakefesienan respirasi adalah
penting dan wajib.semua perawar harus memiliki
keterampilan pengkajian yg kuat.
-riwayat dan wawancara :
. Menentukan keluahan utama pasien cth: hrmoptisis
atau sputum berdarah,dispnea,atau nyeri dada.
Inspeksi:
-amati kondisi kesehatan secara umum dan pola
gangguan pernafasan pasien
-nutrisi yg tidak adekuat dan penampilan fisik (seperti
atrofi,otot,kifosis,barrel chest)juga harus diperhatikan
-inspeksi pasien dari depan dan belakang untuk
mengamati adanya kesulitan bernafas atau
penggunaan otot otot bantu nafas yg jelas terlihat
-perhatikan bunyi nafas, seharusnya normal dan
yeratur dg 12-20 nafas per menit
Perkusi
- Proses pengkajian ini menimbulkan gelombang
suara yang membantu untuk membedakan apakah
struktur pernapasan padat, terisi cairan, atau terisi
udara. Ada dua macam perkusi : langsung, dengan
menggunakan kepalan tangan, dan tidak langsung,
dengan menggunakan tangan dan jari.
- Suara paru selama perkusi harus bergetar secara
resonan. Hiperrosonansi mengindikasikan inflamasi
akibat emfisema, pneumotoraks, atau asma.
- Suara yang meredam (dullness) atau suara datar di
atas area paru menunjukkan atelektasis, efusi pleura,
Auskultasi
Bunyi paru-paru yang tidak diharapkan yang
terdengar pada auskultasi dianggap abnormal atau
terdapat di luar tempat normal (adventitious). Bunyi
napas dapat berkurang atau tidak ada sama sekali
jika cairan atau nanah (pus) telah menumpuk dalam
ruang pleura, yang kemudian mengurangi aliran
udara ke dalam paru-paru.
4. Faktor faktor yang bisa menggambarkan kesulitan bernapas
meliputi:
A. Ortopnea atau mebungkuk depan untuk bernapas
B. Ekspansi paru asetris karena paru yang kolaps, cairan, atau
massa yang padat
C. Bibir mengecut bersamaan dengan meningkatnya usaha
pernapasan ini . Sering berhubungandengan penyakit paru paru
obstruktis kronis
D. Hidung mengembang(nasal flaring) atau megap2 (air hunger)
untuk peningkatan kerja pernapasan karena alveolus yang
ditekan (terkompromi)
E. Periksa tanda tanda sianosis pada daerah vaskuler yang tinggi
Palpasi :
- pemeriksaan mengevaluasi kesimetrisan dinding dada dengan
meletakkan permukaan telapak tangan bersamaan pada
masing2 sel dinding dada
-dinding dada harus terasa stabil dan tidak menunjukan tanda
tanda pergerakan yang tidak biasa saat respirasi , tidka ada
nyeri tekan (tendrness) dan tidak ada massa
Permukaan kulit harus terasa hangat serta halus dan memiliki
turgor elastis
-freminur taktil atau freminur vokal merupakan vibrasi
dindingdada yang terjadi selama vokalisasi dan keduaduanya
harus sama.
-krepitus atau emfisema subkutan menimbulkan dentur (crack
ling) dibawah jarinketika menyentuh dada atau leher
5. Diagnostik kolaboratif
Prosedur diagnostik dilakukan untuk mengkaji dan mendeteksi
keberadaan dan keparahan penyakit pada sistem
pernafasan.rontgen dada,kultur sputum,dan analisis gas darah
dan arteri biasanya tidak membutuhkan persetujuan tindakan
medis tersendiri.tes diagnosis yg lebih kompleks seperti
pemindaian paru,bronkoskopi,dan torakosintesis memerlukab
dokyer untuk menjelaskan resiko,manfaat,dan komplikasi
kepada pasien,dan persetujuan tindakan medis untuk prosedur
ini biasanya dibutuhkan.tanda tanda vital sebelum dan setelah
prosedur tersebut juga perly diperiksa seperti halnya pengkajian
paru secara mrnyeluruh harus dilakukan:
1.rontgen dada
Alat diagnosis noninvasif yg penting untuk mengevaluasi gangguan
pernafasan,infiltrasi dan gambaran paru paru abnormal dan mengidentifikasi
benda asing.rontgrn dada dikeperawatan kritis digunakan untuk mengecek dan
memonitor efektivitas pemasangan pipa pipa endotrakel (ETT),pipa dada,dan
jalur katetee arteri pulmunalisis.daerah paru yg normal tampak hitam karena area
trersebut adalah ruang yg oenuh udara,lapisan bewarna putih tipis terlihat bercak
pembulih darah,pembuluh darah juga kelihatan bewarna abu abu,dalam daerah
paru biasanya mengisyaratkan adanya efusi pleura.
2.kultur sputum sensitivitas
Pemeriksaan sputum bersifat pemeriksaan mikrobiologi dan penting dalam
mengevaluasi pasien dg gangguan pernafasan.secara rutin dilakukan pd spesimen
dahak untuk didiangnosis infeksi dan menentukan apakah strain bakteri resistan
terhadap antibotik.
3. Pindai paru - VQ scan - Pindai Perfusi Ventilasi
Dengan menggunakan material kontras radionuklida yang diinjeksi, pindai paru
dilakukan untuk mengevaluasi perfusi atau ventilasi, atau untuk menilai emboli
paru-paru. Tidak ada persiapan khusus sebelum atau sesudah tindakan. Uji
perfusi dilakukan dengan pemberian isotop radioaktif intravena (IV). Struktur
paru kemudian dipertegas melalui foto. Untuk tes ventilasi, pasien menghirup
gas radioaktif. VQ scan yang normal menunjukkan struktur yang menyerap
radioaktif. Kurangnya perfusi atau aliran udara ditunjukkan dengan
berkurangnya atau tidak adanya radioaktif.
4. Bronkoskopi
Bronkoskopi banyak digunakan dalam mendiagnosis dan mengobati gangguan
paru seperti inspeksi langsung saluran pernapasan, biopsi, menghilangkan
benda asing dan sumbat mukus, pengambilan sekresi untuk kultur sitologi dan
bakteriologi, dan mengimplan sel bibit radioaktif untuk pengobatan tumor.
5. Biopsi paru
Indikasi biopsi paru2 meliputi dengan malignasi,
penyakit difusi paru paru yang tidak jelas. Dan proses
infeksi yang tidak teridentifikasi. Spesimen
berupajaringan dikumpulkan dan dikirimkan
kelaboratorium untuk pemeriksaan mikrobiologi,
sitologi, dan imulogi sebelum perawatan: memastikan
bahwa persetujuan tindakan medis sudah
ditandatangani dan pasien tetap NPO(puasa) sebelum
tindakan setelah perawatan : rontgen dada dilakukan
setelah prosedur untuk memeriksa pneumotoraks.
Verifikasi suara napas disemua area paru dan
6. Torasentesis
Cairan pleura dihilangkan lewat dinding dada untuk menentukan
apakah efusi pleura atau diduga malignasi. Cairan biasanya
dikirim ke laboratorium
Sebelum perawatan : pastikan bahwa persetujuan tindakan
medis sudah ditandatangani dan jelaskan prosedur kepada
pasien.
Posisikan pasien dengan kaki yang menggantung dipinggir
tempat tidur dan lengan serta dada terletak diatas meja tempat
tidur. Instruksikan pasien untuk berbicara atau batuk. Anestesi
lokal diberikan , jarum berlubang besar dimasukkan melalui
dinding dada lewat ruang pleura
Sesudah perawatan : minta pasien mempertahankan sisi yang
6. Sistem penghantar oksigen dan teknik
1.nasa kanul digunakan pada 2L/menit akan memberikan laju aliran
oksigen 28%
2.masker sederhana digunakan pada 6-12L/menit memberikab 35-50%
3.masker venturi digunakan pada 15L/menit memeberikab 24-50%
4.Rebreather parsial digunakan pada 6-10L/menit memberikan 40-
60%
5.Nonrebreather memberikan konsentrasu dari 60-90%.
Tujuan dari teknik saluran pernafasan lanjut adalah memudahkan ventilasi.saluran
pernafasan buatan yg paling umum digunakan untuk manajemen saluran pernafasan
jangka pendek adalah intubasi endotrakeal.dilakukan dg mamasukkan pipa
endotrakeal (ETT) kedalam trakea melalui mulut,ini diindikasikan untuk
pemeliharaan saluran pernafasan,kontrol sekresi,oksigenasi,dan ventilasi.alat ini
berguna untuk kasus2 darurat yg dimasukakan via orotrakeal dan membutuhkan
inflasi cuff untuk stabilitas penempatan didalam trakeal.seratus persen oksigen dapat
diberikan melaluI ETT.
Pipa trakeostomi,adalah meyode pilihan pemeliharaan saluran pernafasan jangaka
panjang pada pasien yg membutuhkan intubasi lebih dari 21 hari atau dalam situasi
obstruksi saluran pernafasan atas atau saat upaya intubasi gagal.pipa ini di pasang
melalui prosedur trakeostomi,pipa trakeostomi memberikan lebih sedikit resistensi
aliran udah sehingga membuat permafasan lebih gampang.pembersigan sekresi juga
lebih sukses,pipa trakeostomi juga membutuhkan inflasi cuff untuk stabillitas
pemasangan.
Konsep Penyakit Effusi Pleura
1. Pengertian
Effusi pleura merupakan akumulasi cairan pleura yang tidak semestinya yang
disebabkan oleh pembentukan cairan pleura lebih cepat dari proses absorbsinya.
Sebagian besar effusi pleura terjadi karena meningkatnya pembentukan cairan pleura
dan penurunan kecepatan absorpsi cairan pleura tersebut.Pada pasien dengan daya
absorpsi normal, pembentukan cairan pleura harus meningkat 30 kali lipatsecara
terus menerus agar mampu menimbulkan suatu effusi pleura. Di sisi lain, penurunan
daya absorpsi cairan pleura saja tidak akan menghasilkan penumpukan cairan yang
signifikan dalam rongga
pleura mengingat tingkat normal pembentukan cairan pleura sangat lambat. (Lee
YCG, 2013)
2.Anatomi Fisiologi
Pleura merupakan lapisan pembungkus paru. Di mana antara pleura
yang membungkus pulmo dekstra et sinistra dipisahkan oleh adanya
mediastinum. Pleura dari interna ke eksterna terbagi atas 2 bagian :
1. Pleura Viscelaris/Pulmonis yaitu pleura yang langsung melekat pada
3. Etiologi
Kelebihan cairan pada rongga pleura sedikitnya
disebabkan oleh satu dari 4
mekanisme dasar :
1. Adanya inflamasi atau neoplastik pleura
2.Peningkatan tekanan kapiler subpleural atau
limfatik
3.Penurunan tekanan osmotik koloid darah
4. Peningkatan tekanan negativ intrapleural
4. Penyebab effusi pleura:
1. Virus dan mikoplasma
Insidennya agak jarang bila terjadi jumlahnya tidak
banyak.Contoh :
Echo virus, riketsia, mikoplasma, Chlamydia.
2. Bakteri piogenik
Bakteri berasala dari jaringan parenkim paru dan
menjalar secara hematogen. Contoh aerob :
strepkokus pneumonia, S.mileri,S.aureus,
hemopillus,klabssiella. Anaerob: bakteroides seperti
peptostreptococcus, Fusobacterium.
3. TB
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai