Anda di halaman 1dari 38

Amanda Putri

1102014017
Letkol CKM dr. Rifardi Rifiar, SpOG
Pendahuluan
 Keluarga berencana merupakan salah satu upaya
pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan
utama.
 Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan
alasan utama diperlukannya pelayanan keluarga
berencana.
Definisi Keluarga Berencana (KB)
 Keluarga Berencana menurut WHO (World Health
Organization) mendefinisiakan keluarga berencana
sebagai tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-
objektif tertentu.
Manfaat Keluarga Berencana (KB)
KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat:
 Kehamilan terlalu dini
 Kehamilan yang terlalu berdesakan jaraknya
 Terlalu sering hamil dan melahirkan
 Melahirkan pada usia tua
Definisi Kontrasepsi
 Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah
atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan.
Tujuan Kontrasepsi
 Menunda kehamilan
 Menjarangkan kehamilan
 Menghentikan kehamilan/tidak hamil lagi
Jenis-jenis metode kontrasepsi
Non Hormonal
 Metode Amenore Laktasi
 Metode keluarga berencana alamiah
 Senggama terputus
 Metode barier
 Intrauterine devices (IUD)
 Sterilisasi
 Tubektomi (Metoda operasi wanita/MOW)
 Vasektomi (Metoda Operasi Pria/MOP)
Hormonal
 Kontrasepsi kombinasi (hormone estrogen dan
progesterone)
 Pil kombinasi
 Suntikan kombinasi
 Kontrasepsi progestin
 Suntikan progestin
 Pil progestin (mini pil)
 Implant
 AKDR dengan progestin
Metode Amenore Laktasi
 Ibu memberikan ASI secara rutin kepada bayinya
 Belum haid
 Metode ini efektif digunakan sampai bayi berusia 6
bulan
 Ibu tidak terpisah dari bayi selama 6 jam dalam sehari
 Harus dilanjutkan dengan pemakaian kontrasepsi
lainnya.
• Efektivitas tinggi (keberhasilan 98%
pada 6 bulan pasca persalinan)
• Tidak mengganggu senggama
• Tidak ada efek samping sistemik
Keuntungan • Tidak perlu pengawasan medis
• Tidak perlu obat atau alat
• Tidak perlu biaya

• Perlu persiapan sejak awal


kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pascapersalinan
• Efektivitas tinggi hanya sampai
Keterbatasan kembalinya haid atau sampai 6
bulan
Metode Keluarga Berencana Alamiah
(KBA)
KBA adalah metode kontrasepsi dengan cara
menghindari senggama pada masa subur ibu. Metode
ini baru efektif bila dilakukan secara tertib dan ibu
mengetahui kapan masa suburnya berlangsung.
Coitus Interruptus (senggama
terputus)

Adalah metode kontasepsi tradisional dimana jakulasi


dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya 75-80%.
Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma
yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme
berulang atau terlambat mengeluarkan alat
kelaminnya sebelum ejakulasi terjadi.
• Manfaat
• Tidak mengganggu produk ASI
• Tidak ada efek smaping
Keuntungan • Dapat digunakan setiap waktu
• Tidak membutuhkan biaya

• Keterbatasan bergantung pada


kesediaan pasangan untuk
melakukan senggama terputus
Keterbatasan • Efektivitas akan jauh menurun
apabila sperma dalam 24 jam sejak
ejakulasi masih melekat pada penis
Metode Barier

Kondom Diafragma Spermisida

Lingkaran cincin
dilapisi karet
Kondom bekerja fleksibel yang akan
Bahan kimia aktif
menghalangi menutup mulut
untuk 'membunuh'
pertemuan sperma rahim bila dipasang
sperma, berbentuk
dengan sel telur dalam liang vagina 6
cairan, krim atau
dengan cara jam sebelum
tisu vagina yang
menahan sprema senggama.
harus dimasukkan
diujung selubung Efektivitasnya
ke dalam vagina 5
karet sehingga tidak sangat kecil, karena
menit sebelum
mengarak ke dalam itu harus digunakan
senggama.
saluran reproduksi bersama
Efektivitasnya 70%.
wanita spermatisida untuk
mencapai efektivitas
80%.
Intra Uterine Devices (IUD)

 IUD dapat di insersikan kedalam uterus kapan saja,


tetapi lebih sering pada saat mentruasi dimana mulut
serviks berdilatasi.
 Sangat efektif, reversible dan berjangka panjang.
Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.
Jenis IUD
 AKDR CuT-380A
Kecil, kerangkan terbuat dari plastik yang fleksibel,
berbentuk huruf T diselubungi oleh kawat halus yang
terbuat dari Cu (tembaga)

 NOVA-T (schering)
Kerugian Keuntungan
IUD IUD
Kontraindikasi IUD
 Utama
 Infeksi pelvic akut dan resiko tinggi PID
 Diduga adanya keganasan pada seviks atau uterus
 Kehamilan
 Relative
 Kelainan uterus seperti kelainan congenital, mioma
yang merubah bentuk uterus
 Hypermenore
 Dysmenorrhea
Sterilisasi (MOW dan MOP)/Kontrasepsi mantap

Tubektomi
 Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk
menghentikan fertilitas seorang wanita secara
permanen.

 Mekanismenya adalah mengoklusi tuba (mengikat dan


memotong atau memasang cincin) sehingga sperma
tidak bisa bertemu ovum.
Keuntungan
 Sangat efektif
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Tidak mengganggu senggama
 Merupakan kontrasepsi pilihan bagi pasien apabila hamil
merupakan resiko kesehatan yang serius
 Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual atau produksi
hormone
Keterbatasan
 Tidak melindungi diri dari IMS
 Tuba dapat bergabung dan menjadi fertile kembali (jarang
terjadi)
 Untuk menutup lumen dalam tuba, dapat dilakukan
pemotongan tuba dengan berbagai macam tindakan
operatif, seperti cara Pomeroy, cara Irving, cara
Uchida, cara Kroener, cara Aldridge.
Vasektomi
Vasektomi adalah oklusi vas deferens sehingga alur trasnportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.

Keuntungan kontrasepsi
 Sangat efektif dan permanen
 Tidak ada efek samping jangka panjang
 Tindakan lebih aman dan sederhana
Tubektomi Vasektomi
Kontraseepsi Kombinasi
Pil Kombinasi
 Kontrasepsi oral kombinasi adalah metode kontrasepsi
hormonal yang paling sering digunakan.
 Saat ini, dosis terendah merupakan dosis yang dapat
mencegah kehamilan dan pendarahan flek.
 Pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron
dalam bentuk hormon aktif dan tidak aktif.
Jenis Pil Kombinasi
 Monofasik
 Bifasik
 Trifasik
Keuntungan dan Kerugian Pil Kombinasi

• Memiliki efektivitas yang tinggi


• Risiko terhadap kesehatan
sangat kecil.
• Tidak mengganggu hubungan
seksual.
Keuntungan • Siklus haid menjadi teratur
• Kesuburan segera kembali
setelah penggunaan pil
dihentikan.
• Dapat digunakan sebagai
kontrasepsi darurat.
• Mahal dan membosankan
karena harus
menggunakannya setiap hari.
• Mual, terutama pada 3 bulan
pertama.
• Perdarahan bercak atau
perdarahan sela, terutama 3
bulan pertama.

Kerugian • Pusing.
• Nyeri payudara.
• Berat badan naik sedikit,
• Berhenti haid (amenorea),
jarang pada pil kombinasi.
• Tidak mencegah IMS (Infeksi
Menular Seksual), HBV,
HIV/AIDS.
Suntikan Kombinasi
 Kontrasepsi suntik diberikan sekali per bulan
mengandung Medroxyprogesterone asetat 25 mg dan 5
mg estradiol cypionate.
 Suntikan diberikan secara intramuskular setiap 28
hari.
Kontrasepsi Suntikan progestin
 Jenis
 Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera),
mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3
bulan dengan cara disuntik intramuskular (di daerah
bokong).
 Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang
mengandung 200 mg Norentidron Enantat, diberikan
setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular.
 Efektifitas
 Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang
sangat tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan
per tahun, asal penyuntikan dilakukan sesuai jadwal dan
secara teratur.
Kontrasepsi Pil Progestin (minipil)
 Jenis
 Kemasan dengan isi 35 pil : 300 μg
levonorgestrel atau 350 μg noretindron.
 Kemasan dengan isi 28 pil : 75 μg norgestrel.
Efektivitas
 Beberapa studi telah menunjukkan bahwa jumlah harian
yang kecil dari pil berisi progestin saja, biasanya
norethindrone atau levonorgestrel, memberikan
perlindungan yang cukup baik terhadap kehamilan tanpa
menekan ovulasi.
Kontrasepsi Implan
 Jenis
 Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik yang diisi dengan
36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.

 Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur yang


diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
 Keuntungan
 Masa pakai cukup lama
 Tidak terpengaruh faktor lupa sebagaimana kontrasepsi
pil/suntik
 Tidak menganggu kelancaran air susu ibu

 Kekurangan
 Menimbulkan bercak atau menstruasi tidak teratur
 Bertambahnya berat badan
 Infeksi pada luka bekas pemasangan implan

Anda mungkin juga menyukai