Anda di halaman 1dari 18

UPAYA MENCEGAH HAZARD

PSIKOSOSIAL
Kelompok 5
 ASRIANI SAING
 ANDI NUR AZIZAH
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

• Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya


perlindungan yang ditujukan kepada semua potensi yang dapat
menimbulkan bahaya , agar tenaga kerja dan orang lain yang ada di
tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat. (plazamedis,
2021)
Hazard
• Menurut ((Suardi R. (2005) dalam plazamedis, 2021)) hazards adalah
sesuatu yang berpotensi menjadi penyebab kerusakan. Ini dapat
mencakup substansi, proses kerja, dan atau aspek lainnya dari
lingkungan kerja.
Macam- macam Hazard
Bahaya dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
• Bahaya fisik Kebisingan,suhu ekstrim,cahaya yang terlalu suram atau
terlalu terang
• Bahaya kimia Gas yang beracun, uap panas, debu yang terlalu banyak
diruangan kerja
• Bahaya biologi Bakteri,virus dan jamur
• Bahaya psikososial
Hazard Psikososial

• Psikososial adalah hubungan antara kondisi sosial seseorang atau


pekerja dengan kesehatan mental/emosionalnya. Hazard psikososial
adalah suatu bentuk bahaya yangdapat mengancam kesehatan mental
para pekerja dan risiko penurunan produktifitas pekerja. (Sabrina,
n.d.)
Bahaya Psikososial di tempat kerja
Bahaya Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-
aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian
seperti :
• Penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi,
temperamen atau pendidikannya. Sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak
sesuai
• Kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat
kurangnya latihan kerja yang diperoleh
• Hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja.
• Pentingnya mempelajari Bahaya Psychosocial dan Stress Kerja adalah agar produktivitas
kerja dapat tetap terjaga
Hazard psikososial
• Gejala stress:
– Kepuasan kerja rendah
– Kinerja yang menurun
– Semangat dan energi menjadi hilang
– Komunikasi tidak lancar
– Pengambilan keputusan jelek
– Kreatifitas dan inovasi kurang
– Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif
– Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui
– pendekatan individu dan organisasi.
Hazard psikososial
• Gangguan emosional yang timbul :
– Cemas
– Gelisah
– Gangguan kepribadian
– Penyimpangan seksual
– Ketagihan alkohol dan psikotropika, Faktor risiko
psikologis dalam kecelakaan adalah potensi
pikiran, perasaan, dan perilaku yang mungkin
terjadi sebagai akibat dari peristiwa stres.
Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja

• faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada
peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri
• faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada
di dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi
termasuk bahan baku, baik produk antara maupun hasil akhir
• faktor manusia, merupakan potensi bahaya yang cukup besar terutama
apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada
dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis.
Potensi bahaya Psiko-sosial

– Lama waktu bekerja (sekian tahun), posisi (jabatan), tugas, kewajiban, tanggung jawab
sebagai pengawas, dsb.
– Faktor intrinsik dalam pekerjaan: kesesuaian lingkungan/orang dan kepuasan kerja,
peralatan, pelatihan, shift kerja, kerja overload atau underload, bahaya fisik, harga diri
terkait pekerjaan
– Peranan dalam organisasi: ambiguitas peran, konflik peran, tanggung jawab orang- orang,
batas-batas organisasional
– Perkembangan karir: dipromosikan/tidak, kurangnya keamanan kerja, ambiguitas
pekerjaan di masa yang akan datang, status congruency, kepuasan terhadap bayaran.
– Hubungan / dukungan sosial: dengan kolega, supervisor, bawahan Struktur dan iklim
organisasional: politik, konsultasi/komunikasi, partisipasi dalam membuat keputusan, dsd
Potensi hazard psikososial
Jenis Contoh

Job content Kurangnya variasi atau pendeknya siklus kerja, kerja yang dibagi dalam bagian-bagian
kecil atau kurang bermakna, kemampuan pekerja lebih tinggi dibandingkan tugas yang
diberikan kepadanya, ketidakpastian status pekerjaan, pekerjaan yang secara rutin
harus berinteraksi dengan berbagai karakter manusia.
Beban kerja dan kecepatan kerja Beban kerja berlebih atau kurang, kecepatan mesin (mechine pacing), terus-menerus
berhadapan dengan tenggat waktu yang singkat (continually subject to deadlines).

Jadwal kerja Kerja gilir, kerja malam , jadwal kerja yang tidak fleksibel, jam kerja yang tidak pasti,
jam kerja panjang, unsociable hours.
Kontrol Pertisipasi rendah dalam pengambilan keputusan, tidak ada pengendalian terhadap
beban kerja dan kecepatan kerja, dll.
Lingkungan dan peralatan Ketersediaan peralatan yang tidak memadai, peralatan yang kurang cocok, atau
pemeliharaan peralatan yang tidak memadai, keadaan lingkungan kerja yang penuh
sesak, pencahayaan yang buruk, bising berlebihan.
Budaya dan Fungsi organisasi Komunikasi yang buruk, kurangnya dukungan untuk
Organisasi pemecahan masalah dan pengembangan diri.
Hubungan antar Pribadi di tempat kerja Isolasi social atau fisik, hubungan yang buruk dengan atasan,pribadi di tempat konflik
antarpribadi, kurangnya dukungan social, bullying,kerja pelecehan
Peran dalam organisasi Ketidakjelasan peran (role ambiguity), konflik peran (role organisasi conflict), dan
adanya tanggung jawab terhadap orang-orang (responsibility for people)
Pengembangan Karir Karir yang tidak jelas dan mandek, kurang promosi atau promosi berlebihan, bayaran
yang buruk, ketidakamanan pekerjaan (job insecurity).
Pencegahan Bahaya Psikososial

– Elimination adalah menghilangkan semua faktor risiko dari process kerja yang menjadi
sumber bahaya.
– Substitution adalah Mengganti hal-hal yang mempunyai pengaruh berbahaya terhadap
psikis dan fisik pekerja
– Minimalisasi adalah Memperkecil kemungkina timbulnya bahaya
– Engineering Control adalah pendekatan secara teknik misalnya : penilaian kinerja pekerja,
– Administrative Control adalah pengawasan terhadap keputusan atau peraturan- peraturan
yang telah disepakati bersama.
– Supervisi atau bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pekerja sehingga faktor resiko
timbulnya bahaya dapat dikurangi
– PPE atau APD : Sebagai pelindung antara pekerja dan hal-hal pencetus bahaya dengan
pemahaman pekerja yang baik dan pendekatan diri terhadap lingkungan dan tuhannya.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah
hazard psikososial
• Analisis beban kerja
• Memberi Kesempatan Pengembangan Kerja
• Penetuan/Penyesuaian Desain Kerja
• Pertimbangan Dalam Menyusun Desain Kerja
Upaya 1
Analisis beban kerja

• Analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja
orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu
pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis
Upaya 2
Memberi Kesempatan Pengembangan Kerja

Hal ini akan meningkatkan kualitas kerja perawat, ia akan berusaha mengontrol karirnya
dan memilih karir yang lebih baik sehingga ia terus berprestasi dan memperoleh kepuasan
kerja (Marquis and Huston 2010).
Tujuannya :
• Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end job/career )
• Menurunkan jumlah perawat yang keluar dari pekerjaannya (turn-over )
• Menata sistem promosi berdasarkan mobilitas karir berfungsi dengan baik
dan benar
Upaya 3
Penetuan/Penyesuaian Desain Kerja
• Mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan di
rumah sakit
• Merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif
• Mengurangi timbulnya rasa bosan
• Dapat meningkatkan kepuasan kerja
Kesimpulan

• Hazard atau bahaya adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan


kerugian.Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan
terhadap tenagakerjadari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang dapat terjadi pada waktumelakukan pekerjaan di tempat
kerja.
DAFTAR PUSTAKA

• plazamedis. (2021). Hazard Psikososial


Ditempat Kerja. 1–19.
https://plazamedis.net/hazard-psikososial-
ditempat-kerja/
• Sabrina, A. (n.d.). Hazard Psikososial.
https://osf.io/jx8vm/download/?format=pdf

Anda mungkin juga menyukai