Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakan Masalah

Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi


resiko. Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan
prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang
cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya
kesalahan medis (medical errors).
tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti
kesalahan atau keterlambatan diagnose, tidak menerapkan
pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara pemeriksaan
yang sudah tidak dipakai atau bertindak atas hasil
pemeriksaan atau observasi, tahap pengobatan seperti
kesalahan pada prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi,
metode penggunaan obat, dan keterlambatan merespon
hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak.
Dalam kenyataannya masalah medical error dalam
sistem pelayanan kesehatan yang terdeteksi umumnya
adalah yang ditemukan secara kebetulan saja. Sebagian
cenderung tidak dilaporkan, tidak dicatat, atau justru luput
dari perhatian kita semua.
Mempertimbangkan betapa pentingnya misi rumah
sakit untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah sakit untuk
berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari
penghargaannya terhadap kemanusiaan, maka
dikembangkan system Patient Safety yang dirancanag
mampu memjawab permasalahan yang ada.
2. Rumusan masalah
1) Apa yang dimaksud dengan patient safety?
2) Apa saja faktor yang mempengaruhi penurunan
kualitas dalam patient safety di rumah sakit
3) Apa dampak dari penurunan kualitas patient safety
rumah sakit?
4) Bagaimana cara meningkatkan patient safety dengan
metode peningkatan kualitas?

3. TUJUAN
1) Untuk mengetahui pengertian dari patient safety rumah
sakit
2) Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi
penurunan kualitas dalam patient safety di rumah sakit
3) Untuk mengetahui apa saja dampak dari penurunan
kualitas patient safety rumah sakit
4) mengetahui apa saja cara yang dapat digunakan utnuk
meningkatkan patient safety dalam rumah sakit
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Patient Safety Rumah Sakit


Berdasarkan Permenkes No.1691 Thn 2011 Tentang
Keselamatan Pasien, patient safety merupakan suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Kualitas Dalam


Patient Safety Rumah Sakit
1. Jumlah Petugas
Jumlah petugas merupakan salah satu
aspek yang menunjang pelayanan kepada pasien di
rumah sakit. Keadaan petugas yang kurang
menyebabkan penyelenggaraan pelayanan
dilaksanakan tidak maksimal dan kurang memenuhi
kepuasan pasien atas pelayanan yang diberikan.
Selain itu, petugas sendiri akan mengalami
kewalahan dalam menjalankan tugasnya yang pada
nantinya akan menurunkan tingkat kemampuan
kerja yang diberikan petugas kepada pasien di rumah
sakit.
2. . Ketanggapan Petugas
Ketanggapan petugas berhubungan
dengan aspek kesigapan dari petugas dalam
memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang
dinginkan. Tingkat kesigapan dari petugass kesehatan
dalam memberikan pelayanan merupakan salahs atu
aspek yang mempengaruhi penilaian pasien atas
mutu pelayanan yang diselenggarakan.
3. Kehandalan Petugas
Kehandalan berhubungan dengan tingkat

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki petugas

dalam menyelenggarakan dan memberikan pelayanan

kepada pasien di rumah sakit. Tingkat kemampuan dan

keterampilan yang kurang dari tenaga kesehatan tentunya

akan memberikan pelayanan yang kurang memenuhi

kepuasan pasien sebagai standar penilaian terhadap mutu

pelayanan.

4. Ketersediaan Dan Kelengkapan Fasilitas

Fasilitas merupakan sarana bantu bagi instansi dan

tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan

kepada pasien di rumah sakit. Keadaan fasilitas yang

memadai akan membantu terhadap penyelenggaraan

pelayanan kepada pasien.

C. Dampak Dari Penurunan Kualitas Patient Safety Rumah Sakit

Menurunnya kualitas patient safety di rumah sakit menyebapkan

a. Akreditasi rumah sakit akan menurun


b. Pasien yang akan datang ke rumah sakit akan memilih

rumah sakit yang mempunyai kualitas pelayanan yang

lebih baik

c. Rumah sakit tersebut secara perlahan akan ditinggalkan

oleh pasiennya karena kulitas pelayanan yang kurang

maksimal

D. Cara Meningkatkan Patient Safety Dengan Metode Penigkatan

Kualitas

Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada “H


ospital Patient Safety Standards” yang dikeluarkan oleh Joint
Commision on Accreditation of H ealth Organizations, Illinois,
USA, tahun 2002),yaitu:

1. HAK PASIEN
Standarnya adalah:

Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk

mendapatkan informasi tentang rencana & hasil

pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD

(Kejadian Tidak Diharapkan).

Kriterianya adalah:

1) Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan

2) penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana


pelayanan

3) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan


penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan
keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan,
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
kemungkinan terjadinya KTD.
2. Mendidik pasien dan keluarga

Standarnya adalah:

RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang

kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan

pasien.

Kriterianya adalah:

Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat

ditingkatkan dgn keterlibatan pasien adalah partner dalam

proses pelayanan. Karena itu, di RS harus ada system dan

mekanisme mendidik pasien & keluarganya tentang

kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan

pasien.Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien &

keluarga dapat:

1) Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan


jujur
2) Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
3) Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk
dimengerti
4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan
RS
6) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang
rasa
7) Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
3. Keselamatan pasien dan
kesinambungan pelayanan

Standarnya adalah:

RS menjamin kesinambungan pelayanan dan

menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit


pelayanan.

Kriterianya adalah:

1) koordinasi pelayanan secara menyeluruh

2) koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien


dan kelayakan sumber daya

3) koordinasi pelayanan mencakup peningkatan


komunikasi

4) komunikasi dan transfer informasi antar profesi


kesehatan

4. metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan

evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien.

Standarnya adalah:

RS harus mendesign proses baru atau memperbaiki


proses yg ada, memonitor & mengevaluasi kinerja melalui
pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD, &
melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta KP.

Kriterianya adalah:

1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses


perancangan (design) yang baik, sesuai dengan ”Tujuh
Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit”.

2) Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data


kinerja

3) Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif

4) Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan


informasi hasil analis

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan


pasien
Standarnya adalah:

a) Pimpinan dorong & jamin implementasi progr KP melalui


penerapan “7 Langkah Menuju KP RS ”.
b) Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif
identifikasi risiko KP & program mengurangi KTD.
c) Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi
antar unit & individu berkaitan dengan pengambilan
keputusan tentang KP
d) Pimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk
mengukur, mengkaji, & menigkatkan kinerja RS serta
tingkatkan KP.
e) Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas
kontribusinyadalam meningkatkan kinerja RS & KP.

Kriterianya adalah:

1) Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program


keselamatan pasien.
2) Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan dan program meminimalkan insiden,
3) Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua
komponen dari rumah sakit terintegrasi dan
berpartisipasi
4) Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden,
termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah,
membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian
informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
5) Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal
berkaitan dengan insiden
6) Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis
insiden
7) Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara
sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan
8) Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang
dibutuhkan
9) Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi
menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi
efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien

Standarnya adalah:

1) RS memiliki proses pendidikan, pelatihan &


orientasi untuk setiap jabatan mencakup
keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
2) 2RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan
yang berkelanjutan untuk meningkatkan &
memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.

Kriterianya adalah:

1) memiliki program diklat dan orientasi bagi staf


baru yang memuat topik keselamatan pasien
2) mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam
setiap kegiatan inservice training dan memberi
pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.

7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai


keselamatan pasien.

Standarnya adalah:

1) RS merencanakan & mendesain proses manajemen


informasi KP untuk memenuhi kebutuhan informasi
internal & eksternal.
2) Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat.

Kriterianya adalah:

1) disediakan anggaran untuk merencanakan dan

mendesain proses manajemen untuk memperoleh data

dan informasi tentang hal-hal terkait dengan

keselamatan pasien.

2) Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala

komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang


ada

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam penulisan makalah ini , disimpulkan bahwa untuk

mewujudkan atau meningkatkan patient safety yang berkualitas harus

bisa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi patient safety

seperti harus menguasai Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu

pada “Hospital Patient Safety Standards” yang dikeluarkan oleh Joint

Commision on Accreditation of Health Organizations, Illinois, USA, tahun

2002).

Selain itu harus mengacu pada Permenkes No.1691 Thn 2011

Tentang Keselamatan Pasien, karena dengan mengetahui hal itu dapat

meningkatkan patient safety dengan baik.

SARAN

1. Meningkatkan penilaian kepatuhan dan kedisiplinan perawat dengan

berdasarkan uraian tugas yang jelas

2. Memasukkan materi patient safety pada program orientasi bagi

perawat baru

3. Menggunakan,membuat atau memodifikasi instrumen penilaian

kepatuhan pedoman penerapan patient safety dengan di sesuaikan

dengan kondisi di rumah sakit


Dosen Pembingbin: Dr. Hj. Vonny P,SKM,M.Kes

MAKALAH

CARA MENINGKATKAN PATIENT SAFETY DENGAN METODE

PENINGKATAN KUALITAS

Oleh :

INDAR WATI ( B2 002 20 004 )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI PINRANG


TAHUN AJARAN 2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkatnya saya dapat menyelesaikan tugas merupakan salah satu
faktor pengukur bagi mahasiswa dalam memenuhi mata kuliah
Kewirausahaan, dimana dari rencana bisnis yang dibuat bisa menjadi
jembatan bagi seseorang untuk memulai suatu usaha.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna, baik dari teknik penulisan maupun materi mengingat
kemampuan yang kami miliki. oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Sebelumnya, saya mohon maaf jika terdapat kata-kata yang


kurang berkenan. Semoga dengan penyusunan makalah ini
memberikan manfaat bagi pembaca sehingga dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman diri. Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin.

Pinrang, januari 2022

Penulis

Anda mungkin juga menyukai