Keperawatan
Penyakit Pasien
Penegakan Diagnosis
Indikasi Tindakan
Penanganan Penyakit,
Prosedur Pengobatan
Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, perawat, dan tenaga
profesi lain terhadap pasien.
1. Indicator-indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan meliputi :
– Angka infeksi nosokomial 1-2 %
– Angka kematian kasar 3-4 %
– Kematian pasca bedah 1-2%
– Kematian ibu melahirkan 1-2%
V Indikator-indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan
BOR 70-80%
BTO (Bed turn Over) 5-45 hari atau 40-50 kali per satu tempat
tidur/tahun
Pemakaian obat
6.Indikator mutu yang mengacu pada
keselamatan pasien
Tidak ada
Pasien obat/alat Tidak
emergensi tersedia Pemakaian
terjatuh Pasien
Pemakaian air, listrik,
dari tempat diberi obat oksigen alat
tidur/kamar salah obat gas, dan
,suction pemadam lainnya
mandi (penyedot kebakaran
lendir)
STANDAR NASIONAL INDIKATOR MUTU PELAYANAN
Indikator-indikator pelayanan rumah
sakit
Dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi
pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian
rawat inap :
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prsentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.Nilai parameter BOR yang ideal
adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Rumus : (jumlah hari perawatan di rumah sakit) × 100%
(jumlah tempat tidur × jumlah hari dalam satu periode)
ALOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
Perawatan diri
Kecemasan pasien