Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PEMBUATAN PRAKTEK MANDIRI

BIDAN

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan dan Kewirausahaan


Kebidanan

Disusun Oleh :
HENI KRISNAWATI
512021122

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN ALIH JENJANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG

2022
I. PENDAHULUAN
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.Bidan yang menjalankan
praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan
praktek pada saran kesehatan atau program.(Imamah, 2012:01)
Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang
memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.Supaya masyarakat pengguna jasa layanan
bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan
praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktek
seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi
semuanya harus sesuai dengan standar.

II. Analisis SWOT


Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey
pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah akronim dari huruf
awalnya yaitu Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity
(kesempatan) dan Threat (Ancaman).
Analisa SWOT ini juga merupakan analisa kondisi internal maupun eksternal
suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi
penilaian terhadap faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).

1. Strengths (Kekuatan) .adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi


yang sifatnya internal agar supaya kegiatan-kegiatan organisasi berjalan
maksimal.
2. Weakness (Kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak
berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi
tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan ini terkadang lebih
mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang
menjadikan kelemahan ini tidak mendapat solusi yang tepat karena tidak
adanya kekuatan yang maksimal yang sudah ada.
3. Opportunity (kesempatan) Adalah faktor positif yang muncul dari
lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program
kita untuk memanfaatkannya.Opportunity tidak hanya berupa kebijakan
atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa
juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
4. Threats (ancaman) adalah faktor negative dari lingkungan yang
memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah
organisasi dan program. Ancaman ini merupakan hal yang terkadang
selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk
kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya
organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
Metode analisa SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yg paling
dasar, yg berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yang
berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan
kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dgn benar, analisis
SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak
terlihat selama ini.
Aplikasi Analisis SWOT untuk Menjadi Bidan yang Terbaik
A. Kekuatan (Strenght)
 Bisa melakukan tugas sebagai bidan (melakukan APN, merawat BBL
, KB) walaupun belum semuanya.
 Ingin mengurangi AKI dan AKB.
 Senang terhadap profesi yang bisa menolong orang terutama ibu dan
bayi.
 Mampu bersikap sopan dan santun pada pasien/klien
B. Kelemahan (Weakness)
 Mudah capek dan sakit.
 Rasa males sering muncul.
 Kurang percaya diri.
 Skill masih kurang.
 Belum berkompeten
C. Kesempatan (Opportunity)
 Ada lahan/tempat untuk praktek.
 Orang tua mendukung menjadi bidan.
 Sepupu ada yang menjadi tenaga kesehatan.
 Ada tawaran kerja dari rekan orang tua.
 Di desa tenaga bidan masih kurang
D. Ancaman (Threat)
 Banyak bidan senior yang lebih kompeten.
 Bidan banyak aturan.
 Bidan mendapat sanksi jika terjadi mal praktek.
 Saudara ada yang tidak mendukung menjadi bidan
Dengan menerapkan analisa SWOT dalam perencanaan mutu
pelayanan kebidanan maka kita dapat mengukur, menilai, menimbang
seberapa besar kemampuan kita dalam memberikan pelayanan kebidanan
yang bermutu yang sesuai dengan kemauan masyarkat / klien.
Dan selanjutnya Analisis yang akan digunakan ini untuk membuat
perencanaan tersebut lebih mudah sebelum merumuskan perencanaan itu
yaitu dengan memakai analisis “SWOT” yang terdiri dari beberapa aspek
yaitu diantaranya sebagai berikut:
Contoh :
S= Srtength ( kekuatan yang berasal dari internal)
1) Lingkungan sekitar termasuk lingkungan yang bersih.
2) BPM yang sudah ada disana lumayan jauh jaraknya dari penduduk
sekitar.
3) Lingkungan sekitar tempat tinggal termasuk masyarakat yang padat
penduduk.
4) Banyak masyarakat yang suka dan sering memeriksakan kehamilannya
kebidan.
Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning untuk
mendirikan BPM sesuai dengan strength /kekuatan yaitu:
1) Akan mencari lokasi yang sekiranya mudah dijangkau oleh masyarakat
sekitar.
2) Mengumpulkan dana yang ada.
3) Mengumpulkan data dan Menganalis berbagai kekurangan atau keluhan
masyarakat terhadap BPS yang sudah ada kemudian berusaha mencari
penyebab dan solusinya sehingga berusaha untuk melengkapi semua
kekurangan tersebut
W= Weakness ( kelemahan yang berasal dari internal)
1) Masyarakat masih beranggapan kalau periksa kebidan itu biayanya terlalu
mahal.
2) Kurangnya transportasi/ kondisi jalan yang masih sulit untuk dijangkau
oleh masyarakat sekitar (seperti: jalannya becek, berlumpur, dan berbatu).
3) Banyaknya BPM yang sudah berdiri dan dikelola oleh bidan yang sudah
berpengalaman.
Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk
mendirikan BPM sesuai dengan weakness /kelemahan yaitu:
a) Meminta bantuan atau kolaborasi dengan bidan bidan yang sudah praktik
agar bisa membantu memberi masukan.
b) Menciptakan lingkungan yang bersih dan sadar kesehatan.
c) Mendirikan BPS dengan desain senyaman mungkin untuk pasien/ klien
yang diantaranya dengan memberi fasilitas yang baik, menyediakan ruang
tunggu yang nyaman, membuat taman kecil sebagai wahana pemandangan
dan tempat bermain untuk si kecil, menyediakan mushola, dan membangun
tempat makan dan belanja perlengkapan di dekatnya.
O= Opportunity ( kesempatan yang dari eksternal)
Dengan adanya kemauan dari diri sendiri untuk meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan, dukungan dari keluarga. Dengan adanya dukungan dari
keluarga juga melihat kondisi yang seperti ini maka planning untuk mendirikan
BPM sesuai dengan opportunity /kesempatan yaitu:
a) Menyediakan kotak saran di depan tempat praktik, selalu menjaga
kebersihan tempat praktik dan melayani dengan ramah.
b) Setelah BPS tersebut berdiri harus menyediakan Apotek serta ruang
khusus untuk pertemuan ibu- ibu hamil, penyuluhan kesehatan dll.
T= Threats (Ancaman yang berasal dari eksternal)
 Sudah banyakanya praktik bidan praktik mandiri yang sudah professional
dan berpengalaman.
 Sudah banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan
pembangunan.
Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning untuk
mendirikan BPM sesuai dengan threats /ancaman yaitu:
a) Menjaga dan Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.
b) Mengembangkan lagi pembangunan BPM yang ada di lingkungan
sekitar agar lebih luas lagi nantinya.
Analisa Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi Usaha Yang Tepat
Dalam membuat rencana usaha bidan praktek mandiri, pemilihan lokasi
usaha adalah hal utama yang perludipertimbangkan. lokasi strategis menjadi salah satu
faktor penting dan sangatmenentukan keberhasilan suatu usaha. banyak hal yang
harus dipertimbangkan dalammemilih lokasi, sebagai salah satu
faktor mendasar, yang sangat berpengaruh padapenghasilan
dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. lokasi usaha juga
akanberhubungan dengan masalah efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau sifat
produknya, dan kemudahannya mencapai konsumen.
Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamananpembeli dan juga
kenyamanan anda sebagai pemilik usaha. bagi wirausahawan
pemula,sebaiknya berhati-hati dalam menentukan lokasi usaha,jangan sampai asal
pilih lokasi.karena hal tersebut bisa berdampak buruk pada usaha kita.beberapa
pakar wirausaha menyarankan, agar dalam memilih lokasi usaha sepertiruko,
kios,rumah atau kaki lima harus pas dengan jenis usaha yang ditekuni. karena
adausaha yang cocok didirikan di satu lokasi tapi tidak cocok di tempat lain.
Untuk itu pendiri usaha disarankan untuk melakukan survei untuk mencari
tempat yang sesuai bagi usahanya. amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya
dan jangan lupa cari juga informasibagaimana prospek perkembangan daerah itu ke
depannya, karena hal ini bisamempengaruhi kelangsungan usaha itu sendiri.
Lokasi yang “strategis” dalam teori wirausaha ditafsir kan sebagai lokasi di
manabanyak ada calon pembeli, dalam artian lokasi ini mudah dijangkau, mudah
dilihatkonsumen, dan lokasi yang banyak dilalui atau dihuni target konsumen yang
berpotensimembeli produk atau jasa yang dijual. lokasi seperti ini cocok untuk
usaha perdaganganbarang atau jasa yang harus berhubungan langsung dengan
pelanggan.

JENIS LAYANAN DAN HARGA-HARGA

Jenis Pelayanan:
1. Pelayanan ANC
 Kunjungan kehamilan Rp. 20.000
 cek lab Rp. 50.000
 Yoga for pregnancy/bulan Rp. 55.000
 Hypnobirth Rp. 50.000
2. Pelayanan Persalinan
Proses persalinan normal Rp. 1.000.000-Rp 1.500.000
3. Pelayanan Kunjungan Nifas
 Pemeriksaan nifas + Senam Rp. 30.000
 Perawatan nifas Rp 20.000
4. Pelayanan Imunisasi
 BCG Rp.80.000
 Poli Rp.20.000
 Hepatitis B Rp 80.000
 DPT-HB Rp.80.000
 TT Rp. 80.000
 Campak Rp.80.000
5. Study for Golden Age/bulan Rp. 30.000
6. Pelayanan KB
 KB Pil Rp.20.000
 KB suntik 1 bulan Rp.35.000
 KB suntik 2 bulan Rp 35.000
 KB suntik 3 bulan Rp.30.000
 Pasang IUD Rp. 250.000
 Kontrol IUD Rp.50.000
 Lepas IUD Rp 150.000
 Pasang implan Rp 300.000
 Lepas Implant Rp 150.000
 Pasien umum Periksa Rp 50.000 plus obat
7. Pemeriksaan umum bayi/anak Rp 50.000 (Berikut obat)

DENAH RUANGAN PMB

1. Ruang
register :
Tempat
pasien

pengisian data (Rekam Medik pada pasien baru atau lama), alasan datang dan
keluhan Utama.
2. Ruang Tunggu: Ruang tunggu sebelum dilakukan pemeriksaan
3. Ruang ANC : Ruang periksa atau pelayanan Ante Natal Care melakukan asuhan
kebidanan mulai Anamnesa (pasien lama : menanyakan hal yang lebih berfokus pada
keluhan pasien untuk lebih mendalami, pasien baru : ditanyaan hal yang lebih
spesifik) , Px. fisik (head to toe, Palpasi Abdomen, DJJ, Pengukuran TBJ),
pemeriksaan penunjang (Jika diperlukan : pemerisaan kadar Hb, kadar gula darah, PP
test, protein urine), penegakan diagnosa sesuai keluhan dan hasil pemeriksaan.
4. Ruang KIE : Ruang Konseling dengan pasien. (konseling ANC, KB, KESPRO, dsb)
5. Ruang VK : Ruang penatalaksanaan Intra Natal Care (INC), mulai dari kala 1 hingga
lahirnya bayi.
6. Ruang Nifas box bayi.: Ruang Perawatan setelah partus/ PNC, dilengkapi dengan
7. Ruang KB : Ruang penatalaksanaan penggunaan KB ( Suntik, IUD, Implan, dsb).
8. Mushola : Tempat beribadah bagi umat muslim.
9. Steril Alat: Ruangan untuk sterilisasi alat
10. 2 buah Toilet : BAK & BAB (R.tunggu, dan R.Nifas
RANCANGAN ANGGARAN DAN PEMBUATAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI

JENIS LAYANAN DAN TARIF

No Jenis Pelayanan Tarif


1. Pelayanan ANC

Rp. 20.000
a. Kunjungan kehamilan
b. Cek Lab Rp. 50.000
c. Imunisasi TT Rp. 25.000
2. Pelayanan Persalinan

Rp. 700.000
a. Proses persalinan
b. Perawatan Nifas Rp. 50.000
3. Pelayanan Kunjungan Nifas

a. Pemeriksaan nifas Rp. 30.000

4. Pelayanan Imunisasi
BCG Rp. 20.000
Polio Rp. 20.000
Hepatitis B Rp. 20.000
DPT-HB Rp. 20.000
Campak Rp. 20.000

5 Pelayanan KB
 PIL Rp. 15.000
 KB Suntik 1 bulan Rp. 20.000
 KB Suntik 3 bulan Rp. 25.000
 IUD
 Pasang IUD Rp. 300.000
 Kontrol IUD Rp. 25.000
 Lepas IUD Rp. 100.000
 Pasang Implan Rp. 100.000
 Lepas Implan Rp. 100.000
 Kondom Rp. 10.000
6 Periksa Pasien Umum Rp. 20.000
TOTAL DANA BERSIH ( MODAL)
a. Modal membangun BPM (bersih) = Rp. 150.000.000,
b. Listrik, PDAM, Telephone, TV Kable, Speedy,WIFI = Rp. 10.000.000,-
c. Pengadaan Alat
a) Peralatan Tidak Steril = Rp. 25.000.000,-
b) Peralatan Steril ( DTT) = Rp.2.500.000,-
c) Bahan Habis Pakai = Rp.1.500.000,-
d) Peralatan pencegahan infeksi = Rp.2.500.000,-
e) Peralatan Lain(Elektronik, Barang Inventaris, dll) = Rp20.000.000,-
f) Linen (Selimut pasien,Sprei,Sarung bantal,dll) = Rp.500.000,-
g) Obat-obatan (KB,Imunisasi,Analgetik Antipiretik,dsb) = Rp. 10.000.000,
h) Laundry ( Detergen,Pemutih,Pengharum)= Rp. 250.000,
Jadi, Modal awal Rp.250.000.000,- dikurangi pengeluaran Rp.222.250.000, Sisa
Rp.27.750.000,- sebagai kas awal.

A. JENIS DAN JUMLAH TENAGA YANG DIBUTUHKAN

Kriteria/ persyaratan yang telah ditentukan meliputi;


a. Bag. Administrasi/ Registrasi Awal pasien (1 orang)
b. Bidan (memiliki STR, SIKB, Kompeten) (2 orang)
c. Pembantu rumah tangga ( Wanita 1 orang, sehat jasmani & rohani, umur 28-37
tahun, dapat melakukan aktifitas rumah tangga seperti penyediaan pakaian bersih,
makanan & minuman, alat sterilisasi, dsb.)
d. Cleaning Service ( Pria maupun wanita 1 orang, sehat jasmani & rohani, umur 28-37
tahun)

Anda mungkin juga menyukai