Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

DATA INDIKATOR EFISIENSI RUMAH SAKIT


DI UPTD RSUD DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG
TRIWULAN I TAHUN 2021

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS


RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG

Jl. Soekarno Hatta Telp. (0717) 422693 Fax. (0717) 421324


PANGKALPINANG
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
Laporan Data Indikator Efisiensi Rumah Sakit Triwulan I di UPTD RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang Tahun 2021.
Dalam penyusunan laporan ini diharapkan mampu menjabarkan secara garis besar
Indikator Efisiensi Rumah Sakit Triwulan I Tahun 2021 di UPTD RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang. Laporan ini diharapkan bisa menjadi bahan untuk perencanaan bagi pihak
manajemen di UPTD RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.
Demikian laporan ini saya buat, semoga bisa bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
masukan untuk perencanaan rumah sakit.

Pangkalpinang, 31 Maret 2021

Mengetahui,

Penanggungjawab Laporan Kepala Instalasi Rekam Medis

Ari Widiastuti, SKM Yuliza, AMd


NIP. 198305082006042010 NIP. 198102092005012008
LAPORAN DATA INDIKATOR EFISIENSI RUMAH SAKIT
TRIWULAN I TAHUN 2021
UPTD RSUD DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG

I. PENDAHULUAN
Salah satu upaya yang dilakukan rumah sakit yaitu diselenggarakannya Instalasi Rawat
Inap, yang bertujuan merawat pasien dan sebagai sumber pendapatan rumah sakit dari
pelayanan yang diberikan oleh Instalasi Rawat Inap terutama di era BPJS sekarang ini.
Guna memantau efisiensi penggunaan tempat tidur Instalasi Rawat Inap, Rumah Sakit
membuat pelaporan indikator statistik rumah sakit. Statistik yang mengolah sumber data
dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan informasi, fakta, dan
pengetahuan berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Salah satu aktivitas yang rutin dilakukan petugas statistik rumah sakit adalah menghitung
tingkat efisiensi hunian tempat tidur guna memantau daya guna tempat tidur. Diperlukan
sebuah metode yang lebih akurat dalam menggambarkan efisiensi penggunaan tempat
tidur di rumah sakit. Oleh karena itu dibutuhkan kriteria / indikator untuk menentukan
apakah tempat tidur yang tersedia telah berdaya guna atau berhasil guna. Indikator yang
digunakan untuk memantau efisiensi penggunaan tempat tidur ini terdiri dari 4 parameter,
antara lain : BOR (BedOccupationRate), BTO (Bed TurnOver), LOS (Length Of Stay),
dan TOI (TurnOver Interval).
Pengolahan data sensus harian rawat inap di RSUD Depati Hamzah dikerjakan oleh
petugas sensus di Sub Bagian Rekam Medis. Pengelolaan data sampai saat ini masih
menggunakan bantuan program microsoft excel karena belum terkoneksi dengan jaringan
SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rekam Medis).

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Rekam Medis
Rekam medis adalah rekaman atau catatan yang berisi tentang siapa, apa,mengapa,
kapan, di mana dan bagaimanapelayanan medis maupun non medis yang diberikan
kepada pasien selama masaperawatan yang memuat informasi untuk mengidentifikasi
pasien, menegakkan diagnosis dan pengobatan serta mencatat dan menyimpan
hasilnya. Kalau diartikan secara dangkal, rekam medis seakan akan hanya merupakan
catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam rekam
medis mempunyai makna yang lebih luas dari pada catatan biasa,sesudah tercermin
segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar di dalam
menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis
lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit.
B. Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Inap adalah bagian pelayanan klinis rumah sakit yang memberi
pelayanan kepada pasien dengan keadaan yang harus dirawat selama 1 hari atau lebih.
Tugas pokok dari instalasi ini antara lain mencatat semua hasil pelayanan klinis
meliputi pelayanan medis oleh dokter dan pelayanan keperawatan segera setelah
selesai mendapat pelayanan, serta mencatat kegiatan rawat inap pada register
pelayanan rawat inap. Aktivitas rutin yang dilakukan oleh Instalasi Rawat Inap adalah
pencatatan sensus harian rawat inap, yaitu kegiatan pencacatan atau penghitungan
pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu ruang rawat inap. Tujuannya
guna mengetahui dan memperoleh informasi semua pasien mulai dari data sosial, data
diagnosis, lama perawatan, cara bayar serta keadaan keluar semua pasien rumah sakit
selama 24 jam. Dari data sosial, data diagnosis, lama perawatan, cara bayar serta
keadaan keluar semua pasien rumah sakit selama 24 jam.
C. Statistik Rawat Inap
Pengolahan data statistik menggunakan indikator untuk memudahkan penilaian dan
pengambilan kesimpulan. Beberapa indikator Unit Rawat Inap yangdapat
menggambarkan cakupan pelayanan Instalasi Rawat Inap adalah : BOR, BTO, Ratio
pasien RI dengan penduduk Indikator mutu layanan Instalasi Rawat Inap: NDR, GDR.
Persentase mati kurang dari 48 jam Indikator efisiensi Unit Rawat Inap : LOS, TOI,
Ratio hari perawatan dengan perawat. Selain menggunakan beberapa indikator dan
grafik yang menyajikan informasi dari data yang diolah, salah satu alat pemantau
efisiensi yang dapat digunakan di Sub Bagian rekam medis adalah grafik Barber
Johnsons, yang menempatkan empat parameter yaitu BOR, LOS, TOI dan BTO.
Salah satu bagian dari statistik rumah sakit adalah indikator pelayanan rawat inap
rumah sakit. Indikator ini merupakan gambaran untuk mengetahui tingkat
pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rawat inap di rumah sakit. Indikator-
indikator pelayanan rawat inap ini sumber data diambil dari sensus harian rawat inap.
Berikut ini rumus indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit :
a. BOR (Bed Occupancy Ratio) = Angka penggunaan tempat tidur
BOR adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a
period under consideration (Huffman. 1994)•.
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu
(Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes
RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).
Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x
Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%

b. AVLOS (Average Length of Stay) = Rata-rata lamanya pasien dirawat


AVLOS adalah the average hospitalization stay of inpatient discharged during the
period under consideration•. (Huffman. 1994)•.
AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien (Depkes RI. 2005,
Kementerian Kesehatan 2011).
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu
dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai
AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan
2011).
Rumus AVLOS = ________Jumlah lama dirawat___________
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

c. TOI (Turn Over Interval) = Tenggang perputaran tempat tidur


TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat
terisi berikutnya (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari (Depkes RI. 2005,
Kementerian Kesehatan 2011).
Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan)
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
d. BTO (Bed Turn Over) = Angka perputaran tempat tidur
BTO adalah the net effect of changed in occupancy rate and length of stay
(Huffman. 1994).
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu (Depkes RI. 2005,
Kementerian Kesehatan 2011).
Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali (Depkes
RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).
Rumus BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Jumlah tempat tidur

Tabel 2.1 Standar Efisiensi Indikator Pelayanan Rumah Sakit Menurut DepKes
dan Grafik Barber Johnson
No Indikator Standar DepKes Grafik Barber Johnson
1 BOR (Bed Occupancy Rate) 60-85 % 75-85 %
2 LOS ( Length Of Stay) 6-9 hari 3-12 hari
3 TOI (Turn Over Internal) 1-3 hari 1-3 hari
4 BTO (Bed Turn Over) 40-50 kali >30 kali

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Triwulan Indikator Efisiensi Rumah Sakit Di RSUD Depati
Hamzah Pangkalpinang.
B. Tujuan Khusus
1. Menghimpun/mengambil data dari Instalasi Rawat Inap Triwulan I Tahun 2020
sebagai Indikator pelayanan rumah sakit
2. Mengetahui Indikator Efisiensi Rumah Sakit Triwulan I Tahun 2020 Di RSUD
Depati Hamzah Pangkalpinang.
3. Menyusun data indikator efisiensi rumah sakit Triwulan I Tahun 2020 sebagai
bahan perencanaan.
IV. KEGIATAN
Mengumpulkan data dari setiap unit kerja (Instalasi Rawat Inap) Triwulan I Tahun 2021
sebagai indikator pelayanan Rumah Sakit.

V. LAMPIRAN
Tabel 5.1 Indikator Efisiensi Rumah Sakit Bulan Januari 2021

Jml
RUANGAN Pasien Jml Hari lama Total Tempat Jumlah BOR LOS TOI BTO

Pasien
Masuk Perawatan Rawat Keluar tidur Hari

AKASIA 54 201 206 58 30 31 21,61 4 13 2

NON BEDAH 73 300 276 76 24 31 40,32 4 6 3

ANAK 20 68 58 18 17 31 12,90 3 26 1

PICI NICU
NEONATUS 13 35 36 15 4 31 28,23 2 6 4

OBSTETRI 45 95 92 45 15 31 20,43 2 8 3

ICU 5 17 16 8 3 31 18,28 2 10 3

24,84 3,11 9,85 2,37


210 716 684 220 93 31

Tabel 5.2 Indikator Efisiensi Rumah Sakit Bulan Februari 2021


Jml
RUANGAN Pasien Jml Hari lama Total Tempat Jumlah BOR LOS TOI BTO
Pasien
Masuk Perawatan Rawat Keluar tidur Hari % HARI HARI KALI

AKASIA 44 178 171 44 30 28 21,19 4 15 1


NON
BEDAH 72 280 281 71 24 28 41,67 4 6 3

ANAK 19 49 56 22 17 28 10,29 3 19 1
PICU NICU
NEONATUS 11 69 42 9 4 28 61,61 5 5 2

OBSTETRI 47 132 96 43 15 28 31,43 2 7 3

ICU 2 13 16 4 3 28 15,48 4 18 1

TOTAL 195 721 662 193 93 28


Tabel 5.3 Indikator Efisiensi Rumah Sakit Bulan Maret 2021
Jml
RUANGAN Pasien Jml Hari lama Total Tempat Jumlah BOR LOS TOI BTO
Pasien
Masuk Perawatan Rawat Keluar tidur Hari % HARI HARI KALI

AKASIA 73 295 292 81 30 31 31,72 4 8 3


NON
BEDAH 100 366 377 103 24 31 49,19 4 4 4

ANAK 29 101 83 28 17 31 19,17 3 15 2


PICI NICU
NEONATUS 15 99 116 17 7 31 45,62 7 7 2

OBSTETRI 54 101 116 60 15 31 21,72 2 6 4

ICU 11 26 25 18 3 31 27,96 1 4 6

TOTAL 282 988 1009 307 96 31

VI. HASIL

Tabel 6.1 Indikator Efisiensi Rumah Sakit Triwulan I Tahun 2021


Jml
RUANGAN Pasien Jml Hari lama Total Tempat Jumlah BOR LOS TOI BTO
Pasien
Masuk Perawatan Rawat Keluar tidur Hari

AKASIA 269 674 669 183 30 90 24,84 4 12 2

NON BEDAH 317 946 934 250 24 90 43,73 4 5 3

ANAK 654 218 197 68 17 90 14,12 3 20 1


PICI NICU
NEONATUS 54 203 194 41 7 90 45,15 5 6 3

OBSTETRI 146 328 304 148 15 90 24,53 2 7 3

ICU 18 56 57 30 3 90 20,57 2 10 3

Jml
Pasien Jml Hari lama Total Tempat Jumlah BOR LOS TOI BTO
BULAN
Pasien
Masuk Perawatan Rawat Keluar tidur Hari % HARI HARI KALI
Triwulan
1458 2425 2355 720 96 90 28,07 3,27 8,63 7,50
I
Grafik BARBER-JOHNSON
TRIWULAN I TAHUN 2021

RSU Depati Hamzah Pangkalpinang


X Y
(TOI) 90% (LOS) 80
%
0 0
30
29 10 10
28 0 0
27 10 23,33
26 0 0
25
8 32
24 70%
23
0 0
22 3,55 32
21 3
20 1 32
Length of Stay ( LOS )

19 1 3
18 3 9
17 3 32
16
(hari)

15
0 6
14
6 0 BOR 28,07 %
13
12
0 9
11
9 0 50%
10
9
8 0 15
7 15 0
6 6
5 0 30
4 30 0
3
2
1 15 10
0 8,63 12,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! Turn Over Interval ( TOI )
#DIV/0!
#DIV/0! (hari) #DIV/0!

Grafik 6.1 Grafik Barber Johnson Triwulan I Tahun 2021


Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa :
1. BOR BOR rata-rata per ruangan pemanfaatan tempat tidur rumah sakit belum efisien
belum terisi sesuai standar nilai parameter BOR yang ideal yaitu antara 60-85%
(Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).
2. LOS / rata rata lamanya pasien di rawat di ruangan 3 hari, ini berarti penggunaan
tempat tidur berdasarkan lamanya pasien dirawat sudah efisien. Secara umum nilai
AVLOS yang ideal antara 3-12 hari (Standar Grafik Barber Johnson) dan 6-9 hari
(Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).
3. TOI per ruangan rata rata 5 hari, berarti tempat tidur tidak terisi baru diisi lagi oleh
pasien dalam selang waktu 5 hari. Ini menggambarkan bahwa penggunaan tempat
tidur belum efisien. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari
(Standar Grafik Barber Johnson & Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011)
4. BTO / frekuensi pemakaian satu tempat tidur ini rata-rata 13 kali, ini masih dibawah
standar. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali
(Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).

VII. KESIMPULAN
Bila dilihat secara keseluruhan indikator efisensi rumah sakit pada Triwulan I tahun
2021 dapat disimpulkan belum efisien karena belum memenuhi standar DepKes RI hal
ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan mutu
efisiensi pelayanan di UPTD RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.

Anda mungkin juga menyukai