Anda di halaman 1dari 9

AKREDITASI RUMAH SAKIT

Pengertian Akreditasi Rumah Sakit

Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit dengan penilaian
bahwa Rumah Sakit telah memenuhi Standar Akreditasi.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.

Tujuan Pengaturan Akreditasi

a. meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan melindungi keselamatan pasien


Rumah Sakit
b. meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia di Rumah Sakit
dan Rumah Sakit sebagai institusi
c. mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan
d. meningkatkan profesionalisme Rumah Sakit Indonesia di mata Internasional.

Standar Akreditasi

Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia dilaksanakan untuk menilai kepatuhan rumah


sakit terhadap standar akreditasi. Standar Akreditasi adalah pedoman yang berisi tingkat
pencapaian yang harus dipenuhi oleh rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.

Standar akreditasi yang dipergunakan mulai 1 Januari 2018 adalah "STANDAR NASIONAL
AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1" yang terdiri dari 16 bab yaitu :

1. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)


2. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas (ARK)
3. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
4. Asesmen Pasien (AP)
5. Pelayanan Asuhan Pasien (PAP)
6. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
7. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
8. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
9. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
10. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
11. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
12. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
13. Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS)
14. Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
15. Program Nasional (menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan
angka kesehatan ibu dan bayi, menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS, menurunkan
angka kesakitan tuberkulosis, pengendalian resistensi antimikroba dan pelayanan
geriatri)
16. Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah Sakit (IPKP)
Ketentuan penggunaan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi I sebagai berikut:
- Rumah Sakit Pendidikan
- Rumah Sakit non Pendidikan

Manfaat Akreditasi Rumah Sakit

- Dapat mendorong perubahan pelayanan rumah sakit yang lebih berkualitas dan
peningkatan kerja sama antara displin profesi dalam perawatan pasien
- dapat meningkatkan mutu pelayanan dan menambah kepercayaan masyarakat
terhadap rumah sakit.
- dapat meningkatkan citra pelayanan kesehatan di negara kita dimata masyarakat
inetrnasional.
- Dapat meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien dan
kepuasan pasien.
- Dapat mendorong perubahan pelayananrumah sakit yang lebih berkualitas   dan
peningkatan kerja sama antara displin profesidalam perawatan pasien.
- Dapat mendorong Tenaga Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
aktreditasi rumah sakit dan meningkatkan kompetensi dibidang profesinya masing
masing untuk memenuhi tuntutan dalam Akreditasi RS.
- Tenaga kesehtanan menjadi terlatih untuk bekerjsama menjadi sebuah tim yang
kompak untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien sesuai dengan
regulasi dan kewenangannya masing masing.

Ketentuan Penggunaan Logo Akreditasi Rumah Sakit

1. Rumah Sakit yang telah terakreditasi KARS dapat menggunakan logo KARS dengan
contoh sebagai berikut:
Keterangan:
Kelulusan akreditasi Perdana = 1 Bintang
Kelulusan akreditasi Dasar = 2 Bintang
Kelulusan akreditasi Madya = 3 Bintang
Kelulusan akreditasi Utama = 4 Bintang
Kelulusan akreditasi Paripurna = 5 Bintang
2. Logo KARS digunakan untuk rumah sakit yang telah terakreditasi KARS, dengan
sertifikat akreditasi yang masih berlaku.
3. Apabila masa berlaku akreditasi telah habis, namun Rumah Sakit telah mengajukan
perpanjangan akreditasi dalam waktu 6 (enam) bulan maka logo masih dapat
digunakan. Namun apabila ketika masa berlaku akreditasi habis dan Rumah Sakit
belum mengajukan perpanjangan akreditasi maka hak penggunaan logo menjadi
gugur.
4. Apabila rumah sakit tidak dapat mempertahankan standarnya sehingga status
akreditasi dicabut, maka hak penggunaan logo menjadi gugur.
5. Penggunaan logo harus sesuai format yang ditentukan KARS. Logo harus digunakan
tanpa ada perubahan warna, font tulisan atau apapun yang mengubah penampilan logo
diluar ketentuan yang berlaku.
6. Ukuran logo dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap rumah sakit.
7. Logo Akreditasi KARS tidak boleh digunakan untuk mengiklankan produk ataupun
layanan rumahsakit serta kepentingan komersial lainnya di luar ketentuan yang telah
ditetapkan oleh KARS.
8. Hak pencantuman logo KARS hanya diberikan khusus kepada rumah sakit yang telah
terakreditasi dan tidak boleh dialihkan kepada rumah sakit atau organisasi lain.
9. KARS berhak membatalkan hak penggunaan logo bila terjadi pelanggaran.
10. KARS berhak mengubah logo serta aturan penggunaannya apabila dibutuhkan.
11. Persyaratan penggunaan logo ini berlaku untuk segala bentuk media promosi baik
elektronik maupun cetak, termasuk untuk newsletter, kartu nama, brosur dan materi
promosi dan cetakan lainnya.
Human Resources Development (HRD)Rumah Sakit

