Anda di halaman 1dari 5

A.

Sistem Penghargaan Bagi Bidan

Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan material dan
perinatal. Dengan jumlah sekitar 73.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, profesi bidan tentu
berada dekat dengan masyarakat yang sewaktu-waktu memerlukan pertolongan. Salah satu tantangan
yang harus dihadapi bidan adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Tantangan ini
memang bukan tanggung jawab bidan semata, namun menyangkut peran profesi lain. Penghargaan
yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa, tetapi juga dalam pengakuan
profesi dan pemberian kewenangan/hak untuk menjalankan praktis sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.

B. Reward

Hak Bidan :

1. Bidan berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.

2. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat jenjang pelayanan
kesehatan.

3. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan peraturan
perundangan dan kode etik profesi.

4. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknya di cemarkan, baik oleh pasien,
keluarga ataupun profesi lain.

5. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri, baik melalui pendidikan maupun pelatihan.

6. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karier dan jabatan yang sesuai.

7. Bidan berhak mendapatkan kompetensi dan kesejahteraan yang sesuai.

Wewenang Bidan, antara lain :

1. Pemberian kewenang lebih luas kepada bidan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan obstetric dan
neonatal.

2. Bidan harus melaksanakan tugas kewenangan sesuai standar profesi, memiliki kemampuan dan
keterampilan sebagai bidan, mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku di wilayahnya serta
bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi.

3. Pelayan kebidanan kepada perempuan oleh bidan meliputi pelayanan pada masa pranikah, termasuk
remaja putri, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, dan masa antara kehamilan.
Dalam lingkup IBI, anggota mempunyai hak tertentu sesuai dengan kedudukannya, yaitu :

1. Anggota Biasa

- Berhak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.

- Berhak mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan organisasi.

- Berhak memilih dan dipilih.

2. Anggota Luar Biasa

- Dapat mengikuti kegiatan yang dilakukan organisasi.

- Dapat mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan organisasi.

3. Anggota Kehormatan

Dapat mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan organisasi.

Contoh reward dalam sistem penghargaan bagi bidan adalah :

1. BIDAN BINTANG

2. BIDAN DELIMA

3. Beasiswa mahasiswa AKBID jalur khusus yang berprestasi diberikan oleh IBI.

4. Penghargaan bagi bidan yang menyiapkan desa siaga di Kab. Cirebondan, Kab. Kuningan diberikan
oleh DEPKES.

5. Penganugrahan Damandiri Award yang diselenggarakan Yayasan Damandiri.

6. Penghargaan hasil belajar diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STT PP).

7. Satuan Kredit Perolehan (SKP) bidan.

C. Sanksi

Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak atau kewajiban bidan yang telah diatur oleh
organisasi profesi, karena kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam
menjalankan praktik profesinya yang telah disepakati dalam Kongres Nasional IBI.

Kode Etik Bidan, yaitu :

a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat.

b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya.


c. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.

d. Kewajiban bidan terhadap profesinya.

e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri.

f. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa, dan tanah air.

Contoh sanksi dalam sistem penghargaan bagi bidan adalah :

a. Pencabutan ijin praktek bidan.

b. Pencabutan SIPB sementara.

c. Atau bisa juga berupa denda.

D. Jabatan Fungsional Bidan

Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu :

a. Jabatan Structural adalah jabatan yang secara jelas tertera dalam struktur dan di atur berjenjang
dalam suatu organisasi. Pengembangan karir bidan pada jabatan struktural ini bergantung dimana bidan
tersebut bertugas, misalnya di rumah sakit, puskesmas, dsb. Karir ini dapat dicapai oleh bidan di setiap
tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan, kesempatan, dan kebijakan
yang ada.

b. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam
kehidupan masyarakat dan negara. Pengembangan karir bidan pada jabatan fungsional ini sebagai bidan
bisa di dapat melalui pendidikan berkelanjutan, baik secara formal maupun non formal, yang hasilnya
akhirnya akan meningkatkan kemampuan profesional bidan dalam melaksanakan fungsinya sebagai
pelaksana, pendidik, pengelola, dan peneliti.

E. Etika, Moral dan Nilai-Nilai

Etika merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau
kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.

Moral adalah sesuatu yang berhubungan dengan tingkah laku (akhlak, budi pekerti, dan mental) untuk
membentuk karakter dalam diri seseorang yang sesuai dengan norma di suatu masyarakat.

Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau
pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang.

F. Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi

7 nilai-nilai esensial dalam kehidupan profesional, yaitu :


1. Aesthetics (Keindahan)

2. Altruism (Mengutamakan orang lain)

3. Equality (Kesetaraan)

4. Freedom (Kebebasan)

5. Human dignity ( Martabat manusia)

6. Justice (Keadilan)

7. Truth (Kebenaran)

* Pengertian Pengembangan Karier Bidan

Pengembangan karier bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang bidan dalam organisasi sejak
diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja diorganisasi tersebut.

* Ciri Dan Karakteristik Profesi Bidan

a. Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat.

b. Anggotanya disiapkan melalui suatu program pendidikan yang ditujukan untuk maksud profesi yang
bersangkutan.

c. Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah.

d. Anggotanya menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik yang berlaku.

e. Anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya.

f. Anggotanya wajar menerima imbalan jasa atas pelayanan yang diberikan.

g. Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan.

* Peran Bidan

Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan
peneliti.
* Tanggung Jawab Bidan

a.Tanggungjawab bidan terhadap peraturan perundang-undangan.

b. Tanggungjawab bidan terhadap pengembangan kompetensi.

c. Tanggungjawab bidan terhadap penyimpanan catatan kebidanan.

d. Tanggungjawab bidan terhadap keluarga yang dilayani.

e. Tanggungjawab bidan terhadap profesi.

f. Tanggungjawab bidan terhadap masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai