Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu

Sistem Informasi Kesehatan


“SIK Rumah Sakit”

DOSEN PENGAMPU:

Adelia Undang Sari Ady Mangilep, S.KM., MARS

DISUSUN OLEH:

Graciatri Rappun Salman


K011211238
Sistem Informasi Kesehatan Kelas C

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
BOR Rumah Sakit
Bed occupancy rate (BOR) merupakan presentase dari pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. BOR dapat menggambarkan tinggi dan rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit. Data BOR ini dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan sarana pelayanan, mengetahui mutu pelayanan
rumah sakit, dan mengetahui tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit.
Bed occupancy rate (BOR) memiliki rumus yaitu:
Jumlah hari perawatan rumah sakit
𝐵𝑂𝑅 = X 100%.
(Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu periode)
Apabila angka BOR rendah maka menandakan bahwa pemanfaatan fasilitas
perawatan rumah sakit oleh masyarakat masih rendah. Sedangkan angka BOR yang
tinggi (lebih dari 85%) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi
sehingga memerlukan penambahan tempat tidur. Berdasarkan indikator departemen
kesehatan 2005, nilai indicator BOR yang ideal berkisar 60 – 85%.
LOS Rumah sakit
Length Of Stay (LOS) merupakan rata-rata lama waktu pasien dirawat. LOS atau
lama hari rawat merupakan salah satu indikator mutu pelayanan medis yang
diberikan oleh rumah sakit kepada pasien (quality of patient care). LOS
menunjukkan berapa hari lamanya seorang pasien dirawat inap pada satu periode
perawatan. LOS idealnya berkisar 6 – 9 hari.
Length Of Stay (LOS) memiliki rumus yaitu:
Jumlah lama dirawat
LOS =
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
LOS juga terkait dengan biaya perawatan yang dikeluarkan pasien. Semakin sedikit
waktu pasien berada di rumah sakit, semakin dapat dikatakan efektif dan efisien
pelayanan di rumah sakit. Bila seseorang dirawat di rumah sakit, maka yang
diharapkan tentunya ada perubahan akan derajat kesehatannya sehingga pasien
tidak perlu berlama-lama di rumah sakit. Lama hari rawat secara signifikan
berkurang sejak adanya pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
diagnosa yang tepat
BTO Rumah Sakit
Bed Turn Over (BTO) merupakan frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode. BTO idealnya satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali dalam satu
tahun.
Bed Turn Over (BTO) memiliki rumus yaitu:
Jumlah pasien kelur (hidup + mati)
BOT =
Jumlah tempat tidur
TOI Rumah Sakit
Turn Over Interval (TOI) merupakan tenggang perputaran tempat tidur merupakan
rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati sampai ditempati kembali. Idealnya
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Turn Over Interval (TOI) memiliki rumus yaitu:
((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan)
TOI =
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
NDR Rumah Sakit
NDR merupakan angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011). Indikator NDR
menggambarkan mutu pelayanan di rumah sakit.

Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000
Net Death Rate (NDR) memiliki rumus yaitu:
Jumlah pasien mati > 48 jam
NDR = X1000permil
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Gross Death Rate (GDR)
Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011). Nilai GDR seyogyanya
tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar (Kementerian Kesehatan 2011). Gross
Death Rate (GDR) bermanfaat untuk mengetahui kualitas pelayanan di rumah
sakit. Nilai GDR yang rendah menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang
semakin baik.
Gross Death Rate (GDR) memiliki rumus yaitu:
Jumlah pasien mati seluruhnya
GDR = X1000permil
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Sumber:
Hakayuci, 2015, Rumus BOR AVLOS TOI BTO GDR NDR (Indikator Pelayanan
Rawat Inap). Diakses melalui https://www.hakayuci.com/2015/10/rumus-
bor-avlos-toi-btogdr-ndr-indikator-pelayanan-rawat-inap.html
Lubis, I & Susilawati. 2017. Analisis Length Of Stay (Los) Berdasarkan Faktor
Prediktor Pada Pasien DM Tipe II di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Vokasional. 2(2) hal. 161 – 166.
Pratama, B. 2023. TrendMortalitas dengan Indikator Gross Death Ratedan Net
Death RatePer Tahundi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
Tahun 2017-2021Mortality Trends with Gross DeathRate and Net
DeathRateIndicators for Each Yearat PKU Muhammadiyah Surakarta
Hospital in 2017-2021. JMS Indonesian Journal on Medical Science, 10(1).
hal 94 – 101.
Wiwikkesdas. 2022. Pemanfaatan Tempat Tidur Rumah Sakit Di Kabupaten
Sleman. Diakses melalui https://dinkes.slemankab.go.id/pemanfaatan-
tempat-tidur-rumah-sakit-di-kabupaten-sleman.html

Anda mungkin juga menyukai