Anda di halaman 1dari 41

MASALAH GIZI

Masalah Gizi Utama di Indonesia

Indonesia saat ini menghadapi setidak-tidaknya 5 masalah gizi yang dipicu


berbagai faktor dalam kehidupan masyarakat.
Ke lima masalah gzi tersebut adalah :
1. Kurang Energi Protein (KEP),
2. Kurang vitamin A (KVA),
3. Gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKY),
4. Anemia Gizi Besi (AGB),
5. Gizi berlebih (OBESITAS).
Penyebab masalah gizi di Indonesia ;
1. secara langsung di pengaruhi oleh tidak cukupnya asupan zat gizi dan
penyakit infeksi.

2. secara tidak langsung, antara lain jangkauan dan kualitas pelayanan


kesehatan, pola asuh yang tidak memadai, rendahnya ketahanan pangan
tingkat rumah tangga, kemiskinan, pengangguran, serta dampak sosial
Budaya dan politik,
A. Kekurangan Energi Protein (KEP)
 Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energy dalam jangka waktu yang cukup lama.
 Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala
klinis (marginal malnutrition)
 Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tipe marasmik-
kwashiokor
 Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi
yang khas.

Penyebab KEP
• Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah
• Gangguan system pencernaan atau penyerapan makanan
• Pengetahuan yang kurang tentang gizi
• Konsep klasik diet cukup energy tetapi kurang protein menyebab kwashiorkor
• Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus
• Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk, yang terjadi pada penduduk desa
yang mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak
cukup mendapatkan ASI
• Terjadi karena kemiskinan sehingga timbul malnutrisi dan infeksi
Gejala klinis KEP ringan
 Pertumbuhan mengurang atau berhenti
 BB berkurang, terhenti bahkan turun
 Ukuran lingkar lengan menurun
 Maturasi tulang terlambat
 Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun
 Tebal lipat kulit normal atau menurun
 Aktivitas dan perhatian kurang
 Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan
Ada 2 bentuk KEP yaitu marasmus dan kwashiorkor. Baik marasmus maupun
kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan protein. akan tetapi pada marasmus
di samping kekurangan protein terjadi juga kekurangan energy. Sedangkan pada
kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup. Maraasmus terjadi
pada anak usia yang sangat muda yaitu pada bulan pertama setelah lahir, sedangkan
kwashiorkor umunya ditemukan pada usia 6 bulan sampai 4 tahun.
Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan
protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”
Ada 2 bentuk KEP :
1. marasmus
2. kwashiorkor.
Baik marasmus maupun kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan
protein. akan tetapi pada marasmus di samping kekurangan protein terjadi
juga kekurangan energi.
Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori
cukup.
Marasmus terjadi pada anak usia yang sangat muda yaitu pada bulan
pertama setelah lahir, sedangkan kwashiorkor umunya ditemukan pada usia 6
bulan sampai 4 tahun.
Penyebab Marasmus
• Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan
• Kebiasaan makanan yang tidak layak
• Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan

Tanda dan gejala


 Wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus
 Mata besar dan dalam, sinar mata sayu
 Mental cengeng
 Faces lunak atau diare
 Rambut hitam, tidak mudah dicabut
 Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang
hingga turgor kulit menghilang
 Kulit keriput, dingin, kering dan mengendur
 Torax atau sela iga cekung
 Atrofi otot, tulang terlihat jelas
 Tekanan darah lebih rendah dari usia sebayanya
 Frekuensi nafas berkurang
 Kadar Hb berkurang
 Disertai tanda-tanda kekurangan vitamin
Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein
dan sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan
protein tinggi. Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan
protein, tetapi karena bahan makanan yang dikonsumsi kurang
menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah setempat yang
berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai
negara.
Penyebab Kwashiokor
• Kekurangan protein dalam makanan
• Gangguan penyerapan protein
• Kehilangan protein secara tidak normal
• Infeksi kronis
Tanda dan Gejala
 Wajah seperti bulan “moon face”
 Pertumbuhan terganggu
 Sinar mata sayu
 Lemas
 Perubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)
 Rambut merah, jarang, mudah dicabut
 Jaringan lemak masih ada
 Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit
tidak keriput)
 Iga normal-tertutup oedema
 Atrofi otot
 Anoreksia
 Diare
 Pembasaran hati
 Anemia
 Sering terjadi acites
 Oedema
Kwashiorkor-marasmik memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan
kwashiorkor
Penatalaksanaan
Secara umum
• Ruangan cukup hangat dan bersih
• Posisi tubuh diubah-ubah (karena mudah terjadi dekubitus)
• Pencegahan infeksi nosokomial
• Penimbangan BB tiap hari
Secara khusus
Resusitasi dan terapi komplikasi
• Koreksi dehidrasi dan asidosis (pemberian cairan oralit atau infus)
• Mencegah atau mengobati defisiensi vitamin A
• Terapi Ab bila ada tanda infeksi atau sakit berat
Dietetik
• Prinsip TKTP dan suplemen vitamin mineral
• Bentuk makanan disesuaikan secara individual (cair, lunak, biasa, makanan dengan
porsi sedikit-sedikit tapi sering)
• Pemantauan masukan makanan tiap hari (perubahan diet biasanya dilakukan
setiap saat)
Minum teh paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan
mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %.
Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi daripada akibat
sama yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah makan. Kopi
mengurangi daya serap hanya 39 %.

Pengurangan daya serap zat besi itu diakibatkan oleh zat tanin dalam
teh. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein,
polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa mempengaruhi
penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori
heme non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, dan kacang-
kacangan.
Berikut beberapa tanda tubuh sedang mengalami
kekurangan vitamin.

1. Sudut mulut mengalami pecah-pecah


Kekurangan: Zat besi, zinc, dan vitamin B seperti niacin (B3), riboflavin
(B2), dan B12. "Hal umum jika Anda seorang vegetarian yang tidak
mendapatkan zat besi, zinc dan B12.
Jika Anda kekurangan protein yang penting, mulailah mengubah pola
makan.

Perbaiki: Konsumsi lebih banyak daging unggas, salmon, tuna, telur,


tiram, kerang, tomat kering, kacang tanah, dan kacang-kacangan
seperti lentil. Tingkatkan penyerapan zat besi dengan vitamin C untuk
membantu tubuh melawan infeksi. Jadi gabungkan makanan ini
dengan sayuran seperti brokoli, paprika merah, kubis, dan kembang
kol.
2. Wajah berwarna merah, bersisik ruam dan rambut rontok.

Kekurangan: Biotin (B7), yang dikenal sebagai vitamin rambut. Sedangkan tubuh
Anda menyimpan vitamin larut lemak (A, D, E, K) sehingga tidak menyimpan
sebagian vitamin B yang larut dalam air.

Perbaiki: Konsumsilah telur yang dimasak matang (menonaktifkan avidin),


salmon, alpukat, jamur, kembang kol, kedelai, kacang-kacangan, raspberry, dan
pisang.
3. Benjolan berwarna merah atau putih seperti jerawat,
biasanya muncul di pipi, lengan, paha dan pantat.

Kekurangan: Asam lemak esensial, vitamin A dan D.

Perbaiki: Kurangi lemak dan lemak jenuh trans dan tingkatkan asupan lemak
sehat. Fokus dengan menambahkan lebih banyak salmon dan sarden, kacang-
kacangan seperti kenari dan almond, dan biji-bijian.

Untuk vitamin A, perbanyak konsumsi sayuran hijau dan yang berwarna-warni


seperti wortel, ubi jalar, dan paprika merah. "Makanan ini menghasilkan beta
karoten, prekursor vitamin A, yang akan digunakan tubuh Anda untuk membuat
vitamin A.
4. Kesemutan, rasa tertusuk-tusuk, dan mati rasa di tangan, kaki
atau di tempat lain.
Kekurangan: vitamin B seperti folat (B9), B6, dan B12. "Ini masalah yang berkaitan
langsung dengan saraf perifer yang mana berakhir di kulit," kata Blum.
Gejala-gejala ini dapat dikombinasikan dengan kecemasan, depresi, anemia, kelelahan,
dan ketidakseimbangan hormon.
Perbaiki: Konsumsi bayam, asparagus, umbi manis, kacang-kacangan (pinto, hitam,
kidney, lima), telur, gurita, kerang, tiram, dan daging unggas.

5. Kram otot dengan rasa sakit yang menusuk di jari


kaki, betis, lengkungan kaki, dan punggung kaki.
Kekurangan: Magnesium, kalsium, dan kalium. "Jika hal itu terjadi secara rutin, itu
merupakan gejala bahwa Anda kekurangan zat tersebut," kata Blum. Dan jika Anda
berolahraga secara keras, Anda bisa kehilangan mineral lainnya (dan vitamin B yang
larut dalam air) melalui keringat berat.

Perbaiki: Konsumsi lebih banyak pisang, almond, hazelnut, labu, ceri, apel, jeruk,
brokoli, bok choy, dan sayuran hijau gelap seperti kubis, bayam, dan rumput
dandelion.
Pola makan orang modern membuat banyak orang rentan mengalami kekurangan
vitamin. Baik itu karena asupan makanan yang tidak tepat atau penyerapannya
kurang maksimal gara-gara gangguan pencernaan.

"Vitamin adalah faktor pendukung untuk semua reaksi biokimia dalam tubuh.
Kita membutuhkan mereka agar organ berfungsi dengan baik.
Gangguan fungsi tersebut kadang-kadang dapat terjadi dengan cara yang
misterius," kata Susan Blum, penulis buku The Immune System Recovery Plan.

Tetapi tubuh juga memiliki caranya sendiri untuk memberitahukan adanya sesuatu
yang salah, seperti kekurangan vitamin. Sebaiknya periksa tanda-tanda peringatan
kekurangan vitamin yang tidak biasa.

Kabar baiknya: sebagian besar masalah itu bisa diperbaiki dengan rekayasa pola
makan, yang membuat nutrisi menjadi prioritas utama. Ketika makanan yang bisa
menyembuhkan tidak bekerja, pastikan untuk memeriksa dengan dokter Anda.
Anak mengalami gizi buruk karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Ekonomi
Di Indonesia, masalah ekonomi yang rendah merupakan salah satu faktor yang
sangat dominan dialami oleh banyak keluarga. Dalam mencukupi kebutuhan gizi
anak banyak orangtua yang merasa kesulitan, penyebabnya adalah keadaan
ekonomi yang lemah, penghasilan dari pekerjaan kurang mencukupi dan harga dari
bahan makanan yang mahal. Padahal, masa kritis gizi buruk yang dialami anak
terjadi pada usia antara 1 sampai 3 tahun.

2. Sanitasi
Kondisi sanitasi yang kurang baik di rumah dapat berimbas pada kondisi kesehatan
anggota keluarga, terlebih anak-anak. Buruknya sanitasi juga dapat mencemari
beberapa bahan makanan yang akan diolah menjadi masakan.

3. Pendidikan
Orangtua seharusnya mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai pentingnya
asupan gizi yang cukup bagi anak. Rendahnya tingkat pendidikan orangtua sehingga
mereka tidak mampu untuk menyediakan jumlah gizi yang dibutuhkan anak. Ibu
merupakan kunci dari pemenuhan gizi anak-anak, dan kunci untuk mengatasi gizi
buruk, ujar Saptawati. Orangtua yang tidak tahu mengenai pentingnya asupan gizi
bagi anak akan cenderung untuk acuh dan menganggapnya tidak penting
4. Perilaku orang tua

Banyak dari orangtua yang beranggapan bahwa dirinya adalah yang paling
tahu, sebenarnya mereka masih memerlukan bantuan bimbingan dari para
ahli gizi dan medis untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan gizi yang
dialaminya.
Ada persepsi yang salah dari para orangtua ketika mereka datang ke
posyandu. Seringkali mereka malas datang karena takut diceramahi dan
dimarahi dokter tentang masalah gizi.
Perilaku dan pola pikir orang tua yang seperti itu menyebabkan anak selalu
dalam kondisi gizi buruk dan anak menjadi lebih rentan terhadap sakit.

5. Iklan

Anda mungkin juga menyukai