PSIKOSOSIAL
Kelompok 5
ASRIANI SAING
ANDI NUR AZIZAH
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
• faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada
peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri
• faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada
di dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi
termasuk bahan baku, baik produk antara maupun hasil akhir
• faktor manusia, merupakan potensi bahaya yang cukup besar terutama
apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada
dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis.
Potensi bahaya Psiko-sosial
– Lama waktu bekerja (sekian tahun), posisi (jabatan), tugas, kewajiban, tanggung jawab
sebagai pengawas, dsb.
– Faktor intrinsik dalam pekerjaan: kesesuaian lingkungan/orang dan kepuasan kerja,
peralatan, pelatihan, shift kerja, kerja overload atau underload, bahaya fisik, harga diri
terkait pekerjaan
– Peranan dalam organisasi: ambiguitas peran, konflik peran, tanggung jawab orang- orang,
batas-batas organisasional
– Perkembangan karir: dipromosikan/tidak, kurangnya keamanan kerja, ambiguitas
pekerjaan di masa yang akan datang, status congruency, kepuasan terhadap bayaran.
– Hubungan / dukungan sosial: dengan kolega, supervisor, bawahan Struktur dan iklim
organisasional: politik, konsultasi/komunikasi, partisipasi dalam membuat keputusan, dsd
Potensi hazard psikososial
Jenis Contoh
Job content Kurangnya variasi atau pendeknya siklus kerja, kerja yang dibagi dalam bagian-bagian
kecil atau kurang bermakna, kemampuan pekerja lebih tinggi dibandingkan tugas yang
diberikan kepadanya, ketidakpastian status pekerjaan, pekerjaan yang secara rutin
harus berinteraksi dengan berbagai karakter manusia.
Beban kerja dan kecepatan kerja Beban kerja berlebih atau kurang, kecepatan mesin (mechine pacing), terus-menerus
berhadapan dengan tenggat waktu yang singkat (continually subject to deadlines).
Jadwal kerja Kerja gilir, kerja malam , jadwal kerja yang tidak fleksibel, jam kerja yang tidak pasti,
jam kerja panjang, unsociable hours.
Kontrol Pertisipasi rendah dalam pengambilan keputusan, tidak ada pengendalian terhadap
beban kerja dan kecepatan kerja, dll.
Lingkungan dan peralatan Ketersediaan peralatan yang tidak memadai, peralatan yang kurang cocok, atau
pemeliharaan peralatan yang tidak memadai, keadaan lingkungan kerja yang penuh
sesak, pencahayaan yang buruk, bising berlebihan.
Budaya dan Fungsi organisasi Komunikasi yang buruk, kurangnya dukungan untuk
Organisasi pemecahan masalah dan pengembangan diri.
Hubungan antar Pribadi di tempat kerja Isolasi social atau fisik, hubungan yang buruk dengan atasan,pribadi di tempat konflik
antarpribadi, kurangnya dukungan social, bullying,kerja pelecehan
Peran dalam organisasi Ketidakjelasan peran (role ambiguity), konflik peran (role organisasi conflict), dan
adanya tanggung jawab terhadap orang-orang (responsibility for people)
Pengembangan Karir Karir yang tidak jelas dan mandek, kurang promosi atau promosi berlebihan, bayaran
yang buruk, ketidakamanan pekerjaan (job insecurity).
Pencegahan Bahaya Psikososial
– Elimination adalah menghilangkan semua faktor risiko dari process kerja yang menjadi
sumber bahaya.
– Substitution adalah Mengganti hal-hal yang mempunyai pengaruh berbahaya terhadap
psikis dan fisik pekerja
– Minimalisasi adalah Memperkecil kemungkina timbulnya bahaya
– Engineering Control adalah pendekatan secara teknik misalnya : penilaian kinerja pekerja,
– Administrative Control adalah pengawasan terhadap keputusan atau peraturan- peraturan
yang telah disepakati bersama.
– Supervisi atau bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pekerja sehingga faktor resiko
timbulnya bahaya dapat dikurangi
– PPE atau APD : Sebagai pelindung antara pekerja dan hal-hal pencetus bahaya dengan
pemahaman pekerja yang baik dan pendekatan diri terhadap lingkungan dan tuhannya.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah
hazard psikososial
• Analisis beban kerja
• Memberi Kesempatan Pengembangan Kerja
• Penetuan/Penyesuaian Desain Kerja
• Pertimbangan Dalam Menyusun Desain Kerja
Upaya 1
Analisis beban kerja
• Analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja
orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu
pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis
Upaya 2
Memberi Kesempatan Pengembangan Kerja
Hal ini akan meningkatkan kualitas kerja perawat, ia akan berusaha mengontrol karirnya
dan memilih karir yang lebih baik sehingga ia terus berprestasi dan memperoleh kepuasan
kerja (Marquis and Huston 2010).
Tujuannya :
• Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end job/career )
• Menurunkan jumlah perawat yang keluar dari pekerjaannya (turn-over )
• Menata sistem promosi berdasarkan mobilitas karir berfungsi dengan baik
dan benar
Upaya 3
Penetuan/Penyesuaian Desain Kerja
• Mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan di
rumah sakit
• Merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif
• Mengurangi timbulnya rasa bosan
• Dapat meningkatkan kepuasan kerja
Kesimpulan