Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

NAMA KELOMPOK

1. AMELIA FITRIANA 1713201002


2. MASAYU FENNY ANGGRAINI 1713201017
3. NAZIRA 1713201025
4. REKA MAIZA EPRALIA 1713201032
5. RISKI DWI OKTARINI 1713201034
JENIS DATA YANG DIPERLUKAN DALAM SIRS

o SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah sakit kepada Kementrian


Kesehatan yang meliputi :

A. Data Identitas Rumah Sakit


B. Data Ketenagaan Kerja Di Rumah Sakit
C. Data Rekapitulasi kegiatan pelayanan
D. Data kompilasi penyakit/ morbiditas pasien rawat inap
E. Data kompilasi penyakit/ morbiditas pasien rawat jalan.
MEKANISME PENGELOLAAN DATA DI RS

Sumber data pada Pengolahan data rumah sakit berdasarkan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) di RS :

1) RL 1 Data Dasar Rumah Sakit bersumber dari data pelayanan rumah sakit dan
fasilitas tempat tidur

2) RL 2 Data Ketenagaan bersumber dari buku register ketenagaan yang terdiri dari
item keadaan, kebutuhan yang mengisi data ketenagaan adalah bagian
ketenagaan.

3) RL 3 Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit bersumber dari buku register di se- tiap
unit rawat inap kesehatan gigi dan mulut, radiologi, laboraturium, fisiologi,
rehabilitasi medik, psikologi, semua buku registser tersebut terdiri dari item nomor
rekam medis, nama, umur, jenis kelamin, alamat, diagnosis, jenis pelayanan
4) RL 4 Data Morbiditas/ Mortalitas Pasien bersumber dari indeks penyakit yang ter-
diri dari item nomor, rekam medis pasien, jenis kelamin, umur, diagnosa lain,
dokter lain, hari perawatan, meninggal atau keluar (Sembuh atau cacat) dan indeks
kematian yang terdiri dari nomor rekam medis, nama tanggal masuk dan keluar,
hari perawatan, umur, jenis kelamin, ruang, alamat, pekerjaan, pendidikan,
komplikasi, operasi. Dari kedua indeks tersebut di- gunakan untuk entri data
pelaporan SIRS online

5) RL 5 Data Bulanan Berisikan Data Kunjungan Dan Data 10 (Sepuluh) Besar Pen-
yakit bersumber dari data pengunjung rumah sakit, laporan kunjungan rawat jalan
diperoleh dari bagian petugas rawat jalan yang terdiri dari item nomor KIUP, nama
pasien, umur, alamat, tempat pelayanan, karcis penjamin, penjamin. Data 10 besar
penyakit rawat inap, data 10 besar penyakit rawat jalan.
INDIKATOR PELAYANAN RS

• Indikator suatu pelayanan RS dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan
effisiensi pelayanan ruah sakit.
• Indikator-indikator di rumah sakit menggunakan sumber data yaitu sensus harian untuk
pelayanan rawat inap sensus harian rawat inap.

Indikator Rawat Inap di RS meliputi :

1. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)


Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%
(Depkes RI, 2005).

Rumus :
BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu
periode)) X 100%
2. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)
Menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes,
2005).

Rumus :
AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)

TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari
telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

Rumus :
TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)
4. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)

Menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-
rata dipakai 40-50 kali.

Rumus :
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur

5. NDR (Net Death Rate)


NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.

Rumus :
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 ‰

6. GDR (Gross Death Rate)


GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.

Rumus :
GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 ‰
ALUR DALAM SIRS
• Pengumpulan Data

• Pengolahan Data
Pengolahann data untuk memperoleh data/angka ringkasan
berdasarkan data mentah,

• Penyajian Data
Data yang sudah di olah, agar mudah dibaca dan dimengerti orang
lain atau pengambil keputusan, perlu disajikan dalam bentuk-
bentuk tertentu seperti tabel dan grafik.

• Analisis Data

• Pelaporan
Pelaporan data rumah sakit di bagi menjadi 2
kelompok

• Laporan intern rumah sakit, laporan yang disesuaikan dengan kebutuhan


rumah sakit
• Laporan ektern rumah sakit, laporan yang ditujukan kepada Direktorat
Jendral Bina Pelayanan Medik Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kab/ Kota.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai