SATELIT PROGRAM:
Public Health Goes to Community
Public Health Goes to School
Public Health Goes to Health Center
Public Health Goes to Public Place
Public Health Goes to Office
Rapat Koordinasi Lintas Program
Penyusunan SOP Pelayanan Promosi Kesehatan
DISUSUN OLEH:
PENCERAH NUSANTARA MENTAWAI
ANGKATAN III
PENCERAH NUSANTARA
PUSKESMAS KECAMATAN SIKAKAP
KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
SUMATERA BARAT
2014-2015
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Proporsi Rumah Tangga yang Memenuhi Kriteria Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) Baik Menurut Provinsi (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, 2013, h. 187)
Berdasarkan Gambar 1.1 terlihat bahwa terdapat 20 provinsi dengan
proporsi rumah tangga yang memenuhi kriteria perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) baik di bawah proporsi Nasional, salah satunya adalah Provinsi
Sumatera Barat. Sedangkan berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2012 diketahui bahwa persentase rumah tangga berperilaku
hidup bersih dan sehat menurut kabupaten/kota tahun 2012 hanya sebesar
48,5% (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, 2012, h. 150). Oleh karena
itu, tidak mengherankan jika kasus penyakit menular dan tidak menular di
Provinsi Sumatera Barat masih cukup tinggi.
Padahal, salah satu visi yang harus dicapai dalam Rencana Jangka
Panjang Menengah Nasional adalah masyarakat yang mandiri untuk hidup
sehat. Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi
dimana masyarakat Indonesia menyadari, mau dan mampu mengenali,
mencegah, serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga
gangguan kesehatan akibat bencana maupun lingkungan dan perilaku yang
tidak mendukung untuk hidup sehat (Syahrir & Fachrurazy, 2014, h. 14).
Untuk mencapai visi tersebut, maka dibutuhkan suatu upaya promosi
kesehatan.
Di dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dijelaskan bahwa
promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari, oleh, dan untuk masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan
3
BAB II
SATELIT PROGRAM
2) Tujuan Kegiatan
1. Musenen Pastoran Sikakap dan Dusun Mabolak
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang rentan
terkena Ca Cerviks, dalam hal ini adalah kaum ibu-ibu,
yang tersebar di Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan serta
ibu-ibu di Dusun Mabolak.
2. Musenen Gereja Bukuk Monga
Untuk meningkatkan pengetahuan dari masyarakat Bukuk
Monga, Desa Taikako, tentang:
1) Program Kesehatan Lingkungan: Pentingnya air bersih
bagi kesehatan manusia dan penyaringan air dengan
metode Saringan Pasir Lambat.
2) Program Kesehatan Ibu dan Anak serta KB: Pola asuh
pada anak.
3) Sasaran Kegiatan
1. Musenen Pastoran Sikakap
Seluruh Ibu-Ibu Umat Katholik di Pagai Utara dan Pagai
Selatan.
2. Musenen Dusun Mabolak
Seluruh Ibu-Ibu di Dusun Mabolak, Desa Sikakap
3. Musenen Gereja Bukuk Monga
Seluruh Masyarakat Dusun Bukuk Monga, Desa Taikako
4) Peserta Kegiatan
1. Musenen Pastoran Sikakap
126 jemaat
2. Musenen Dusun Mabolak
19 orang
3. Musenen Gereja Bukuk Monga
28 orang
5) Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1. Musenen Pastoran Sikakap
Jumat, 31 Oktober 2014
16
2) Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan para lansia (wanita) khususnya di
Desa Sikakap tentang menopause, diharapkan dapat menjadi
bekal untuk mempersiapkan penurunan fungsi reproduksi
karena bertambahnya usia.
3) Sasaran Kegiatan
Seluruh lansia (wanita) yang berada di Desa Sikakap
4) Peserta Kegiatan
17 orang lansia
5) Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Minggu, 7 Desember 2014
6) Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Musholla Ar-Rahman, Dusun Sikakap Tengah, Desa Sikakap
2) Penyuluhan Kelompok Ibu
1. Ibu Hamil
1) Latar Belakang Kegiatan
Berdasarkan Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Milenium di Indonesia Tahun 2013 diketahui bahwa Angka
Kematian Ibu (AKI) baru dapat ditekan dari 390 per 100.000
kelahiran hidup pada Tahun 1991 menjadi 359 per 100.000
kelahiran hidup pada Tahun 2012, padahal target AKI adalah
102 per 100.000 kelahiran hidup.
Akselerasi pencapaian tujuan MDGs kelima ini perlu
mendapatkan perhatian yang serius dan kerja yang lebih keras
lagi oleh semua lini kehidupan di Indonesia, termasuk Instansi
Kesehatan, seperti Puskesmas Kecamatan Sikakap. Meskipun
tidak tercatat adanya kematian ibu pada tahun 2014, tetapi
masih banyak ditemukan proses persalinan dengan penyulit.
Adanya faktor penyulit selama proses persalinan ini yang
berisko menyebabkan kematian ibu dapat terjadi disebabkan
oleh rendahnya pengetahuan ibu dalam perawatan kesehatan
ibu selama kehamilan. Karena itu, agar dapat meningkatkan
18
No Kematian Keterangan
1. Bayi 6 orang 1 Anencephalus
1 Hidrochepalus
1 Lahir Mati
1 Aspirasi
1 BBLR Taikako Hulu
1 Susp. TB
No Kematian Keterangan
1. Balita 2 orang 1 Susp. Pneumonia
1 Luka Bakar
4) Peserta Kegiatan
14-15 ibu balita di Dusun Sikakap Tengah
5) Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Sabtu, 8 November 2014 dan Senin, 1 Desember 2014
6) Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Posyandu Sikakap Tengah, Desa Sikakap
3) Penyuluhan di Posyandu
1. Posyandu Balita
1) Latar Belakang Kegiatan
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah
satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk,
dan bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi (Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2011).
Manfaat posyandu dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat sangat besar. Salah satu manfaat
utamanya adalah memudahkan masyarakat untuk mendapat
informasi kesehatan terutama terkait perkembangan kesehatan
balita, yang dalam hal teknisnya bisa diakses pada meja 4.
Berdasarkan hasil assessment awal, diketahui bahwa masih
banyak posyandu dimana meja 4 untuk pelayanan informasi
kesehatan masih belum berjalan, sehingga secara tidak
langsung mempengaruhi pengetahuan ibu tentang kesehatan
balitanya setelah mendapatkan pelayanan di meja lainnya.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menjadi salah satu faktor
yang menyebabkan kematian bayi ataupun balita.
21
2) Tujuan Kegiatan
Meningkatnya pengetahuan ibu tentang Grafik KMS; Jenis-
jenis imunisasi, manfaat, dan efek samping imunisasi; serta
tumbuh kembang balita dan pemenuhan gizi pada balita.
3) Sasaran Kegiatan
Seluruh peserta posyandu di Kecamatan Sikakap
4) Peserta Kegiatan
Seluruh peserta posyandu di Kecamatan Sikakap
5) Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Setiap pelaksanaan Posyandu Balita di Kecamatan Sikakap
6) Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Posyandu Balita di Kecamatan Sikakap
2. Posyandu Lansia
1) Latar Belakang Kegiatan
Berdasarkan Laporan Kunjungan Lansia ke Puskesmas
Kecamatan Sikakap Tahun 2014, diketahui masalah kesehatan
yang sering dialami oleh lansia di wilayah kerja Puskesmas
Sikakap adalah hipertensi, diabetes mellitus, hiperurisemia,
dan gastritis. Dalam Pasal 14 Ayat 2 UU No 13 Tahun 1998
tentang kesejahteraan lanjut usia, pelayanan kesehatan bagi
lansia dilaksanakan salah satunya melalui peningkatan
penyuluhan dan penyebarluasan informasi melalui Posyandu
Lansia tentang penyakit yang sering berkaitan dengan lansia
dan cara menanggulanginya.
2) Tujuan Kegiatan
Meningkatnya pengetahuan lansia di Kecamatan Sikakap
tentang penyakit tidak menular, gizi lansia, pola hidup sehat
pada lansia.
3) Sasaran Kegiatan
Seluruh lansia di Kecamatan Sikakap
22
4) Peserta Kegiatan
Lansia di Posyandu Lansia Desa Matobe (Polaga, Mangau-
Ngau, dan Tunang), Desa Sikakap (Sikakap Timur, Seay Lama,
Seay Baru, HVA), dan Desa Taikako (Muara Taikako, Kautek).
5) Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Setiap pelaksanaan Posyandu Lansia di Kecamatan Sikakap
6) Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Posyandu Lansia di Kecamatan Sikakap
2.1.6 Metode Pelaksanaan
1) Penyuluhan Kelompok Masyarakat
1. PKK
1) Metode Penyuluhan
Promosi kesehatan tentang penyait TBC dilakukan dengan
metode penyuluhan kelompok, dimana terdapat satu penyuluh
yang memberikan penyuluhan kepada Ibu-Ibu PKK di Muara
Taikako yang meliputi penyakit TBC itu sendiri, faktor
penyebab, tatalaksana, dan cara pencegahan penyakit TBC.
Sedangkan untuk materi gizi masyarakat dilakukan dengan
metode pemicuan, dimana fasilitator melakukan pemicuan
terhadap rasa malu, rasa berdosa, rasa peduli, rasa tanggung
jawab ketika ada salah satu dari anggota masyarakat maupun
keluarga sendiri menderita gizi kurang.
2) Alat Bantu dan Media yang Digunakan
Materi promosi kesehatan dalam bentuk power point untuk
penyakit TBC dan leaflet untuk materi gizi masyarakat dengan
dibantu media laptop, projector, dan LCD serta kertas plano
dan alat tulis.
3) Pihak yang Terlibat
Penyuluh materi Penyakit TBC adalah Koordinator Petugas
Kesehatan Desa Taikako, Petugas Kesehatan Desa Taikako.
Sedangkan fasilitator dalam rangka promosi kesehatan Gizi
Masyarakat adalah Tim Pencerah Nusantara. Pada kegiatan ini
23
2. Ibu Balita
1) Metode Penyuluhan
Promosi kesehatan di Kelas Ibu Balita dilakukan dengan
metode penyuluhan kelompok.
2) Alat Bantu dan Media yang Digunakan
Flipchart, Leaflet, Buku Panduan
3) Pihak yang Terlibat
Pemegang Program SP2TP Puskesmas Sikakap dan Tim
Pencerah Nusantara sebagai Narasumber dan Kader Posyandu
sebagai Moderator.
3) Penyuluhan di Posyandu
1. Posyandu Balita
1) Metode Penyuluhan
Promosi kesehatan di Posyandu Balita dilakukan di Meja 4
dalam bentuk Konseling Personal.
2) Alat Bantu dan Media yang Digunakan
Buku KIA pada bagian KMS (Kartu Menuju Sehat) dan Poster
tentang Grafik KMS beserta Tahapan Tumbuh Kembang Anak.
3) Pihak yang Terlibat
Petugas Kesehatan Desa Puskesmas Sikakap, Kader Posyandu,
dan atau Tim Pencerah Nusantara.
2. Posyandu Lansia
1) Metode Penyuluhan
Promosi kesehatan di Posyandu Lansia dilakukan di Meja 5
dalam bentuk Konseling Personal setelah pengukuran dan
pemeriksaan.
2) Alat Bantu dan Media yang Digunakan
KMS Lansia, Buku Kohort Posyandu Lansia
3) Pihak yang Terlibat
Petugas Kesehatan Desa Puskesmas Kecamatan Sikakap dan
Tim Pencerah Nusantara
26
2.1.9 Dokumentasi
1) Promosi Kesehatan pada Kelompok PKK, Musenen, Majelis Taklim
2. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan siswa SMP dan SMA di Kecamatan
Sikakap terkait penyakit HIV AIDS.
3. Sasaran Kegiatan
Seluruh siswa SMP dan SMA di Kecamatan Sikakap
4. Peserta Kegiatan
1) Kampanye Hari Pertama
1. SMPN 1 Pagai Utara Selatan
40 Siswa (Kelas 1, 2, 3)
2. SMP GKPM
23 Siswa (Kelas 1, 2, 3)
3. SMP Tri Bakti
7 Siswa Tri Bakti (Kelas 1, 2, 3)
2) Kampanye Hari Kedua
1. SMPN 2 Pagai Utara Selatan
24 Siswa (Kelas 1, 2, 3)
2. SMAN 2 Pagai Utara Selatan
25 Siswa (Kelas 1, 2, 3)
3) Kampanye Hari Ketiga
SMAN 1 Pagai Utara Selatan
33 Siswa (Kelas 1, 2, 3)
5. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1) Kampanye Hari Pertama
Kamis, 6 November 2014
2) Kampanye Hari Kedua
Jumat, 7 November 2014
3) Kampanye Hari Ketiga
Sabtu, 8 November 2014
6. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
1) Kampanye Hari Pertama
Aula SMPN 1 Pagai Utara Selatan
44
2.2.9 Dokumentasi
1) Kampanye Hari Pertama
Gambar 2.12 Kampanye HIV AIDS Aku Bangga Aku Tahu oleh
Siswa SMPN 1 PUS, SMP GKPM, dan SMP Tribakti Sepanjang
Jalan Raya Sikakap
46
Gambar 2.16 Kampanye HIV AIDS Aku Bangga Aku Tahu oleh
Siswa SMAN 1 PUS Sepanjang Jalan Berkat Baru, Desa Sikakap
48
PENCAPAIAN
STRATEGI INDIKATOR PENCAPAIAN RENCANA TINDAK
PN 2 KUARTAL OUTCOME
PENCAPAIAN KEBERHASILAN KUARTAL I LANJUT
IV
Remaja di Memberdayakan Penyuluhan Meningkatnya Belum Terlaksana 1. Pelaksanaan dilakukan
beberapa sekolah siswa, guru, dan Sekolah Sehat pengetahuan siswa, guru, pada saat Class Meeting
yang dikunjungi masyarakat masyarakat lingkungan Semester Genap sekitar
PN Goes to School lingkungan sekolah sekolah terkait sekolah Bulan Juni atau Juli
tahu tentang di Kecamatan sehat. atau waktu lain sesuai
bahaya seks bebas. Sikakap agar tahu, dengan kesepakatan
mau, dan mampu dengan sekolah.
mempraktikkan 2. Perlu berkoordinasi
PHBS dan berperan dengan Pemegang
aktif dalam Program Kesehatan
mewujudkan Lingkungan karena
sekolah sehat. menyangkut materi
tentang Sekolah Sehat
atau Sekolah
Adiwiyata.
Penyuluhan Meningkatnya Belum Terlaksana 1. Pada November-
PHBS Sekolah pengetahuan siswa, guru, Desember seharusnya
masyarakat lingkungan sudah dilakukan 2x
sekolah terkait 9 pesan penyuluhan PHBS ke
sehat PHBS Sekolah. Sekolah. Oleh karena
itu, 2 materi yang
belum tersampaikan,
akan diberikan pada
bulan-bulan berikutnya
baik dengan teknik
double materi atau
49
metode penyuluhan
lainnya yang
memungkinkan 2 materi
ini tersampaikan.
2. Untuk mempermudah
pelaksanaannya, akan
bekerja sama dengan
Sahabat Remaja
Mentawai 2 di masing-
masing sekolah atau
Petugas Kesehatan Desa
di Sekolah yang tidak
terjangkau oleh Sahabat
Remaja Mentawai.
Penyuluhan Meningkatnya 1. Terlaksananya 1. Dalam pelaksanaan
Kesehatan pengetahuan siswa terkait penyuluhan dan agenda penyuluhan
Reproduksi kesehatan reproduksi pada kampanye kesehatan selanjutnya, selain
Remaja remaja. reproduksi remaja bekerja sama dengan
tentang HIV AIDS oleh NGO CDRM-CDS
PN 3 dan Petugas diharapkan dapat
Kesehatan bekerja sama bekerja sama dengan
dengan NGO CDRM- NGO lainnya yang
CDS di SMP-SMA memiliki program
Kecamatan Sikakap sama. Yang paling
untuk memperingati utama dapat bekerja
Hari HIV AIDS. sama dengan PKPR
2. Sasaran aktif bertanya Puskesmas Sikakap dan
dengan pertanyaan- paling penting
pertanyaan mendasar memberdayakan
dan aplikatif serta Sahabat Remaja
mampu recall materi Mentawai.
50
PENCAPAIAN
STRATEGI INDIKATOR PENCAPAIAN RENCANA TINDAK
PN 2 KUARTAL OUTCOME
PENCAPAIAN KEBERHASILAN KUARTAL I LANJUT
IV
Tidak Ada Memberdayakan Public Health on Meningkatnya Belum Terlaksana 1. Iklan Layanan
pasien, masyarakat TV pengetahuan pasien, Masyarakat tentang 7
pengunjung, dan masyarakat pengunjung, Pesan PHBS di Institusi
petugas agar tahu, dan petugas tentang 7 Layanan Kesehatan atau
mau, dan mampu indikator PHBS Institusi topik kesehatan lainnya
untuk Kesehatan melalui media dapat dikumpulkan dari
mempraktikkan Iklan Layanan sumber lain atau dapat
PHBS serta Masyarakat. memproduksi Iklan
berperan aktif Layanan Masyarakat
dalam mewujudkan sendiri dengan
institusi kesehatan memperhatikan budaya
yang sehat dan lokal seperti bahasa
mencegah yang digunakan.
penularan penyakit 2. Advokasi pengadaan
di institusi Televisi yang
kesehatan. diletakkan pada tempat
publik strategis di
Puskesmas yang
memungkinkan pasien
maupun pengunjung
dapat melihat maupun
mendengarkan Iklan
Layanan Masyarakat
yang diputar.
55
2.3.9 Dokumentasi
-
57
2.4.4 Sasaran
1) Sasaran Primer
Pengunjung tempat-tempat umum
2) Sasaran Sekunder
Pemilik tempat-tempat umum
3) Sasaran Tersier
Kepala Desa, Camat
2.4.5 Rincian Kegiatan
1) Kegiatan Public Health on Poster sudah dilaksanakan pada Kamis,
27 November 2014 bersama dengan kegiatan longmarch dalam
rangka Public Expose Sahabat Remaja Mentawai Angkatan 2. Poster
dari Puskesmas dibagikan dan dibacakan oleh Sahabat Remaja
Mentawai Angkatan 2 di tempat-tempat umum sepanjang jalan raya
Sikakap yang merupakan rute longmarch.
2) Kegiatan Public Health on Leaflet belum dapat dilaksanakan karena
masih proses advokasi dan pengadaan media.
2.4.6 Metode Pelaksanaan
1) Public Health on Poster, yaitu promosi kesehatan dimana informasi
kesehatan tentang enam pesan PHBS di Tempat-Tempat Umum
yang akan disampaikan terangkum dalam media poster yang
ditempelkan di Tempat-Tempat Umum (TTU) Kecamatan Sikakap.
2) Public Health on Leaflet, yaitu promosi kesehatan dimana informasi
kesehatan yang akan disampaikan terangkum dalam media leaflet
yang akan didistribusikan ke tempat-tempat umum sehingga
pegunjung tempat-tempat umum dapat mengambilnya dengan gratis
dan membacanya, harapannya pengunjung dapat mengetahui enam
pesan PHBS Tempat-Tempat Umum .
