Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INDIVIDU

BIDAN PRAKTIK SWASTA DAN PERIZINAN


Dosen : R. Supini S.ST, M.Kes

Disusun Oleh:

BAIQ ANGGRIKA

PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAMZAR

LOMBOK TIMUR

TA : 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Penulis juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-
NYA Makalah dengan judul “ Bidan Praktik Swasta dan Perizinan” ini dapat terselesaikan.
Akhir kata penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membaca, Selain itu penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG .................................................................................................................4

TUJUAN ......................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BIDAN PRAKTIK MANDIRI.........................................................


2. PERSYARATAN PENDIRIAN BPM........................................................................
3. KELENGKAPAN DMINISTRASI, PERALATAN, SARANA DAN
PRASARANA BIDAN PRAKTIK MANDIRI .........................................................
4. PELAYANAN YANG DIBERIKAN.........................................................................

BAB III PROSEDURAL PEMBANGUNAN

5. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN.......................................................................


6. ASPEK TEKNIK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI ................................................
7. ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS.......................................................................
8. ASPEK SOSIAL ........................................................................................................
9. ASPEK KEUANGAN DAN EKONOMI...................................................................

BAB IV PENUTUP

10. KESIMPULAN ..........................................................................................................


11. SARAN.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan Praktek Swasta (BPS) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidan Kesehatan
dasar. Prakek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang siberikan oleh bidan
kepada pasien )individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Ijin Praktek Bidan
sehingga dapat menjalankan praktek pada sasaran kesehatan atau program. (imamah, 2012 : 01)
untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan secara mandiri (Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 900/MENKES / SK / III / 2002). Praktek kebidanan adalah
inmplementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang bersifat otonom, kepeda perempuan,
keluarga dan komunitasnya, didasari etika dan kode etik bidan. Asuhan kebidanan adalah proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan
ruang lingkup prakteknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Ini merupakan penerapan
pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu
masa hamil, masa persalinan, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.
Peran aktif bidan dalam pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana sudah sangat
diakui oleh semua pihak. Kecendrungan masa kini dan masa depan menunjukkan bahwa
masyarakat semakin menyadari perlunya meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup
(quality of life). Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, social dan ekonomi di masyarakat
sehingga semkain maju tingkat Pendidikan yang kemudian membuat masyarakat dapat
memberikan penilaian terhadap apa yang merekan butuhkan.
Hal ini menunjukkan bahwa Bidan Praktik Swasta merupakan sarana pelayanan kesehatan
yang jumlahnya cukup banyak. Akan tetapi, kualitas kuanlitas yang cukup tinggi belum tentu
diikuti dengan kualitas yang baik. Angka kunjungan merupakan tolak ukur sukses tidaknya suatu
Bidan Prakek Swasta dalam menilai efekivitas dan efesien pelayanan yang diberikan apakah
sesuai dengan harapan pasien atau belum. Berkaitan pelayanan yang bermutu atau berkualitas
yang dihubungkan dengan kepuasan, maka menurut Zeitham dan M.T.Bitner juga Adrian Palmer
(2001) yang di kutip Inere D. (2008 : 54). Ada lima faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan

4
yaitu keandalan (rehability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati
(empathy), dan keberwujudan (tangibles) dibandingkan dengan harapan pelanggan terhadap
semua faktor tersebut. Hal ini dilakukan agar Bidan Praktek Swata dapat tetap exist dai
masyarakat.
B. Tujuan
Merancang praktik mandiri bidan dengan kualitas yang memuaskan sehingga meningkatkan
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehtan yang ditandai dengan meningkatnya
kunjungan pasien ke praktik mandiri bidan.
C. Manfaat
1. Bagi bidan
Dapat menjadi pedoman khususnya bagi bidan yang akan membuka bidan praktik mandiri
untuk menunjang fasilitas pelayanan menjadi lebih baik.
2. Bagi masyarakat
Meningkatkan keputusan masyarakat mengenai pelayanan praktik bidan mandiri

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bidan Praktik Mandiri Bidan (BPM)


Merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah
serangkaian kegiatan pekayanan kesehatan yang diberikan oleh bida kepada pasien (Individu,
keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Ijin Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan
praktek pada sasaran kesehatan atau program. (Imamah, 2012) Bidan Praktek Mandiri memiliki
berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek,
peralatan, obat-obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan
memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan yang kurang
lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan yang kurang ramah dan bersahabat dengan klien.
Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri tersebut
kurang memuaskan. (Rhiea,2011). Menurut Permenkes no 28 tahun 2017 entang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan. Bidan memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan
kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana.

B. Persyaratan Pendirian Bidan Praktik Mandiri:


1. Menjadi anggota IBI
2. Permohonan Surat ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan
3. Serat Keterangan Kepala Puskesmas Wilawah setempat Praktek
4. Surat Persyaratan tidak sedang dalam sanksi profesi/hokume) Seurat Keterangan Ketua
Ranting IBI Wilayah.
5. Persiapan peralatan medis usha praktek bidan perorangan dengan pelayanan pemeriksaan
pertolongan persalinan dan perawatan.
6. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis
Bidan dalam menjalankan praktek harus:

6
a) Memiliki tempat dna ruangan praktik yang memenuhi persyaratan kesehatan
b) Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur
c) Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap
(protep) yang berlaku.
d) Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.
e) Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumjkan izin praktik bidannya atua
fotocopy praktiknya di ruang praktik, atau tempat yang mudah dilihat.
f) Bidan dalm prakteknya memperkerjakan tenaga yang lain, yang memiliki SIPB untuk
membantu tugas pelayanannya.
g) Bidan menjalankan praktek harus mmpunyai peralatan minimal sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan peralatan harus tersedia di tempat prakteknya,
h) Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktik bidan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan.
7. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan meningkatkan keterampilan
profesinya antara lain dengan :
a) Mengikuti perkembnagan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan
semua bidan.
b) Mengikuti kegiatan-kegiatan akademi dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik
yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisaaasi profesi.
c) Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktik agar tetap dan
berfungsi dnegan baik.

C. Kelengkapapn Administrasi, peralatan, sarana dan prasarana Bidan Praktik Mandiri.


ADMINISTARI PERALATAN STERIL
 Memiliki papan nama bidan praktik mandiri
 Klem pean
 Mempunyai SIPB yang masih berlaku  Klem kocher
 Ada visi dan misi  Korentang
 Ada filsafah  Gunting tali pusar
 Memiliki buku standar pelayanan
 Gunting benang
kebidanan  Gunting episiotomy
 Ada buku pelayanan KB  Kateter karet/metal
 Ada buku standar pelayanan neonatal  Pinset anatomis
 Ada buku register pasien  Pinset chirugic
 Speculum vagina

7
PERALATAN DAN OBAT-OBATAN  Pengikat tali pusat
1. Peralatan tisak steril  Pengisap lender
 Tensi meter  Tampon tang dan tampon vagina
 Stetoskop biokuler  Pemegang jarum
 Stetoskop monokuler  Jarum kulit
 Timbangan dewasa  Sarung tangan
 Timbangan bayi  Benang suter C’atgut
 Pengukuran panjang bayi
 Thermometer BAHAN HABIS PAKAI
 Oksigen dan regulator  Kapas
 Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu  Kain kasa
dan bayi)  Plaster
 Penhisap lender  Handuk
 Lampu sorot  Pembalut Wanita
 Penghitung nadi
 Sterilisator FORMULIR YANG DISEDIAKAN
 Bak instrument dengan tutup  Formular informed consent
 Reflek hammer  Formular ANC
 Alat pemeriksaan HB sahli  Partokgraf
 Set pemerilkaan urine (protein dan reduksi) Formular persalinan/nifas dan KB
 Pita ukur  Formular rujukan
 Plastic penutup instrument steril  Formular surat kelahiran
 Sarung tangan karet untuk mencuci  Formular permintaan darah
 Apron/celemek  Formular kematian
 Masker
OBAT – OBATAN
 Pengaman mata
 Vaksin
 Sarung kaki plastic
 Syok anafilaktik
 Infus set
 Adrenalin 1:1000
 Standar infus
 An histamine
 Tempat kotoran/sampah tempat kain kototr
 Hydrocortisone
 Tempat plasenta
 Aminophilin 230mg/10ml
 Bengkok
 Dopamine
 Sikat sabun dan tempatnya
 Sedatife
 Kertas lakmus
 Antibiotic
 Semprit glyserin
 Uterotonika
 Gunting perban
 Antipiretika
 Spateln lidah
 Koagulantika
 IUD kit
 Anti kejang
 Implan kit
 Glyserin
 Suction
 Cairan infus
 Obat luka
TANDA BAHAYA  Cairan desinfektan
 Terdapat lesflet  Obat penanganan asphiksia pada BBL

8
 Ada booklet
 Ada majalah bidan ASUHAN BAYI ROOMINGIN/RAWAT
 Dan lainnya GABUNG MEDIA PENYULUHAN
KESEHATAN
SARANA  Ada poster di dinding
 Rumah terbuat dari tembok  Pesan-pesan ASI Ekslusif
 Lantai keramik  Pesan imunisasi
 Ruang tempat periksa  Pesan vitamin A
 Ruang perawatan  Persalinan
 Dapur
 Kamar mandi
 Ruang cuci pakaian/alat
 Runag tunggu
 Wastafel
 Tempat sampah
 Tempat parkir

D. Pelayanna yang diberikan pada praktek mandiri:


1. Penyuluan kesehatan
2. Konseling KB
3. Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara)
4. Asuhan persalinan
5. Perawatan nifas (senam nifas)
6. Perawatan bayi
7. Pelayanan KB (IUD, AKBK, Suntik, Pil)
8. Imunisasi (ibu dan bayi)
9. Kesehatn reproduksi remaja
10. Perawatan pasca keguguran

9
BAB III
A. Prosedur Pembangunan
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pelayanan kesehatan terutama dibidang pelayanan khususnya dala meningkatkan
kesejahteraan ibu d an anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh
akses pelayanan yang bermutu adalah unggulan Bidan Praktik Mandiri (BPM) Rika. Suasana
Bidan Praktik MAndiri (BPM) yang didesain layaknya yang nyaman dan jauh dari kesan
“Rumah Sakit”, membuat klien merasa nyaman dan tidak samam sekali merasa bahwa
sedang berada di klinik bersalin yang selalu identic dengan ber obat dan tempat orang sakit
berkumpul. Suasana Bidan Praktik Mandiri (BPM) yang homey ini dnagat nyaman bagi
pasien ataupun masyarakat yang akan berkunjung.
2. Daerah Pemasaran
Bidan Praktik MAndiri (BPM) berdiri di Lombok Barat yakni tempatnya di Gunungsari,
berada sangat dekat dengan pemukiman warga dan daerah pusat berbelanjaan. Di sekitar
wilayah ini terdapat Rumah Sakit tidak jauh dari lokasi, namun masyarakat diharapkan lebih
nyaman berada di BPM sehingga warga masyarakat sekitar akan lebih mudah untuk
mengakses Klinik ini ketimbang datang ke Rumah sakit.
3. Pasar sasaran
Sasaran yang dipilih Bidan Praktik Mandiri (BPM) dala menawarkan jasa diantaranya:
a) Klien membutuhkan pelayanan yang nyaman dengan suasana rumah
b) Klien membutuhkan pelayanan kesehatan berupa informasi kesehatan seputar keluhan
klien
c) Klien membutuhkan pelayanan dari ANC, INC, KB, Kesehatan Reproduksi, dan Lansia
yang berkualitas tinggi dan biaya terjangkau.
d) Pelayanan kesehatan di bidang khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dna
anak, supaya masyarakat pengguna jsa layanan bidan memproduksi akses pelayanan yang
bermutu dengan berlandaskan asuhan saying ibu yang lebih menekankan pada

10
kenyamanan dan ketentraman hati klien yang merupakan suatu konsep dari Bidan Praktik
Mandiri (BPM) yang sangat berkualitas di Kabupaten Gunungsari.
e) Bangunan yang dibuat menyerupai rumah yang nyaman dan kebebasan keluarga untuk
mengabadikan momen pada proses kelahiran, menjadikan Bidan Praktik Mandiri ini
sangat berbeda dari penyelenggara layanan kesehatan lainnya.
Pelayanna kesehatan di bidang khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak,
supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperolelh akses pelayanan yang
bermutuu dengan berlandaskan asuhan saying ibu yang lebih menekankan padakenyamanan
dan ketentraman hati dari klien yang merupakan suatu konsep dari Bidan Praktik Mandiri
yang sangat berkualitas di Kabupaten gunungsari.Bangunan yang dibuat menyerupuasi
rumah yang nyaman dan adanya kebebasan keluarha untuk mengabadikan momen pada
proses kelahiran, menjadikan Bidan Praktik Mandiri ini sangat berbeda dari penyelenggara
layanan kesehatan lainnya.
4. Asfek Teknik Produksi dan Teknologi
a) Desain Produk
Desain produk yang akan dihadirkan merupakan pertolongan persalinan yang bermutu
tinggi, aman, nyaman, menyenangkan dan tak terlupakan.
b) Asfek Manajemen SDM 1.
Kepemilikan : Baiq Anggrika, S.Tr. Keb.Bd
Struktur Organisasi:
Ketua Bidan : Olla S.Tr. Keb.Bd
Tenaga Kerja / Karyawan Bidan DII : 8 orang
5. Asfek Hukum dan Legalitas
a) Surat izin mendirikan bangunan
b) Surat izin lingkungan
c) Surat tanda register bidan
d) Surat izin praktik bidan
6. Asfek social
Terbukanya lapangan kerja bagi tenaga kesehatan dan tenaga kerja lainnya. Selain itu,
dengan berdirinya Bidan Praktik MAndiri ini, maka memebrikan dampak positif bagi
lingkungan sekitar yakni bertambah ramainya orang yang berkunjung ke daerah Bidan

11
Praktik Mandiri ini berdiri. Keberadaan Bidan Praktik Mandiri ini dapt meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yakni dengan cara mudah mengakses pelayanan kesehatan
yang bermutu tinggi dan sangat berkualitas.
7. Aspek Keuangan dan Ekonomi
Strategi pemasaran menurut Zethaml, et asl. (2013) tedapat sepuluh penilaian kualitas
jasa/pelayanan, yakni:
a) Tangible (nyata/berwujud)
b) Rehability (keandalan)
c) Responsiveness (cepat tanggap)
d) Competence ( kompetensi)
e) Acces (kemudahan)
f) Courtesy (keramahan)
g) Communication (komunikasi)
h) Credibility (kepercayaan)
i) Security (keamanan)
j) Understanding the Customer (pemahaman pelanggan)
Sepuluh penilaian kualitas jasa/pelayanan ini harut diterapkan dalam pengemasan produk jasa
yang akan dijual di Bidan Praktik Mandiri ini. Hal tersebut dilakukan dalam rangka membuat
klien puas setelah mendapatkan jasa selama di Bidan Praktik Mandiri ini.
Penyusunan Anggaran yang diperlukan:
a) Modal
Modal Pribadi 600.000.000
Modal pinjman 100.000.000
total 700.000.000

b) Rencana Anggaran Pengeluaran


Perizinan Rp. 200.000
Pengobatan Rp. 50.000.000
Tanah Rp. 200.000.000
Bangunan Rp. 200.000.000
Alat kesehatan Rp. 200.000.000
Tempat tidur Rp. 10.000.000
Brankar Rp. 3.000.000
Perlengkapan rumah tangga Rp. 5.000.000
Barang elektronik panunjang Rp. 8.000.000

12
Pengelolaan limbah Rp. 3.000.000
Bahan habis pakai Rp. 3.000.000
Peralatan kantor Rp. 2.000.000

Total Rp. 684.000.000

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha pelayanan kesehatan di bidang khususnya dalam meningkatkan kesejsahteraan ibu dan
anak yang bermutu denagan berlandarkan asuhan saying ibu yang melebih menekankan pada
kenyamanan dan ketentraman hati dan klien, masih sangat jarang di Kabupaten ini. Desain
bangunan praktik yang di buat se’homey mungkin, membuat klien merasakan seperti rumah
sendiri sehingga klien tidak merasa tertekan atau stress ketika datang. BPM menmabah mutu dan
kualitas pelayanan sehingga kepuasaan pasien dapat terjamin.
B. Saran
1. Bagi bidan
Diharapkan untuk memperhatikan segala aspek dala memberikan pelayanan
2. Bagi institusi
Diharapkan lebih memberikan pengalaman tentang pengetahuan tentang Bidan Praktik MAndiri
sehingga mahasiswa menjadi lebih paham.
Dan meberikan contoh yang benar atau akurat untuk pembuatan BPS dan surat izin.

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai