Penyebab KEP
• Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah
• Gangguan system pencernaan atau penyerapan makanan
• Pengetahuan yang kurang tentang gizi
• Konsep klasik diet cukup energy tetapi kurang protein menyebab kwashiorkor
• Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus
• Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk, yang terjadi pada penduduk desa
yang mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak
cukup mendapatkan ASI
• Terjadi karena kemiskinan sehingga timbul malnutrisi dan infeksi
Gejala klinis KEP ringan
Pertumbuhan mengurang atau berhenti
BB berkurang, terhenti bahkan turun
Ukuran lingkar lengan menurun
Maturasi tulang terlambat
Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun
Tebal lipat kulit normal atau menurun
Aktivitas dan perhatian kurang
Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan
Ada 2 bentuk KEP yaitu marasmus dan kwashiorkor. Baik marasmus maupun
kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan protein. akan tetapi pada marasmus
di samping kekurangan protein terjadi juga kekurangan energy. Sedangkan pada
kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup. Maraasmus terjadi
pada anak usia yang sangat muda yaitu pada bulan pertama setelah lahir, sedangkan
kwashiorkor umunya ditemukan pada usia 6 bulan sampai 4 tahun.
Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan
protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”
Ada 2 bentuk KEP :
1. marasmus
2. kwashiorkor.
Baik marasmus maupun kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan
protein. akan tetapi pada marasmus di samping kekurangan protein terjadi
juga kekurangan energi.
Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori
cukup.
Marasmus terjadi pada anak usia yang sangat muda yaitu pada bulan
pertama setelah lahir, sedangkan kwashiorkor umunya ditemukan pada usia 6
bulan sampai 4 tahun.
Penyebab Marasmus
• Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan
• Kebiasaan makanan yang tidak layak
• Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan
Pengurangan daya serap zat besi itu diakibatkan oleh zat tanin dalam
teh. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein,
polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa mempengaruhi
penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori
heme non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, dan kacang-
kacangan.
Berikut beberapa tanda tubuh sedang mengalami
kekurangan vitamin.
Kekurangan: Biotin (B7), yang dikenal sebagai vitamin rambut. Sedangkan tubuh
Anda menyimpan vitamin larut lemak (A, D, E, K) sehingga tidak menyimpan
sebagian vitamin B yang larut dalam air.
Perbaiki: Kurangi lemak dan lemak jenuh trans dan tingkatkan asupan lemak
sehat. Fokus dengan menambahkan lebih banyak salmon dan sarden, kacang-
kacangan seperti kenari dan almond, dan biji-bijian.
Perbaiki: Konsumsi lebih banyak pisang, almond, hazelnut, labu, ceri, apel, jeruk,
brokoli, bok choy, dan sayuran hijau gelap seperti kubis, bayam, dan rumput
dandelion.
Pola makan orang modern membuat banyak orang rentan mengalami kekurangan
vitamin. Baik itu karena asupan makanan yang tidak tepat atau penyerapannya
kurang maksimal gara-gara gangguan pencernaan.
"Vitamin adalah faktor pendukung untuk semua reaksi biokimia dalam tubuh.
Kita membutuhkan mereka agar organ berfungsi dengan baik.
Gangguan fungsi tersebut kadang-kadang dapat terjadi dengan cara yang
misterius," kata Susan Blum, penulis buku The Immune System Recovery Plan.
Tetapi tubuh juga memiliki caranya sendiri untuk memberitahukan adanya sesuatu
yang salah, seperti kekurangan vitamin. Sebaiknya periksa tanda-tanda peringatan
kekurangan vitamin yang tidak biasa.
Kabar baiknya: sebagian besar masalah itu bisa diperbaiki dengan rekayasa pola
makan, yang membuat nutrisi menjadi prioritas utama. Ketika makanan yang bisa
menyembuhkan tidak bekerja, pastikan untuk memeriksa dengan dokter Anda.
Anak mengalami gizi buruk karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Ekonomi
Di Indonesia, masalah ekonomi yang rendah merupakan salah satu faktor yang
sangat dominan dialami oleh banyak keluarga. Dalam mencukupi kebutuhan gizi
anak banyak orangtua yang merasa kesulitan, penyebabnya adalah keadaan
ekonomi yang lemah, penghasilan dari pekerjaan kurang mencukupi dan harga dari
bahan makanan yang mahal. Padahal, masa kritis gizi buruk yang dialami anak
terjadi pada usia antara 1 sampai 3 tahun.
2. Sanitasi
Kondisi sanitasi yang kurang baik di rumah dapat berimbas pada kondisi kesehatan
anggota keluarga, terlebih anak-anak. Buruknya sanitasi juga dapat mencemari
beberapa bahan makanan yang akan diolah menjadi masakan.
3. Pendidikan
Orangtua seharusnya mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai pentingnya
asupan gizi yang cukup bagi anak. Rendahnya tingkat pendidikan orangtua sehingga
mereka tidak mampu untuk menyediakan jumlah gizi yang dibutuhkan anak. Ibu
merupakan kunci dari pemenuhan gizi anak-anak, dan kunci untuk mengatasi gizi
buruk, ujar Saptawati. Orangtua yang tidak tahu mengenai pentingnya asupan gizi
bagi anak akan cenderung untuk acuh dan menganggapnya tidak penting
4. Perilaku orang tua
Banyak dari orangtua yang beranggapan bahwa dirinya adalah yang paling
tahu, sebenarnya mereka masih memerlukan bantuan bimbingan dari para
ahli gizi dan medis untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan gizi yang
dialaminya.
Ada persepsi yang salah dari para orangtua ketika mereka datang ke
posyandu. Seringkali mereka malas datang karena takut diceramahi dan
dimarahi dokter tentang masalah gizi.
Perilaku dan pola pikir orang tua yang seperti itu menyebabkan anak selalu
dalam kondisi gizi buruk dan anak menjadi lebih rentan terhadap sakit.
5. Iklan