Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

PENGHARGAAN (REWARD)

Dosen:
Arika Indah Setyarini, M.Keb

Disusun Oleh:
Ayu Anisah Zulaikha (P17321233047)
Shanda Dwi Maila (P17321233051)
Aisha Dienayah Alfiandi Putri (P17321233053)
Nur Ismatul Izzah Ervinayati (P17321233054)
Shavira Sinta Kumala (P17321233055)
Devinta Dari Anggraini (P17321233057)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat- Nya, makalah yang berjudul “Penghargaan (Reward)” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas awal mata kuliah Konsep Kebidanan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Kampus IV Kebidanan Kediri. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih yang tulus kepada:

1. Ibu Arika Indah Setyarini, M.Keb., selaku dosen yang telah membimbing dan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah.
2. Mahasiswa-mahasiswi dan seluruh warga Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang Kampus IV Kebidanan Kediri yang telah mendukung penyusunan makalah ini
sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari segi
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima kritik serta saran yang bersifat membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga gagasan pada makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia
pendidikan dan memberikan inspirasi untuk para pembaca.

Kediri, 2 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
BAB I............................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN...........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 3
BAB II............................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN............................................................................................................. 4
2.1 Sistem Penghargaan Bagi Bidan..........................................................................4
2.2 Reward..................................................................................................................4
2.3 Jabatan Fungsional Bidan.....................................................................................6
2.4 Etika, Moral dan Nilai-nilai.....................................................................................6
2.5 Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi.........................................................................7
BAB III........................................................................................................................... 8
PENUTUP.....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 8
3.2 Saran.................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa,
tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan / hak untuk
menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam
pelayanan maternal dan perinatal. Dengan jumlah sekitar 73.000 orang yang tersebar di
selruh Indonesia, profesi bidan tentu berada dekat dengan masyarakat yang sewaktu-
waktu memerlukan pertolongnnya. Salah satu tantangan yang harus di hadapi adalah
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Tantangan ini memang bukan
tanggung jawab bidan semata, namun juga menyangkut peran profesi lain. Keberadaan
bidan memiliki posisi strategis,mengingat sebagian besar persoalan bidan di tuntut untuk
memiliki ketrampilan yang lebih baik, disertai kemampuan untuk menjalin kerja sama
dengan pihak yang terkait dalam persoalan kesehatan reproduksi di masyarakat Reward
atau sanksi bertujuan untuk menignkatkan kualitas bidan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja hak dan kewenangan bidan dan sanksinya?
2. Apa saja kode etik dalam kebidanan?
3. Bagaimana Pengertian Etika, moral dan nilai-nilai
4. Apa yang menjadi Analisis Bidan?
5. Bagaimana Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem penghargaan bagi bidan
2. Untuk mengetahui sistem reward dan sanksi bagi bidan
3. Untuk mengetahui pengertian etika, moral, dan nilai-nilai
4. Untuk mengetahui Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi
5. Untuk mengetahui analisis bidan.

3
4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Penghargaan Bagi Bidan

Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa,
tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan / hak untuk
menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam
pelayanan maternal dan perinatal. Dengan jumlah sekitar 73.000 orang yang tersebar di
selruh Indonesia, profesi bidan tentu berada dekat dengan masyarakat yang sewaktu-
waktu memerlukan pertolongnnya. Salah satu tantangan yang harus di hadapi adalah
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Tantangan ini memang bukan
tanggung jawab bidan semata, namun juga menyangkut peran profesi lain. Keberadaan
bidan memiliki posisi strategis,mengingat sebagian besar persoalan bidan di tuntut untuk
memiliki ketrampilan yang lebih baik, disertai kemampuan untuk menjalin kerja sama
dengan pihak yang terkait dalam persoalan kesehatan reproduksi di masyarakat Reward
atau sanksi bertujuan untuk menignkatkan kualitas bidan dalam memberikan pelayanan
kepada Masyarakat.

2.2 Reward

Penghargaan yang di berikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan
jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan atau hak
untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang di miliki.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, hak adalah kewenangan untuk
berbuat sesuatu yang telah di tentukan oleh undang-undang atau aturan tertentu. Bidan di
Indonesia memiliki organisasi profesi, yaitu ikatan bidan atau IBI, yang mengatur hak dan
kewajibn serta penghargaan dan sanksi bagi bidan. Setiap bidan yang telah
menyelesaikan pendidikan kebidanan berhak dan wajib menjadi anggota IBI.
a. Hak bidan:
1. Bidan berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
2. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap
tingkat jenjang pelayanan kesehatan.

5
3. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan kelurga yang
bertentangan dengan peraturan perundangan, dan kode etik profesi.
4. Bidan berhak atas prifasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknya di
cemarkan, baik oleh pasien,keluarga ataupun profesi lain.
5. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri, baik melalui
pendidikan maupun pelatihan.
6. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karier
dan jabatan yang sesuai.
7. Bidan berhak mendapatkan kompetensi dan kesejahteraan yang sesuai.
b. Wewenang bidan antara lain:
1. Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan untuk mendekatkan
pelayanan kegawatan obstetric dan neonatal.
2. Bidan harus melaksanakan tugas kewenangan sesuai standar profesi,
memiliki kemampuan dan ketrampilan sebagai bidan, mematuhi dan
melaksanakan protap yang berlaku di wilayahnya serta bertanggun jawab
atas pelayanan yang di berikan dengan mengutamakan keselamatan ibu dan
bayi.
3. Pelayanan kebidanan kepada perempuan oleh bidan meliputi pelayanan
pada masa pranikah, termasuk remaja putri, kehamilan, persalinan, nifas,
menyusui, dan masa antara kehamilan.
4. Dan masih banyak lagi.

Dalam lingkup IBI, anggota mempunyai hak tertentu sesuai dengan kedudukannya, yaitu:
1) Anggota biasa
Berhak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Berhak mengemukakan
pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan organisasi Berhak memilih dan dipilih
2) Anggota luar biasa
Dapat mengikuti kegiatan yang dilakukan organisasi. Dapat mengemukakan
pendapat, saran dan usul untuk kepentingan organisasi
3) Anggota kehormatan
Dapat mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan organisasi.

Contoh reward dalam sistem penghargaan bagi bidan adalah :


 BIDAN BINTANG

6
 BIDAN DELIMA
 Beasiswa mahasiswa AKBID jalur khusus yang berprestasi diberikan oleh IBI
 Penghargaan bagi bidan yang menyiapkan desa siaga di Kab. Cirebondan Kab.
Kuningan diberikan oleh DEPKES
 Penganugerahan Damandiri Award yang diselenggarakan Yayasan Damandiri
 Penghargaan hasil belajar diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STT PP).
 Satuan Kredit Perolehan (SKP) bidan.

2.3 Jabatan Fungsional Bidan

Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu jabatan structural dan fungsionol. Jabatan
structural adalah jabatan yang secara jelas tertera dalam struktur dan di atur berjengjang
dalam suatu organisasi, sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang di tinjau serta
di hargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan Negara. Selain
fungsi dan perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat, jabatan fungsional juga
berorientasi kualitatif. Seseorang memiliki jabatan fungsional berhak mendapatkan
tunjangan fungsional. Jabatan bidan merupakan jabatan fungsional professional sehingga
berhak mendapat tunjangan fungsional.
Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir structural. Jabatan
fungsional sebagai bidan bisa di dapat melalui pendidikan berkelanjutan, baik secara
formal maupun non formal, yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan
professional bidan dalam melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana, pendidik,
pengelolah, dan peneliti. Sedangkan jabatan sturkturalnya bergantung dimana bidan
tersebut bertugas, misalnya di rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya. Karir ini dapat
dicapai oleh bidan di setiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai dengan
tingkat kemampuan, kesempatan, dan kebijakan yang ada.

2.4 Etika, Moral dan Nilai-nilai

Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau
salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam
situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia
7
berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya.
Banyak pihak yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu profesi
dalam hubungannya dengan kode etik profesional seperti Kode Etik IBI (Ikatan Bidan
Indonesia).
Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan
terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang.
Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan
sering diartikan sebagai perilaku personal.

2.5 Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi

Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing” melaksanakan


suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek
keperawatan profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam
kehidupan profesional, yaitu:
1) Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang
memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan
kepedulian.
2) Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan kesejahteraan
orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan,
kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.
3) Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan
dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi
4) Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk
percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5) Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang lekat
terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan,
kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
6) Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk
objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran.
7) Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas,
kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa,
tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan, atau hak, untuk
menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak atu kewajiban bidan
yang telah diatur oleh organisasi profesi.
Dalam upaya mendorong profesi kebidanan agar dapat diterima dan dihargai oleh
pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai
kebidanan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian bidan yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan atau kebidanan secara etis profesional.

3.2 Saran

Penghargaan bagi bidan bisa di berikan dalam bentuk imbalan jasa atau pengakuan
sebagai profesi bidan dan pemberian hak dan kewenangan kepada bidan dalam
menjalankan tugasnya sebagai bidan. Misalnya tidak pernah bermasalah dengan hokum
dan selalu berjalan seiring dengan kode etik bidan dan standar profesi bidan yang ada.
Tapi menurut kelompok kami, sebaiknya juga di sediakan rencana berprestasi bagi bidan
yang memiliki prestasi dlam prakteknya atas pengabdiannya kepada Negara.
Tiada kesempurnaan di muka bumi ini. Oleh karena itu , kami dengan senang hati
akan menerima segala saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ib_blog. (2009). Sistem Penghargaan Bagi Bidan (Reward,Sanksi,dan Jabatan fungsional


bidan). http://ibibblog.blogspot.com/2009/01/sistem-penghargaan-bagi-bidan.html.
Diakses pada 02 Oktober 2023 pukul 10.58

Lerant. (2010). Penghargaan Bagi Bidan. http://leranthia.blogspot.com/2010/03/makalah-


penghargaan-bagi-bidan.html. Diakses pada 02 Oktober 2023 pukul 11.08

Novi, Ferra. (2010). Sistem Penghargaan Bagi Bidan.


http://ferranovidetaviani.blogspot.com/2010/12/sistem-penghargaan-bagi-
bidan.html. Diakses pada 02 Oktober 2023 pukul 10.50

Yulizawati. (2021). Konsep Kebidanan. Sidoarjo: Indomedia Pustaka

10

Anda mungkin juga menyukai