Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

REFLECTIVE PRACTICE
" BIDAN WAJIB MERAHASIAKAN SEGALA SESUATU YANG DIKETAHUINYA TENTANG SEORANG
PASIEN "

DOSEN PENGAMPU:
Sri Yun Utama, S. Pd, SST, MKM

DISUSUN OLEH:
Nur'aini. S

(NIM : PO71241190005)
Pulya Purnama
( NIM : PO71241190031)

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


PRODI DIV KEBIDANAN SEMESTER II
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena rahmat dan karunia–Nya
kepada Penulis sehingga berhasil menyelesaikan tugas Konsep Kebidanan.

Makalah ini berisikan mengenai pengertian reflektif practice, serta contoh kasus dari kewajiban
bidan.Tidak lupa Penulis mengucapakan terima kasih kepada Ibu Sri Yun Utama, S. Pd, SST,MKM
yang telah memberikan tugas ini dan memberikan pengetahuan kepada Penulis dari adanya tugas
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun Penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini .

Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan
makalah ini.

Penyusun

Jambi, 27 Maret 2020

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR................................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 4

Latar Belakang.............................................................................................. 4
Rumusan masalah........................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 5

Reflective Practice…………………………….........................................................
5
Hak dan Kewajiban .................................................................................... 5
Etikolegal..................................................................................................... 9
Sistem penghargaan dan saksi bidan yang berhubungan dengan hak, kewajiban dan
etikolegal dalam praktik asuhan kebidanan.................. 9
Contoh kasus kewajiban bidan................................................................ 10

BAB III PENUTUP...................................................................................................... 13

Kesimpulan.................................................................................................... 13
Saran.............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang bersifat
otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari etika dan kode etik
bidan. Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan Manajemen Asuhan Kebidanan adalah
pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisis data,
diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. praktek kebidanan 
menjadi dasar untuk memberikan asuhan kebidanan yang baik bagi remaja puteri,
wanita pra nikah, wanita hamil dan wanita yang melahirkan. Asuhan yang baik dapat
memberikan kenyamanan pada wanita karena kehamilan dan kelahiran merupakan
peristiwa penting bagi kehidupan seorang wanita dan keluarganya. Sebagai tenaga
kesehatan khususnya bidan sangat beruntung dapat berbagi peristiwa ini , bidan juga
berada dalam posisi yang unik untuk meningkatkan kesehatan reproduksi bagi remaja,
meningkatkan kemampuan ibu dalam melahirkan, kemampuan menemani ibu dalam
proses kelahiran dengan memberikan dukungan dan dorongan,melayani saat masa-
masa nifas.
Dan dalam melaksanakan tugasnya bidan juga memiliki hak dan kewajiban yang
sudah diatur. Salah satu kewajiban yang harus dilakukan bidan adalah kewajiban
bidan untuk menjaga kerahasiaan tentang segala sesuatu yang ia ketahui tentang
pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Reflective practice?
2. Apa saja hak dan kewajiban bidan?
3. Apa pengertian Etikolegal?
4. Apa saja Sistem penghargaan dan saksi bidan yang berhubungan dengan hak,
kewajiban dan etikolegal dalam praktik asuhan kebidanan?
5. Mengetahui kasus yang terjadi bersangkutan dengan kewajiban bidan.

BAB II
4
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reflective Practice


1. Reflective practice ( Refleksi Praktik)
Praktek reflektif adalah kemampuan untuk mencerminkan pada tindakan
sehingga untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan, yang
menurut pencetus istilah, adalah salah satu karakteristik mendefinisikan praktek
profesional. Refleksi juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau kegiatan
untuk mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi,
dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu
upaya atau tindakan yang telah dilakukan. (Tahir, 2011: 93)
Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan dimaksudkan sebagai bentuk
pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan
kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan
(manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan). Dalam praktek
kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan.
Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik
sesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan. Upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh ketrampilan
bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik
kepada klien.

  2.Hak dan kewajiban Bidan

Hak dan kewajiban bidan adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial
sehari-hari.Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang
diterimanya.Hak pasti berhubungan dengan individu yaitu pasien,Sedangkan
bidan mempunyai kewajiban/keharusan untuk pasien jadi hak adalah sesuatu
yang harus diterima pasien. Sedangkan kewajiban adalah suatu yang diberikan
oleh bidan.Seharusnya juga ada hak yang diterima oleh bidan dan kewajiban
yang wajib diberikan oleh pasien.

1. Hak Bidan
5
1. Bidan berhak mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesi nya.
2. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap
tingkat/jenjang pelayanan kesehatan.
3. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang
bertentangan dengan pertauran perundangan dan kode etik profesi.
4. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh pasien,keluarga maupun profesi lain.
5. Bidan berhak atas kesempatan meningkatkan diri baik melalui pendidikan
maupun pelatihan.
6. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan
jabatan yang sesuai.
7. Bidan berhak mendapatkan kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai

2.Kewajiban Bidan

1.Kewajiban Bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)


a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkansumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada
peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan
kepentinganklien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang
berlaku dimasyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukankepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas
yang samasesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya.
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi

6
dalamhubungan pelaksanaan – tugasnya, dengan mendorong
partisipasimasyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.

2.Kewajiban Bidan terhadap tugasnya (3 butir)


a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap
klien,keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang
dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai
kewenangandalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan
mengadakankonsultasi dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat danatau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan ataudipedukan
sehubungan kepentingan klien.

Kewajiban Bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)


a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

Kewajiban Bidan terhadap profesinya (3 butir)


a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinyadengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya seuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenis yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

Kewajiban Bidan terhadap dia sendiri (2 butir)


a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan
tugas profesinya dengan baik.
b. Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan

7
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuandan teknologi.
Kewajiban Bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir)
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintah untuk- meningkatkan mutu jangakauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

3. Etikolegal

Etik yang dalam bahasa ethics adalah istilah yang muncul dari Aristoteles , berasal dari kata Yunani
ethos yang berarti adat ,Budi pekerti. Dalam filsafat , pengertian etika adalah telaah dan penilaian
melakukan manusia ditinjau dari kesusilaannya.
Etika adalah usaha manusia dalam memakai akal Budi dan daya pikirnya untuk memecahkan
masalah hidup atau untuk suatu upaya agar menjadi baik.terdapat 4 alasan pada saat
sekarang ini etika diperlukan yaitu (Soekjitno , 200) :
1. masyarakat semakin pluralistik termasuk dalam hal moralitas
2. Dalam masa transformasi masyarakat yang tanpa tanding dibawah gelombang
modernisasi
3. Proses perubahan sosial budaya dan moral
4. Etik juga diperlukan oleh kaum agama

4.Sistem penghargaan dan saksi bidan yang berhubungan dengan hak, kewajiban, dan
etikolegal dalam praktik asuhan kebidanan.
Penghargaan adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan
baik oleh perorangan ataupun suatu lembaga. Bidan sebagai suatu profesi tenaga kesehatan
keluarga dan masyarakat. Karena ini lah bidan memang sudah seharusnya mendapat
penghargaan baik dari pemerintah maupun masyarakat. Penghargaan yang diberikan
kepada bidan tidak hanya berupa imbalan jasa tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi
dan pemberian kewenangan atau hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki.
Menurut Gibson (1987)
Ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja seseorang termasuk bidan :

8
a. Faktor individu
Kemampuan , keterampilan , latar belakang keluarga , pengalaman, tingkat sosial, dan
demografi seseorang
b. faktor psikologis
Persepsi,peran, sikap, kepribadian , motivasi dan kerja
c. Faktor organisasi
Struktur organisasi, besar pekerjaan, kepimpinan , sistem penghargaan

Tujuan dari adanya sistem penghargaan antar lain:


a. Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun dalam kelompok setinggi-
tingginya
b. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil kerja melalui
prestasi pribadi

c. Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyampaikan perasaannya tentang pekerjaan


sehingga terbuka jalur komunitas dua arah antara pimpinan dan staf

Contoh Kasus ( Kewajiban Bidan)


"Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien"

Seorang Ibu membawa anaknya ke klinik bidan dengan maksud untuk memeriksakan
kesehatan anaknya. Setelah bidan selesai melakukan pemeriksaan terhadap anak 7 tahun
tersebut, bidan menemukan indikasi telah terjadi pelecehan seksual pada anak tersebut. Apa
yang sebaiknya dilakukan bidan tersebut? Jika melaporkan hal ini kepada KPAI atau LPA
maka bagaimana hubungannya dengan kerahasiaan yang seharusnya ia jaga? Apakah ia juga
termasuk melanggar kode etik kebidanan?

Penyelesaian Masalah:
Pada dasarnya setiap profesi memiliki tanggung jawab etika yang selalu dijunjung dalam
melayani masyarakat, dan tidak terkecuali bidan. Dalam kewajiban bidan salah satunya
menyebutkan bahwa " Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien".

9
Menurut penjelasan dalam UU No. 4 Tahun 2019 Kebidanan, Pada Bab VII Hak dan
Kewajiban Bidan dalam Bagian kesatu Pasal 61 menjelaskan juga Bahwa :
Pasal 61
Bidan dalam melaksanakan Praktik Kebidanan berkewajiban:
1. memberikan Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, dan
mematuhi kode etik, standar profesi, standar pelayanan profesi, standar prosedur
operasional;
2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai tindakan
Kebidanan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai kewenangannya;
3. Memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang akan
diberikan;
4. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke dokter atau Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
5. mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesua1 dengan standar;
6. menjaga kerahasiaan kesehatan Klien;
7. menghormati hak Klien;
8. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter sesuai dengan Kompetensi
Bidan;
9. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
10. meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
11. mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan/atau keterampilannya melalui
pendidikan dan/atau pelatihan;
12. melakukan pertolongan gawat darurat.
Juga terdapat pada Permenkes Bagian kewajiban dan hak
Pasal 28
1. Menghormati hak pasien
2. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang
dibutuhkan.
3. Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani dengan
tepat waktu.
4. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
5. Menyimpan rahasia pasien sesuai dnwgan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

10
6. Melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya yang diberikan
secara sistematis.
7. Mematuhi standar profesi,standar pelayanan dan, standar prosedur operasional.
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan praktik kebidanan
termasuk pelaporan kelahiran dan kematian.
Selain itu, terdapat beberapa alasan bagi bidan untuk membuka rahasia kedokteran, hal
tersebut diatur dalam Pasal 10 ayat (2) Permenkes 269/2008:
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, pemeriksaan sejarah, dan
pemeriksaan klinis dapat dibuka dalam hal :
a. untuk kepentingan kesehatan pasien;
b. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam kerangka penegakan hukum
atas permintaan pengadilan ;
c. permintaan dan / atau persetujuan pasien sendiri;
d. permintaan lembaga / lembaga;
e. untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak sesuai
identitas pasien.

Dari dua pasal di atas, terlihat selain hal-hal di atas , Bidan tidak dapat membuka rahasia
pasien.
Bidan Membuka Rahasia Pasien Bila Menemukan Dugaan Pelecehan Seksual?
Namun dalam permasalahan ini, guna kepentingan terbaik bagi anak, maka bidan dapat
memberitahukan orang tua atau wali anak tersebut untuk kemudian orang tua atau wali
tersebut melaporkan pada Pihak Kepolisian.

Bagi seseorang yang belum dewasa, bidan dapat memberitahukan hasil pemeriksaan pada
walinya atau orangtuanya karena bukan hanya karena seorang anak belum cakap, namun juga
terdapat konsekuensi psikologis bagi anak tersebut. Wali atau orangtua tersebut setelah
mengetahui adanya tanda-tanda kekerasan seksual pada anak mereka dapat mengambil
tindakan lebih lanjut atau melaporkan pada Pihak Kepolisian.Perlu diketahui bahwa orang
yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak dapat dipidana.Itulah yang dapat dilakukan
bidan dan hendaknya bidan melaksanakan kewajiban nya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan dimaksudkan sebagai bentuk
pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan
kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan
(manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan). Dalam praktek
kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan.
Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik
sesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan. Upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh ketrampilan
bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik
kepada klien.
Hak dan kewajiban bidan adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial
sehari-hari.Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang
diterimanya.Hak pasti berhubungan dengan individu yaitu pasien,Sedangkan
bidan mempunyai kewajiban/keharusan untuk pasien jadi hak adalah sesuatu
yang harus diterima pasien. Sedangkan kewajiban adalah suatu yang diberikan
oleh bidan.Seharusnya juga ada hak yang diterima oleh bidan dan kewajiban yang
wajib diberikan oleh pasien.

Etik yang dalam bahasa ethics adalah istilah yang muncul dari Aristoteles , berasal
dari kata Yunani ethos yang berarti adat ,Budi pekerti. Dalam filsafat , pengertian
etika adalah telaah dan penilaian melakukan manusia ditinjau dari kesusilaannya.
Etika adalah usaha manusia dalam memakai akal Budi dan daya pikirnya untuk
memecahkan masalah hidup atau untuk suatu upaya agar menjadi baik.terdapat 4
alasan pada saat sekarang ini etika diperlukan yaitu (Soekjitno , 200)

12
1. masyarakat semakin pluralistik termasuk dalam hal moralitas
2. Dalam masa transformasi masyarakat yang tanpa tanding dibawah gelombang
modernisasi
3. Proses perubahan sosial budaya dan moral
4. Etik juga diperlukan oleh kaum agama
Penghargaan adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan
baik oleh perorangan ataupun suatu lembaga. Bidan sebagai suatu profesi tenaga kesehatan
keluarga dan masyarakat. Karena ini lah bidan memang sudah seharusnya mendapat
penghargaan baik dari pemerintah maupun masyarakat. Penghargaan yang diberikan
kepada bidan tidak hanya berupa imbalan jasa tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi
dan pemberian kewenangan atau hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki.

 Saran

Dalam melaksanakan tugasnya hendak nya bidan selalu mengikuti kewajiban yang telah
ditetapkan dan tidak melanggar aturan agar terciptanya hubungan yang baik antara bidan dan
pasien

13
DAFTAR PUSTAKA

Astuti. W. (2016). Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. Jakarta :
Pusdik SDM Kesehatan.

14

Anda mungkin juga menyukai