Anda di halaman 1dari 31

Perbedaan

Ergonomi Fisik
dan Psikis

ANDRIE V SALAWANEY,SKM.,M.Kes

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
RUANG LINGKUP ERGONOMI

Ergonomi Ergonomi Ergonomi


Ergonomik Fisik
Kognitif Organisasi Lingkungan
• Anatomi • Persepsi, • Berkaitan • Pencahayaan,
tubuh, ingatan, dan dengan temperatur,
anthropometri, reaksi manusia optimasi kebisingan dan
fisiologi dan sistem getaran.
biomekanika sosioleknik
ERGONOMI FISIK

Prinsip yang memiliki fokus pada pencegahan


cedera melalui desain dan evaluasi tempat dan
lingkungan kerja. Hal-hal yang termasuk yakni postur,
tugas manual, dan kegiatan produksi yang dilakukan
secara berulang
ERGONOMI PSIKIS

Prinsi perilaku manusia dalam kaitannya dengan


pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan
kondisi tubuh manusia untuk menurunkan stress yang akan
dihadapi.
Setiap tempat kerja atau kegiatan yang bisa
menyebabkan/ menimbulkan tekanan
terhadap fisik/ jiwa ataupun perlakuan yang
tidak pantas terhadap bagian tubuh
seseorang.

KETIDAKNYAMANAN
DALAM BEKERJA
BEBAN
KERJA KAPASITAS

Produktif, Sehat,
Aman, Selamat,
Nyaman
KAPASITAS

BEBAN
KERJA

Kecelakaan kerja,
PAK, Kelelahan (Fisik
& Mental, Stres
BEBAN
KERJA

KAPASITAS

Kejenuhan → Kecelakaan,
Tidak ada inovasi dan
kreatifitas
S uatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan
pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus
dihadapi. Mengingat pekerjaan manusia bersifat mental
dan fisik, maka masing-masing mempunyai tingkat
BEBAN pembebanan yang berbeda-beda.
Tingkat pembebanan yang terlalu tinggi
KERJA memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan
dan terjadi overstress, sebaliknya intensitas
pembebanan yang terlalu rendah memungkinkan
rasa bosan dan kejenuhan atau understress
Beban kerja yang memerlukan
energi fisik otot manusia sebagai
sumber tenaganya dan konsumsi
energi merupakan faktor utama
yang dijadikan tolok ukur penentu
berat atau ringannya suatu
pekerjaan.
BEBAN
KERJA
Jumlah usaha yang dilakukan oleh
pikiran dalam melakukan suatu
tugas yang memerlukan input-
input secara kognitif termasuk
konsentrasi, ingatan, pengambilan
keputusan, ataupun perhatian.
BEBAN
KERJA
Beban
Kerja
Meningkatkan
motivasi
ERGONOMI Kemudahan →Efektifitas,
hidup Efisiensi dan
meningkatkan produktifitas
Memudahlkan kebahagiaan organisasi
hidup manusia manusia
Harmonisasi
dengan
&
keselarasanant menyesuaikna
ara kebutuhan instrument
dan kerja dengan
kemampuan manusia
manusia
dengan
teknologi
Tata ruang kerja buruk

Penanganan material berlebihan

Faktor Yang Desain Peralatan kerja buruk


mempengaruhi
ergonomi Beban tangggung jawab berlebih

Ketidakserasian jam kerja & istirahat

Shift yang buruk


BAHAYA PROSEDUR KERJA
Setiap penerabasan (jalan pintas) atau penyimpangan terhadap
peraturan dari prosedur kerja, misalnya: tidak mengikuti langkah demi
langkah Operation Guide atau JSA.

• Melompati langkah-langkah prosedur yang


1
ditetapkan.
•Menangani peralatan listrik tanpa menyegelnyA
2
lebih dulu.

3 •Berjalan di bawah pipa-pipa instalasi


4 •Tidak mengenakan PPE
5 •Memulai pekerjaan tanpa Surat Ijin Kerja
Tanda Sistem kerja Tidak Ergonomi

Hasil kerja tidak memuaskan

Sering terjadi kecelakan

Pekerja sering melakukan kesalahan

Pekerja mengeluhkan sakit leher, bahu dan punggung

Alat kerja/mesin tidak sesuai dengan pekerja

Pekerja terlalu cepat leleah dan butuh waktu lama untuk istirahat
Tanda Sistem kerja Tidak Ergonomi

Postur kerja yang buruk, misalnya sering membungkuk,


menjangkau atau jongkok

Lingkungan kerja yang tidak teratur, bising,


pengab, atau redup

Pekerja mengeluhkan beban kerja yang lebih

Komitmen kerja yang rendah

Hilangnya kepedulian terhadap pekerjaan


• Mendapatkan tujuan, hasil dan terget yang diharapkan
Efektif dengan tepat waktu.

• Pekerja tidak gampang lelah


Nyaman

ENASE Aman
• Tidak waswas dalam bekerja

• Kondisi kariawan tidak sakit


Sehat

• Penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu, cepat dan


Efisien memuaskan.
yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan
oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan
yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian

Penempatan tenaga kerja tidak sesuai , bakat, minat, kepribadian,


motivasi, emosi, atau pendidikan

BAHAYA Sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak


sesuai
Psiko-Sosial
Kurang/tidak memiliki skil

Hubungan antar individu yang tidak harmonis, dan


tidak serasi dalam organisasi kerja
Bahaya Psiko-Sosial secara langsung atau tidak
akan berpengaruh terhadap kondisi fisik dan
psikis karyawan sehari-hari.

Jika seorang karyawan tidak dapat mengatasi beban


bahaya ini dengan baik, maka karyawan tersebut akan
jatuh dalam kondisi bosan, jenuh, stres, dan lambat laun
akan mengalami gangguan serta keluhan-keluhan
penyakit serta menurunkan produktifitas kerja karyawan.
ERGONOMI
FISIK

Posisi Proses Tata Letak Mengangka


Kerja Tempat t Beban
Kerja
Kerja
Fixed Guard adalah agian penghalang permanen
dari mesin. Pelindung mesin ini berfungsi untuk
memberikan jarak antara pekerja dengan mesin
sehingga kontak langsung antara pekerja dengan
Design dan komponen berbahaya bisa dihindari
Pemilihan
Pengamanan Mesin
Secara Ergonomi
Interlocked Guard adalah Jenis pelindung yang bisa mematikan
mesin secara otomatis bila cover dibuka. Jadi, mesin tidak akan
beroperasi atau menyala sebelum pekerja menutup kembali
cover pelindung

Design dan
Pemilihan
Pengamanan Mesin
Secara Ergonomi
Adjustable Guard adalah Pelindung ini memungkinkan pekerja
menangani berbagai macam ukuran material secara leluasa,
namun tetap bagian mata pisau atau titik operasi pada mesin
tetap terlindungi untuk menghindari kecelakaan kerja akibat
pekerja secara tidak sengaja menyentuh komponen tersebut

Design dan
Pemilihan
Pengamanan Mesin
Secara Ergonomi
Self- Adjusting Guard adalah Pelindung ini dirancang
menyesuaikan ukuran atau posisi material. Self-adjusting
berfungsi melindungi pekerja dengan menempatkan penghalang
antara area berbahaya pada mesin dengan pekerja. Pelindung
umumnya terbuat dari bahan plastik, logam atau bahan
substansial lainnya
Design dan
Pemilihan
Pengamanan Mesin
Secara Ergonomi
Faktor stres kerja merupakan factor penekan yang
mempunyai potensi menciptakan stres. Pada dasarnya factor-
faktor penyebab stres kerja adalah sangat luas sehingga sulit
untuk disebutkan seluruhnya, factor yang mempunyai potensi
sebagai pencetus stres disebut factor penekan.
Faktor Penyebab Stres
Kondisi Kerja

Konflik Peran

Pengembangan Karir

Struktur Organisasi
Overload. Banyaknya
pekerjaan yang digunakan
melebihi kapasitas Deprivational stres untuk
kemampuan karyawan menjelaskan kondisi pekerjaan
Lingkungan Kerja.
tersebut. Akibatnya karyawan yang tidak lagi menantang
tersebut mudah lelah dan atau tidak lagi menarik
berada dalam keteganggan
tinggi

Kondisi Kerja
• stres karena ketidak jelasan peran dalam bekerja dan tidak
Konflik Peran tahu apa yang diharapkan oleh manajemen.

• ketidakjelasan sistem pengembangan karier dan penilaian


Pengembangan prestasi kerja, budaya nepotisme dalam manajemen
perusahaan, atau karena sudah tidak ada kesempatan lagi
Karir untuk naik jabatan.

• Aturan main yang terlalu kaku atau malah tidak jelas, iklim
Struktur politik perusahaan yang tidak sehat serta minimnya
keterlibatan atasan membuat pekerja jadi stres.
Organisasi (Lingkungan, Perjalanan, Teknologi, Tekanan)
Redesain tugas-tugas pekerjaan

Redesain lingkungan kerja

Menerapkan waktu kerja yang fleksibel

Melibatkan karyawan dalam pengembangan karier

Menganalisis peraturan kerja dan menetapkan tujuan (goals)

Membangun tim kerja yang kompak

Menetapkan kebijakan ketenaga kerjaan yang adil


TERIMA KASIH

Keberuntungan tak memiliki jaminan,


akan tetapi keselamatan kerja akan
menjamin Anda tetap hidup

Anda mungkin juga menyukai