2.4.7 Capaian Indikator Keberhasilan dan Rencana Tindak Lanjut
Tabel 2.9 Capaian Indikator Keberhasilan dan Rencana Tindak Lanjut
2.4.8 Evaluasi dan Rekomendasi
Tabel 2.10 Evaluasi dan Rekomendasi
60
PENCAPAIAN
STRATEGI INDIKATOR PENCAPAIAN RENCANA TINDAK
PN 2 KUARTAL OUTCOME
PENCAPAIAN KEBERHASILAN KUARTAL I LANJUT
IV
Tidak ada Memberdayakan Public Health on Meningkatnya Pada bulan November telah 1. Perlu adanya
masyarakat Poster pengetahuan masyarakat dilaksanakan promosi penggiatan promosi
pengunjung dan pengunjung dan pengelola kesehatan di tempat-tempat kesehatan melalui
pengelola tempat- tempat-tempat umum umum melalui kampanye media poster yang
tempat umum agar tentang 6 indikator PHBS kesehatan dan penyebaran ditempel di di berbagai
tahu, mau, dan Tempat-Tempat Umum poster kesehatan yang TTU yang ada di
mampu untuk (TTU) melalui poster dilakukan dalam kegiatan Kecamatan Sikakap
mempraktikkan kesehatan. Public Expose Sahabat dengan pesan utama
PHBS dan berperan Remaja Mentawai 2 oleh yang disampaikan
aktif dalam Sahabat Remaja Mentawai terkait 6 indikator
mewujudkan 1 dan 2. Satu dari enam PHBS TTU.
tempat-tempat pesan PHBS TTU sudah 2. Poster tersebut juga
umum yang sehat. disampaikan, yakni pada dapat ditempel dengan
poin tidak merokok di memanfaatkan Papan
tempat umum dengan Informasi Siaga
pesan-pesan kesehatan Bencana yang sudah
lainnya. ada di desa-desa.
3. Dalam pelaksanaannya,
juga dapat bekerja sama
dengan beberapa NGO
dengan program
pemberdayaan
masyarakat seperti
CFK, CDRM-CDS,
SurfAID. Selain itu,
juga dapat
61
memanfaatkan berbagai
poster yang masih ada
di puskesmas dan
belum disampaikan ke
dusun-dusun atau desa.
Public Health on Meningkatnya Belum Terlaksana 1. Advokasi ke bagian
Leaflet pengetahuan masyarakat Promosi Kesehatan dan
pengunjung dan pengelola Pimpinan Puskesmas
tempat-tempat umum Sikakap atau Dinas
tentang 6 indikator PHBS Kesehatan Kabupaten
Tempat-Tempat Umum untuk menyebarkan
(TTU) melalui leaflet. berbagai leaflet
kesehatan yang masih
belum digunakan ke
TTU.
2. Bekerja sama dengan
pemilik TTU yang
strategis (ramai
dikunjungi masyarakat)
untuk penyebarluasan
leaflet kesehatan ke
pengunjung TTU.
yang sama. dapat juga dilakukan secara kualitatif seperti perubahan perilaku
pengunjung terutama perilaku yang berhubungan dengan indikator
PHBS TTU.
2.4.9 Dokumentasi
2.5.2 Tujuan
1) Tujuan Umum
Promosi Kesehatan di tempat kerja merupakan salah satu upaya
untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau, dan mampu
mampraktikkan PHBS di tempat kerja serta berperan aktif dalam
mewujudkan tempat kerja sehat. Manfaat melakukan upaya dalam
rangka mewujudkan PHBS di tempat kerja bagi pekerja adalah setiap
pekerja dapat meningkatkan status kesehatannya dan tidak mudah
sakit. Dengan demikian diharapkan produktivitasnya akan meningkat
yang berdampak pada peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi
keluarga. Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk
peningkatan taraf hidup, bukan lagi untuk biaya pengobatan. Hal ini
akan berdampak prositif terhadap meningkatnya citra tempat kerja.
2) Tujuan Khusus
1. Meningkatnya pengetahuan para pekerja tentang 9 (sembilan)
indikator PHBS Tempat Kerja melalui poster kesehatan.
2. Meningkatnya pengetahuan para pekerja tentang 9 (sembilan)
indikator PHBS Tempat Kerja melalui metode seminar maupun
pemicuan.
2.5.3 Pihak yang Dilibatkan dan Peranannya
1) Dinas Kesehatan (Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai
dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat)
Dinas Kesehatan berperan sebagai penyedia beberapa media promosi
kesehatan, seperti leaflet, poster, standing banner, dan lainnya.
2) Puskesmas Kecamatan Sikakap
Puskesmas Kecamatan Sikakap selain berperan utama sebagai objek
dalam rangka standarisasi pelayanan kesehatan, lebih penting juga
Puskesmas menjadi subjek dalam pelaksanaan promosi kesehatan
atau mitra kerja utama PN.
3) NGO di Kecamatan Sikakap
Beberapa NGO yang bermitra dengan Pencerah Nusantara sekaligus
dengan Puskesmas Sikakap seperti CDRM-CDS, CFK, dan SurfAID
66
PENCAPAIAN
STRATEGI INDIKATOR PENCAPAIAN RENCANA TINDAK
PN 2 KUARTAL OUTCOME
PENCAPAIAN KEBERHASILAN KUARTAL I LANJUT
IV
Tidak ada Memberdayakan Public Health on Meningkatnya Belum Terlaksana 1. Advokasi ke bagian
para pekerja agar Poster pengetahuan para pekerja Promosi Kesehatan dan
tahu, mau, dan tentang 9 indikator PHBS Pimpinan Puskesmas
mampu Tempat Kerja melalui Sikakap atau Dinas
mampraktikkan poster kesehatan Kesehatan Kabupaten
PHBS di tempat untuk menyebarkan
kerja serta berperan berbagai poster
aktif dalam kesehatan yang masih
mewujudkan belum digunakan ke
tempat kerja sehat. tempat kerja.
2. Bekerja sama dengan
pemilik tempat kerja
untuk menempelkan
poster kesehatan
terutama yang berkaitan
dengan 9 poin PHBS di
tempat kerja.
Penyuluhan Meningkatnya Belum Terlaksana 1. Melakukan pendataan
PHBS Tempat pengetahuan para pekerja dan pengkajian tempat
Kerja tentang 9 indikator PHBS kerja dengan jumlah
Tempat Kerja melalui pekerja banyak dan
metode seminar maupun tingkat hazard tinggi.
pemicuan 2. Sosialisasi kepada
pemilik tempat kerja
terkait pentingnya
PHBS tempat kerja dan
68
pelaksanaan promosi
kesehatan dalam bentuk
penyuluhan di tempat
kerja tersebut
2.6 Rapat Koordinasi Lintas Program dan Penyusunan SOP Pelayanan Promosi Kesehatan
2.6.1 Latar Belakang
Seperti yang diketahui bahwa upaya promosi kesehatan dalam pelaksanaannya memiliki 2 visi besar, dimana salah satu
visinya adalah pendidikan kesehatan di semua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan,
gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya yang akhirnya bermuara pada kemampuan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka akan terlihat
bahwa upaya promosi kesehatan merupakan tools dari berbagai program lainnya untuk melakukan intervensi kesehatan. Oleh
karena itu, maka sebagai Puskesmas yang memiliki program promosi kesehatan dan untuk mencapai pelayanan yang standar,
maka sangat dibutuhkan adanya rapat koordinasi lintas program serta penyusunan SOP pelayanan agar pelaksanaan program
menjadi terstruktur dan lebih memudahkan dalam pelaksanaannya.
69
2.6.2 Tujuan
1) Rapat Koordinasi Lintas Program
1. Terdapatnya rapat lintas program baik yang difasilitasi pada
lokakarya mini bulanan maupun triwulan.
2. Setiap pemegang program memahami bahwa promosi kesehatan
adalah kegiatan wajib di semua program dan program promosi
kesehatan memfasilitasi kegiatan tersebut, sehingga kerja sama
dari setiap program itu sangat diperlukan.
2) Penyusunan SOP Pelayanan Promosi Kesehatan
Pemegang program mengetahui standarisasi pelayanan promosi
kesehatan, sehingga dapat menyusun sebuah SOP pelayanan promosi
kesehatan.
2.6.3 Pihak yang Dilibatkan dan Peranannya
Kepala Puskesmas Sikakap sebagai decision maker
2.6.4 Sasaran
1) Pemegang Program Promosi Kesehatan Puskesmas Sikakap
2) Seluruh Pemegang Program Lainnya di Puskesmas Sikakap
2.6.5 Rincian Kegiatan
1) Rapat Koordinasi Lintas Program: Belum Terlaksana
2) Penyusunan SOP Pelayanan Promosi Kesehatan: Belum Terlaksana
2.6.6 Metode Pelaksanaan
1) Advokasi kepada Kepala Puskesmas Sikakap, Pemegang Program
Promosi Kesehatan, dan Program Lainnya di Puskesmas Kecamatan
Sikakap untuk menggalang dukungan adanya rapat koordinasi.
2) Empowerment terhadap Pemegang Program Promosi Kesehatan
untuk dapat menyusun SOP Pelayanan Promosi Kesehatan.
2.6.7 Capaian Indikator Keberhasilan dan Rencana Tindak Lanjut
Tabel 2.13 Capaian Indikator Keberhasilan dan Rencana Tindak Lanjut
2.6.8 Evaluasi dan Rekomendasi
Tabel 2.14 Evaluasi dan Rekomendasi
2.6.9 Dokumentasi
-
70
PENCAPAIAN
STRATEGI INDIKATOR PENCAPAIAN RENCANA TINDAK
PN 2 KUARTAL OUTCOME
PENCAPAIAN KEBERHASILAN KUARTAL I LANJUT
IV
Tidak ada Setiap pemegang Rapat Koordinasi Terdapatnya rapat lintas Belum Terlaksana Rapat koordinasi lintas
program Lintas Program program baik yang program akan dilaksanakan
memahami bahwa difasilitasi pada lokakarya Bulan Februari pada Mini
promosi kesehatan mini bulanan maupun Lokakarya Puskesmas.
adalah kegiatan triwulan.
wajib di semua
program dan
program promosi
kesehatan
memfasilitasi
kegiatan tersebut,
sehingga kerja
sama dari setiap
program itu sangat
diperlukan.
Tidak ada Pemegang program Pendampingan Tersusunnya SOP Belum Terlaksana 1. Pengumpulan bahan-bahan
mengetahui Penyusunan SOP Pelayanan Promosi untuk penyususan SOP
standarisasi Pelayanan Kesehatan Pelayanan Promosi
pelayanan promosi Promosi Kesehatan yang sesuai
kesehatan, sehingga Kesehatan dengan Standarisasi
dapat menyusun Pelayanan Promosi
sebuah SOP Kesehatan Puskesmas.
pelayanan promosi 2. Pendampingan penyusunan
kesehatan. dilakukan setelah
diadakannya rapat lintas
program terkait integrasi
71
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Syahrir, P.N. dan Fachrurazy. 2014. Modul Pelatihan Standarisasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama. Mentawai: Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Mentawai dan SurfAid Internasional.
Laporan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar-
Riskesdas 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). 2014. Laporan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2013. Jakarta:
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. 2013. Profil Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2012. Padang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat.
Pencerah Nusantara Mentawai Batch 2. 2013. Laporan Awal. Sikakap: Pencerah
Nusantara Mentawai Batch 2.
Pencerah Nusantara Mentawai Batch 2. 2014. Hasil Survey Kesehatan
Masyarakat Kecamatan Sikakap Tahun 2014. Sikakap: Pencerah Nusantara
Mentawai batch 2.
Pencerah Nusantara Mentawai Batch 2. 2014. Hasil Survey Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Remaja Kecamatan Sikakap Tahun 2014. Sikakap: Pencerah
Nusantara Mentawai Batch 2.
Puskesmas Kecamatan Sikakap. 2014. Review Kinerja Puskesmas Kecamatan
Sikakap Tahun 2014. Sikakap: Puskesmas Kecamatan Sikakap.