Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH 

     : Pengantar Standarisasi

TOPIK               : Delapan Dimensi Mutu Menurut Garvin A Dan Standar Praktik

Keperawatan Menurut: UU-No-38-tahun-2014-Keperawatan

HARI, TGL           :   Rabu , 26 februari 2020 JAM: 10.30 – 15.00 RUANG: 2.5 B

A.  RINGKASAN MATERI (SUMMARY)


Delapan Dimensi Mutu Garvin A. Davis : 1. Performance adalah Dimensi ini
berhubungan dengan fungsi utama suatu produk. 2. Feature adalah Dimensi ini dapat
dikatakan sebagai aspek sekunder. 3. Reliability adalah Dimensi ini menunjukan probabilitas
produk yang gagal menjalankan fungsinya . 4. Conformance adalah sejauh mana
karakteristik rancangan dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya .
5. Durability adalah berapa lama suatu produk dapat terus digunakan, yang mencakup umur
teknis dan umur ekonomis. 6. Serviceability adalah berkaitan dengan produk yang
digunakan untuk jangka waktu lama sering harus diperbaiki atau dipelihara dan rancangan
produk yang akan memudahkan perbaikan menambah nilai produk bila penanganan
masalah dapat selesai dengan waktu cepat. 7. Aesthetics adalah keindahan yang
merupakan daya tarik produk 8. Perceived Quality adalah persepsi pada kualitas, mencakup
kategori reputasi merek termasuk pengaruh citra merek dan faktor-faktor tidak berwujud
lainnya yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas.

MUTU MENURUT SNI ISO 9000:2008

Mutu merupakan sentral dari SNI ISO 9000:2008 sebagai sistem manajemen mutu.
SNI ISO 9000:2008 menetapkan pengertian mengenai mutu dengan dua makna. Yang
pertama, mutu adalah spesifikasi dari produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Jika mutu yang dihasilkan lebih tinggi maka akan membawa perusahaan mendapatkan:
peningkatan kepuasan pelanggan, , produk mudah dijual , dapat bersaing dengan
competitor dan meningkatkan pangsa pasar . Yang kedua, mutu juga berarti terbebas dari
kegagalan. Jika mutu yang dihasilkan lebih tinggi maka akan membawa perusahaan
mendapatkan: pengurangan jumlah kesalahan , pengurangan pengerjaan ulang dan
pemborosan , pengurangan kegagalan di lapangan dan biaya garansi dan pengurangan
ketidakpuasan pelanggan .

Mutu sebagai management tool ada empat yaitu Di tengah iklim persaingan global
yang ketat, terjadi pergeseran implementasi mutu di lingkungan perusahaan , Setiap
perusahaan ingin mempunyai produk dan jasa yang benar-benar bermutu , Hai ini didasari
oleh keinginan pelanggan yang selalu mengutamakan mutu produk dan Perusahaan
membutuhkan dukungan penuh dari seluruh jajaran untuk berorientasi pada peningkatan
mutu produk dan jasa yang dihasilkan. Ada enam nilai inti (core value) yaitu 1. Mengejar
keunggulan: Kami mengupayakan standar profesional tertinggi dalam pekerjaan kami dan
bertujuan untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal yang kami lakukan. 2. Keamanan:
Kami menganggap keselamatan sebagai bagian penting dari semua operasi kami. Kami
memelihara peralatan kami dan mengadopsi praktik-praktik yang mempromosikan
keamanan pelanggan dan staf kami. 3. Pelanggan pertama: Pelanggan kami adalah yang
paling utama dalam pikiran kami sepanjang waktu. Kami bekerja ekstra untuk melampaui
harapan mereka. 4. Kepedulian terhadap staf: Kami menghargai staf kami dan
memperhatikan kesejahteraan mereka. Kami memperlakukan mereka dengan hormat dan
bermartabat dan berusaha memberi mereka pelatihan dan pengembangan yang tepat
sehingga mereka dapat memimpin karir yang memuaskan. 5. Integritas: Kami
mengusahakan keadilan dalam semua bisnis dan hubungan kerja kami. 6.Tim Kerja: Kami
bekerja dengan bangga sebagai tim di seluruh dunia untuk mencapai kesuksesan bersama.

Standar Praktik Keperawatan Menurut: UU-No-38-tahun-2014-Keperawatan


Menata “sistem” keperawatan ada empat yaitu pengakuan , bentuk praktik/ asuhan ,
kualifikasi dan kompetensi dan standarisasi . Kondisi Perawat Bila Tidak Ada UUK yaitu
Perawat tetap akan menjadi pendukung tenaga medis dalam pelayanan kesehatan
(pelengkap penderita), Arah pengembangan Profesi perawat di Indonesia tidak jelas sangat
tergantung persepsi Kementerian Kesehatan , Tidak akan ada Pengakuan dari Asuransi
terhadap asuhan keperawatan , Perawat Indonesia sulit bersaing karena di negara lain
terjadi Down Grade akibat belum mempunyai system , Tidak adanya penghargaan yang
setimpal terhadap tugas-tugas khusus yang merupakan pengabdian luar biasa pada remote
area , Kontrol terhadap Pengembangan Pendidikan yang multi persepsi , Kriminalisasi
Perawat dalam menjalankan tugas makin meningkat , Tidak jelas tanggung jawab dalam
pelayanan Pasien dimana Perawat menjadi sasaran empuk terhadap kelalaian kesehatan
terutama daam tindakan medik , dan Citra perawat makin terpuruk, dan perawat tidak akan
mendapat pengakuan dengan martabat yang tinggi karena pengabdiannya pada pelayanan
kesehatan.
Tujuan Pengaturan Keperawatan ada 4 yaitu Meningkatkan mutu Perawat ,
Meningkatkan mutu Pel. Keprwatan , Memberikan pelindungan dan kepastian hukum kpd
Perawat dan Klien dan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat . Jenis Perawat dibagi
menjadi 2 yaitu Perawat Profesi ners , Ners Spesialis dan Perawat Vokasi . Jenis
Pendidikan keperawatan : Vokasi : Diploma , paling rendah DIII Akademik : Sarjana,
Magister, Doktor dan Profesi : Profesi keperawatan Spesialis keperawatan . registrasi
Berlaku 5 tahun dan dpt di registrasi ulang Telah mengabdi sbg perawat vokasi/profesi dan
Kecukupan kegiatan pelayanan, diklat atau ilmiah lainnya.
Izin praktik harus mempunyai sipp , sipp berlaku hanya 1 tempat praktik  paling
banyak 2 tempat dan praktik mandiri harus pasang papan nama . Izin Praktik Perawat
WNA wajib evaluasi kompetensi yaitu Kelengkapan Administrasi yang terbagi menjadi 3
yaitu yang pertama Keabsahan Ijazah oleh Mendik , Yang kedua Keterangan Sehat fisik dan
mental dan Yang ketiga Penrnyataan mematuhi Etika Profesi . Penilaian kemampuan praktik
terbagi menjajdi 2 yaitu pertama Keterangan telah mengikuti Program evaluasi Kompetensi
Dan yang kedua Sertifikat Kompetensi Wajib STR Sementara (1 th) , Wajib SIPP (1 th) dan
hanya perpanjangan 1 th dan Pendayagunaan Perawat WNA diatuir PP
Tugas perawat yaitu Pemberi Askep , penyuluh dan Konselor Klien , Pengelola
Pelayanan , Peneliti Keperawatan , Pelaksanatugas berdasar Pelimpahan wewenang,
Pelaksana tugas dlm keterbatasan tertentu , Tugas secara bersama atau sendiri dan

Pelaksanaan tugas harus bertanggung jawab dan akuntabel . Wewenang Dalam Tugas

Limpah yaitu Melaksanakan tindakan medis sesuai dengan kompetensinya atas pelimpahan
wewenang delegatif tenaga medis , Melakukan tindakan medis dibawah pengawasan atas
pelimpahan wewenang mandate , dan Memberi pelayanan Kesehatan sesuai dg program
pemerintah .
Tugas Dalam Keadaan Keterbatasan Tertentu : Penugasan pemerintah , Keadaan
tidak adanya TM dan /atau TK disuatu wilayah tempat perawat bertugas , Keadaan tsb
ditetapkan oleh SKPD Dan Pelaksanaan tugas memperhatikan kompetensi . Dalam
Keadaan Darurat yaitu Untuk Pertolongan pertama perawat dpt melakukan tindakan medis
dan pemberian obat sesuai dg kompetensinya tujuan untuk menyelamatkan nyawa dan
mencegah kecacatan lebih lanjut , Keadaan darurat : Keadaan mengancam nyawa atau
kecacatan Klien dan Ditetapkan oleh Perawat berdasarkan keilmuannya .

Hak & Kewajiban yaitu haknya Memperoleh perlindungan hukum sepanjang


melaksanakan tugas sesuai : std profesi, std pelayanan, SPO dan ketentuan Peruu-an ,
Memperoleh Informasi yang benar, jeas dan jujur dari klien dan/atau keluarga , Menerima
imbal jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan , Menolak keinginan Klien yg
bertentangan dengan Standar (profesi/Pelayanan/PO/ Kode etik) dan per UU-an , dan
Memperoleh fasilitas kerja sesuai standar . kewajiban perawat yaitu Melengkapi sarana dan
Prasarana Pelayanan keperawatan sesuai dg standar Pelayanan keperawatan dan
ketentuan Per UU-an , Memberi Peleyanan Keperawatan sesuai Standar
(profesi/Pelayanan/PO/ Kode etik) dan per UU-an , Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani
kepada perawat atau nakes lain , dan Mendokumentasikan Asuhan keperawatan .
........................................................
B.   ISU YANG BERKEMBANG DALAM DISKUSI

Isu kasus pasca Pengesahan UU no 38 tahun 2014 tentang Keperawatan , Undang-


undang Keperawatan (UUK) merupakan dasar hukum praktek keperawatan. Isi UUK harus
diketahui oleh profesi dan calon profesi perawat (mahasiswa). Hal ini dikarenakan, tidak
hanya profesi perawat yang membutuhkan UU ini tetapi calon profesi perawat juga harus
mengetahui isi dari UUK agar dimasa mendatang bisa menjadi perawat yang taat akan
aturan serta menjalankan hak dan kewajibannya sebagai seorang perawat. Undang-undang
Keperawatan diatur oleh UU nomor 38 tahun 2014. UUK ini disahkan di Jakarta pada
tanggal 17 Oktober 2014 oleh presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam UUK terdiri
dari 13 bab dan 66 pasal. (https://www.kompasiana.com/ )

Pelayanan Rumah Sakit bagi Masyarakat Miskin (Studi Kasus di Enam Wilayah
Indonesia) , kualitas pelayanan di rumah sakit dapat dilihat dari tiga hal: pertama aspek
struktur, yang dilihat dari kondisi sarana fisik, peralatan, dana, tenaga kesehatan dan non
kesehatan, serta pasien. Kedua, proses yang meliputi kondisi manajemen interpersonal,
teknis dan pelayanan keperawatan rumah sakit yang tercermin pada tindakan medis dan
non medis kepada pasien. Ketiga outcome, yang terlihat dari penampilan keprofesian (aspek
klinis), efisiensi dan efektifitas, keselamatan dan kepuasan pasien (selaku konsumen).
Seseorang akan terpuaskan jika tidak ada selisih antara kondisi yang dibutuhkan dengan
kondisi aktual. Semakin besar kekurangan dalam banyak hal penting yang dibutuhkan,
maka semakin besar rasa ketidakpuasan.

Pelayanan yang berkualitas dapat diukur dengan membandingkan pelayanan yang


diharapkan dengan yang diterima dan dirasakan konsumen. Maka, ada dua faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan dalam kaitannya dengan pencapaian hak-hak konsumen
yaitu pelayanan yang diharapkan dan pelayanan yang dirasakan. Kualitas pelayanan dapat
dipersepsikan baik dan memuaskan, apabila yang diterima atau dirasakan sesuai dengan
yang diharapkan. Hal sebaliknya, apabila pelayanan yang diterima lebih rendah daripada
yang diharapkan. dapat dikatakan baik tidaknya kualitas pelayanan dan kepuasan
konsumen tergantung kemampuan penyedia jasa (produsen) dalam memenuhi harapan
konsumen .
C.   SECOND/OTHER OPINIONS (Pendapat dari orang/sumber lain)

Delapan Dimensi Kualitas Produk yaitu 1. Performance (Kinerja) Performance atau


Kinerja merupakan Dimensi Kualitas yang berkaitan dengan karakteristik utama suatu 
produk. Contohnya sebuah Televisi, Kinerja Utama yang kita kehendaki adalah kualitas
gambar yang dapat kita tonton dan kualitas suara yang dapat didengar dengan jelas dan
baik. 2. Features (Fitur) Features atau Fitur merupakan karakteristik pendukung atau
pelengkap dari Karakteristik Utama suatu produk. Misalnya pada produk Kendaraan beroda
empat (mobil), Fitur-fitur pendukung yang diharapkan oleh konsumen adalah seperti
DVD/CD Player, Sensor atau Kamera Mundur serta Remote Control Mobil. 3. Reliability
(Kehandalan) Reliability atau Kehandalan adalah Dimensi Kualitas yang berhubungan
dengan kemungkinan sebuah produk dapat bekerja secara memuaskan pada waktu dan
kondisi tertentu. 4. Conformance (Kesesuaian) Conformance adalah kesesuaian kinerja dan
kualitas produk dengan standar yang diinginkan. Pada dasarnya, setiap produk memiliki
standar ataupun spesifikasi yang telah ditentukan.
Durability (Ketahanan) Durability ini berkaitan dengan ketahanan suatu produk
hingga harus diganti. Durability ini biasanya diukur dengan umur atau waktu daya tahan
suatu produk. 6. Serviceability adalah kemudahan layanan atau perbaikan jika dibutuhkan.
Hal ini sering dikaitkan dengan layanan purna jual yang disediakan oleh produsen seperti
ketersediaan suku cadang dan kemudahan perbaikan jika terjadi  kerusakan serta adanya
pusat pelayanan perbaikan (Service Center) yang mudah dicapai oleh konsumen. 7.
Aesthetics (Estetika/keindahan) Aesthetics adalah Dimensi kualitas yang berkaitan dengan
tampilan, bunyi, rasa maupun bau suatu produk. Contohnya bentuk tampilan sebuah Ponsel
yang ingin dibeli serta suara merdu musik yang dihasilkan oleh Ponsel tersebut. 8.
Perceived Quality (Kesan Kualitas) Perceived Quality adalah Kesan Kualitas suatu produk
yang dirasakan oleh konsumen. Dimensi Kualitas ini berkaitan dengan persepsi Konsumen
terhadap kualitas sebuah produk ataupun merek. Seperti Ponsel iPhone, Mobil Toyota,
Kamera Canon, Printer Epson dan Jam Tangan Rolex yang menurut Kebanyakan
konsumen merupakan produk yang berkualitas. ( Sumber: ilmumanajemenindustri.com )
D.  REFLEKSI:

Pendapat/penilaian/komentarAnda

Menurut Saya dimensi Mutu harus mempunyai kemampuan memberikan pelayanan


yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan. pelayanan yang diberikan tepat waktu,
akurat sesuai yang ditawarkan (misal tertuang dalam brosur pelayanan) dan mutu
Pelayanan Kesehatan yaitu “Sejauh mana layanan kesehatan untuk individu dan populasi
dapat meningkatkan harapan atau keinginan atas hasil pelayanan kesehatan dan konsisten
dengan pengetahuan profesional saat ini”.

Pengetahuan/pengalaman baru atau penting yang anda peroleh:

Bisa mengetahui hak dan kewajiban sebagai perawat , serta mengetahui pendidikan
sebagai calon perawat dan mengetahui apa saja dimensi dari mutu pelayanan di rumah
sakit maupun di pelayanan kesehatan .

Nama          : Dwi Rezkiana Sari HP: 081350241017


Email          : dwirezkianasari00@gmail.com Jurusan/program studi: S1 Ilmu Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai