Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

RANCANGAN PEMODELAN PRAKTEK MANDIRI BIDAN


Diajukan Untuk Mememuhi Salah Satu Tugas Stase XI Praktik Manajemen Dalam
Pelayanan Kebidanan

Disusun Oleh :

ENDRIANY MAULANI
P20624820006

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROFESI KEBIDANAN
2021

KATA PENGANTAR
Alhamdullilah puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul “Rancangan
Pemodelan Praktik Mandiri Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda“ dengan baik
dan tepat waktu.
Laporan pendahuluan ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas praktik
profesi bidan stase XI Praktik Manajemen Dalam Pelayanan Kebidanan. Dalam
penyusunan Laporan Pendahuluan ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Helmi Diana, SST, M.Keb selaku pembimbing stase XI dan
selaku penguji stase XI.
Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
karena adanya kekurangan dan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan tugas ini.
Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tenaga kesehatan dapat memperbaiki pelayanan kesehatan ibu dan anak
dengan memperhatikan aspek pelayanan yang berkualitas sehingga dapat
memberikan kontribusi dalam menurunkan kesakitan dan kematian dalam
lingkup ibu dan anak. Praktek kebidanan merupakan penerapan ilmu kebidanan
melalui pelayanan/asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan
manajemen kebidanan. Praktek kebidanan dilakukan dalam sistem pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada masyarakat, dokter, perawat, dan dokter
spesialis di pusat-pusat rujukan.Seorang bidan harus memiliki kompetensi bidan
yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku dalam melaksanakan
praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab dalam berbagai tatanan
pelayanan kesehatan.
Salah satu izin praktik tenaga kesehatan yang menjadi kewenangan dari
pemerintah daerah adalah izin praktik bidan yang mempunyai arti sangat penting
dalam pelayanan kesehatan masyarakat khususnya untuk penanganan atau
pelayanan ibu hamil dan anak. Seorang bidan yang membuka praktik mandiri
dapat disebut juga sebagai wirausahawan. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri
dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana
usaha, di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi
yang diimplementasikan secara strategis dan mempunyai kemampuan personal
selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu
memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola
manajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
Praktek Mandiri Bidan ( PMB ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan
di bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga
dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program. Bidan Praktek
Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan prakteknya,
seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, dan obat–obatan.
Namun pada kenyataannya PMB sekarang kurang memperhatikan dan
memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan
yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan
bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan
kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan Praktek pelayanan
bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang memiliki kontribusi
cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan
memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan
praktek bidan secara jelas persiapannya sebelum bidan melaksanakan pelayanan
praktek seperti perizinan, tempat,ruangan,peralatan praktek dan kelengkapan
administrasi semuanya harus sesuai dengan standar. Dengan adanya hal tersebut
perencanaan pemodelan PMB dapat di buat terlebih dahulu.
B. Tujuan
Merancang praktik mandiri bidan dengan kualitas yang memuaskan sehingga
meningkatkanya kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang
ditandai dengan meningkatnya kunjungan pasien ke praktik mandiri bidan
C. Manfaat
1. Bagi Bidan
Dapat menjadi pedoman khususnya bagi bidan yang akan membuka
bidan praktik mandiri untuk menunjang fasilitas pelayanan menjadi lebih
baik
2. Bagi mahasiswa
Memberikan gambaran berupa pengetahuan terkait pelayanan praktik
bidan mandiri
3. Bagi masyarakat
Meningkatnya kepuasan masyarakat terkait pelayanan atau praktik bidan
mandiri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bidan Praktek Mandiri
Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh nidan kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga
dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program. (Imamah, 2012)
Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk
menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan,
obatobatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan
dan memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya. Di samping
peralatan yang kurang lengkaptindakan dalam memberikan pelayanan kurang
ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa
pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan.
(Rhiea,2011). Menurut Permenkes nomor 28 tahun 2017 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan, Bidan memiliki kewenangan untuk meberikan
pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, pelayanan kesehatan
reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
B. Persyaratan Pendirian Bidan Praktik Mandiri :
1. Menjadi anggota IBI
2. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan
3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah setempat Praktek
4. Surat Persyaratan tidak sedang dalam sanksi profesi/hokum
5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah
6. Persiapan peralatan medis usaha praktek bidan secara perorangan dengan
pelayanan pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan
7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis
8. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
a. Memiliki tempat dan ruangan praktik yang memenuhi
persyaratan kesehatan
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan
maksimal 5 tempat tidur
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku.
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan
yang berlaku.
9. Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan izin praktik
bidannya atau foto copy praktiknya diruang praktik, atau tempat yang
mudah dilihat.
10. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang
memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
11. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan
minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus
tersedia ditempat prakteknya.
12. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktk bidan sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan .
13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan
meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan :
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar
informasi dengan sesama bidan.
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai
dengan bidangtugasnya, baik yang diselenggarakan pemerintah
maupun oleh organisasi profesi.
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktik
agar tetap siap dan berfungsi dengan baik
C. Selain itu harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi :
a. Papan nama
1. Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan
medik dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat
diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan, atau yang
telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.
2. Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
3. Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
4. Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas
mudah terbaca oleh masyarakat .
b. Tata ruang
1. Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
2. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa,
ruang adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu,
dan kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.
3. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan
penerangan/pencahayaan.
c. Lokasi
1. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah
daerah setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum
lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan
sejenisnya.
2. Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga
agar sesuai fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
d. Hak dan Guna Pakai
1. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna
pakai)
2. 2. Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2
tahun.
D. Menerapkan Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
1. Telah menyelesaikan program SI Kebidanan
2. Pengetahuan baik tekhnis maupun non tekhnis, anatara lain Asuhan
persalinan normal, LSS, Diklat jarak jauh bidan, Keluarga
berencana, Insersi IUD,Pemasangan AKBK, Pelatihan penanganan
HIV AIDS, Pelatihan isu gender, Pelatian kesehatan reproduksi.
3. Memiliki wajah yang menarik
4. Memiliki solidaritas yang tinggi
5. Pandai bersosialisasi
6. Memiliki rasa humor
7. Kreatif dan inovatif
8. Ramah dan santun
b. Weakness (Kelemahan)
1. Sensitif
2. Berbicara spontan apa adanya, terkadang tanpa mempedulikan
perasaan orang lain
3. Pelupa
c. Opportunities (peluang)
1. Bidan praktek swasta yang ada relatif sedikit
Setelah dianalisis pelayanan sebagian bidan di daerah itu kurang
memuaskan khususnya dalam bidang kepuasan pelanggan
2. Bidan-bidan senior kurang bisa meningkatkan kreatifitas sehingga
terlihat monoton
d. Threats (ancaman)
1. Adanya persaingan yang tidak sehat
Persyaratan menurut KEPMENKES RI NO.
900/MENKES/SK/VII/2002
2. Bidan dalam menjalankan prakteknya harus:
 Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi
persyaratan kesehatan
 Menyediakan tempat tidur untuk persalinan, minimal 1 dan
maksimal 5 tempat tidur
 Memilki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku.
 Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan
yang berlaku
3. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek
bidannya atau fotocopy izin Prakteknya di ruang praktek, atau tempat
yang mudah dilihat.
4. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus
memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk
membantu tugas pelayanannya.
5. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat
prakteknya
6. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan
7. Dalam menjalankan tugas bidan harus senantiasa mempertahankan dan
meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan:
 Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar
informasi dengan sesama bidan
 Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai
dengan bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun oleh organisasi profesi
 Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk
praktek agar tetap siap dan berfungsi dengan baik
E. Memiliki Surat Perijinan
SIPB dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
seterusnya akan disampaikan laporannya kepada Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi setempat dengan tembusan kepada organisasi profesi setempat.
F. Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana dan Prasarana BPM
1. Administrasi
a. Memiliki papan nama bidan praktek swasta
b. Mempunyai SIPB dan masih berlaku
c. Ada visi dan misi
d. Ada falsafah
e. Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
f. Ada buku pelayanan KB
g. Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal
h. Ada buku register pasien
i. Ada format catatan medic
1) Antenatal
2) Persalinan
3) Nifas
4) Bayi Baru Lahir
5) Keluarga Berencana
6) Bayi Sehat
7) Rujukan
8) Laporan
9) Surat Kelahiran
10) Surat Kematian
11) Partograf
12) Informed Consent
13) Formulir Permintaan Darah
2. Peralatan, Obat- Obatan, Formulir, Ruangan

PERALATAN DAN OBAT – PERALATAN STERIL


OBATAN 1. Klem pean
1. Peralatan tidak steril 2. Klem kocher
 Tensimeter 3. Korentang
 Stetoskop biokuler 4. Gunting tali pusat

 Stetoskop monokuler 5. Gunting benang

 Timbangan dewasa 6. Gunting episiotomy


7. Kateter karet/metal
 Timbangan bayi
8. Pinset anatomis
 Pengukuran panjang bayi
9. Pinset chirugic
 Thermometer
 Oksigen dalam regulator 10. Speculum vagina
 Ambu bag dengan masker 11. Pengikat tali pusat
resusitasi (ibu+bayi) 12. Pengisap lendir
 Penghisap lendir 13. Tampon tang dan tampon

 Lampu sorot vagina

 Penghitung nadi 14. Pemegang Jarum-


15. Jarum kulit dan
 Sterilisator
16. Sarung tangan
 Bak instrument dengan
17. Benang suter C 'atgut- 
tutup
%ek steril
 Reflek hammer
 Alat pemeriksaan HB
BAHAN HABIS PAKAI
Sahli
 Kapas
 Set pemeriksaan urine
 Kain kasa
(protein+reduksi)
 Plester
 Pita ukur
 Handuk
 Plastic penutup
 Pembalut wanita
instrument steril
FORMULIR YANG
 Sarung tangan karet untuk
DISEDIAKAN
mencuci
 Formulir informed consent
 Apron/clemek
 Formulir ANC
 Masker
 Partograf
 Pengaman mata
 Formulir persalinan/nifas
 Sarung kaki plastic
dan KB
 Infus set
 Formulir rujukan
 Standar infus
 Formulir surat kelahiran
 Tempat kotoran/sampah
 Formulir permintaan darah
 Tempat kain kotor
 Formulir kematian
 Tempat plasenta
OBAT – OBATAN
 Bengkok
 Vaksin
 Sikat sabun dan  Syok anafilak
tempatnnya  Adrenalin 1:1000
 Kertas lakmus  Anti histamine
 Semprit glyserin  Hidrokortison
 Gunting perban  Aminophilin 230 mg/10
 Spateln lidah ml’
 IUD kit  Dopamine
 Implant kit  Sedatife
 suction  Antibiotic
TANDA BAHAY  Uterotonika
 Terdapat leaflet  Antipiretika
 Ada booklet  Koagulantika
 Ada majalah bidan  Anti kejang
 Dan lainnya  Glyserin
SARANA  Cairan infus
 Rumah terbuat dari tembok  Obat luka
 Lantai keramik  Cairan desinfektan
 Ruang tempat periksa  Obat penanganan asphiksia
 Ruang perawatan pada BBL
 Dapur ASUHAN BAYI ROOMING-
 Kamar mandi IN/RAWAT GABUNG MEDIA
 Ruang cuci pakaian/alat PENYULUHAN KESEHATAN

 Ruang tunggu  Ada poster di dinding

 Westfel  Pesan pesan ASI Ekslusif

 Tempat sampah  Pesan imunisasi

 Tempat parker  Pesan vitamin A


 persalinan

G. Pelayanan yang diberikan pada praktek mandiri


1. Penyuluhan kesehatan
2. Konseling KB
3. Antenatal care( senam hamil, perawatan payudara)
4. Asuhan persalinan
5. Perawatan nifas (senam nifas)
6. Perawatan bayi
7. Pelayanan KB(IUD,AKBK,Suntik,pil)
8. Imunisasi (ibu dan bayi)
9. Kesehatan reproduksi remaja
10. Perawatan pasca keguguran
BAB III
RANCANGAN INOVASI PRAKTIK MANDIRI BIDAN
A. Prosedural pembangunan
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pelayanan kesehatan terutama di bidang pelayanan khususnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, Supaya masyarakat pengguna
jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu adalah
unggulan Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ani. Suasana Bidan Praktik Mandiri
(BPM) yang didesain layaknya rumah dengan pemilihan warna yang sejuk
yang membuat nyaman dan jauh dari kesan ‘rumah sakit’. Suasana Bidan
Praktik Mandiri (BPM) yang homey ini sangat nyaman bagi pasien ataupun
masyarakat yang akan berkunjung. Suasana dipen
2. Daerah Pemasaran
Bidan Praktik Mandiri (BPM) berdiri di Bandung jawa barat yakni tepatnya
di Kopo, berada sangat dekat dengan pemukiman warga dan dekat dengan
pusat perbelanjaan sehingga memudahkan akses dalam pembelian sesuatu
yang di butuhkan.
3. Pasar Sasaran
Sasaran yang dipilih Bidan Praktik Mandiri (BPM) dalam menawarkan jasa
di antaranya:
a) Klien yang membutuhkan pelayanan persalinan yang nyaman dengan
suasana rumah yang sejuk asri.  
b) Klien yang membutuhkan pelayanan kesehatan berupa informasi
kesehatan seputar keluhan klien  
c) Klien yang membutuhkan pelayanan dari ANC, Persalinan, KB,
Kesehatan Reproduksi, dan Lansia yang berkualitas tinggi dan biaya
terjangkau
d) Pelayanan kesehatan di bidang khususnya dalam meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak, supaya masyarakat pengguna jasa layanan
bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu dengan berlandaskan
asuhan sayang ibu yang lebih menekankan pada kenyamanan dan
ketentraman hati dari klien yang merupakan suatu konsep dari Bidan
Praktik Mandiri (BPM) yang sangat berkualitas.
e) Bangunan yang dibuat menyerupai rumah yang nyaman dan kebebasan
keluarga untuk mengabadikan momen pada proses kelahiran, menjadikan
Bidan Praktik Mandiri (BPM) ini sangat berbeda dari penyelenggara
layanan kesehatan lainnya
4. Pelayanan kesehatan di bidang khususnya dalam meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak, supaya masyarakat pengguna jasa layanan  bidan
memperoleh akses pelayanan yang bermutu dengan berlandaskan asuhan
sayang ibu yang lebih menekankan pada kenyamanan dan ketentraman hati
dari klien yang merupakan suatu konsep dari Bidan Praktik Mandiri (BPM)
yang sangat berkualitas. Desain bangunan yang dibuat menyerupai rumah
yang nyaman dan kebebasan keluarga untuk mengabadikan momen pada
proses kelahiran, menjadikan Bidan Praktik Mandiri (BPM) ini sangat
berbeda dari penyelenggara layanan kesehatan lainnya
B. Aspek Teknik Produksi dan Teknologi
1. Desain Produk
Desain produk yang akan dihadirkan merupakan pertolongan  persalinan yang
bermutu tinggi, aman, nyaman, menyenangkan, dan tak terlupakan.
2. Aspek Manajemen SDM 1.
Kepemilikan ; Endriany Maulani, S.Tr.Keb.Bd
Struktur Organisasi
a. Ketua Bidan: Endriany Maulani, S.Tr.Keb.Bd
b. Tenaga Kerja/Karyawan : Bidan D III : 2 orang
C. Aspek Hukum dan Legalitas
1. Surat izin mendirikan bangunan
2. Surat izin lingkungan
3. Surat tanda register bidan
4. Surat izin praktik bidan
5. SOP Sesuai yang ditetapkan
 
D. Aspek Sosial
Terbukanya lapangan kerja baru bagi tenaga kesehatan dan tenaga kerja lainnya.
Selain itu, dengan berdirinya Bidan Praktik Mandiri (BPM) ini, maka akan
memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar yakni bertambah ramainya
orang yang berkunjung ke daerah Bidan Praktik Mandiri (BPM) ini  berdiri.
Keberadaan Bidan Praktik Mandiri (BPM) ini dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yakni dengan cara mudahnya mengakses  pelayanan
kesehatan yang bermutu tinggi dan sangat berkualitas
E. Aspek Keuangan dan Ekonomi
Strategi Pemasaran Menurut Zethaml, et al. (2013) terdapat sepuluh penilaian
kualitas  jasa/pelayanan, yakni:
1. Tangible (nyata/berwujud)  
2. Reliability (keandalan)
3. Responsiveness (Cepat tanggap)
4. Competence (kompetensi)
5. Access (kemudahan)
6. Courtesy (keramahan)
7. Communication (komunikasi)
8. Credibility (kepercayaan)
9. Security (keamanan)  
10. Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan)
Sepuluh penilaian kualitas jasa/pelayanan ini harus diterapkan dalam
pengemasan produk jasa yang akan dijual di Bidan Praktik Mandiri (BPM)
ini. Hal tersebut dilakukan dalam rangka membuat klien merasa puas setelah
mendapatkan jasa selama di Bidan Praktik Mandiri (BPM) ini. Penyusunan
anggaran yang diperlukan :
a) Modal
Modal pribadi Rp. 50.000.000
Modal pinjaman Rp. 30.000.000
Total

b) Rencana anggaran pengeluaran


Perizinan Rp 1000.000
Obat-obatan Rp 2.000.000
Tananh Rp. 200.000.000
Bangunan Rp. 150.000.000
Alat kesehatan Rp 200.000.000
Tempat tidur Rp 10.000.000
Brankar Rp 3.000.000
Perlengkapan rumah tangga Rp 5.000.000
Barang elektronik penunjang Rp 8.000.000
Pengelolaan limbah Rp 3.000.000
Barang habis pakai Rp 2.000.000
Peralatan kantor Rp 2.000.000
Total Rp.386.000.000,-
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha pelayanan kesehatan di bidang khususnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak yang bermutu dengan
berlandaskan asuhan sayang ibu yang lebih menekankan pada
kenyamanan dan ketentraman hati dari klien, masih sangat jarang di
diwilayah kabupaten bandung. Desain bangunan praktik mandiri
yang dibuat kembali kerumah ini, membuat klien merasakan seperti
sedang berada di rumah sendiri sehingga klien tidak merasa tertekan
atau stres ketika datang. Tidak hanya itu, BPM ini  juga menambah
mutu dan kualitas pelayanan sehingga kepuasan dari pelanggan dapat
dijamin. Berdasarkan uraian di atas, hal-hal tersebut menjadi peluang
yang sangat besar bagi Bidan Praktik Mandiri (BPM) untuk menjadi
yang pertama mempelopori kenyaman ibu dalam bersalin, serta
layanan kesehatan lainnya di Kab Bandung
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan untuk mengetahui berbagai hal tentang studi
kelayakan bisnis untuk Bidan Praktek Mandiri mulai dari
pelayanan, manajemen, serta persyaratan pendirian BPM.
2. Bagi Bidan
Diharapkan untuk memperhatikan segala aspek dalam
memberikan  pelayanan, terutama pada mutu pelayanannya.
3. Bagi Institusi
Di harapkan institusi lebih memberikan pengalaman serta
pengetahuan tentang Bidan Praktek Mandiri sehingga mahasiswa
menjadi lebih berkualitas

Anda mungkin juga menyukai