Pengertian HRD
HRD Rumah Sakit merupakan sistem yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan
sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Artinya adalah sistem yang menangani
masalah seputar karyawan yang menunjang aktifitas dan kegiatan organisasi atau perusahaan
untuk mencapai tujuan organisasi dengan maksimal. Terkadang, HRD disebut juga sebagai
personalia.
Adapun suber daya manusia yang ditangani adalah meliputi ruang lingkup karyawan,
pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi
atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Adapun HRD ini memililiki fungsi sebagai berikut :
1. Pengadaan dan rekruitmen
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan
3. Kompensasi dan proteksi

Melaksanakan fungsi HRD sebagaimana yang terdapat dalam garis-garis besar haluan
rumah sakit. Dalam membentuk sistem serta memberikan tujuan yang jelas pada
perencanaannya kami batasi permasalahaan yang terjadi hanya pada fakta-fakta dan kategori
berikut ini :
1. Perencanaan : Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar
sesuaikebutuhan rumah sakit dalam membantu terwujudnya tujuan, yaitu
denganmenetapkan program kepegawaian sesuai fungsi-fungsi yang dimiliki.

2. Pengorganisasian : Mengorganisir semua karyawan melalui penetapan pembagian


kerja,hubungan kerja, pendelegasian wewenang, interasi dan koordinasi dalam bagan
organisasi.

3. Pengarahan : Mengarahkan semua karyawan agar bersedia bekerja sama, bekerja


efektifserta efisien dalam membantu tercapainya tujan organisasi, karyawan
danmasyarakat.

4. Pengendalian : Mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan


perusahaan serta bekerja sesuai rencana yang telah ditetapkan rumah sakit.

5. Rekruitmen : Melaksanakan proses seleksi dan penarikan, penempatan


untukmendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.

6. Pegembangan : Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan


moralkaryawan melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan sesuaikebutuhan
pekerja masa kini maupun masa yang akan datang.
7. Kompensasi : Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, baik itu berupa
uangatau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa yang diberikan kepadarumah sakit
dengan prinsip adil dan layak, yaitu adil karena sesuai dengan prestasi kerjanya serta
layak karena dapat memenuhi kebutuhan primernyayang berpedoman pada sekurang-
kurangnya sama dengan batas upahminimum pemerintah.

8. Pengintegrasian : Merupakan aktifitas untuk mempersatukan kepentingan rumah sakit


dankebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi, sinergis dansaling
menguntungkan.

9. PemeliharaanAktifitas untuk menjaga atau meningkatkan kondisi fisik, mental


danloyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai dengan pensiun tiba
dengan program kesejahteraan karyawan.

10. Kedisiplinan : Untuk mencapai tujuan maksimal, kedisiplinan merupakan fungsi


HRDyang terpenting karena tanpa kedisiplinan yang baik akan sulit terwujudtujuan yang
maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untukmentaati peraturan-
peraturan rumah sakit yang berlaku.

11. Pemberhentian : Pemutusan hubungan kerja ini dapat terjadi oleh berbagai sebab,
sepertikeinginan karyawan, keinginan rumah sakit, kontrak kerja berakhir, pensiun dan
sebagainya.

Fungsi lain dari HRD


- Manajemen kinerja dan evaluasi
Yaitu memastikan karyawan bekerja dengan produktif dan kondusif. Fungsi ini dapat
terpenuhi dengan melakukan manajemen kinerja. Manajemen kinerja yang baik
melibatkan kepemimpinan yang baik, penetapan tujuan yang jelas, serta feedback yang
terbuka.Biasanya, manajemen kinerja dilakukan menggunakan berbagai performance
appraisal tools, di mana karyawan ditinjau oleh manajernya. Beberapa perusahaan juga
menerapkan 360 degree feedback di mana rekan kerja, manajer, bawahan. Terkadang,
pelanggan juga ikut serta meninjau kinerja karyawan. Tools seperti ini bisa sangat
membantu dalam memberikan feedback. Hasil dari feedback tersebut kemudian ditinjau
dan menjadi dasar untuk program pengembangan karyawan.

- Pengembangan karyawan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengembangan karyawan adalah salah satu
fungsi dari bidang HRD. Pengembangan ini membantu karyawan untuk mengembangkan
keterampilan yang mereka butuhkan di masa depan. Fungsi dari human resource
development ini juga menjembatani kesenjangan antara tenaga kerja saat ini dan tenaga
kerja yang dibutuhkan dalam waktu dekat. Program pengembangan karyawan biasanya
dirancang berdasarkan hasil dari evaluasi kinerja. Namun, pada beberapa perusahaan,
terdapat sebuah program yang dikhususkan untuk pengembangan karyawan dan
dilaksanakan secara berkala.
- Perencanaan karier
Fungsi HRD selanjutnya adalah perencanaan karier, pembinaan, dan pengembangan bagi
karyawan. Secara umum, fungsi ini disebut juga sebagai career pathing. HRD memiliki
fungsi untuk menunjukkan kepada karyawan bagaimana ambisi pribadi mereka dapat
selaras dengan visi dan misi perusahaan dengan melibatkan dan mempertahankan
mereka. Fungsi ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan. Mulai dari perencanaan
suksesi yang lebih baik, produktivitas yang lebih tinggi, dan employer branding yang
lebih kuat.

Jadi pada manajemen ini karyawan adalah aset utama dalam perusahaan yangmenjadi
perencana dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi. Sedangkanlingkungan yang terkait
akan dikategorikan menjadi 2 yakni :
1. Lingkungan Internal
2. Lingkungan Eksternal
Dalam hal ini dimaksudkan semua pihak yang telibat dalam proses bisnis baikdari
dalam maupun luar dapat diketahui hubungan serta fungsi dari masing-masing tempat
yang bertanggungjawab.

Tanggung jawab HRD


Seorang HRD juga bertanggung jawab penuh dalam mengelola dan menggali
kemampuan dari setiap tenaga kerja yang ada serta mengembangkan potensi para tenaga
kerja ini melalui beberapa metode seperti membuat penilaian kinerja karyawan atau yang
kita kenal dengan KPI (Key Performance Index) dan juga memberikan pelatihan-pelatihan
atau training mengenai kepemiminan dan ketrampilan lain dalam dunia kerja.
1. Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia,
yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya
manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan
dan prosedur yang berlaku di perusahaan.
2. Bertanggtmg jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
pembinaan government & industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dai1
menjaga citra perusahaan.
Pihak yang terlibat HRD
pihak- pihak yang terlibat dalam sistem HRD namun berada diluar sistem adalah sebagai
berikut:
1. PegawaiPada pagian ini akan kita normalisasi menjadi pegawai tetap, pegawaimagang
dan calon pegawai baru dari pada rumah sakit yang bersangkutan.Untuk kategorinya
sendiri adalah sebagai berikut :
a. Pegawai tetap : didalam sistem
b. Pegawai magang : diluar sistem
c. Calon pegawai baru : diluar sistem
2. Institusi atau lembaga yang memberi pelatihan

pihak-pihak yang terkait namun berada diuar sistem adalah sebagai berikut :
a. Pegawai magang
b. Calon pegawai baru
c. Perusahaan dan instansi pendidikan (terkait manajemen kualitas manusiadan
rekruitmen)

HRD merupakan bagian utama dan terdepan dalam menerima pegawai baru untuk
rumah sakit. Semua Rumah Sakit mulai yang kecil sampai yang besar akan memiliki standar
sendiri dalam melakukan filter kepada setiap pegawai baru yang masuk ke dalam salah satu
bagian yang dibutuhkan Rumah sakit tersebut. Semakin besar Rumah Sakit maka akan
semakin besar kebutuhan terhadap pegawai, sehingga untuk menentukan kualitas setiap
pegawai yang dibutuhkan akan semakin sulit.

Berikut kegiatan yang dilakukan HRD dalam manyaring pegawai untukmendapatkan kualitas
yang diharapkan :
1. HRD akan menerima pegawai yang diterima dari pihak luar sistem(perusahaan dan
institusi terkait pengembang sumberdaya manusia)
2. Diadakannya wawancara atau interview kerja yang meliputi beberapa pertanyaan
pokok mengenai hal-hal sebagai berikut :a. Motifasi b. Keahlianc. Pengalamand. Tes
penyelesaian masalah (menyelesaikan sebuah kasus yang di berikan pihak rumah sakit
untuk mengetahui karakter dan kepribadian seorang pegawai)
3. Setelah pegawai berhasil melampaui berberapa proses diatas makaselanjutnya adalah
proses yang paling menentukan untuk seorang pegawai agar bisa melakukan minimal
tes kerja untuk selanjutnya ditetapkannya sebagai pekerja tetap dalam suatu rumah
sakit. Kesehatan pegawai merupakan faktor utama dalam sebuah rumah sakit
melakukan penerimaan pegawai baru.
Tahapan penerimaan Pegawai baru oleh HRD
Didalam proses ini terdapat beberapa tahapan agar rumah sakit mendapatkankaryawan
baru yang sesuai dengan kualifikasi dari perusahaan guna bersama-sama mewujudkan visi
dan misi perusahaan itu sendiri.
Adapun tahapan-tahapa tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Seleksi
Tahapan ini adalah tahapan yang pertama kali dilalui oleh semuacalon karyawan baru
yang mendaftar di sebuah rumah sakit. Padatahapan ini adalah tahapan seleksi
administrasi baik seleksi bedasarkan nilai IPK, pengalaman kerja maupun keahlian
yangdimiliki calon karyawan baru sesuai dengan kualifikasi atau posisiyang sedang
dibutuhkan oleh rumah sakit tersebut.

2) Tes
Pada tahap ini khusus untuk calon-calon karyawan yang sudahdinyatakan lolos tahap
pertama yakni tahap seleksi. Didalam tahap ini calon karyawan akan menjalani
beberapa fase tes sesuai dengankebijakan rumah sakit dan apabila calon karyawan
dinyatakan lulustest maka mereka berhak untuk mengikuti tahap selanjutnya. Tesakan
berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan serta standar yang ditentukan oleh rumah
sakit.

3) WawancaraUntuk mengetahui karakter seorang pegawai baru, rumah sakit akan


melakukan wawancara secara bertahap dengan beberapa materiseperti :
a. Apa motifasinya ?
b. Sejarah pendidikannya ?
c. Pengalaman kerjanya ?
d. Beberapa materi psikotes

4) Tes kesehatanTes meliputi beberpa aspek untuk perusahaan mengetahui kondisi


jasmani dan rohani dari pegawai baru tersebut. Beberapa tes yang dilakukan adalah :
a. Tes kesehatan mata
b. Tes bebas narkoba
c. Tes bebas rokok (jika diperlukan)
d. Tes kejiwaan/mentale.
e. Tes kebugaran

Untuk beberapa rumah sakit swasta akan memiliki standar sendiri, testersebut
akan berubah sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalamrumah sakit yang
bersangkutan.

5) Pelatihan dan pengembangan standar Rumah Sakit


Setelah calon karyawan baru dinyatakan lulus dan berhasil melewati proses magang
maka rumah sakit akan melakukan pelatihan yang bersifat umum guna untuk
mempersiapkan pegawai tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang
sebenarnya.
6) Peningkatan keterampilan
Dalam hal ini perusahaan akan menyeleksi beberapa pegwai dengan prestasi yang
terus meningkat selama masa waktu kerja untukselanjutnya dipromosikan jabatannya
ke yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai