2. Aspek Medis. Suatu berkas rekam Medis mempunyai nilai Medis, karena
catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan /perawatan yang harus diberikan seorang pasien.
3. Aspek Hukum. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan,
dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk
menegakkan keadilan.
4. Aspek keuangan. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena
isinya menyangkut data dan informasi yang dapat digunakan dalam menghitung
biaya pengobatan/tindakan dan perawatan.
5. Aspek penelitian. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena
isinya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan dalam penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
4. Pembiayaan Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk
menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan.
Catatan tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien
6. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik Rekam medis merupakan alat
bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum,
disiplin dan etik.
Indikator Pelayanan Rumah Sakit
Indikator pelayanan rumah sakit merupakan bagian dari salah satu statistik
rumah sakit.
Dengan adanya indicator tersebut dapat mengetahui ingkat pemanfaatan,
mutu serta efisiensi pelayanan yang terdapat di rumah sakit. Indicator
pelayanan tersebut bersumber dari data sensus harian rawat inap. Rumus
indicator pelayanan rawat inap di rumah sakit sebagai berikut
1. BOR (Bed Occupancy Ratio) = Angka penggunaan tempat tidur
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu (Depkes
RI.
2005). Nilai BOR yang ideal antara 60 – 85 % (Depkes RI. 2005).
6. GDR (Gross Death Rate)
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar (Depkes
RI. 2005).