Anda di halaman 1dari 7

Refleksi Pembelajaran 15 November 2022

Monica Dewi Ratna Putri


No. Absen : 06

A. PEMBUKAAN OLEH BU YUDI :

Perawat terampil boleh mengerjakan jenjang yang lain atau jenjang di atasnya ??
BOLEH :
tapi kalau dikaitkan dengan PAK, belum tentu atau bahkan tidak akan dinilai pada
dupak.
CATATAN : Kegiatan ahli : bila Mengerjakan di bawahnya tetap mendapat nilai 100%,
sedangkan sampai 2 jenjang di astasnya hanya mendapat 80%
.
B. MATERI PERTAMA : Kegiatan Jabatan Fungsional Perawat oleh Pak Budi
(DISKUSI)
Diatur dalam Permenpan No. 35 tahun 2019 tentang jabatan fungsuonal perawat
dan Permenkes No. 4 tahun 2022 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional
perawat
1. Unsur dan sub unsur Jabfung
a. Pelayanan keperawatan
- Asuhan keperawatan; perawat terampil (39 butir), perawat ahli (80 butir)
- Pengelolaan Keperawatan; hanya diperuntukan untuk perawat kategori
keahlian
Ahli pertama (5 butir), ahli muda (6 butir), ahli madya (12 butir), ahli
utama (11 butir)
b. Pengembangan profesi
 perolehan ijazah/ gelar Pendidikan formal yang linier (25% dari angka
kredit)
 pembuatan karya tulis/ karya ilmiah dibidang keperawatan
 penerjemahan/penyanduran buku
 pembuatan pedoman
 pengembangan kompetensi dibidang keperawatan
 kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi
c. Penunjang yang mendukung pelaksanaan tugas perawat
Nilainya tidak boleh >20%
- Pengajar/pelatih di bidang yankep
- Keanggotaan dalam tim penilai/tim ukom
- Tugas ;ain yang mendukung tugas jabfung
- Perolehan penghargaan
- Perolehan gelar kesarjanaan lainnya
2. Kegiatan asuhan keperawatan, pengembangan profesi dan penunjang berlaku
untuk semua jenjang jabatan
3. Kegiatan pelayanan keperawatan berbeda untuk setiap jenjang jabatan baik
kategori keterampilan dan kategori keahlian.
Uraian kegiatan jabatan fungsional perawat meliputi:
- definisi operaasional
- bukti fisik
- kualitas hasil kerja
- besaran angka kredit

Jabatan fungsional perawat merupakan jabatan yang terdiri dari kategori ketrampilan
dan keahlian.
Jenjang untuk kategori ketrampilan yaitu, terampil, mahir dan penyelia. Sedangkan
jenjang untuk kategori keahlian yaitu: ahli pertama, ahli muda, ahli madya dan ahli
utama

 Pangkat/Jenjang Jabatan Perawat


a. Perawat
- Terampil; Pengatur Muda (II/b), Pengatur (II/c), Pengatur Tingkat I (II/d)
- Mahir; Penata Muda (III/a), Penata Muda Tingkat 1 (III/d)
- Penyelia; Penata (III/c), Penata Tingkat I (III/d)

b. Perawat Ahli
- Pertama; Penata Muda Tingkat I (III/b)
- Muda; Penata (III/c)
- Madya
- Utama

 Penilaian Kinerja
a. SKP
Target kinerja Perawat berdasarkan penetapan kinerja unit kerja yang
bersangkutan dan untuk masing-masing jenjang diambil dari uraian kegiatan
tugas jabatan sebagai turunan dari penetapan kinerja unit kerja.
b. Perilaku Kerja
Perilaku kerja ditetapkan berdasarkan standar perilaku kerja dalam Jabatan
Fungsional Perawat
c. Target Angka Kredit
Berisi tentang target angka kredit untuk masing-masing jenjang baik kategori
keahlian maupun keterampilan
Target angka kredit perawat terampil 5 per tahun.
d. Angka Kredit Pemeliharaan
Angka kredit pemeliharaan diperuntukan bagi Perawat Kategori Keterampilan
dan Keahlian yang telah memenuhi jenjang jabatan setingkat lebih tinggi
tetapi belum tersedia lowongan jabatan, setiap tahun wajib memenuhi Angka
Kredit.
Target angka kredit pemeliharaan perawat terampil 4 per tahun

Petunjuk teknis JF perawat tertuang dalam Permenkes no 4 th 2022


Uu no 35 th 2019 mengatur tentng jabatan fungsional perawat.

kenaikan jenjang, untuk keahlian nilai minimal angka kredit pertahunnya


adalah 12,5 dan maksimal 18,75. Sedangkan untuk perawata ketrampilan
minimal 5 danmaksimal 7,5

 Pengembangan profesi
Salah satu syarat untuk kenaikan jenjang dari perawat mahir-perawat penyelia,
ahli muda- ahli madya, atau ahli madya-ahli utama.
a. Perolehan ijazah/gelar pendidikan formal sesuai dengan bidang tugas
perawat
b. Pembuatan KTI di bidang yankep
c. Penerjemahan/Penyaduran Buku dan bahan-bahan lain di bidang yankep
d. Pembuatan buku pedoman/petunjuk teknis di bidang yankep
e. Pengembangan kompetensi di bidang yankep
f. Kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi yang ditetapkan oleh
instansi pembina di bidang yankep.

Kesimpulan dari materi tersebut adalah regulasi jabatan fungsional perawat diatur dalan
permenpan 35 tahun 2019 dengan petunjuk tenis mengacu pada Permenkes no 4 th
2002.

C. MATERI KE DUA : Etik-Legal Profesi Keperawatan oleh bu ARum

Pelayanan keperawatan yang berpusat pada pasien (patient centered care) dengan
memberikan pelayanan yang berkualitas, pelayanan yang nyaman memerlukan
landasan komitmen yang kuat dengan berbasis pada aspek etik dan legal dalam
melakukan tindakan.
1. Tindakan Perawat
a. Etik (baik/buruk)
Tindakan keperawatan yang berkaitan dengan nilai/norma/perilaku
b. Legal (benar/salah)
Tindakan keperawatan yang berkaitan dengan peraturan, undang-undang.
- Legal sebagai nakes; kompeten dan berizin
- Legal dalam pemberian asuhan/pelayanan

2. Akuntabilitas Profesi
a. Etik (kode etik)
kode etik adalah pedoman perilaku yang dibuat oleh organisasi profesi
ditujukan untuk anggota profesi.
Jika anggota profesi melakukan pelanggaran etik akan diberikan sanksi oleh
organisasi profesi; dilakukan pembinaan, jika tidak bisa dibina maka akan
dilakukan pencabutan legalitas dan pencabutan keanggotaan profesi)
b. Hukum (per UUan)
Menjadi ranah penegak hukum, jika ada yang melakukan pelanggaran
hukum atau tersandung kasus hokum akan diberikan sanksi hukum
pidana/perdata/administratif.
c. Disiplin (standar profesi)

3. Nilai-nilai Etik
a. Kesehatan dan kesejahteraan
Perawat peduli dan membantu orang lain dalam mencapai tingkat kesehatan
yang optimal, selalu berusaha mencegah terjadinya kondisi penyompangan
kesehatan dan kesejahteraan.
b. Pilihan
Perawat menghargai otonomi klien, mencarikan dan memberikan informasi
yang lengkap tentang resiko dan keuntungan dari beberapa alternatif
tindakan agar dapat menentukan pilihan dengan dampak paling kecil.
c. Martabat
Perawat menghargai dan mengadvokasi martabat dan kehormatan diri
manusia.
d. Akuntabilitas
Perawat bertindak sesuai dengan standar praktik dan tanggung jawab
profesi.

4. Prinsip Etik
a. Respek
Perilaku menghormati dan menghargai hak-hak pasien dan keluarganya
untuk pencegahan bahaya dan mendapatkan penjelasan secara benar.
b. Otonomi
Hak sesorang untuk memilih bagi dirinya sendiri yang menurut pemikiran dan
pertimbangannya merupakan hal terbaik dalam menentukan nasib atau
mempertanggungjawabkanya.
c. Beneficience (kemurahan hati)
Kewajiban untuk menentukan hal yang baik dan tidak membahayakan orang
lain.
d. Non maleficence (tidak mencederai)
Kewajiban perawat untuk tidak dengan sengaja menimbulkan kerugian atau
cidera (kerusakan fisik, gangguan emosi seperti perasaan tidak berdaya,
merasa terisolasi) bagi orang lain.
e. Konfidensialitas (kerahasiaan)
Penghargaan perawat terhadap semua informasi tentang pasien yang
dirawat tidak disampaikan atau dibagikan kepada pihak lain secara tidak
tepat.
f. Justice (keadilan)
Kewajiban untuk berlaku adil, tidak memihak, memperlakukan dengan sama
sesuai dengan kebutuhannya.
g. Fidelity (komitmen/kesetiaan)
Kewajiban untuk selalu setia pada kesepakatan dan tanggung jawab yang
telah dibuat.
h. Veracity (jujur)
Kewajiban menyampaikan sesuatu dengan benar.

PENJABARAN KODE ETIK KEPERAWATAN


SK DPP PPNI : 043/DPP.PPNI/SK/S.K/VIII/2017 : PERAWAT DAN KLIEN
Tanggung jawab utama perawt adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.

Malpraktik Perawat
Kesalahan disengaja atau tidak disengaja (lalai) dalam menjalankan profesi yang tidak
sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur yang berakibat fatal yang
mengharuskan bertanggungjawab secara hukum.

Etika: norma-norma, nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam
memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Bentuk intervensi perawat dengan
care (peduli) yang ditunjang usur utama yaitu:
- Respect to others : menghargai
- Compassion: rasa saying/iba
- Advocacy: melindungi
- Intimacy: kedekatan
Nilai keperawatan yaitu meyakini suatu ide yang berarti sikap, objek, prilaku atau hal
lainnya yang menjadi standar dan mempengaruhi perilaku seseorang dalam
menjalankan peran dan fungsinya dalam praktik keperawatan.

Kode etik harus dimengerti, diinternalisasi dan diterapkan


kode etik perawat dilakukan kepada:
- perawat dan klien
- perawat dan praktek
- perawat dan teman
- perawat dan profesi
- perawat dan masyarakat

Dilema etik adalah suatu masalah yan gmelibatkan dua atau lebih landasan moral suatu
Tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Sukar menentukan yang benar/salah.
Karakteristik dilemma etik:
- masalah tidak dapat diselesaikan dengan data empiris
- keraguan
- hasil keputusan harus berpengaruh terhadap keadaaan
Penyelesaian dilemma etik:
- persiapan dan pencegahan
- pemecahan dilemma etik
 identifikasi masalah etik
 kumpulkan data
 evaluasi Tindakan alternatif dari berbagai perspektif etik
 buat keputusan dan ujicobakan
 bertindaklan dan kemudian refleksikan pada keputusan tersebut
- pengambilan keputusan etik, tujuannya:
 peninjauan terhadap kejadian
 memanggil saksi
 mengkaji danmengidentifikasi pelanggaran etik yang dilakukan
 menetapkan sanksi terhadap pelanggaran atau memberikan rehabilitasi

ASPEK LEGAL
a. Legal administrasi
- Ijazah (pendidikan formal)
- Sumpah profesi (anggota organisasi profesi)
- Serkom
- STR dan SIPP
- Level kompetensi
- Surat Penempatan
- Kewenangan klinis/Penugasan klinik
- Sertifikasi keahlian
- Aktifitas kompetensi/pengembangan kompetensi

b. Standar Profesi perawat


- Standar Asuhan Keperawatan
- Panduan Asuhan keperawatan
- Pedoman pelayanan
- Panduan pelayanan
- Standar operasional
- Dokumen pelayanan lain

Tiga standar dalam melaksanakan keperawatan:


- standar prosedur operasional
- standar profesi
- standar pelayanan profesi

Aspek Legal berkaitan dengan UU untuk menjamin perlindungan terhadap masyarakat


dan perawat guna mendapatkan kettapan hukum.

Sebagai perwat harus memiliki legal administrasi dan legal dalam standar profesi.
Permasalahan yang timbul berkaitan dengan aspek legal adalah malpraktek, yaitu
kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja dalam menjalankan profesi
keperawatan yang tidak sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional dan berakibat fatal/buruk mengakibatkan kerugian lainnya pada pasien
yang mengharuskan perawat bertanggung jawab secara administrasi, perdara dan
atau pidana. Pasal yang menjerat kasus malpraktik peraawata adalah pasal 84 ayat
1, 2, pasal 66 UU no 36 tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan. UU no 44 th 2009
tentang RS.

UU NO 38 TH 2014 TENTANG KEPERAWATAN


KEWENANGAN, HAK, DAN KWAJIBAN PERAWAT harus dipahami!!

Dari materi tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa inti dari praktik legal etikk
keperawatan yaitu:
- memegang teguh kode etik, kode profesi dan aspek legal
- bekerja sesuai dengan SOP, stansar profesi dan standar pelayanan profesi
- bekerja sesuai dengan RKK dan SPK

D. MATERI KE TIGA : DISKUSI KELOMPOK


OLEH : PAK SUTONO

“BEKERJALAH SESUAI SPO, AGAR NYAMAN DALAM BEKERJA TERHIDAR


DAI PELANGGARAN YANG TERKAIT ETIK LEGAL”

Anda mungkin juga menyukai