Anda di halaman 1dari 12

OBAT – OBAT PARKINSON

KELOMPOK 2
d. Eskersi
Administration oral doses 100 mg levodopa, sebanyak 90% doses
radioaktif dapat ditemukan di urin 48 jam kemudian.
Apabila dikombinasikan dengan karbidopa (100 mg doses tunggal
maupun 100 mg 3 kali sehari) ekskresi berkurang sebanyak 60% pada
urin 48 jam.
e. Resistensi
Resistensi levodopa harus dibedakan dengan
pseudoresisten levodopa, kedua hal ini ditandai oleh
menurunnya efek levodopa dalam memperbaiki gejala
motorik dan non motorik penyakit Parkinson.Untuk
ditegakkannya diagnosis resistensi levodopa, harus
disingkirkan terlebih dahulu pseudoresisten levodopa.
Pseudoresisten levodopa adalah tanda dan gejala yang
sebenarnya sensitif terhadap levodopa diinterpretasi
sebagai resisten, namun sebenarnya hanya mekanisme
penyerapan atau terapi dopaminergik yang kurang
optimal.
LEVODOVA
 FARMAKO DINAMIK :
Degenerasi basal ganglia pada otak penderita Parkinson menganggu fungsi
neuron dopaminergik di substansia nigra yang menyebabkan penurunan
konsentrasi neurotransmiter dopamin. Oleh karena itu, perlunya pengganti
dopamin dari luar tubuh untuk mengatasi defisiensi dopamin ini. Levodopa
diambil oleh neuron dopaminergik melalui proses dekarboksilasi pada
terminal presinaptik yang kemudian menghasilkan dopamin.

FARMAKO KINETIK :
a. ABSORBSI
Absorbsi levodopa per oral hampir seluruhnya diabsorbsi dengan hanya 2%
yang ekskresi di feses.Namun hanya 30% konsentrasi levodopa yang berhasil
masuk sistem peredaran darah dan tidak dimetabolisme di saluran
pencernaan pada pemberian levodopa tanpa karbidopa. Peningkatan doses
levodopa tidak menambah konsentrasi levodopa dalam darah.
b. Distribusi
Levodopa didistribusikan ke seluruh tubuh sebanyak 65% dari total volume
tubuh. Distribusi yang mencapai hingga sistem saraf pusat hanya kurang dari
1%.

c. Metabolisme
95% metabolisme levodopa terdekarbosilasi menjadi dopamin terjadi
pre-sistemik oleh enzim L-aromatic amino acid decarboxylase (AAAD) di gaster,
lumen usus halus, ginjal, adrenal, limfa, jantung, liver, dan pembuluh darah otak.
Levodopa juga termetoksilasi oleh enzim liver catechol-O-
methyltransferase (COMT) menjadi 3-O-methyldopa (3-OMD) dimana tidak
dapat diubah menjadi dopamin sentral.
Levodopa juga dimetabolisme oleh tyrosine aminotransferase lewat
proses transamilasi. Proses transamilasi ini bersifat reversibel, maka 3,4-
dihydroxyphenylpyruvat, berfungsi sebagai prekursor levodopa.
Levodopa juga teroksidasi oleh enzim tyrosinase dan oksidan lainnya,
hasilnya adalah sissteinyldopa menjadi dopa quinone yang kemudian
dimetabolisme menjadi melanin.
Oleh karena kedua hal ini levodopa yang berhasil sampai sistem saraf
pusat hanya berkisar 1%.
 KONTRAINDIKASI :
- Hipersensitif
- Penderita psikosis & psikoneurosis berat
- Pasien glaukoma sudut tertutup
- Pasien dengan tukak usus
- Ibu menyusui
 EFEK SAMPING :
- gangguan GI seperti Mual dan muntah
- Perdarahan GI pada pasien maag
- Aritmia jantung
- Gejala psikiatri (terutama orang tua) depresi dengan atau
tanpa
kecendrungan bunuh diri
- Halusinasi
 INTERAKSI OBAT DENGAN OBAT LAIN
 Sediaan penghambat karboksilase
Untuk pengobatan dengan levodova ialah karbidopa, benserazid.
Terapi kombinasi diberikan dalam perbandingan dosis sebagai
berikut: karbidov levodova =1:10 atau 1:4 benserazit levodova
=1:4
Pirdoksin
Dalam jumlah yang kecil (lebih dari 5 mg) piridoksin susah dapat
meningkatkan dekarboklisase levodova di perier akibatnya
levodova yang mencapai jaringan otak. Efek piridoksin yang
merugikan ini tidak dapat rerlihat setelah pemberian obat
penghambat dekarboksilase.
Obat lain
Levodova telah digunakan bersama obat berikut tanpa
menimbulkan penyult yaitu: ampisilin, prednisolone insulin
klorpropamid, paracetamol barbiturate benzodiasepin, anitdepresi
trisklik, siklizin.
 DOSIS
Dosis dewasa biasa untuk penyakit parkinson.
Awal : 250 – 500 mg secara oral 2 x 1 hari
Pemeliharaan : 3000 – 6000 mg / hari dalam 3 dosis
yang terbagi atau lebih
AGONIS DOPAMIN
A. BROMOKORPITIN
 FARMAKODINAMIK
Bromokripin merangsang resptor dopaminegrik. Obat ini leih besar
afinistasna terhadap reseptor D1. Organ yang dipengaruhi ialah yng
memiliki reseptor dopamine yaitu SSP kardiovaskular hipotalamus-hipofisis
dan saluran cerna .
 FARMAKOKINETIK
Hanya 30% bromokripitin yang diberikan per oral diabsorbsi. Obta
ini
mengalami metabolisme lintas awal secara eksentif sehingga edikit
sekali
fraksi dosis yang sampai ditempat kkerja. Kadar puncak plasma
tercapai
dalam 1.5-3 jam mengalami metabolism menjadi zat tidak aktif dan
sebagian
besar diekresi ke dalam empedu.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Indikasi utama bromookropiti ialah sebagai tambahan levodova pada pasien yang
tidk memberikan respon memuaskan terhadap levodova dan untuk mengatasi
fluktuasi repons levodova dengan atau tanpa karbiopa. Bromokripitin
diindikasikan sebagai pengganti levoda bila dikontraindikasikan kira-kira50-60%
kasus, baru memperlihatkan perbakian gejala sebanyak 25%. Sisanya tidak
memberikan respon atau mengalami efek samping yang memerlukan penghentian
pengobatan. Dosis perlu dikuangi sewaktu bromokripitin tambah. Dengan cara
demikian mungkin pasien dapat diobati dengan bromokripitin saja. Insiden
dystonia dan dyskinesia lebih jarang terjadi dengan bromokropitin dibanding
levodova.
 EFEK SAMPING
Efek samping bromokritin memperlihatan variasi individu yang nyata. Titrasi
dosis yang teliti perlu untuk menentukan dosis yang tepat. Mual muntah dan
hipotensi orostatik merupakan efek samping awal . Fenomena dosis awal berupa
kolaps kardiovaskular dapat terjadi. Perhatian khusus harus diberikan pada mereka
yang minum antihipertensi. Pemberian obat brsama antacid atau makanan dan
memberikan dosis secara bertahap mmengurangi mual yang berat. Gangguan
psikis berupa halusinasi penglihatan dan pendengaran lebih sering ditemukan
dibandingkan dengan pemberian levodova
DOSIS
Terapi dengan bromokripin dimulai dengan dosis 1.25 mg dua kali
sehari. Kemudian dosis dinaikan sampai efek terapi tercapi atau
timbul efek samping. Obat sebaiknya diberikan dengan makanan.
Peningkatan dosis dilakukan setiap 2-4 minggu sebanyak 25
mg/haridengan pembberian bromokripin umumnya dosis levodova
dapat dikurangi dengan 125-250 mg untuk setiap penambahan 2.5
mg bromokriptin. Dosis maksimum bromokriptin yang diterima
dapat bervariasi untuk masing-masing pasien tidak mendapat
levodova dosis tinggi. Dosi optimum kira-kira 45 mg sehari (20-75)
yang dapat dicapai kira-kira minggu (2-15 minggu). Bromokripti
juga diindikasikan untuk terapi hiperprolaktinemia pada berbagai
situasi klinis yaitu laktasi inertilitas dan galaktore-amenore. Juga
diberikan pada tumor hipofisis untuk mengatasi hiperprolaktemia
dosisnya 1.25-2.5 mg umumnya pasiem berespon baik dengan dosis
total 5-75 mg/hari.
ANTIKOLINEGRIK
Antikolinegrik merupakan obat alternatif levodova
dalam pengobatan Parkinson. Prototip kelompok ini
adalah triheksifenidil. Termasuk dalam kelompok ini
ialah: biperden, prosiklidin, benzotropin, dan
antihistamin dengan efek antikonegtik difenhidramin
etoprozapin.

Anda mungkin juga menyukai