Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit dengan penilaian
bahwa Rumah Sakit telah memenuhi Standar Akreditasi.
Standar Akreditasi
Standar akreditasi yang dipergunakan mulai 1 Januari 2018 adalah "STANDAR NASIONAL
AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1" yang terdiri dari 16 bab yaitu :
- Dapat mendorong perubahan pelayanan rumah sakit yang lebih berkualitas dan
peningkatan kerja sama antara displin profesi dalam perawatan pasien
- dapat meningkatkan mutu pelayanan dan menambah kepercayaan masyarakat
terhadap rumah sakit.
- dapat meningkatkan citra pelayanan kesehatan di negara kita dimata masyarakat
inetrnasional.
- Dapat meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien dan
kepuasan pasien.
- Dapat mendorong perubahan pelayananrumah sakit yang lebih berkualitas dan
peningkatan kerja sama antara displin profesidalam perawatan pasien.
- Dapat mendorong Tenaga Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
aktreditasi rumah sakit dan meningkatkan kompetensi dibidang profesinya masing
masing untuk memenuhi tuntutan dalam Akreditasi RS.
- Tenaga kesehtanan menjadi terlatih untuk bekerjsama menjadi sebuah tim yang
kompak untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien sesuai dengan
regulasi dan kewenangannya masing masing.
1. Rumah Sakit yang telah terakreditasi KARS dapat menggunakan logo KARS dengan
contoh sebagai berikut:
Keterangan:
Kelulusan akreditasi Perdana = 1 Bintang
Kelulusan akreditasi Dasar = 2 Bintang
Kelulusan akreditasi Madya = 3 Bintang
Kelulusan akreditasi Utama = 4 Bintang
Kelulusan akreditasi Paripurna = 5 Bintang
2. Logo KARS digunakan untuk rumah sakit yang telah terakreditasi KARS, dengan
sertifikat akreditasi yang masih berlaku.
3. Apabila masa berlaku akreditasi telah habis, namun Rumah Sakit telah mengajukan
perpanjangan akreditasi dalam waktu 6 (enam) bulan maka logo masih dapat
digunakan. Namun apabila ketika masa berlaku akreditasi habis dan Rumah Sakit
belum mengajukan perpanjangan akreditasi maka hak penggunaan logo menjadi
gugur.
4. Apabila rumah sakit tidak dapat mempertahankan standarnya sehingga status
akreditasi dicabut, maka hak penggunaan logo menjadi gugur.
5. Penggunaan logo harus sesuai format yang ditentukan KARS. Logo harus digunakan
tanpa ada perubahan warna, font tulisan atau apapun yang mengubah penampilan logo
diluar ketentuan yang berlaku.
6. Ukuran logo dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap rumah sakit.
7. Logo Akreditasi KARS tidak boleh digunakan untuk mengiklankan produk ataupun
layanan rumahsakit serta kepentingan komersial lainnya di luar ketentuan yang telah
ditetapkan oleh KARS.
8. Hak pencantuman logo KARS hanya diberikan khusus kepada rumah sakit yang telah
terakreditasi dan tidak boleh dialihkan kepada rumah sakit atau organisasi lain.
9. KARS berhak membatalkan hak penggunaan logo bila terjadi pelanggaran.
10. KARS berhak mengubah logo serta aturan penggunaannya apabila dibutuhkan.
11. Persyaratan penggunaan logo ini berlaku untuk segala bentuk media promosi baik
elektronik maupun cetak, termasuk untuk newsletter, kartu nama, brosur dan materi
promosi dan cetakan lainnya.
Human Resources Development (HRD)Rumah Sakit
Pengertian HRD
HRD Rumah Sakit merupakan sistem yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan
sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Artinya adalah sistem yang menangani
masalah seputar karyawan yang menunjang aktifitas dan kegiatan organisasi atau perusahaan
untuk mencapai tujuan organisasi dengan maksimal. Terkadang, HRD disebut juga sebagai
personalia.
Adapun suber daya manusia yang ditangani adalah meliputi ruang lingkup karyawan,
pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi
atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Adapun HRD ini memililiki fungsi sebagai berikut :
1. Pengadaan dan rekruitmen
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan
3. Kompensasi dan proteksi
Melaksanakan fungsi HRD sebagaimana yang terdapat dalam garis-garis besar haluan
rumah sakit. Dalam membentuk sistem serta memberikan tujuan yang jelas pada
perencanaannya kami batasi permasalahaan yang terjadi hanya pada fakta-fakta dan kategori
berikut ini :
1. Perencanaan : Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar
sesuaikebutuhan rumah sakit dalam membantu terwujudnya tujuan, yaitu
denganmenetapkan program kepegawaian sesuai fungsi-fungsi yang dimiliki.
11. Pemberhentian : Pemutusan hubungan kerja ini dapat terjadi oleh berbagai sebab,
sepertikeinginan karyawan, keinginan rumah sakit, kontrak kerja berakhir, pensiun dan
sebagainya.
- Pengembangan karyawan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengembangan karyawan adalah salah satu
fungsi dari bidang HRD. Pengembangan ini membantu karyawan untuk mengembangkan
keterampilan yang mereka butuhkan di masa depan. Fungsi dari human resource
development ini juga menjembatani kesenjangan antara tenaga kerja saat ini dan tenaga
kerja yang dibutuhkan dalam waktu dekat. Program pengembangan karyawan biasanya
dirancang berdasarkan hasil dari evaluasi kinerja. Namun, pada beberapa perusahaan,
terdapat sebuah program yang dikhususkan untuk pengembangan karyawan dan
dilaksanakan secara berkala.
- Perencanaan karier
Fungsi HRD selanjutnya adalah perencanaan karier, pembinaan, dan pengembangan bagi
karyawan. Secara umum, fungsi ini disebut juga sebagai career pathing. HRD memiliki
fungsi untuk menunjukkan kepada karyawan bagaimana ambisi pribadi mereka dapat
selaras dengan visi dan misi perusahaan dengan melibatkan dan mempertahankan
mereka. Fungsi ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan. Mulai dari perencanaan
suksesi yang lebih baik, produktivitas yang lebih tinggi, dan employer branding yang
lebih kuat.
Jadi pada manajemen ini karyawan adalah aset utama dalam perusahaan yangmenjadi
perencana dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi. Sedangkanlingkungan yang terkait
akan dikategorikan menjadi 2 yakni :
1. Lingkungan Internal
2. Lingkungan Eksternal
Dalam hal ini dimaksudkan semua pihak yang telibat dalam proses bisnis baikdari
dalam maupun luar dapat diketahui hubungan serta fungsi dari masing-masing tempat
yang bertanggungjawab.
pihak-pihak yang terkait namun berada diuar sistem adalah sebagai berikut :
a. Pegawai magang
b. Calon pegawai baru
c. Perusahaan dan instansi pendidikan (terkait manajemen kualitas manusiadan
rekruitmen)
HRD merupakan bagian utama dan terdepan dalam menerima pegawai baru untuk
rumah sakit. Semua Rumah Sakit mulai yang kecil sampai yang besar akan memiliki standar
sendiri dalam melakukan filter kepada setiap pegawai baru yang masuk ke dalam salah satu
bagian yang dibutuhkan Rumah sakit tersebut. Semakin besar Rumah Sakit maka akan
semakin besar kebutuhan terhadap pegawai, sehingga untuk menentukan kualitas setiap
pegawai yang dibutuhkan akan semakin sulit.
Berikut kegiatan yang dilakukan HRD dalam manyaring pegawai untukmendapatkan kualitas
yang diharapkan :
1. HRD akan menerima pegawai yang diterima dari pihak luar sistem(perusahaan dan
institusi terkait pengembang sumberdaya manusia)
2. Diadakannya wawancara atau interview kerja yang meliputi beberapa pertanyaan
pokok mengenai hal-hal sebagai berikut :a. Motifasi b. Keahlianc. Pengalamand. Tes
penyelesaian masalah (menyelesaikan sebuah kasus yang di berikan pihak rumah sakit
untuk mengetahui karakter dan kepribadian seorang pegawai)
3. Setelah pegawai berhasil melampaui berberapa proses diatas makaselanjutnya adalah
proses yang paling menentukan untuk seorang pegawai agar bisa melakukan minimal
tes kerja untuk selanjutnya ditetapkannya sebagai pekerja tetap dalam suatu rumah
sakit. Kesehatan pegawai merupakan faktor utama dalam sebuah rumah sakit
melakukan penerimaan pegawai baru.
Tahapan penerimaan Pegawai baru oleh HRD
Didalam proses ini terdapat beberapa tahapan agar rumah sakit mendapatkankaryawan
baru yang sesuai dengan kualifikasi dari perusahaan guna bersama-sama mewujudkan visi
dan misi perusahaan itu sendiri.
Adapun tahapan-tahapa tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Seleksi
Tahapan ini adalah tahapan yang pertama kali dilalui oleh semuacalon karyawan baru
yang mendaftar di sebuah rumah sakit. Padatahapan ini adalah tahapan seleksi
administrasi baik seleksi bedasarkan nilai IPK, pengalaman kerja maupun keahlian
yangdimiliki calon karyawan baru sesuai dengan kualifikasi atau posisiyang sedang
dibutuhkan oleh rumah sakit tersebut.
2) Tes
Pada tahap ini khusus untuk calon-calon karyawan yang sudahdinyatakan lolos tahap
pertama yakni tahap seleksi. Didalam tahap ini calon karyawan akan menjalani
beberapa fase tes sesuai dengankebijakan rumah sakit dan apabila calon karyawan
dinyatakan lulustest maka mereka berhak untuk mengikuti tahap selanjutnya. Tesakan
berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan serta standar yang ditentukan oleh rumah
sakit.
Untuk beberapa rumah sakit swasta akan memiliki standar sendiri, testersebut
akan berubah sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalamrumah sakit yang
bersangkutan.