Anda di halaman 1dari 31

Analisis Kondisi Kerja

dan Kerekayasaan
Bellaandrea Benazir (2018717006)
Ilma Nurfitriani Maulida (2018717013)

Dosen : Dra. Chairunnisa, M. Kes


Kondisi kerja & Kerekayasaan
01 Pengertian kondisi kerja dan kerekayasaan kerja

02 Kondisi Kerja

03 Sistem mesin-manusia

04 Penyajian Informasi

05 Fungsi-fungsi Kendali

06 Pengaturan work place


01. Pengertian Kondisi
Kerja dan Kerekayasaan
Menurut (Djumadi, 2006) kondisi kerja (working condition)
adalah kondisi tempat kerja, dimana karyawan melakukan
tugas pekerjaannya.

Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu Ergos (kerja)


dan Nomos (hukum alam) dan dapat didefenisikan sebagai
studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan
kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,
engineering, manajemen dan perancangan atau desain.
Ergonomi secara khusus mempelajari keterbatasan dan
kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi
dan produk-produk buatannya.
Manfaat dan tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi
ketidaknyamanan pada saat bekerja.Dengan demikian
Egonomi berguna sebagai media pencegahan terhadap
kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat kronis dan
fatal.

Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari dapat


dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
 Perancangan produk.
 Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja.
 Meningkatkan produktivitas kerja.
Bidang garapan ergonomi: Kondisi Lingkungan
Penerangan tempat kerja, adanya kebisingan, lingkungan kimia,
biologi dan lingkungan sosial di tempat kerja berpengaruh
terhadap prestasi dan produktivitas kerja dan karyawan pun akan
merasa kurang nyaman sehingga dapat menimbulkan stress
kerja dan membuat lebih banyak kesalahan.

Kondisi
Lingkungan
Interaksi mesin-manusia Kondisi Waktu
Interaksi
Tujuannya untuk menentukan keserasian Kondisi Jam kerja per hari atau per minggu
manusia-
antara manusia dengan mesin atau waktu penting untuk dikaji untuk mencegah
peralatan kerjanya. mesin adanya kelelahan berlebihan.

Sikap Kondisi
Sikap Kerja kerja sosial Kondisi Sosial
Sikap kerja yang bertentangan dengan kondisi sosial ini banyak dimanfaatkan oleh pimpinan
sikap alami tubuh akan menimbulkan tempat kerja untuk membina dan membangkitkan motivasi
kelelahan dan cedera otot-otot. kerja, seperti sistem penghargaan bagi yang berhasil dan
hukuman bagi yang salah dan lalai bekerja.
PENDAHULU PSIKOLOGI
KEREKAYASAAN

Manajemen ilmiah,

Frederick W. Taylor yang


menekankan efisiensi Analisis waktu dan gerak Kondisi kerja
dalam melaksanakan
Gilbert. Menganalisa
tugas pekerjaannya yang untuk mengetahui efek
membuat berbagai gerak tangan dan lengan
dari tukang pasang batu pencahayaan terhadap
macam peralatan yang
tembok untuk mengurangi produktifitas
disesuaikan dengan
04
bentuk dan fungsi anggota “gerak yang tidak perlu”
Content Here
badan. Contohnya: dibuat
sekop-sekop
You untuk
can simply impress your tenaga
audience and
bangunan add a unique zing
and appeal to your Presentations.
02. Kondisi Kerja
1. Kondisi kerja fisik
Lingkungan kerja fisik mencakup setiap hal dari fasilitas
parkir di luar gedung sampai lokasi dan rancangan gedung
sampai jumlah cahaya dan suara yang menimpa meja kerja
atau ruang kerja seorang tenaga kerja.
Contohnya: lapangan parkir yang sempit dapat
menimbulkan kejengkelan tenaga kerja dan tamu
perusahaan dan terbawa pada pekerjaannya sehingga
dapat merugikan perusahaan. Lalu lokasi kerja yang jauh
menyebabkan ketidakdisiplinan kerja dan turunya
produktifitas.
2. Kondisi Lama Waktu Kerja
a. Jam Kerja
Jumlah jam kerja dalam satu minggu, di Indonesia, pada
umumnya 40 jam. Ada organisasi-organisasi kerja yang
membagi 40 jam kerja ke dalam 6 hari kerja, ada yang
membaginya kedalam 5 hari kerja (setiap hari kerja
bekerja selama 8 jam). Hubungan antara jam kerja
nominal (ditetapkan oleh peraturan) dan jam kerja aktual
(dijalankan oleh tenaga kerja), jika jam kerja nominal
ditambah maka jam kerja aktual menjadi menurun.
Akibat tambahan dari perpanjangan jam kerja nominal
ialah naiknya secara mencolok angka kecelakaan, sakit
dan absensi (Schultz,1982).
b. Kerja Paro Waktu Tetap
Diperuntukkan bagi tenaga kerja yang menyukai gaya hidup
lentur dan mereka yang telah menjalani usia pension. Selain
itu orang cacat jasmani (yang mengahadapi masalah waktu
pergi dan pulang pada pekerjaan) dan orang-orang yang tidak
bersedia bekerja full-time.

c. 4 Hari Perminggu Kerja


Dari hasil penelitian pada perusahaan, 4 hari seminggu kerja
lebih dapat meningkatkan produktivitas dan efiensi pekerja
dan mengurangi jumlah absensi tenaga kerja. Jadi dalam 4
hari kerja tetap dengan 40 jam tetapi ada juga yang 36 jam.
d. Jam Kerja Lentur
Amerika dan Jerman, menetapkan waktu kerja 4 hari perminggu, tenaga kerja
bekerja minimal 6,5 jam/ hari dan maksimal 9,5 jam/hari. Penetapan berapa lama
setiap pekerja akan bekerja tergantung perorangan dalam setiap bagian atau
seksi.
Hasil penelitian pada perusahaan-perusahaan yang menggunakan jadwal jam
kerja lentur menunjukan keuntungan berikut:
• Produktivitas naik pada hampir separuh dari perusahaan.
• Angka absensi berkurang pada lebih dari 75% dari perusahaan-perusahaan.
• Keterlambatan dating berkurang pada 84% dari perusahaan-perusahaan.
• Angka keluar-masuk tenaga kerja berkurang pada lebih dari 50% dari
perusahaan-perusahaan.
• Semangat kerja tenaga kerja meningkat pada hampir semua perusahaan.
Keuntungan bagi tenaga kerja sangat banyak, contohnya:
 Bebas dari aturan waktu.
 Adanya waktu untuk belanja.
 Mampu menepati janji.
 Tidak mungkin datang terlambat.
 Dapat memanfaatkan cuaca yang bagus.
 Dapat menyesuaikan jam-jam kerja apabila tidak enak
badan.
 Mengurangi konflik antara kerja dan keluarga.
 Lebih mudah pergi ked an pulang dari pekerjaan.
 Dapat menumpuk cuti, dll.
03. Sistem mesin-manusia
Sistem mesin-manusia adalah sistem dimana kedua komponen harus bekerja sama
untuk menyelesaikan pekerjaannya. Masing-masing komponen tidak akan ada artinya
apabila tidak ada komponen lain sebagai pelengkapnya.

• Sistem ikal-terbuka
Yaitu suatu masukan memasuki sistem
tertentu, membuat suatu mekanisme kendali Ada dua
bekerja dan terjadilah suatu kegiatan tertentu. system
Contoh : sistem alat pengaman kebakaran
mesin- • Sistem ikal- tertutup
manusia merupakan sistem yang dapat manusia
yaitu : atur sendiri.
Contoh: AC
04. Penyajian Informasi
Alat indra yang paling banyak digunakan dalam bekerja yaitu indra
pendengaran dan penglihatan. Dalam merancang konstruksi mesin
yang berpengaruh besar terhadap efisiensi kerja, ialah keputusan
yang harus diambil tentang peraga apa yang akan digunakan sebagai
saluran komunikasi antara mesin dan manusia.

Penetapan dari saluran komunikasi antara mesin dan manusia


Your Picture Here
tergantung pada:
1. Jenis informasi yang harus dialihkan.
2. Dengan cara bagaimana informasi akan digunakan.
3. Lokasi dari tenaga kerja.
4. Lingkungan tempat tenaga kerja beroperasi.
5. Sifat dari alat indra itu sendiri (sifat kuping dan mata).
Chapanis (1976) mengemukkan bahwa pada umumnya alat-alat
komunikasi visual (seperti TV, teletype, radar, cakara angka atau dials,
dan sebagainya) sesuai untuk digunakan jika:
 Pesan yang harus disampaikan adalah pesan majemuk atau abstrak,
atau mengandung istilah-istilah teknikal atau ilmiah.
 Pesan yang harus disampaikan adalah panjang.
 Pesan kelak perlu diacu (perlu digunakan lagi di kemudian hari).
 Pesan berkaitan dengan orientasi ruang atau dengan lokasi dari titik-
titik diruang (memperlihatkan seseorang bagaimana ia dapat pergi ke B
dari A lebih mudah dengan menggunakan peta daripada hanya
berbicara saja).
 Kondisi suatu system (temperature, tekanan, besarnya arus) harus
dibandingkan dengan sesuatu garis dasar atau kondisi operasi normal.
 Tidak adanya keadaan yang mendesak dalam menyampaikan pesan.
 Saluran-saluran audio/pendengaran yang ada telah terlalu besar
bebannya.
 Lingkungan audio tidak sesuai untuk menyampaikan komunikasi secara
aiditif (misalnya pesan visual lebih sesuai untuk menyampaikan
informasi di tempat-tempat yang ramai).
 Pekerjaan operator memungkinkan dia untuk tetap berada di satu
tempat (untuk menerima pesan visual, penerima harus memusatkan
matanya pada unit penerima ata harus cukup dekat dengannya
sehingga ia dapat melihat pesannya pada saat pesan dating).
 Keluaran mesin atau system terdiri dari berbagai macam informasi
(misalnya temperature mesin, tekanan silinder, RPM, kecepatan,
penggunaan bensin) yang harus diperagakan secara simultan dipantau,
dan ditanggapi dari waktu ke waktu.
 
Chapanis membuat daftar tentang alat-alat komunikasi auditif (bunyi
telepon, system penyiaran, bel, tanda-tanda peringatan, sirene, gong, dan
sebagainya) yang tepat untuk digunakan, yaitu jika:
• Pesan sederhana dan tidak majemuk.
• Pesan yang arus disampaikan pendek.
• Kecepatan penyampaian penting (misalnya kalau mau member tanda
“awas” kepada seseorang, maka pesan auditif merupakan cara yang
terbaik).
• Pesan tidak perlu diacu kembali di kemudian hari.
• Saluran-saluran komunikasi visual sedang terlalu besar bebannya.
05. Fungsi-fungsi Kendali
Dalam merancang alat kendali yang tepat perlu diperhatikan beberapa hal seperti:
a. Mencocokkan alat kendali dengan anggota-anggota tubuh (tangan kaki) jangan
sampai ada satu anggota yang bebannya terlalu besar.
b. Mencocokkan alat kendali dengan gerakan. Misalnya pengungkit yang ke atas
dan ke bawah hendaknya memberikan gerakan yang sama.
c. Mencocokkan alat kendali dengan lingkungan kerjanya.
d. Memperhatikan population stereotypes, dugaan-dugaan manusia tentang arah
gerak sesuai dengan jarum jam. Dengan menggerakkan dan memutar alat
kendali ke arah jarum jam, diharapkan terjadi gerakan yang sesuai.
 
Peraga dan alat kendali yang dirancang dan dikonstruksi dengan tepat pada mesin
yang merupakan bagian dari system Mesin-Manusia, maka dapatlah diharapkan
bahwa tenaga kerjanya dapat menjalankan mesinnya dengan efisien dan efektif
sehingga prestasi kerjanya tinggi.
06. Pengaturan work place
Rancangan kantor memberikan pengaruh pada produktivitas. Masalah
yang biasa dihadapi selain masalah perparkiran, lokasi, ruang kantor,
tampaknya perlu juga diperhatikan faktor-faktor lingkungan spesifik
seperti:
Iluminasi
(penerangan)
Warna

Bising

Musik dalam
bekerja
1. Iluminasi (penerangan)
Pengaturan yang ideal adalah jika cahaya dapat didistribusikan secara merata
pada keseluruhan lapangan visual. Memberikan cahaya penerangan pada suatu
daerah kerja yang lebih tinggi kadar cahayanya daripada daerah yang
mengelilinginya akan menimbulkan kelelahan mata setelah jangka waktu tertentu.
Pada daerah yan terang pupil mata mengecil. Kalau melihat sekeliling yang lebih
gelap (hal yang wajar dilakukan) pupil mata membesar.
Sinar yang menyilaukan merupakan faktor yang mengurangi efisiensi visual
dan meningkatkan ketegangan mata. Silau juga dapat meningkatkan kesalahan
dalam kerja rinci selama waktu 20 menit. Selain ketegangan mata, silau juga dapat
mengaburkan pandangan.
Silau di tempat kerja dapat diatasi dengan berbagai cara:
2. Sumber cahaya yang sangat terang dapat “ditutupi” dengan pelindung, atau
diletakkan di luar bidang pandang pekerja.
3. Cara lain ialah dengan memberikan semacam kelep topi (visor) atau pelindung
mata (eyeshader).
2. Warna
Warna erat kaitannya dengan iluminasi yaitu penggunaan warna pada
ruangan dan peralatan kerja. Banyak orang memberikan makna yang
tinggi kepada pengguna warna atau kombinasi warna yang tepat
untuk ruangan-ruangan di rumah, dikantor, dan di pabrik. Warna
dapat digunakan sebagai:
 Alat sandi atau coding device (Schultz, 1982), atau sebagai
pencipta kontras warna (Suyanto, 1985). Misalnya alat pemadam
kebakaran berwarna merah, peralatan pertolongan pertama
berwarna hijau. Untuk bagian-bagian yang kecil pada mesin tetapi
penting dapat digunakan warna-warna kuat, sehingga kontras
warna yang ada memudahkan penglihatan.
 Upaya untuk menghindari timbulkanya ketegangan mata. Pantulan
cahaya dapat berbeda-beda tergantung dari warna yang
digunakan.
 Alat untuk menciptakan ilusi tentang besar dan suhu ruangan kerja.
Warna Efek jarak Efek suhu Efek psikis

Biru Jauh Sejuk Menenangkan

Hijau Jauh Sangat sejuk Sangat menenangkan

Merah Dekat Panas Sangat mengganggu

Orange Sangat dekat Sangat panas Merangsang


3. Bising
Bising dalam lingkungan kerja membuat kita menjadi mudah marah,
gelisah dan tidak bisa tidur, bahkan dapat membuat kita menjadi tuna
rungu.
McCormick membedakan antara,
1. Tuna rungu syarat (nerve deafness), Kehilangan pendengaran
pada tuna rungu syaraf pada umumnya terjadi karena frekuensi
yang tinggi hingga besar daripada frekuensi yang rendah.
Pengurangan normal pendengaran pada proses menua biasa
merupakan tuna rungu syaraf. Hal tersebut juga terkait dengan
akibat dari seringnya individu secara intensif berada pada tingkat
kebisingan yang tinggi.Tuna
2. Tuna rungu konduksi (conduction deafness). Tuna rungu konduksi
merupakan tuna rungu sementara.
Berikut ini akibat-akibat lain dari tingkat kebisingan yang tinggi:
1. Timbulnya perubahan fisiologis
Penelitian menunjukkan bahwa pada orang-orang yang mendengarkan
bising pada tingkat 95-110 desibel, terjadi penciutan dari pembuluh
darah, perubahan detak jantung, dilatasi dari pupil-pupil mata.
Penyempitan dari pembuluh darah tetap berlangsung beberapa waktu
setelah tidak ada bising lagi dan mengubah persediaan darah untuk
seluruh tubuh. Satu paparan (exposure) yang bersinambungan
terhadap bising yang keras dapat meningkatkan tekanan darah dan
dapat ikut mengakibatkan tekanan darah dan dapat ikut
mengakibatkan sakit jantung.
2. Adanya dampak psikologi
Bising dapat mengganggu kesejahteraan emosional. Mereka bekerja
dalam lingkungan yang ekstrem bising lebih agresif, penuh curiga dan
cepat jengkel dibandingkan dengan mereka yang bekerja dalam
lingkungan yang sepi.
4. Musik dalam bekerja
Mendengarkan musik pada saat bekerja memiliki pengaruh yang positif
dan negative. Hal tersebut tergantung dengan jenis pekerjaannya. Akan
berpengaruh positif bila diterapkan pada pekerjaan yang sederhana,
rutin dan monoton, sedangkan akan berdampak negative bila diterpkan
pada pekerjaan yang lebih membutuhkan konsentrasi yang tinggi.
Suyatno (1985), berpendapat bahwa musik pengiring kerja harus
disesuaikan dengan pertimbangan sebagai berikut:
• Musik dalam bekerja harus menciptakan efek yang
menguntungkan pikiran
• Musik tidak akan bernilai bila ada suara yang lebih keras
• Musik meriah diperdengarkan secara singkat pada saat memulai
pekerjaan akan meningkatkan gairah dan diakhir pekerjaan
• Tempo waktu jangan terlalu lambat tetapi juga jangan terlalu cepat.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai