Anda di halaman 1dari 45

OBAT ANTIPARKINSON

Dr. Lilian Batubara, M.Kes


PENDAHULUAN
 Penyakit Parkinson (paralisis agitans) mrp suatu
sindrom dengan gejala utama trias gangguan
neuromuskular: tremor, rigiditas dan akinesia,
disertai kelainan postur tubuh dan gaya berjalan
 Gerakan halus sukar dilakukan

 Pasien sangat tergantung pada bantuan orang


lain
 Gejala tambahan: gangguan sistim otonom
sialore, sebore dan hiperhidrosis, 30% disertai
gejala dimensia.
 Berdasarkan etiologi: 1). parkinson pasca
ensefalitis, 2). parkinson akibat obat dan 3).
parkinson idiopatik
 Berdasarkan gejala klinis: 5 tahap penyakit
(Lonis Herzberg)
Patofisiologi
 Terjadi gangguan keseimbangan neuro-humoral
di ganglia basal, yaitu di traktus nigrostriatum
dlm sistim ekstrapiramidalis
 Di traktus nigrostriatum diatur gerakan halus yg
memerlukan keseimbangan antara komponen
kolinergik (merangsang) dan komponen
dopaminergik (menghambat)
 Pada parkinson terjadi kerusakan di traktus ini
shg komponen dopaminergik berkurang
 Apapun etiologinya pada parkinson ditemukan
defisiensi dopamin
 Obat yg memicu parkinson: fisostigmin,
klorpromazin, butirofenon, reserpin.
 Etiologi :
- Ensefalitis von economo
- MPTP
- Radikal bebas

 Berdasarkan konsep keseimbangan komponen


kolinergik-dopaminergik→ kemoterapi dpt dilakukan
2 cara:
1. Dopaminergik sentral
2. Antikolinergik
KLASIFIKASI ANTIPARKINSON
I. Obat dopaminergik sentral
A. Prekursor DA: levodopa
B. Agonis DA: bromokriptin, apomorfin,
ropinirol, pramipreksol
II. Obat antikolinergik sentral
A. Senyawa antikolinergik sentral:
triheksifenidil, biperidin, prosiklidin,
benztropin mesilat, karamifen
B. Senyawa antihistamin: difenhidramin,
klorfenoksamin, fenindamin
C. Derivat Fenotiazin: prometazin, etopropazin,
dietazin
III. Obat dopamino-antikolinergik
A. Amantadin
B. Antidepresan trisiklik: imipramin, amitriptilin
IV. Penghambat MAO-B
DOPAMINERGIK SENTRAL
LEVODOPA
 DA tidak dpt melintasi sawar darah otak, shg
substitusi DA tdk dpt dilakukan.
 Levodopa efektif dan kurang toksik

Farmakokinetik:
 Cepat diabsorbsi terutama di usus halus

 Kecepatan abs tergantung dari kecep


pengosongan lambung
 Absorbsi dihambat oleh makanan tinggi protein
 Yang mencapai sirkulasi darah kecil (22-30%)
krn: 1) cepat mengalami pemecahan dlm
lambung, 2) dirusak oleh flora usus, 3)
lambatnya abs dibag distal duodenum
 60% mengalami biotransformasi di usus dan hati

 Hati banyak mengandung enzim dopa-


dekarboksilase
 Hanya sekitar 1% yang sampai ke jaringan otak

 Levodopa mengalami biotransformasi menjadi


DA, dan selanjutnya diubah lagi menjadi DOPAC
(dihidroksifenil asetat) oleh MAO
 Eksresinya terutama melalui urin
Mekanisme kerja
 Merupakan terapi substitusi (replesi DA di
korpus striatum)
 Mempunyai reseptor dopamin: D1, D2

 Kerja levodopa terutama diperantarai reseptor


D2
Efek terapi
 75% pasien gejala berkurang sebanyak 50%

 Semua gejala dan tanda membaik kecuali


dimensia dan instabilitas postural
 Yang paling banyak membaik adalah
bradikinesia dan rigiditas, tremor sedikit.
 Mood juga membaik, terlihat perbaikan fungsi
mental.
Efek samping
 Efek samping levodopa timbul terutama akibat
terbentuknya DA di berbagai organ perifer.
 ES bersifat reversibel dan dpt dikurangi dgn
penurunan dosis atau pemberian obat
penghambat dekarboksilase.
ESO Saluran cerna
 Mual, muntah, tdk nafsu makan, disebabkan
perangsangan CTZ (dpt digunakan sbg patokan titrasi
dosis)

ESO diskinesia dan gerakan spontan abnormal


 Gerakan spontan terjadi pd 50% psn 2-4 bln
pengobatan, 80% setelah 1 th pengobatan
 Gerakan berupa: bukolingual, meringis (grimacing),
gerakan kepala dan berbagai gerakan distonik dan
koreiform dari lengan dan tungkai.
Gejala yg timbul setelah penggunaan jangka
panjang
 Perpendekan masa kerja levodopa (wearing off)

 Fenomena pasang surut (on-off)

 Pembekuan gerakan (freezing)


Psikis
- Psikosis

- Depresi

- →beberapa minggu pengobatan (5-10%)

Sistim kardiovascular
- Hipotensi ortostatik krn terjadinya
dekarboksilasi di perifer
- Takikardia dan aritmia
Interaksi obat
 Penghambat dekarboksilase

Keuntungan:
1) Meningkatkan jml levodopa yg sampai di otak
shg dosis dpt dikurangi 75%
2) Dosis efektif lebih cepat dicapai
3) ESO berkurang terutama krn DA perifer yg
terbentuk berkurang
4) Gejala lebih mudah dikendalikan
5) Efek antagonisme piridoksin dapat dihindari
6) Manfaat dan perbaikan gejala meningkat
dibanding levodopa saja
Sediaan penghambat karboksilase
Karbidopa Benserazid
Terapi kombinasi:
Karbidopa : Levodopa = 1 : 10 atau
Benserazid : Levodopa = 1 : 4
 Piridoksin dlm dosis kecil (> 5 mg) sudah dpt
meningkatkan dekarboksilasi di perifer
 Penggunaan klinis:

- Sebaiknya digunakan per oral dgn makanan utk


hilangkan iritasi.
- Dimulai ds kecil, naikkan perlahan, ds harian
tdk > 8 g
- Efek biasanya terlihat stlh 6 minggu pengobatan
AGONIS DOPAMIN
BROMOKRIPTIN
 Merupakan prototif ergolin yg bersifat
dopaminergik
 Merupakan agonis reseptor D2

 Efektivitasnya cukup nyata terutama pd


penyakit berat.
 Terapi kombinasi dgn levodopa mengurangi dosis
levodopa dan meningkatkan efek terapinya
Farmakokinetik
 Abs per oral 30%

 Mengalami metabolisme lintas pertama

 Sebagian besar dieksresi ke dalam empedu


Indikasi
 Indikasi utama sebagai tambahan levodopa

 Sebagai pengganti levodopa

 Dimulai dgn dosis 1,25, 2 kali sehari (dititrasi),


dinaikkan setiap 2-4 minggu 2,5mg/hr
 Setiap kenaikan 2,5 bromokriptin, levodopa
dikurangi 125-250 mg
 Hiperprolaktinemia

 Infertilitas

 Galakto-amenore
Efek samping
 ES menunjukkan variasi individu, perlu titrasi
yang tepat
 Mual, muntah, hipotensi ortostatik (gejala awal)

 Bersifat reversibel
PERGOLID
 Sama efektif dgn bromokriptin utk mengatasi
parkinsonisme dan hiperprolaktinemia
 Utk hiperprolaktinemia cukup diberikan 1 kali
sehari dan parkinsonisme 2-3 kali sehari
 Bermanfaat bagi pasien yang tidak responsif
terhadap bromokriptin
APOMORFIN
 Diindikasikan untuk fenomena “off” pada terapi
levodopa
 ESO ; halusinasi, diskinesia dan tingkah laku
abnormal, perpanjangan Q-T
 Hanya digunakan pada kegagalan dgn obat-obat
agonis dopamin (krn berpotensi adiksi)
PERANGSANG SSP
Amfetamin, Dekstroamfetamin dan Metilfenidat
 Bekerja memperlancar transmisi DA

 Defisiensi DA tidak diperbaiki

 Efek antiparkinsonnya lemah, umumnya


dikombinasi dengan antikolinergik
ANTIKOLINERGIK
 Merupakan obat alternatif levodopa dalam
pengobatan parkinsonisme
 Mekanisme Kerja: Mengurangi aktivitas
kolinergik di ganglia basal
 Efek antikolinergik perifernya lemah
dibandingkan atropin
 Atropin merupakan obat pertama yang
dimanfaatkan pada penyakit parkinson.
TRIHEKSIFENIDIL, SENYAWA
KONGENERIKNYA DAN BENZTROPIN
 Obat-obat ini terutama barefek sentral.

 Dibanding atropin efek antispasmodik, midriatik,


kelenjar ludah dan vagus nya lebih rendah
 Senyawa kongeneriknya triheksifenidil
(biperiden, sikrimin, prosiklidin) mempunyai
efek antiparkinson dan ESO yang sama.
 Kongenerik digunakan sebagai pengganti
triheksifenidil bila terjadi toleransi
 ESO:
- Sentral: gangguan neurologik: ataksia, disatria,
hipertermia; gangguan mental: pikiran kacau,
amnesia, dilusi, halusinasi, somnolen dan koma
- Perifer: seperti atropin
 Efek terapi:
- Antikolinergik efektif pada parkinsonisme yang
disebabkan oleh obat
- Pengalaman klinik menunjukkan lebih efektif
dibanding levodopa
- Triheksifenidil juga memperbaiki gejala sialore
dan mood
ANTIHISTAMIN
 Beberapa antihistamin yang mempunyai efek
antikolinergik: difenhidramin, fenindamin,
orfenadrin.
 Mempunyai efek farmakologi yang sama

 Diberikan bersama levodopa utk mengatasi


ansietas dan insomnia oleh levodopa
OBAT DOPAMINO-ANTIKOLINERGIK
AMANTADIN
 Merupakan antivirus

 Mekanisme Kerja: meningkatkan aktivitas


dopaminergik dan menghambat aktivitas
kolinergik (meningkatkan release DA dan inhibit
reuptake DA di presinaptik)
 Efek antiparkinsonnya lebih rendah dari
levodopa, tetapi responnya lebih cepat (2-5 hari)
 Pemberian bersama levodopa bersifat sinergistik

 Pemberian tunggal tidak bertahan lama (3-6 bln


menurun)
 ESO:
- Menyerupai atropin
ANTIDEPRESI TRISIKLIK
 Imipramin dan amitriptilin efek
antiparkinsonnya kecil
 Bila dikombinasi dgn antikolinergik dapat
sangat bermanfaat
 Memperbaiki rigiditas dan bradikinesia
PENGHAMBAT ENZIM PEMECAH
DOPAMIN
PENGHAMBAT MONOAMIN OKSIDASE-B
SELEGILIN
 Mekanisme kerja: menghambat deaminasi DA
sehingga kadar DA di ujung saraf dopaminergik
lebih tinggi
 Efek terapi: meringankan fenomena “wearing off”

 Penambahan obat ini pada levodopa dapat


mengurangi dosis levodopa 10-30%
 ESO:
- ES berat tidak dilaporkan terjadi
- Hipotensi, mual, kebingungan dan psikosis
pernah dilaporkan
PENGHAMBAT KATEKOLOKSIMETIL
TRANSFERASE (COMT-INHIBITOR)
ENTAKAPON dan TOLKAPON
 Inhibitor COMT reversibel

 Penambahan obat ini pada karbidopa


memperpanjang kerja karbidopa
 Meningkatkan kadar levodopa di otak
PEMILIHAN OBAT PARKINSON
 Paling efektif kombinasi levodopa-karbidopa
 Ada perbedaan pendapat dlm saat mulainya
pemberian levo-karbi
- Menunda pemberian levo-karbi

- Memberikan secepat mungkin

- Memberikan obat lain terlebih dahulu

Anda mungkin juga menyukai